Anda di halaman 1dari 24

Bentuk dan Tipe-Tipe Organisasi

Mata Kuliah Organisasi Manajemen dan Pemerintahan

Dosen Pengampu :

Dr. Muhammad Imran, S.IP., M.SI

Disusun Oleh:

Ade Rahmah Novirza E051211031

Andi Muhammad Abyan Fathin Ihsan E051211001

Charles Trio Rukka E051211069

Muhammad Renaldy Nuryadin E051191033

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta kasih-
Nya dan atas anugerah hidup serta kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk-Nya
sehingga memberikan kemampuan serta kemudahan dalam menyusun makalah pada mata
kuliah Pengantar Ilmu Pemerintahan yang diberikan oleh bapak Dr. Muhammad Imran, S.IP.,
M.SI yang membahas Bentuk dan Tipe-Tipe Organisasi. Dan tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada bapak Dr. Muhammad Imran, S.IP., M.SI selaku dosen pada mata kuliah
Pengantar Ilmu Politik yang telah memberi penulis pemahaman dalam menyusun makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik para pembaca terkhusus
kepada para mahasiswa/mahasiswi di Universitas Hasanuddin Makassar. Penulis menyadari
ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini memberikan pengetahuan
tentang Bentuk dan Tipe-Tipe Organisasi.

Makassar,15 november 2021

Ade Rahmah Novirza

Andi Muhammad Abyan Fathin Ihsan

Charles Trio Rukka

Muhammad Renaldy Nuryadin


Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..................................................................................................................... 4

B.Rumusan Masalah................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

1.Pengertian Lembaga Eksekutif.............................................................................................5

2.Tugas dan Fungsi Lembaga Eksekutif .................................................................................6

3.Sitem Lembaga Eksekutif.....................................................................................................7

4.Susunan Lembaga Eksekutif.................................................................................................8

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................................................ 10

B.Saran................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerja secara terkoordinasi
untuk mencapai tujuan bersama (Jones, 2013). Peran organisasi saat ini cukup penting dalam
segala aspek kehidupan baik dalam perusahaan, pemerintah, organisasi sosial,
kemasyarakatan dan lain-lain. Organisasi selalu berkembang sesuai kebutuhan zaman dan
peradaban. Dimana organisasi ada sejak manusia itu ada. Kebutuhan organisasi saat ini dalam
melakukan fungsi-fungsi manajemen dan organisasi, prinsip-prinsip organisasi dan tujuan
organisasi. Perkembangan organisasi saat ini cukup pesat seiring perkembangan ilmu dan
pengetahuan serta teknologi, sehingga peran organisasi dalam teknologi cukup besar dan
sebaliknya peran teknologi juga cukup besar. Namun organisasi sebagai satu sub bagian dari
cabang ilmu sosial memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Organisasi
sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Sejak zaman purba manusia sudah
mengenal organisasi seperti pada saat manusia pertama menyusun tatanan kehidupan
bersama, meskipun belum mengenal pengorganisasian dan pembagian tugas secara jelas dan
tegas. Namun berbagai prinsip-prinsip dasar organisasi telah diterapkan pula. Organisasi
sebagai salah satu bentuk kebutuhan manusia sebagai masuk sosial setelah perkembangan
institusi sosial masyarakat sebagai salah satu bentuk kebudayaan. Organisasi lahir karena
manusia ada dan manusia tetap ada karena membangun suatu sistem organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organisasi?
2. Apa itu Organisasi Formal dan Informal?
3. Apa yang dimaksud dengan bentuk-bentuk organisasi?
4. Apa saja yang menjadi tipe-tipe dari organisasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi

Jika membahas pengertian organisasi, kita tentunya akan menemukan banyak


pengertian dari hasil pemikiran para ahli. Contohnya bisa kita lihat menurut J. William
Schulze, ia mengemukakan bahwa Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang,
benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya, yang dikumpulkan dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dari Max Weber mengemukakan pengertian organisasi adalah
suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan
pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu. Dan menurut
Chester I Bernard mengemukakan bahwa pengertian organisasi adalah sebuah sistem
kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan
suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan
bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus
diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus
membuat keputusan.
Adapun Secara umum, pengertian dari organisasi adalah suatu perkumpulan
atau wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dengan terstruktur untuk
mencapai tujuan tertentu. Organisasi terbentuk berdasarkan kesatuan visi dan misi dari
para anggotanya. Organisasi bergerak dan bekerja berdasarkan visi dan misi organisasi
itu sendiri. Misalnya organisasi profesi seperti IDI, PGRI, dan lain-lain, merupakan
organisasi yang bergerak untuk mempermudah para anggota profesinya untuk
menjalankan profesi itu. Contoh lainnya, organisasi mahasiswa seperti BEM, Mapala,
HMI, adalah organisasi yang berjalan dengan visi menyatukan mahasiswa di dalam
sebuah wadah, dengan tujuan untuk mengembangkan intelektual para anggotanya.

A. Organisasi Formal dan Informal


Seperti yang kita ketahui Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal,
berstuktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang berkerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu, dan organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja
(Hasibuan, 1996:24). Ada beberapa jenis organisasi dan hal itu tergantung dengan
pembedanya, salah satu pembeda dalam organisasi adalah bentuk atau tipe organisasi.
Dalam bentuk atau tipe organisasi yang sangat ditekankan adalah struktur dari
organisasi tersebut. Struktur organisasi adalah merupakan sebuah konsep abstrak yang
menunjukkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa yang melakukan tugas yang telah
ditentukan dan dilimpahkan padanya dan mekanisme koordinasi formal serta pola
interaksi dalam organisasi.
Organisasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Organisasi Formal
Pengertian organisasi formal menurut Angelo J. Gonzalez (Mark Bevir,
2007:320-321) menuliskan bahwa organisasi formal adalah komponen struktur
organisasi sosial yang dirancang untuk memandu dan membatasi perilaku
anggota organisasi. Konsep formal digunakan karena konsep tersebut mencakup
aturan, prosedur, dan rutinitas resmi dari organisasi, serta hubungan otoritas
yang menetapkan peran di antara anggota organisasi.
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik,
yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana
bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Jadi, ketika kita
menemukan organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang
jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki
struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan,
wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi) itulah
yang dimaksud dari organisasi formal.

Karakteristik dari Organisasi Formal sebagai berikut :


1. Organisasi formal mencakup keterkaitan antara posisi-posisi yang telah
ditetapkan. Dasar dari organisasi formal adalah posisi atau jabatan.
2. Hal-hal yang diperlukan dalam perencanaan organisasi yangdigunakan untuk
tugas-tugas, tanggung jawab, dan tanggung jawab. Penugasan menyebar
sesuai dengan spesialisasi dari masingmasing departemen atau individu.
3. Pada organisasi formal, tugas seseorang dalam organisasi melekat pada
kebenaran atau kedudukan yang diperolehnya. Dengan customized
organization lain kewenangan dalam organisasi formal selalu beriringan
dengan tanggung jawab yang diemban oleh seseorang.
4. Hirarki pada organisasi formal komando/kewenangan. Tatanan hirarki pada
organisasi formal biasanya berbentuk piramida yang bertujuan untuk setiap
individu yang bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang
dilakukan oleh bawahannya dan diri sendiri.
5. Prosedur, aturan, dan kebijakan yang menekankan pada siapa.
6. Peraturan dan prosedur yang diterapkan di dalam organisasi bersifat formal
dan pribadi yaitu berlaku pada setiap individu. Diperlukan berbagai elemen di
organisasi formal yang memiliki keterkaitan individual antar unit, individu baik
di dalam maupun luar organisasi.
7. Menyusun sistem disiplin pada setiap peraturan, prosedur dan kebijakan
merupakan bagian daroi organisasi.
8. Setiap anggota organisasi tidak berhubungan dengan tanggung jawab pribadi
dengan tanggung jawab organisasi.
9. Expositions perekrutan dan seleksi karyawan di organisasi formal
berdasarkan kualifikasi yang dimiliki dari hubungan politik, keluarga atau
koneksi lainnya.
10. Menentukan tanggung jawab dan penugasan dalam birokrasi termasuk
dengan materi teknis dan promosi jabatan yang biasanya dilaksanakan
berdasarkan senioritas dan prestasi kerja

Fungsi Organisasi Formal


Organisasi tentu memiliki fungsi dalam menjalankan roda
Tentu saja organisasi memiliki fungsi dalam menjalankan roda organisasinya.
Fungsi organisasi formal yakni melibatkan banyak hal yang bertemu satu
sama lain dalam sebuah organisasi formal. Berikut ini adalah fungsi dari
organisasi formal :
- Penetapan tujuan spesifik untuk organisasi.
- Organisasi formal harus menetapkan tujuan spesifik untuk anggota yang
bekerja di dalamnya. Dengan mencapai tujuan yang dicapai secara
individual, keseluruhan organisasi akan diuntungkan dalam mencapai
tujuan akhir. Membangun hubungan kerja.
- Dalam organisasi formal tujuan utamanya adalah untuk menjalin
hubungan kerja yang efisien dan untuk membangun rantai komando yang
jelas. Hubungan kerja yang efektif adalah hal yang paling penting untuk
mencapai tujuan.

 Organisasi Informal
Dalam pernyataan Chester I. Barnard menyatakan bahwa organisasi
informal membawa keterikatan ke dalam organisasi formal. HalIni membawa
kepada anggota organisasi formal, perasaan memiliki, status, penghargaan diri
dan kepuasan berkelompok. Sedangkan Keogh Javis sendiri mendefinisikan
organisasi informal sebagai sebuah organisasi yang memiliki pengaruh yang
kuat pada produktivitas dan kepuasan kerja. Organisasi informal merupakan
struktur sosial yang saling terkait yang mengatur bagaimana orang bekerja sama
dalam suatu kegiatan. Ini adalah gabungan dari perilaku, interaksi, norma,
hubungan pribadi dan profesional melalui dimana pekerjaan dilakukan dan
hubungan dibangun di antara orang-orang yang memiliki afiliasi organisasi atau
kelompok afiliasi yang sama. Organisasi informal berkembang secara organik
dan spontan sebagai respons terhadap perubahan lingkungan kerja dan
dinamika sosial yang kompleks dari para anggotanya. Secara efektifnya,
organisasi informal melengkapi struktur, rencana dan proses organisasi formal
yang lebih eksplisit artinya ia dapat mempercepat dan meningkatkan respons
terhadap kejadian yang tidak diantisipasi, mendorong inovasi, memungkinkan
orang memecahkan masalah yang memerlukan kolaborasi lintas batas, dan
menjadi perintis yang suatu saat organisasi formal mungkin akan mengambil
alih.

Karakteristik Organisasi Informal


1. Berkembang terus-menerus
2. Akar rumput
3. Dinamis dan responsif
4. Bagus pada motivasi
5. Membutuhkan pengetahuan orang dalam untuk dilihat
6. Memperlakukan orang sebagai individu
7. Datar dan lebih cair
8. Kepercayaan dan timbal balik
9. Sulit untuk dijabarkan
10. Penting untuk situasi yang berubah dengan cepat atau belum sepenuhnya
dipahami

Fungsi Organisasi Informal

Keith Davis (2002) menyarankan agar kelompok informal melayani


setidaknya empat fungsi utama dalam struktur organisasi formal. Sebagai Berikut
:

- Melestarikan nilai-nilai budaya dan sosial


Mereka mengabadikan nilai-nilai budaya dan sosial yang dimiliki
kelompok ini. Nilai-nilai tertentu biasanya sudah umum dimiliki oleh anggota
kelompok informal. Interaksi sehari-hari memperkuat nilai-nilai ini yang
mengabadikan gaya hidup tertentu dan mempertahankan kesatuan
kelompok dan integritas. Misalnya, kelas ilmu pemerintahan perguruan
tinggi Universitas Hasanuddin dari 50 siswa mungkin berisi beberapa
kelompok informal yang merupakan organisasi informal di dalam struktur
formal kelas. Kelompok-kelompok ini dapat berkembang dari hubungan
persaudaraan atau persahabatan, tempat tinggal asrama, tim kerja proyek,
atau pengaturan tempat duduk.
- Memberikan status dan kepuasan sosial
Dalam hal ini organisasi informal memberikan status sosial dan
kepuasan yang mungkin tidak diperoleh dari organisasi formal. Dalam
sebuah organisasi besar atau kelas, seorang pekerja (atau siswa) mungkin
merasa seperti seseorang yang anonim daripada individu yang unik.
- Mempromosikan komunikasi antar anggota
Kita harus memahami bahwa kelompok informal mengembangkan
saluran komunikasi atau sistem untuk menjaga agar anggotanya
mengetahui tentang tindakan manajemen yang akan mempengaruhi
mereka dalam berbagai cara. Contoh sederhana bisa kita lihat di banyak
film ada banyak manajer cerdas menggunakan jamuan wine untuk "secara
informal" menyampaikan informasi tertentu tentang tindakan dan rumor
perusahaan.
- Menyediakan kontrol sosial
Mereka memberikan kontrol sosial dengan mempengaruhi dan
mengatur perilaku di dalam dan di luar kelompok. Kontrol internal
membujuk anggota kelompok untuk menyesuaikan diri dengan gaya
hidupnya. Misalnya, jika seorang siswa mulai mengenakan mantel dan
mengikat ke kelas, anggota kelompok informal mungkin akan sangat
menyukaiku dan meyakinkan siswa bahwa pakaian semacam itu tidak
dapat diterima dan karena itu kembali ke sandal, celana jins, dan kaos.
Kontrol eksternal diarahkan ke kelompok seperti manajemen, pimpinan
serikat pekerja, dan kelompok informal lainnya.

Perbandingan Organisasi Formal dan Informal

Suatu organisasi dikatakan sebagai organisasi formal ketika dua atau lebih dari
dua orang bersatu untuk mencapai tujuan bersama, dan mereka mengikuti hubungan
formal, aturan, dan kebijakan ditetapkan untuk kepatuhan, dan ada sistem otoritas.
Sementara itu, selain organisasi formal, ada organisasi informal yang dibentuk di bawah
organisasi formal sebagai sistem hubungan sosial, yang Organisasi Formal dan Informal
muncul ketika orang-orang dalam suatu organisasi, bertemu, berinteraksi, dan bergaul
satu sama lain. Kita akan membahas perbedaan utama antara organisasi formal dan
informal.

- Organisasi Formal memiliki peraturan dan peraturan tersendiri. Aturan ini


harus diikuti oleh anggota (anggota dan manajer). Organisasi formal memiliki
sistem koordinasi. Ini juga memiliki sistem kewenangan. Ini memiliki
hubungan superior-bawahan yang jelas. Dalam organisasi formal, tujuannya
spesifik dan didefinisikan dengan baik. Semua anggota diberi tugas dan
tanggung jawab khusus.Sedangkan dalam organisasi informal tidak memiliki
peraturan dan peraturan sendiri. Ini tidak memiliki sistem koordinasi dan
wewenang. Hal Ini tidak memiliki hubungan atasan-bawahan atau tujuan
spesifik dan terdefinisi dengan baik.
- Dibentuk oleh siapa.
Sebuah organisasi formal dibentuk oleh manajemen tingkat
atas.Sedangkan di organisasi informal dibentuk oleh kekuatan sosial di
dalam organisasi formal.
- Aturan dan Peraturan.
Anggota sebuah organisasi formal harus mengikuti peraturan dan
peraturan tertentu. Aturan ini tersedia secara tertulis (didokumentasikan).
Mereka dibuat oleh atasan. Jika anggota mengikuti peraturan ini dengan
benar, maka mereka akan diberi ganjaran. Namun, jika mereka tidak
mengikuti peraturan ini, mereka akan dihukum. Sedangkan anggota
organisasi informal tidak harus mengikuti peraturan dan peraturan apapun.
- Tugas dan Tanggung Jawab.
Dalam organisasi formal, tugas, tanggung jawab, wewenang dan
akuntabilitas masing-masing anggota didefinisikan dengan baik. Sedangkan
dalam sebuah organisasi informal Organisasi mal, tidak ada tugas, tanggung
jawab, wewenang, akuntabilitas, dan sebagainya yang tetap untuk anggota.
- Tujuan atau Tujuan.
Dalam organisasi formal, tujuan atau sasaran bersifat spesifik dan
didefinisikan dengan baik. Tujuan utama organisasi formal adalah
produktivitas, pertumbuhan, dan perluasan. Sedangkan dalam organisasi
informal, tujuannya tidak spesifik dan didefinisikan dengan baik. Tujuan
utama sebuah organisasi informal adalah persahabatan, keamanan,
ketertarikan bersama, kepuasan individu dan kelompok, dan lain-lain.
- Stabilitas.
Sebuah organisasi formal stabil. Sedangkan organisasi informal tidak
stabil.
- Saluran Komunikasi.
Sebuah organisasi formal menggunakan formal saluran komunikasi.
Sedangkan sebuah organisasi informal menggunakan saluran komunikasi
informal.
- Bagan Organisasi.
Sebuah organisasi formal ditunjukkan pada bagan organisasi.
Sedangkan organisasi informal tidak diperlihatkan pada bagan organisasi.
- Hubungan Unggulan Subordinasi.
Dalam sebuah organisasi formal, ada hubungan atasan-bawahan
yang lebih tinggi. Sedangkan dalam sebuah organisasi informal, tidak ada
hubungan bawahan yang superior seperti itu.
- Manfaat untuk Anggota.
Anggota organisasi formal mendapatkan keuntungan finansial dan
tunjangan seperti gaji atau gaji, bonus, Tunjangan perjalanan, asuransi
kesehatan, dll. Sedangkan anggota organisasi informal mendapatkan
keuntungan sosial dan pribadi seperti lingkaran teman, komunitas, kelompok,
dll.

B. Tipe-Tipe Organisasi
Ada banyak sekali bentuk dan tipe-tipe dalam organisasi dalam masyarakat modern
baik di sector swasta mapun Negara keberadaan organisasi sangat penting. Ketika kita
berorganisasi kita akan menemukan banyak hal terutama dalam mengetahui bentuk dan
tipe-tipe organisasi. Dalam bentuk/tipe organisasi yang sangat ditekankan adalah
struktur dari organisasi tersebut. Struktur organisasi didefinisikan sebagai “sistem yang
digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi
setiap pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi. ” Suatu
struktur kemudian dikembangkan untuk menetapkan bagaimana organisasi beroperasi
untuk melaksanakan tujuannya. Walaupun dalam setiap tipe organisasi berbeda-beda
strukturnya akan tetapi, tujuannya tetap sama yaitu mengharapkan agar berjalannya
suatu organisasi dengan baik. Berikut yang menjadi tipe-tipe dalam organisasi.

1. Tipe Piramida Mendatar ( Flat)


Organisasi datar atau flat organization adalah struktur organisasi dengan sedikit
atau tidak ada tingkat manajemen antara eksekutif puncak dan pekerja. Konsep
dasar dari organisasi datar adalah bahwa setiap pekerja terlatih untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan. Pekerja diberi wewenang untuk mencapai tujuan dengan
cara mereka sendiri. Mereka akan bekerja secara individu atau dalam kelompok
sehingga menjadi lebih produktif daripada pekerja yang diawasi secara ketat oleh
manajer. 

Ciri-ciri dari organisasi piramida mendatar(flat) :


 Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki
kewenangan sedikit.
 jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
 Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif
kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
Kelebihan dan kekurangan dari organisasi piramida mendatar
Ada beberapa yang menjadi keuntungan organisasi datar, diantaranya:
 Ini meningkatkan tingkat tanggung jawab dan kreativitas karyawan.
 Ini menghilangkan kelebihan lapisan manajemen dan meningkatkan koordinasi
dan kecepatan komunikasi antara karyawan.
 Tingkat manajemen yang sedikit membuat proses pengambilan keputusan
menjadi lebih mudah di antara karyawan.
 Menghilangkan gaji manajemen menengah berarti mengurangi biaya.
Namun, struktur organisasi ini juga mengandung beberapa kelemahan,
diantaranya:
 Karyawan sering kekurangan atasan khusus untuk melapor, yang menciptakan
kebingungan dan kemungkinan perebutan kekuasaan di antara manajemen.
 Ini menghasilkan banyak fungsi kerja karyawan yang secara spesifik tidak jelas.
 Struktur datar dapat membatasi pertumbuhan jangka panjang suatu organisasi.

2. Tipe Piramida Terbalik


Dalam tipe organisasi ini berkebalikan dari organisasi mendatar yaitu jumlah
Jabatan pemimpin lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pekerja atau bawahan.
Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga-lembaga
penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
Contoh dari bentuk organisasi piramida terbalik
3. Tipe Kerucut
Organisasi tipe kerucut ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkattingkat hirarki/kewenangan
banyak.
 Rentang kendali sempit.
 Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
 Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu
jauh.
 Jumlah informasi jabatan cukup besar.

C. Bentuk-Bentuk Organisasi
Sama halnya dengan tipe organisasi, ada juga yang dinamakan bentuk-bentuk
dalam organisasi. Dimana bentuk organisasi memandang dari segi tata hubungan,
wewenang, dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi. Berikut definisi dari
masing-masing bentuk-bentuk organisasi.
1. Organisasi Lini/Garis
Organisasi lini ini hanya terdapat satu komando atau perintah. Organisasi lini
merupakan salah satu bentuk organisasi yang manajer sebagai puncaknya yang
dianggap sebagai sumber semua wewenang. Semua keputusan dan tanggung jawab
berada pada satu tangan, dan tiap anggota hnaya mengenal satu pimpinan langsung
yang membawahinya. Dapat kita ketahui bahwa tipe organisasi lini adalah tipe
organisasi yang sangat menekankankan pada hierarki vertikal. Pada organisasi lini
perintah hanya diberikan oleh seorang atasan saja, dan kepada atasan yang
bersangkutan karyawan bertanggung jawab.
a. Struktur atau bagan dari organisasi lini

CAMAT

SEKRETARIS CAMAT

LURAH C
LURAH A LURAH C

Pada bagan diatas kita bisa melihat bahwa tegasnya garis komando dari camat
sebagai puncak pimpinan kepada struktur dibawahnya yang ditunjukkan oleh garis lurus.
Sedangkan garis putus-putus merupakan garis koordniasi. Dalam sebuah organisasi
bagaimanapun bentuk strukturnya pasti ada koordinasi antara satu elemen dengan
elemen lainnya karena koordinasi merupakan sebuah usaha untuk mengintegrasikan
Camat Lurah A Lurah C Lurah C Sekretaris Camat gerak organisasi agar tercapai tujuan
organisasi. Pada struktur diatas terlihat bahwa masing masing lurah melakukan
koordinasi dan juga melakukan koordinasi dengan sekretaris camat, sedangkan camat
berhak memberi perintah pada setiap lurah karena mereka dihubungkan oleh garis
hitam vertikal yang merupakan garis komando.

b. Prinsip Organisasi Lini


Organisasi lini, memiliki prinsip-prinsip utama, yaitu prinsip hierarki, prinsip
kesatuan perintah, prinsip pertanggung jawaban dan prinsip kepemimpinan. Dalam
organisasi bentuk lini sangat ditekankan siapa struktur yang berada diatas dan
dibawah, siapa yang memberi perintah pada siapa, dan siapa yang bertanggung
jawab pada siapa. Kehadiran pimpinan yang mengayomi dan tegas juga sangat
mempengaruhi organisasi karena pimpinan yang dianggap sebagai sumber
kewenangan. Pada organisasi bentuk lini, pilar hierarki merupakan pilar utama
karena adanya penekanan line authority pada bentuk organisasi lini.

Organisasi lini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Jumlah karyawan sedikit


 Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
 Belum terdapat spesialisasi
 Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan
 Struktur organisasi sederhana dan stabil
 Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
 Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Adapun keuntungan dari organisasi lini sebagai berikut :

 Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik


 Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
 Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
 Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan
cepat
 Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan
langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah
dapat dimengerti dan dilaksanakan
 Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
 Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
 Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-
bakat pimpinan.
 Adanya penghematan biaya

Selain adanya kelebihan dari organisasi lini, terdapat beberapa kelemahannya


yaitu :
 Kaku dan tidak loyalitas
 Inovasi bawahan tidak berkembang, karena bawahan hanya menunggu
perintah
 Karena terbiasa menerima perintah sehingga tidak menimbulkan orang-
orang berpikir.
 Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan
tujuan organisasi
 Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
 Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor,
cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
 Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar
untuk mengabil inisiatif sendiri
 Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
 Kurang tersedianya staf ahli
2. Organisasi Staff
Organisasi bentuk staf adalah salah satu bentuk organisasi yang tidak
mempunyai garis komando ke bawah. Dimana para karyawan hanya berfungsi
sebagai pemberi bantuan kepada pimpinan puncak untuk kelancaran tugas.
Organisasi bentuk staf merupakan organisasi sederhana. Berbeda halnya dengan
struktur organisasi lini yang memiliki ketegasan dalam pemberian perintah,
organisasi staf hanya memperlakukan staf sebagai bagian dari struktur organisasi
yang memberikan nasihat atau saran pada pimpinan untuk pencapaian tujuan
organisasi. Pada organisasi bentuk staf, para karyawan atau pekerja dalam
organisasi tersebut dianggap sebagai staf.
a. Contoh Bagan Organisasi Staf

Kepala Bengkel
Motor

Staff Montir
Kita pahami dengan baik pada bagan organisasi bentuk staf diatas bahwa
organisasi bentuk staf dimiliki oleh organisasi sederhana yang menganggap semua
karyawan adalah staff nya yang merupakan pembantu dalam memberikan petunjuk
dan nasihat dan juga bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Nampak diatas
bahwa sebuah bengkel sepeda motor yang dipimpin oleh seorang pemimpin hanya
dihubungkan oleh garis putus-putus dengan stafnya karena staf hanyalah karyawan
yang tidak mendapatkan perintah langsung, melainkan hanya memberikan manfaat
dan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

b. Prinsip organisasi Staf


Organisasi staf harus senantiasa berpegang teguh pada tujuan organisasi,
sehingga gerak staf dalam memberikan nasihat dan bantuan dalam pencapaian
tujuan organisasi tetap dalam kerangka tujuan organisasi tersebut. Dan juga perlu
ada keseimbangan dalam organisasi artinya staff yang ada dalam struktur organisasi
memanglah staff yang perlu ada dan sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga
organisasi tidak boros struktur atau mungkin pelit struktur. Pilar pengorganisasian
yang penting dalam organisasi bentuk staf adalah pilar koordinasi karena hubungan
antara pimpinan dengan staff dihubungkan oleh garis koordinasi, karena komunikasi
dan koordinasi antara pimpinan dengan staf harus selalu dijaga agar dapat
meningkatkan produktivitas organisasi.

Berikut Kelebihan dari organisasi staff :


 Proses pengambilan keputusan cepat, 
 Rasa solidaritas anggota organisasi, 
 Dapat menjamin disiplin yang kuat/tinggi, 
 Asas kesatuan komando (unity of commad), tampak menonjol, 
 Koordinasi relatif mudah dilaksanakan, 
 Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawai/bawahan dapat
dilaksanakan dengan mudah. 

Kemudian ada juga kekurangan dari organisasi staff :

 Tujuan organisasi didasarkan atas tujuan pribadi, 


 Kecenderungan pimpinan organisasi bertindak dictator, 
 Organisasi tergantung pada seseorang, 
 Kesempatan pengembangan spesialisasi terbatas, 
 Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala
dengan mudah melampau spand of control, 
 Anggota organisasi terutama bawahan tidak punya kesempatan
berkembang. 
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang harus dilakukan. Pembagian kerja didasarkan pada
“spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu
tugas atau pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. Dan Hardjito mengatakan
bahwa organisasi fungsional adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya
terdapat hubungan yang tidak terlalu menekankan kepada hierarki struktural, akan
tetapi lebih banyak didasarkan pada sifat dan jenis pekerjaan yang akan
dilakasanakan.
a. Contoh Bagan Organisasi Fungsional

Direktur Utama

Direktur Direktur Teknik Direktur Peralatan


Perencanaann

Proyek A Proyek B Proyek C Proyek D


Kita ketahui dalam bagan organisasi bentuk fungsional diatas, bawahan akan
menerima perintah dari banyak atasan dan juga melalukan koordinasi dengan
banyak atasan. Garis perintah dalam struktur diatas ditunjukkan dengan garis hitam
dan garis koordinasi ditunjukkan dengan garis putus-putus.

b. Prinsip Organisasi Fungsional


Dalam organisasi bentuk fungsional, prinsip-prinsip yang sangat ditekankan
adalah prinsip fungsional dan pemisahan. Prisnip fungsional menegaskan
pembagian tugas dan siapa yang mengerjakan suatu pekerjaan. Sedangkan prinsip
pemisahan menegaskan bahwa si A tidak dapat mengerjakan pekerjaan si B karena
masing-masing orang sudah mendapatkan job desc masing-masing. Karena apabila
pekerjaan tidak dibagi dengan baik maka seorang pegawai bisa saja salah
mengerjakan dan apabila tidak didepartemenisasi maka kemungkinan overlap dalam
organisasi akan semakin besar. Perlu adanya pilar koordinasi yang kuat karena
masing-masing bawahan tidak mendapat perintah dari satu pimpinan saja,
melainkan dari banyak pimpinan, sehingga perlu ada komunikasi yang baik guna
mengintegrasikan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
c. Ciri-Ciri Organisasi Fungsional
 Organisasi kecil
 Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
 Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
 Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
 Pengawasan dilakukan secara ketat

d. Kelebihan dari Organisasi Fugsional


 Profesionalisme atau keahlian yang lebih
Karena setiap management hanya menangani satu bidang saja, sehingga
memunculkan orang-orang yang kompeten dibidangya masing-masing. hal ini
menjadi salah satu faktor bagaimana masing-masing divisi berjalan sesuai
dengan program yang telah direncanakan.
 Perusahaan Lebih Produktif
Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja dengan giat
guna mencapai hasil yang baik.
 Memunculkan Inovasi
Bagitu banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing,
menimbulkan kreativitas, ide-ide serta inovasi sehingga perusahan tidak berjalan
ditempat dan varietas kerja pun makin beragam.
 Perusahaan lebih Berkembang dan maju
Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka perusahaan pun akan cepat
berkembang dengan mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
memajukan perusahaan.

e. Kekurangan Organisasi Fungsional

 Karena banyak orang yang ahli dan kompeten dibidangnya maka muncul
konflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal, Tidak jarang terjadi
gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang dapat
menganggu stabilitas perusahaan.

 Sulit mengontrol perusahaan karena banyaknya bidang, divisi, serta ilmuwan-


ilmuwan di masing-masing bidang. sehingga harus merekrut dewan pengawas
ditiap bidang.

 Penympangan-penympangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi


yang dapat merugikan perusahaan. banyaknya bidang yang harus dicontrol
menyebabkan lemahnya pengawasan

 muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu merasa


ahli dan berperan dalam perusahaan.

4. Organisasi Staff dan Fungsional

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi


dilimpahkan kepada perkepala unit (kepala bagian) untuk mengambil keputusan
dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih
melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang
pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit
terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
a. Ciri-ciri Organisasi Staff dan Fungsional
Memiliki ciri-ciri:
 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang
bersifat bantuan.
 Terdapat spesialisasi yang maksimal
 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
b. Kelebihan organisasi lini dan fungsional:
 Solidaritas tinggi
 Disiplin tinggi
 Produktivitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
 Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
c. Kelemahan:
 Kurang fleksibel
 Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh
lebih dari satu orang.
 Spesialisasi memberikan kejenuhan
5. Organisasi Lini, Staff dan Fungsional

Hasibuan mengatakan bahwa organisasi lini, staf dan fungsional merupakan


kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf serta organisasi fungsional. Gabungan dari
ketiga organisasi ini mengakibatkan struktur organisasi menjadi lebih kompleks dan
banyak digunakan oleh organisasi besar. Organisasi ini merupakan perkembangan
lebih lanjut atau merupakan gabungan dari organisasi yang berbentuk lini,
fungsional dan staff.
a. Bagan Struktur Organisasi Lini, Staff dan Fungsional

Direksi Toko Kue Lia

Bagian Produksi Bagian Pemasasran

Staff
Staff
CAAT

Barang Baku
Produksi Pengemasan Distribusi
Terlihat dalam struktur organisasi diatas bahwa organisasi lini, staf dan
fungsional merupakan gabungan dari 3 bentuk organisasi. Dari direksi ke bagian
produksi dan pemasaran dihubungkan oleh garis komando tegas khas organisasi
bentuk lini. Terlihat juga adanya staf dalam struktur menandakan bahwa struktur
organisasi diatas merupakan gabungan dari organisasi bentuk staf. Dan pada bagian
bawah dapat dilihat adanya pembagian tugas berdasarkan spesialisasi pegawainya,
bagian produksi roti merupakan orang yang ahli dalam membuat roti dan
mengetahui bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat roti, sedangkan bagian
pemasaran merupakan orang yang ahli dalam menjajakan dan memasarkan sebuah
barang dagangan. Oleh karena itulah dikatakan organisasi ini merupakan gabungan
dari 3 macam bentuk organisasi. Dalam Direksi Toko Kue Lia Bagian Produksi
Bagian Pemasaran Staff Staff Pengemasan Distribusi Toko - grosir Produksi Barang
Baku Staff struktur organisasi diatas terdapat 2 macam garis, yaitu garis komando
yang ditandai dengan garis hitam, dan garis koordinasi yang ditandai dengan garis
putus-putus.

b. Prinsip Organisasi Lini, Staff dan Fungsional


Organisasi lini, staf dan fungsional dan prinsip organisasi. Dikarenakan
organisasi ini adalah gabungan dari 3 organisasi maka prinsip yang harus
ditekankan dalam organisasi ini juga merupakan gabungan dari ketiga jenis
organisasi tersebut. Adanya hierarki yang tegas, siapa yang memberikan komando,
adanya pembagian tugas yang jelas menunjukkkan adanya bagian dari bentuk
organisasi fungsional.
c. Ciri-Ciri Organisasi Lini, Staff dan Fungsional
Memiliki ciri-ciri:
 Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
 Jumlah karyawan banyak.
 Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
- Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
- Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
- Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dilakukannya kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan. Tipe organisasi
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi yang sudah diolah. Tipe-
tipe organisasi terdiri dari Organisasi Lini, Organisasi Lini dan Staff, Organisasi
Fungsional, Organisasi Lini dan Fungsional. Penerapan sistem struktur organisasi tidak
harus menganut satu tipe struktur organisasi yang tertulis saja, struktur organisasi
adalah sekumpulan komponen-komponen (unit-unit kerja) yang telah disusun dalam
organisasi. Struktur organisasi sangat penting dalam membangun sebuah organisasi
karena dengan tidak terstrukturnya sebuah organisasi, maka organisasi tersebut tidak
akan dapat mencapai tujuannya.

Saran

Organisasi merupakan suatu wadah yang sudah seharusnya dimanfaatkan


sebaik-baiknya. Saran dari kami, dengan memahami lebih jauh mengenai tipe-tipe serta
struktur-struktur organisasi, akan sangat berguna bagi kita agar dapat berorganisasi
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai