Teori manajemen neo klasik adalah teori manajemen yang diperuntukan untuk manajer
agar lebih memerhatikan tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam lapangan
pekerjaan. Teori ini dibuat akibat mucul ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik yang
tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dan keharmonisan dalam lingkungan kerja. Tingkat
psikologi dan hubungan antar manusia dalam dunia pekerjaan dianggap penting untuk
mendongkrak hasil efektifitas kerja yang lebih optimal. Berikut beberapa ahli yang awalnya
mencetuskan pelengkap teori organisasi Neo klasik:
Munsterberg
Munsterberg juga menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari psikologi
eksperimen. Sebagai contoh, berbagai metode yang dilakukan dalam memilih karakteristik
yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan.
Hasilnya, produktivitas di kedua ruang tersebut ternyata sama-sama meningkat. Elton Mayo
dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa insentif keuangan bukan penyebab kenaikan
produktivitas, karena skedul pembayaran kelompok dipertahankan sama. Namun, hal yang
membuat kondisi demikian justru karena reaksi interaksi emosional antara anggota kelompok
dengan atasannya lebih penting dalam peningkatan produktivitas kerja kelompok daripada
perubahan perubahan kondisi kerja diatas. Percobaan ini juga mengarahkan Mayo bahwa
perhatian yang khusus dari seorang atasan yang dapat meningkatkan motivasi bekerja itu
sangat berpengaruh terhadap usaha-usaha mereka.
Sumber :
Buku manajemen T. Hani Handoko
https://ekavidiaz.wordpress.com/2012/10/20/teori-manajemen-neo-klasik-aliran-hubungan-
manusiawi-2/