Anda di halaman 1dari 2

Ade Rahmah Novirza

E051211031

Mahasiswa dan Dinamika Sosial

Mahasiswa harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, berbudi pekerti, mempunyai iman yang kuat, mampu memahami pengetahuan
dan teknologi untuk bersaing secara global, memiliki tanggung jawab untuk memajukan
negara menjadi lebih baik kedepannya dan mewujudkan cita-cita bangsa di masa depan.

Mahasiswa adalah sekelompok masyarakat yang sedang belajar dalam bidang ilmu
tertentu. Posisi ini hanyalah bersifat sementara, karena mahasiswa adalah kader-kader /
penerus untuk negara. Mahasiswa sebagai ahli waris dari suatu negara, penerus cita-cita
bangsa dan masa depan bangsa.

Jejak perjalanan mahasiswa untuk bangsa indonesia sangatlah mengesankan, mulai


dari pra kemerdekaan, masa orde lama, orde baru, orde reformasi sampai orde saat ini.
Peran mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pertama kali dimulai dari
kebangkitan bangsa / berdirinya pergerakan budi utomo tepatnya tanggal 20 Mei 1908.
Melalui proses kebangkitan bangsa, para pemuda telah menggelorakan semangat
perjuangan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak terpecah belah dalam suku,
ras, agama, dan sebagainya. Selanjutnya pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
mahasiswa memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembentukan negara
kesatuan Republik Indonesia. Dan pada proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945 para mahasiswa ikut membantu dalam pembentukan kemerdekaan bangsa. Pada
tahun 1966 dalam Pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa, tahun 1998 pergerakan
mahasiswa yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa
bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti
bahwa mahasiswa selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses
perjuangan dan pembangunan bangsa.

Ada slogan yang menyatakan bahwa “Pemuda harapan bangsa atau Maju
mundurnya suatu bangsa tergantung pada Pemudanya”. Dari slogan diatas menunjukkan
bahwa pemuda atau Mahasiswa memang akan menjadi penerus dari generasi sebelumnya,
karena ditangan pemudalah estafet kepemimpinan berikutnya akan dilimpahkan. Dan Para
Pemuda Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan, yang ditantang untuk
memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu. Mahasiswa bukan zamannya
lagi untuk menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang sedang
dan akan terjadi, tetapi harus mewarnai perubahan tersebut.

Sebagai seorang pemuda, mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang sangat


besar dalam pembangunan nasional, diantaranya adalah meningkatkan kecerdasan dan
kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Oleh
karena itu, menurut UU kepemudaan, para pemuda dan juga mahasiswa harus mampu
berperan sebagai Agent Of Change, Social Control, dan Iron Stock. Peran mahasiswa
sebagai agent of change / agen perubahan, perubahan yang dimaksud ialah perubahan
kearah yang lebih baik / positif. Perubahan dalam diri sendiri merupakan hal utama yang
harus dirubah. Dengan mahasiswa sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan
mampu mendorong, memotivasi, dan mempelopori terjadinya pembaharuan. Peran
mahasiswa sebagai social control dengan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat,
dengan berbagi bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa. Dan peran
mahasiswa yang terakhir ialah iron stock berarti mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa
masa depan yang akan menggantikan generasi yang sebelumnya. Mahasiswa haruslah aktif
di bangku perkuliahan untuk mengembangkan softskill, leadership untuk menjadi calon
pemimpin masa depan.

Dinamika sosial adalah perubahan sosial yang terjadi akibat adanya interaksi dalam
dua atau lebih individu dalam suatu masyarakat yang memiliki hubungan psikologis secara
jelas dalam situasi yang dialami. Dalam dinamika masyarakat dapat terjadi interaksi sosial,
kelompok sosial dan kelas sosial.
[1] Setiap masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan akan mengalami
dinamika sosial. Hubungan yang saling mempengaruhi akan terjadi selama interaksi
antarmanusia dan antarkelompok, sehingga menimbulkan dinamika sosial. Bentuk dinamika
sosial berupa perubahan-perubahan nilai sosial, norma sosial, pola perilaku individu dan
organisasi, struktur sosial, kelas sosial dan sistem pemerintahan dalam suatu masyarakat.
[2] Dinamika sosial dapat ditelaah melalui proses sosial yang terjadi dalam masyarakat
dan kebudayaan yaitu internalisasi, sosialisasi, enkulturasi, difusi, akulturasi, asimilasi,
pembaruan, dan penemuan baru.
[3] Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor utama terjadinya
dinamika sosial.
[4] Dampak yang ditimbulkan oleh dinamika sosial dapat bersifat positif maupun negatif
bagi masyarakat.
[5] Wujud konkret dari dinamika sosial antara lain perubahan jumlah penduduk, perubahan
kualitas penduduk, perubahan struktur pemerintahan, perubahan mata pencaharian,
perubahan komposisi penduduk, dan lain-lain.

Komponen Sunting
Dinamika sosial dapat terjadi jika ada interaksi sosial, kelompok sosial, dan kelas
sosial dalam suatu masyarakat. Interaksi sosial terjadi karena dorongan imitasi, sugesti,
identifikasi, dan empati. Unsur-unsur yang menyusun interaksi sosial yaitu dua atau lebih
individu, komunikasi melalui simbol atau lambang, dan adanya tujuan yang akan dicapai.
Interaksi inilah yang menjadi dasar pembentukan pola keteraturan dan dinamika sosial
budaya. Dalam masyarakat umumnya terdapat kelompok-kelompok yang disebut kelompok
sosial. Bentuk kelompok sosial yang dapat terjadi di antaranya adalah kelompok internal dan
eksternal, kelompok primer dan sekunder, paguyuban dan patembayan, kelompok formal
dan informal, serta kelompok keanggotaan dan penunjukan. Kelompok sosial ini kemudian
membentuk kelas sosial berdasarkan kriteria ekonomi. Tolok ukurnya adalah kekayaan,
kekuasaan, kewenangan, ilmu pengetahuan, dan kehormatan.

Anda mungkin juga menyukai