E051211031
Mahasiswa harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, berbudi pekerti, mempunyai iman yang kuat, mampu memahami pengetahuan
dan teknologi untuk bersaing secara global, memiliki tanggung jawab untuk memajukan
negara menjadi lebih baik kedepannya dan mewujudkan cita-cita bangsa di masa depan.
Mahasiswa adalah sekelompok masyarakat yang sedang belajar dalam bidang ilmu
tertentu. Posisi ini hanyalah bersifat sementara, karena mahasiswa adalah kader-kader /
penerus untuk negara. Mahasiswa sebagai ahli waris dari suatu negara, penerus cita-cita
bangsa dan masa depan bangsa.
Ada slogan yang menyatakan bahwa “Pemuda harapan bangsa atau Maju
mundurnya suatu bangsa tergantung pada Pemudanya”. Dari slogan diatas menunjukkan
bahwa pemuda atau Mahasiswa memang akan menjadi penerus dari generasi sebelumnya,
karena ditangan pemudalah estafet kepemimpinan berikutnya akan dilimpahkan. Dan Para
Pemuda Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan, yang ditantang untuk
memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu. Mahasiswa bukan zamannya
lagi untuk menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang sedang
dan akan terjadi, tetapi harus mewarnai perubahan tersebut.
Dinamika sosial adalah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya interaksi dalam
dua atau lebih individu dalam suatu masyarakat yang memiliki hubungan psikologis secara
jelas dalam situasi yang dialami. Dalam dinamika masyarakat dapat terjadi interaksi sosial,
kelompok sosial dan kelas sosial.
[1] Setiap masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan akan mengalami
dinamika sosial. Hubungan yang saling mempengaruhi akan terjadi selama interaksi
antarmanusia dan antarkelompok, sehingga menimbulkan dinamika sosial. Bentuk dinamika
sosial berupa perubahan-perubahan nilai sosial, norma sosial, pola perilaku individu dan
organisasi, struktur sosial, kelas sosial dan sistem pemerintahan dalam suatu masyarakat.
[2] Dinamika sosial dapat ditelaah melalui proses sosial yang terjadi dalam masyarakat
dan kebudayaan yaitu internalisasi, sosialisasi, enkulturasi, difusi, akulturasi, asimilasi,
pembaruan, dan penemuan baru.
[3] Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor utama terjadinya
dinamika sosial.
[4] Dampak yang ditimbulkan oleh dinamika sosial dapat bersifat positif maupun negatif
bagi masyarakat.
[5] Wujud konkret dari dinamika sosial antara lain perubahan jumlah penduduk, perubahan
kualitas penduduk, perubahan struktur pemerintahan, perubahan mata pencaharian,
perubahan komposisi penduduk, dan lain-lain.
Komponen Sunting
Dinamika sosial dapat terjadi jika ada interaksi sosial, kelompok sosial, dan kelas
sosial dalam suatu masyarakat. Interaksi sosial terjadi karena dorongan imitasi, sugesti,
identifikasi, dan empati. Unsur-unsur yang menyusun interaksi sosial yaitu dua atau lebih
individu, komunikasi melalui simbol atau lambang, dan adanya tujuan yang akan dicapai.
Interaksi inilah yang menjadi dasar pembentukan pola keteraturan dan dinamika sosial
budaya. Dalam masyarakat umumnya terdapat kelompok-kelompok yang disebut kelompok
sosial. Bentuk kelompok sosial yang dapat terjadi di antaranya adalah kelompok internal dan
eksternal, kelompok primer dan sekunder, paguyuban dan patembayan, kelompok formal
dan informal, serta kelompok keanggotaan dan penunjukan. Kelompok sosial ini kemudian
membentuk kelas sosial berdasarkan kriteria ekonomi. Tolok ukurnya adalah kekayaan,
kekuasaan, kewenangan, ilmu pengetahuan, dan kehormatan.