Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE-14

BIAYA STANDAR
Tujuan Pembelajaran

Mengetahui penghitungan standar biaya yang ditetapkan perusahaan


dibanding dengan biaya sesungguhnya yang terjadi di perusahaan

Mengetahui biaya sesungguhnya yang terjadi di perusahaan

Mengetahui penghitungan penyimpangan standar biaya yang ditetapkan


perusahaan dibanding dengan biaya sesungguhnya yang terjadi di
perusahaan
1. Definisi Biaya Standar

Biaya Standar adalah:


Biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau
sejumlah unit tertentu. (Carter dan Usry, 2005)

Pengeluaran perusahaan yang ditentukan sebelumnya yang dibutuhkan


dalam operasi atau untuk tujuan tertentu. (Blocher, Chen dan Lin, 2000)

Biaya yang ditentuukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang


seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan
faktor-faktor lain tertentu. (Mulyadi, 2009)
2. Manfaat Biaya Standar

Biaya Standar mempunyai manfaat yaitu:

Menetapkan anggaran
Mengendalikan biaya, dengan cara memotivasi karyawan serta mengukur
efisiensi operasi
Menyederhanakan perhitungan biaya dan mempercepat laporan penyajian
biaya
Membebankan biaya kepersediaan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi
Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual
3. Kelemahan Biaya Standar

1. Tingkat keketatan dan kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat
2. Cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam jangka waktu pendek
3. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang
sekali dilakukan
4. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan
5. Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut
sebagai alat pengukur pelaksana
6. Jika tidak diakadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang berarti
dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yan tidak tepat dan tidak
realistis
4. Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan BOP Standar

1. Bahan Baku Standar 2. Tenaga Kerja Standar


Biaya Bahan Baku Standar terdiri dari: Biaya Teanaga Kerja Standar terdiri dari:
• Masukan fisik yang diperlukan untuk • Jam tenaga kerja standae
memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, • Tarif upah standar
atau lebih dikenal dengan nama kuantitas
standar
• Harga satuan masukan fisik tersebut, atau
disebut pula harga standar

3. Biaya Overhead Pabrik Standar


Penetuan Biaya overhead pabrik standar dengan cara
menghitung tarif standar dengan melakukan
pembagian antara jumlah BOP dianggarkan pada
kapasitas normal dengan kapasitas normal.
5. Penyimpangan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP

1. Penyimpangan Biaya Bahan Baku

Penyimpangan Harga Bahan Penyimpangan Kuantitas Bahan


a. b. Baku (Material Quantity Variance)
Baku (Material Price Variance)
Merupakan perbedaan atau selisih baik lebih besar maupun Merupakan selisih atau perbedaan antara pemakaian
lebih kecil antara harga bahan baku yang sesungguhnya terjadi bahan baku yang distandarkan. Selisi kuantitas
dengan bahan baku yang telah distandarkan. pemakaian bahan baku dapat dihitung dengan rumus:
Penyimpangan bahan baku dapat dihitung dengan rumus: SKB = (KS x HSt) – (KSt X HSt)
SHB = (HS x KS) – (HSt x KS) = (KS - KSt) HSt
= (HS - HSt) KS Dalam hal ini:
SHB = Selisih Harga Bahan Baku SKB = Selisih Kuantitas Bahan Baku
HS = Harga Beli sesungguhnya setiap unit bahan baku KS = Kuantitas sesungguhnya yang digunakan
KS = Kuantitas sesungguhnya yang dibeli HSt = Harga Beli Standar untuk setiap bahan baku
HSt = Harga beli standar setiap unit bahan baku KSt = Kuantitas standar bahan Baku

Jika HS > HSt maka SHB tidak menguntungkan (Unfavorable) Jika:


Jika HS < HSt maja SHB menguntungkan (Favorable) KS > KSt maka SKB tidak menguntungkan (Unfavorable)
KS < KSt maka SKB menguntungkan (Favorable)
5. Penyimpangan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP
Lanjutan…

2. Penyimpangan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Penyimpangan Tarif Tenaga Penyimpangan Efisiensi Tenaga


a. b. Kerja (Labour Efficiency Variance)
Kerja (Labour Rate Variance)
Merupakan perbedaan atau selisih antara biaya tenaga kerja Merupakan selisih atau perbedaan antara jam kerja yang
dalam tarif yang sesungguhnya terjadi dengan tarif tenaga sesungguhnya terpakai dengan jam kerja yang sudah
kerja langsung yang sudah distandarkan. distandarkan.
Selisih tarif upah langsung dapat dihitung dengan rumus: Selisih efisiensi upah langsung dapat dihitung dengan rumus:
STU = (TS x JS) – (TSt X JS) SEUL = (JS x TSt) – (JS x TSt)
= (TS - TSt) JS = (JS - JSt) TSt
Dalam hal ini: Dalam hal ini:
STU = selsish Tarif Upah Langsung SEUL = Selisih Efisiensi Upah Langsung
TS = Tarif Upah Langsung Sesungguhnya Setiap Jam JS = Jam Sesungguhnya Untuk Mengolah Produk
JS = Jam Sesungguhnya Untuk Mengolah Produk JSt = Jam Standar Untuk Mengolah Produk
TSt = Tarif Standar Setiap Jam Upah Langsung TSt = Tarif Standar Setiap Jam Upah Langsung
Jika: Jika:
TS > TSt maka STU tidak menguntungkan (Unfavorable) JS > JSt maka SEUL tidak menguntungkan (Unfavorable)
TS < TSt maka STU menguntungkan (Favorable) JS < JSt maka SEUL menguntungkan (Favorable)
5. Penyimpangan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP
Lanjutan…

3. Penyimpangan Overhead Pabrik

Metode Dua Selisih (Two


a.
Variance Method)
1. Selisih Terkendali (Controllabble Variance) 2. Selisih Volume (Volume Variance)
Merupakan selisih atau perbedaan antara biaya overhead
Merupakan selisih atau perbedaan antara anggaran fleksibel biaya overhead
pabrik sesungguhnya dengan anggaran fleksibel biaya pabrik pada kapasitas standar dengan total biaya overhead standar atau
overhead pabrik pada kapasitas standar, rumus: biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk melalui perkiraan
ST = BOPS – AFKSt barang dalam proses, rumus:
SV = AFKSt – (KS x T)
Dalam hal ini: Dalam hal ini:
ST = Selisih Terkendali SV = Selisih Volume
BOPS = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya AFKSt = Anggaran Fleksibel Biaya Overhead Pabrik pada Kapasitas Standar
KSt = Kapasitas Standar
AFKSt = Anggaran Fleksibel Biaya Overhead Pabrik pada T = Tarif Total Biaya Overhead Pabrik
Kapasitas Standar KN = Kapasitas Normal
Jika: Jika:
KN > KSt maka SV tidak menguntungkan
BOPS > AFKst maka ST tidak menguntungkan KN < KSt maka SV menguntungkan
BOPS < AAFKst maka ST menguntungkan
5. Penyimpangan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP
Lanjutan…

3. Penyimpangan Overhead Pabrik

Metode Tiga Selisih (Three


b.
Variance Method)
1. Selisih Anggaran 2. Selisih Kapasitas
Selisih atau perbedaan antara BOP sesungguhnya terjadi dengan tarif
BOP kapasitas tetap dan variabel, • Selisih ini umumnya disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak dapat
dikendalikan oleh manajer pabrik, departemen atau seksi sehingga
Rumus:
tanggungjawab selisih ini umumnya berada pada menejemen puncak.
SA = BOPS – (KN x TT) – (KS x TV) • Jika selisih ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan yang dilakukan
Dalam hal ini: oleh manajer pabrik, departemen atau seksi sehingga mesin-mesin rusak
SA = Selisih Anggaran dan jam sesungguhnya rendah maka tanggungjawab selisih ini berada
BOPS = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya pada manajer pabrik, departemen atau seksi yang bersangkutan.
KN = Kapasitas Normal Rumus perhitungan selisih kapasitas adalah sebagai berikut:
SK = AFKS – (KS x T)
TT = Tarif Tetap per unit Kapasitas Dalam hal ini:
TV = Tarif Variabel per unit Kapasitas SK = Selisih Kapasitas
Jika: AFKS = Anggaran Fleksibel Biaya Overhead Pabrik Pada kapasitas
BOPS > AFKS maka SA tidak menguntungkan Sesungguhnya
BOPS < AKKS maka SA menguntungkan KS = Kapasitas Normal
T = Tarif Totak Biaya Overhead Pabrik
5. Penyimpangan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP
Lanjutan…

3. Penyimpangan Overhead Pabrik

Metode Tiga Selisih (Three


b.
Variance Method)
3. Selisih Efisiensi Biaya Overhead Pabrik
Secara sistematis, selisih efisiensi biaya overhead pabrik dapat dihitung
dengan rumus:
SEBOP = (KS x T) – (KSt x T)
Dalam hal ini:
SEBOP = Selisih Efisiensi Biaya Overhead Pabrik
KS = Kapasitas Sesungguhnya untuk mengolah produk
KSt = Kapasitas Standar untuk Mengolah Produk
T = Tarif Total atau Tarif Standar BOP setiap unit kapasitas
Jika:
KS > KSt maka SEBOP tidak menguntungkan
KS < KSt maka SEBOP menguntungkan
5. Penyimpangan Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP
Lanjutan…

3. Penyimpangan Overhead Pabrik

Metode Empat Selisih (Four


c.
Variance Method)
• Metode empat selisih ini merupakan pengembangan dari metode tiga selisih 4. Selisih Efisiensi BOP Tetap
• Perhitungan Metode empat selisih yaitu selisih anggaran dan selisih kapasitas sama dengan
perhituungan dengan metode tiga selisih.
SEBOPT = (KS x TV) – (KSt x TT)
• Analisis selisih efisiensi BOP variabel dan selisih afisiensi BOP tetap digunakan rumus = (KS - KSt) TT
sebagai berikut yaitu: Dalam hal ini:
1. Selisih Anggaran SEBOPT = Selisih Efesiensi Biaya Overhead Tetap
2. Selisih Kapasitas KS = Kapasitas Sesungguhnya untuk mengolah
3. Selisih Efisiensi BOP Variabel Produk
SEBOPV = (KS x TV) – (KSt x TV)
= (KS - KSt) TV
KSt = Kapasitas Standar untuk Mengolah Produk
Dalam hal ini: TT = Tarif Tetap BOP Setiap unit Kapasitas
SEBOPV = Selisih Efesiensi Biaya Overhead Variabel Jika:
KS = Kapasitas Sesungguhnya untuk mengolah Produk KS > KSt maka SEBOPT tidak menguntungkan
KSt = Kapasitas Standar untuk Mengolah Produk KS < KSt maka SEBOPT menguntungkan
TV = Tarif Variabel BOP Setiap unit Kapasitas
Jika:
KS > KSt maka SEBOPV tidak menguntungkan
KS < KSt maka SEBOPV menguntungkan
Contoh Soal

Data biaya produksi dan penjualan dalam bulan


Contoh soal: Januari tahun 2014 adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan tidak memiliki persediaan produk
dalam proses dan persediaan produk selesai pada
PT. ABC menggunakan sistem biaya standar. Perusahaan awal bulan Januari. Selama bulan Januari produk
yang dapat diselesaikan sebanyak 2.400 unit.
mengolah satu jenis produk melalui satu tahap. Kapasitas Pada akhir bulan Januari perusahaan tidak
normal yang dimiliki perusahaan sebanyak 10.000 jam kerja memiliki produk dalam proses.
langsung atau sebesar 2.500 unit produk. Besarnya biaya b. Bahan baku yang dibeli dengan kredit dan dipakai
selama bulan Januari sebanyak 4.900 kg @ Rp19 =
standar untuk mengolah satu unit produk dalam tahun 2000 Rp93.100
adalah sebagai berikut: c. Biaya tenaga kerja langsung yang terjadi dalam
bulan Januari 9.550 jam @Rp12 = Rp114.600
Biaya Bahan Baku : 2 kg @ Rp20 = Rp40 d. Total Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya
Biaya Tenaga Kerja Langsung : 4 jam @ Rp12,5 = Rp50 Rp145.000
Biaya Overhead Pabrik: e. Penjualan produk selesai sebesar 2000 unit
@Rp250 = Rp500.000
Variabel = 4 jam @ Rp10 = Rp40 f. Biaya pemesaran yang terjadi Rp50.000 dan biaya
Tetap = 4 jam @ Rp5 = Rp20 administrasi Rp30.000. Berdasarkan informasi di
Jumlah Rp150 atas dapat ditentukan selisih biaya bahan baku,
selisih tenaga kerja langsung, selsih BOP
Jawab

a. Selisih Tarif Upah Langsung

Jawab: STU = (TS - Tst) JS


= (Rp12 – Rp12,5) 9550
= Rp4775 menguntungkan
b. Selisih Efisiensi Upah Langsung
SEUL = (JS - JSt) TSt
1. Selisih Biaya Bahan Baku = {9550 – (2400 x 4)} Rp12,5
a. Selisisih Harga Bahan Baku = {9550 - 9600} Rp12,5 = 625 menguntungkan
SHB = (HS - HSt) KS 3. Selisih Biaya Overhead
BOP sesungguhnya = Rp145.000
= (Rp19 – Rp20)4.900 BOP Standar = (2400 x 4) x Rp15 = Rp144.000
= R4.900 menguntungkan Selisih biaya Overhead pabrik = Rp1.000
b. Selisih Kauntitas Bahan Baku Metode Analisi Dua Selisih
Dalam hal ini hanya diberikan contoh untuk perhitungan biaya overhead pabrik
SKB = (KS - KSt) HSt dengan menggunakan metode dua selisih saja.
= {4900 – (2400 x 2) x Rp20} Selisih terkendali
= {4900 - 4800} Rp20 BOP Sesungguhnya = Rp145.000
Anggaran Fleksibel pada kapasitas standar:
= 2.000 merugikan Tetap = KN x TT
2. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung = 10000 x Rp5 = Rp50.000
BTKL Sesungguhnya = 9550 x Rp12 = Rp114.600 Variabel = KSt x TV
= (2400 x 4) Rp10 = Rp96.000
BTKL standar = 2400 x 4 x Rp12,50 = Rp120.000 = Rp146.000
Selisih biaya tenaga kerja langsung (mengungtungkan) = Selisih terkendali (menguntungkan) Rp1.000
Rp5.400 Selisih Volume
Anggaran fleksibel pada kapasitas Standar = Rp146.000
BOP Standar = (2400 x 4) x Rp15 = 144.000
Selisih Volme (merugikan) = Rp2.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai