OLEH
KELOMPOK III
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat, berkah, serta hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang diharapkan. Makalah ysng berjudul
Lahirnya Manajemen Ilmiah.
Ini dibuat oleh Tim Penulis sebagai salah satu syarat Mata Kuliah Filsafat
Ilmu dan Sejarah Pemikiran Managemen, Program Studi Ilmu Manajemen,
Program Pascasarjana, Universitas Halu Oleo.
Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam melakukan penulisan, kami
sadar bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Namun, kami
mencoba dengan maksimal mungkin, untuk melahirkan karya sebaik mungkin.
Saran dan kritik yang membangun, akan penulis terima demi keberhasilan penulis
dalam manyusun makalah atau penelitian selanjutnya. Kami berharap, semoga
makalah yang masih jauh dari sempurna ini dapat menjadi sumbangan pemikiran
dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca terutama mahasiswa/i Universitas Halu
Oleo.
Tim Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertengahan.
pada Negara industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai
meningkat lebih jauh kepada teori ataupun praktik manajemen secara nyata, perlu
3
kiranya memahami pula bagaimana proses berkembangnya manajemen itu
sebagai sesuatu yang ilmiah dan yang memungkinkan kita untuk mempelajarinya
seperti pada saat kini. Ini tentunya mengharuskan kita untuk membuka-buka lagi
halaman tentang sejarah dan permulaan dari pengembangan manajemen ilmiah itu
sendiri yang tidak dapat dilepaskan dari tokoh-tokoh atau pelopor di bidang
tersebut seperti Frederich Winslow Taylor, Elton mayo, dan Henry Fayol. Semua
manajemen sebagai sesuatu yang ilmiah. Oleh karena itu pembahasan kali ini,
akan membawa kita untuk lebih memahami jalan pikiran para pelopor manajemen
yang telah meletakkan dasar yang kokoh bagi berkembangnya manajeman ilmiah.
Seperti kita ketahui mengenai manajemen dan ruang lingkupnya telah dapat
kehidupan manusia sehari-hari atau dengan kata lain bahwa manajemen itu
memang terdapat dan terjadi dimana-mana, apakah di dalam suatu organisasi yang
besar ataupun organisasi yang kecil, maka dalam pembahasan kali ini akan
berorganisasi memang suatu tujuan dari manajemen yang dapat dicapai melalui
pelaksanaan berbagai fungsi manajemen. Salah satu fungsi yang penting dan
4
Lebih jelasnya mengenai lahirnya manajemen ilmiah akan di bahasa dalam
pembahasan makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca atau
pemakalah yang ingin mempelajari ilmu manajemen lebih lanjut.
B. Tujuan Makalah
C. Manfaat Makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
sesuai dengan perkembangan yang terjadi pada masa itu berkaitan dengan revolusi
atau metode ilmiah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cara terbaik
metode
menjalankan tugasnya.
6
Dengan konsep ini Taylor banyak mendapatkan tantangan dikarenakan
naik. Hal ini sangat logis di mata pekerja walaupun yang dimaksudkan Taylor
bukanlah demikian. Dengan pola kerja yang baik pekerja akan dapat
menghasilkan produk yang lebih banyak dan tentunya merupakan tantangan bagi
perusahaan untuk melakukan ekspansi pasar. Konsep ini dijelaskannya dalam dua
tokoh menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori
adalah Frank (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972) yaitu sepasang suami
interi yang mengembangkan ilmu manajemen dengan konsep promosi tiga tahap
micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan
lamanya waktu yang mendasari bidang ilmu perencangan tata cara kerja dan
7
rasional dalam manajemen. Sumbangan Grant yang lain adalah konsep bagan
sekitar akhir abad yang lalu, di mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa
berikut:
produktivitas perusahaan.
persyaratannya.
persyaratan kerja, kondisi kerja, hari standar kerja, tanggung jawab terhadap
8
Dengan pembagian kerja (suatu pekerjaan dapat dipecah-pecah menjadi
itu sehingga waktu dan biaya pendidikan vang mahal dapat diminimalisir dan
kerjanya.
pada metode pemikiran upah (gaji) pada karyawan. Metode apa yang digunakan
dalam pemberian upah harus dikaitkan dengan produktivitas kerja. Pendekatan ini
disebut sebagai metode pemberian insentive. Untuk lebih jelasnya marilah kita
ikuti beberapa teori ilmiah menurut perintis dan pencetusnya secara kronolois
berikut:
peranan jabatan manajer (kader) yang harus berfungsi sebagai reformis (pembaru)
dalam manajemen sumber daya manusia ini. Robert Owen merintis manajemen
ilmiah, karena beliau digerak kan oleh kenyataan kondisi dan persyaratan kerja
yang tidak memadai; di mana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pada
9
pekerja pada saat itu sangat buruk. Memperkerjakan anak-anak di bawah usia 5
tahun pada saat itu sudah umum berlaku. Standar waktu hari kerja sehari selama
13 jam sudah biasa terjadi. Oleh karena itu, Robert Owen memunculkan gagasan
pengurangan standar hari kerja menjadi 10,5 jam. Pembatasan usia tenaga kerja
yang dipekerjakan menolak pekerja yang usianya kurang dari 10 tahun dan
karyawan akan kebutuhan seharihari dengan memberi kan harga yang lebih
perhatiannya bagi cara-cara kerja di pabrik supaya lebih efisien. Ia percaya bahwa
suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggung jawab khusus
keseluruhan pabrik (perusahaan). Dengan demikian, waktu dan biaya yang mahal
10
dalam pelatihan (pendidikan) dapat ditekan dan proses pengulangan pekerjaan
c. Frederick W. Taylor
Mula-mula yang menjadi titik tolak penerapan mana jemen secara ilmiah
berasal dari hasil penelitian F.W Taylor tentang studi waktu kerja (time and
motion studies) pada bagian produksi di mana dia bekerja, di perusahaan Midvales
yang tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan. Ini juga berarti bahwa
Dalam Modul Pengantar Ilmu Managemen oleh Rsmli dan Warsidi (2016)
sebanyak, misalnya, $1,50; namun bila seorang pekerja menghasilkan lebih dari
misalnya, sejumlah $2,40 atau 60% lebih banyak. Menurut Taylor manajemen
harus dapat membayar lebih tinggi untuk suatu hasil yang secara ekonomis lebih
baik, akibat adanya metode yang lebih baik yang sekaligus akanmenghindari kerja
11
drastis di dalam pengawasan. Dengan kata lain sistem ini merupakan konsep baru
dikorelasikan dengan upah yang diterimakan; vaitu semakin cepat atau tinggi
prestasi kerja dalam menyelesai kan pekerjaannya, akan semakin tinggi upah yang
diterima nya. Metode pendekatan ini disebut sebagai “sistem upah defferensiasi”
12
4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara
upah atau insentif. Gagasan Henry L Gantt mempunyai kesamaan dengan gagasan
Taylor, antara lain a) kerja sama yang saling menguntungkan antar manajer dan
kerja yang benar benar tepat, c) sistem bonus dan penggunaan intruksi dalam
pengaturan kerja. Tetapi dalam penentuan bonus tidak seperti yang dikemukakan
oleh Taylor dengan sistem upah differen sial. Henry L. Gantt justru menolak
sistem upah differensial. Hal ini menurutnya justru akan berdampak terlampau
kecil motivasi kerja bagi tenaga kerja. Oleh karena itu, dia me ngemukakan
gagasan bahwa bagi tiap-tiap pekerja yang dapat menvelesaikan tugas yang
dibebankan kepadanya untuk suatu hari, maka ia berhak menerima bonus sebesar
Sistem bonus yang diterapkan Gantt ini juga berlaku bagi para mandor
manakala yang menjadi tanggung jawabnya (anak buah) itu dapat menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, Henry
13
dalam kartu pribadi. Jika pekerjaan karvawan memenuhi standar, maka dia beri
warna. hitam, jika tidak memenuhi standar maka kode warnanya merah. Lebih
penggambaran jadwal produksi sebagai alat untuk instruksi dan penagwasan bagi
manajer perusahaan.
Frank B Gilbreth, bahwa antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan, setiap
ini bahwa penelitian gerakan akan meningkatkan semangat kerja bagi pekerja; hal
pengembangan kar vawan lebih ditekankan pada karyawan itu sendiri untuk
lebih tinggi, penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya dan mampu memberi
berfungsi sebagai pelaku, pelajar dan guru dan berharap akan kesempatan baru.
14
f. Herrington Emerson (1853-1931)
Oleh karena itu dia mencetuskan ide-ide yang terformulasikan dalam 12 prinsip
sebagai berikut:
15
B. Sumbangan Dan Keterbatasan Manajemen Ilmiah
yang cukup baik bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja. Peningkatan
dalam studi gerak dan waktu telah membuktikan bahwa kegiatan yang
dilaksanakan dapat lebih efisien. Demikian juga sistem seleksi dan pengembangan
:atihan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi kerja. Sumbangan lain dari
manajemen ilmiah ialah adanya desain kerja yang telah mendorong para manajer
Namun demikian, meski cukup besar sumbangan yang diberikan oleh manajemen
ilmiah bagi kemajuan manajemen. Tapi pada umumnya mana jemen ilmiah
kerja. Kelemahan lain adalah tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi tidak
16
yang justru hal ini sangat dibutuhkan. Arti kepuasan tenaga kerja kurang
diperhatikan secara utuh. Upah yang tinggi saja tanpa memperhatikan kondisi
mestinya.
17
BAB III
KESIMPULAN
desain kerja yang telah mendorong para manajer dapat menetapkan suatu
18
DAFTAR PUSTAKA
2. http//sejarah%20dan%20permulaan%20dari%20manajamen
%20ilmiah.pdf
19