Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR INTRNAL DAN EKSTERNAL YANG

MEMPENGARUHI KEBERHASILAN ORGANISASI

Putri Margiyani 049023341


Program Studi D3 Perpajakan Universitas Terbuka
margiputriyani@gmail.com

Keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi sangat dipengaruhi berbagai
faktor, dalam oorganisasi juga terdapat kinerja organisasi yang dapat mempengaruhinya. Konsep kinerja
organisasi bahwa kinerja organisasi berhubungan dengan berbagai aktivitas dalam rantai nilai (value
chain) yang ada pada organisasi. Berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi sesungguhnya
memberikan informasi mengenai prestasi pelaksanaan dari unit-unit organisasi, dimana organisasi
memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas seluruh aktivitas sesuai dengan tujuan organisasi. Kinerja
suatu organisasi akan maksimal jika memperhatikan faktor-faktor budaya organisasi, kepemimpinan dan
koordinasi, karena ketiga faktor ini akan menentukan lancar tidaknya suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Ada begitu banyak faktor yang dianggap oleh para penulis sebagai faktor yang dominan dalam
mempengaruhi tingkat kinerja yang dapat dicapai oleh suatu organisasi. Faktor tersebut dapat disebabkan
oleh faktor internal organisasi maupun faktor eksternal organisasi.

A. Faktor Internal
Faktor internal adalah unsur atau aspek yang ada didalam organisasi yang berpengaruh terhhadap
organisasi. Fakotor Internal ini juga bisa diartikan sebagai kejadian dan kecenderungan dalam suatu
organisasi yang mempengaruhi manajemen, karyawan dan budaya organisasi. Budaya organisasi adalah
nilai-nilai keyakinan dan sikap yang berlaku diantara anggota organisasi.
Faktor internal yang terdiri dari:
a. Kepemimpinan, merupakan determinan sukses dalam organisasi karena menntagut kiat
pemimpin dalam menjalannkan aktvitas organisasi, memotivasi bawahan, mengambil keputusan.
Organisasi yang sukses juga didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan adaptif.
b. Motif dan motivasi
Motif pengawasan sangat ppenting bagi pegawai untuk menjalankan pekerjaan dimana motif
menyangkut kebutuhan individu yang harus dipenuhi. Adapun Motivasi merupakan dorongan
atau niat dari seseorang untuk bekerja yag dapat terjadi karena pengaruh orang lain (misalnya
pimpinan) atau berasal dari sendiri.
c. Pengawasan
Tujuan pengawasan adalah agar hasil seusai dengan apa yang telah direncanakan. Pengaawasan
dapat dilakukan sebelum kegiiatan berjalan, sewaktu proses kegiatan serta setelah kegiatan
berjalan.
d. Komunikasi
Komunikasi yang efekktif perlu mempertimbangkan keseimbangana antara arus komunikasi dari
atas ke bawah (top down) dan komunikasi dari bawah dari atas (bottomup). Efektivitas organisasi
dapat menurun karena proses dan mekanisme komunikasi yang kurang lancar sehingga data dan
informasi yang dibutuhkan pimpinan menjadi terlambat atau tidak akurat.
e. Tujuan
Seluruh ppegawai perlu memahami apa yang menjadi visi dan misi organisasi, agar pegawai
dapat bekerja secara optimall dan bersungguh-sunggguh.
f. Keputusan
Keputusan di dalam organisasi sangat penting, dimana kesukseksan atau kegagalan sebuah
organisasi akan sangat diitentukan bagaimana keputusan organisasi dibuat. Kesalahan pemimpin
dalam membuat keputusan sangat berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruuhan.
Keputusan yang diambil pimpinan harus komprehensif, faktual, rasional, dan valid karenna
keputusan-keputusan tersebbut akan menentukan keberlangsungan organisasi.

Adapun beberapa faktor internal yang mempengaruhi organisasi menurut beberapa penulis, sebagai
berikut :
a. Physical capital , merupakan infrastruktur fisik yang digunakan oleh organisasi, seperti bangunan
dan gedung, pabrik, peralatan, dsb.Physical Capitaljuga terkait dengan berapa banyak aset fisik
yang mampu didayagunakan oleh Organisasi untuk mengungguli pesaing-pesaingnya.
b. Human capital meliputi kompetensi SDM, sistem manajemen SDM yang baik, dan karyawan yang
produktif.
c. Financial capital merupakan seluruh sumber daya keuangan yang mendukung aktivitas bisnis dan
pencapaian sasaran strategis
d. Organizational capital meliputi kapabilitas organisasi secara umum, seperti: budaya organisasi,
reputasi perusahaan, sistem pelaporan dan sistem kendali, dsb.
e. Information Capital merupakan aset dalam hal sistem, database, maupun jaringan dalam suatu
organisasi, yang dapat menciptakan nilai tambah.

Sedangkan Atmosoeprapto (2001), mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi akan sangat
dipengaruhi oleh faktor internal seperti berikut :
a. Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin diproduksi oleh suatu
organisasi.
b. Struktur organisasi, sebagai hasil desain antara fungsi yang akan dijalankan oleh unit organisasi
dengan struktur formal yang ada.
c. Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota organisasi sebagai penggerak
jalannya organisasi secara keseluruhan.
d. Budaya organisasi, yaitu gaya dan identitas suatu organisasi dalam pola kerja yang baku dan
menjadi citra organisasi yang bersangkutan.

B. FAKTOR EKSTERNAL
Faktor eksternal adalah unsur atau aspek yanng ada di luar organisasi yang berppengaruh terhadap
organisasi, sebagai berikut :
a. Ideologi
Ideologi atau flasafah negara akan berpengaruh terhadap doktrin atau dasar hukum yang dianut
oleh sistem birookrasi dalam menjalankan fungsinya. Tujuan kebijakan serta strategi yang
ditetapkan olehh birokrasi tidak akan lepas dari ideologi negara.
b. Politik
Politik dalam negeri maupun politik luar negeri yang dianut ooleh nnegara secara langsug maupu
tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi pemerintah atau birokrasi.
c. Ekonomi
Perkembangan ekonomi nasional sekaligus internasional juga dapat berpengaruh terhadap kinerja
oorganisasi. Globalisasi di bidang ekonomi berdampak pada perencanaan maupu kebijjakkan
yang akan diambil oleh organisasi. Jika indonesia sebagai suuatu subsistem dari sistem yang
lebih luas yaitu negara-neggara di dunia maka keberadaanya akan dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi nasional.
d. Sosial budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat masih kuat mewarnai keggiatan sistem birokrasi. Birokrasi
sebagai bentuk organisasi pemerintah yang membberikan pelayanan kepada masyarakat, juga
berperan sebagai agen perubahan dan pembangunan masyarakat, dapat mengalami hambatan
dalam melaksanakan kegiatan karena faktor-faktor sosial budaya.

Dengan demikian dapat disebutkan bahwa kinerja suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang datangnya dari dalam organisasi (faktor internal) maupun faktor yang berasal dari
luar organisasi (faktor eksternal). Kita ketahui bahwa setiap organisasi memiliki ciri atau karakteristik
tersendiri baik organisasi swasta yang lebih berorientasi pada pencapaian keuntungan maupun organisasi
publik milik pemerintah yang memiliki orientasi pada pada pencapaian pelayanan publik yang optimal.
Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi, tergantung dari sudut pandang
dan titik tolak yang digunakan. Faktor-faktor tersebut berada dalam suatu lingkungan saling
mempengaruhi. Analisis terhadap faktor-faktor ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
perspektif atau pendekatan, baik dari perspektif proses atau kegiatan organisasi, perspektif metode
atau teknik menyelesaiakan suatu masalah, perspektif aktor (stakeholder) atau perspektif yang
merupakan kombinasi diantaranya.

Perspektif proses, berangkat dari pemikiran bahwa konsep kinerja organisasi itu dapat dipandang
sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Jadi suatu organisasi dikatakan memiliki kinerja tinggi apabila terdapat serangkaian kegiatan yang
teratur yang dilakukan oleh orang-orang dalam suatu organisasi sehingga tercapai tujuan yang diinginkan
tersebut. Perspektif ini biasanya menganalisis fungsi-fungsi manajemen yang dianggap sebagai faktor
yang menentukan suatu organisasi sukses atau gagal.

Sedangkan perspektif teknik atau metode, merupakan sudut pandang yang melihat pencapaian
kinerja organisasi dari segi tujuan yang ingin dicapai, berdasarkan teknik atau metode tertentu untuk
mengatasi persoalan yang terjadi dalam organisasi. Teknik ini dapat berdiri tunggal maupun suatu
teknik yang terpadu yang jika dilakukan akan memberikan dampak yang besar terhadap kinerja
organisasi. Contoh, penjadwalan waktu kerja merupakan teknik sederhana untuk memecahkan giliran
dan waktu kerja karyawan.

Perspektif aktor atau stakeholder menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja


organisasi dari segi institusi atau antar organisasi yang saling berhubungan, saling membutuhkan dalam
suatu jaringan lingkungan yang lebih besar.
Melalui pendekatan sistem, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini berinteraksi secara
tombal balik dan berkesinambungan.
Sumber Referensi :
1. BMP PAJA3210.03 “ Pengantar Ilmu Administrasi” Modull 5 (5.30-5.33)
2. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/b9ca64feeb1d962d5d06f51ea4d7577b.pdf

Anda mungkin juga menyukai