com
bahas
MENCIPTAKAN
ORGANISASI
YANG FLEKSIBEL
1 PERTEMUAN KE 6:
By: Anik Lestari A
TUJUAN PEMBELAJARAN
tugas digunakan
Buruh Buruh
35
6.2. STRUKTUR LINI & STAF
Struktur lini-dan-staf tidak hanya
memanfaatkan rantai komando dari struktur
lini tetapi juga menyediakan manajer lini
dengan spesialis, yang disebut manajer staf.
Oleh karena itu, struktur ini bekerja jauh lebih
baik untuk organisasi menengah dan besar
daripada manajemen lini saja.
Manajer staf memberikan dukungan, saran,
dan keahlian kepada manajer lini, sehingga
menghilangkan kelemahan utama struktur lini.
Manajer staf bukan bagian dari rantai
komando seperti halnya manajer lini, tetapi
mereka memiliki wewenang atas asisten
mereka
Gamba
r 7-5
6.3. STRUKTUR MATRIKS
Struktur matriks menggabungkan garis
wewenang vertikal dan horizontal,
membentuk bentuk matriks dalam bagan
organisasi.
Struktur matriks terjadi ketika
departementalisasi produk ditumpangkan
pada organisasi yang terdepartementalisasi
secara fungsional.
Dalam organisasi matriks, otoritas mengalir
baik ke bawah maupun ke seberang dan
individu melapor ke lebih dari satu atasan
pada saat yang bersamaan.
Biasanya untuk menangani suatu proyek, dan
mungkin akan di bubarkan bila proyek selesai
Dibentuk Tim Lintas Fungsi
Tim Lintas Fungsi terdiri dari individu-
individu dengan berbagai spesialisasi,
keahlian, dan keterampilan yang disatukan
untuk mencapai tugas bersama.
Seringkali, tim lintas fungsi dibebani
tanggung jawab untuk mengembangkan
produk baru.
Manajer yang bertanggung jawab atas sebuah
tim biasanya disebut manajer proyek.
Setiap individu yang bekerja dengan tim
melapor ke keduanya manajer proyek dan
atasan individu di departemen fungsional
Gamba
r 7-6
6.4. STRUKTUR JARINGAN
Struktur jaringan (kadang-kadang disebut organisasi
maya ), administrasi adalah fungsi utama yang
dilakukan, dan fungsi lain seperti teknik, produksi,
pemasaran, dan keuangan dikontrakkan ke organisasi
lain.
Seringkali, organisasi jaringan tidak memproduksi
produk yang dijualnya.
Jenis organisasi ini memiliki beberapa karyawan tetap
yang terdiri dari manajemen puncak dan pekerja
administrasi per jam.
Fasilitas dan peralatan yang disewa, serta pekerja
sementara, bertambah atau berkurang seiring dengan
perubahan kebutuhan organisasi.
Dengan demikian, ada struktur formal terbatas yang
terkait dengan organisasi jaringan.
Kekuatan yang jelas dari struktur jaringan
adalah fleksibilitas yang memungkinkan
organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
cepat terhadap perubahan.
Struktur jaringan terdiri dari banyak tim yang
bekerja bersama, daripada mengandalkan satu
pemimpin terpusat.
Salah satu manfaat penting adalah bahwa
perusahaan dengan struktur jaringan lebih
mungkin untuk bertahan hidup kehilangan
anggota penting.
7. BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya organisasi memiliki pengaruh yang kuat pada
bagaimana karyawan berpikir dan bertindak.
Hal ini juga dapat menentukan persepsi publik
terhadap organisasi.
Budaya perusahaan umumnya dianggap memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja
perusahaan dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, sangat berguna untuk dapat menilai
budaya perusahaan perusahaan.
Indikator umum termasuk pengaturan fisik (gedung
atau tata letak kantor), apa yang dikatakan perusahaan
tentang budaya perusahaannya (dalam iklan atau rilis
berita), bagaimana perusahaan menyambut tamu, dan
bagaimana karyawan menghabiskan waktu mereka
(bekerja), sendirian di kantor atau bekerja dengan
orang lain).
8. KOMITE DAN GUGUS TUGAS
Saat ini, perusahaan bisnis menggunakan beberapa
jenis komite yang mempengaruhi struktur organisasi.
Panitia ad hoc dibuat untuk tujuan jangka pendek
tertentu, seperti meninjau rencana imbalan kerja
perusahaan. Setelah tugasnya selesai, panitia ad hoc
dibubarkan.
Komite Pengarah adalah komite yang relatif permanen
dibebankan dengan melakukan tugas yang berulang.
Sebuah perusahaan mungkin membentuk komite
peninjau anggaran, misalnya, untuk meninjau
permintaan anggaran departemen secara berkelanjutan.
Gugus tugas adalah komite yang dibentuk untuk
menyelidiki masalah besar atau keputusan yang
tertunda. Sebuah perusahaan mempertimbangkan
merger dengan perusahaan lain mungkin membentuk
gugus tugas untuk menilai pro dan kontra dari merger.
9. ORGANISASI INFORMAL DAN
SELENTINGAN (Grapevine)
Organisasi informal sebagai pola perilaku dan interaksi
yang berasal dari hubungan pribadi daripada hubungan
resmi.
Tertanam dalam setiap organisasi informal adalah
kelompok informal dan selentingan (Grapevine/desas-
desus)
kelompok informal dibuat oleh anggota kelompok itu
sendiri untuk mencapai tujuan yang mungkin atau
mungkin tidak relevan dengan organisasi. Pekerja
dapat membuat
Pekerja dapat membuatkelompok informal untuk
Rekreasi, arisan, Olah Raga, membentuk serikat
pekerja, membuat manajer tertentu dipecat atau
dipindahkan, atau bertemu untuk makan siang.
Kelompok ini dapat berlangsung selama beberapa
tahun atau beberapa jam
Mereka dapat menyebabkan perselisihan dan
konflik, atau mereka dapat membantu
meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
Mereka memiliki kekuatan untuk
meningkatkan atau memperburuk kinerja dan
produktivitas karyawan.
Jelas, manajer harus menyadari kelompok
informal dan menentukan bagaimana
memanfaatkannya.
Selentingan(Grapevine/Desas-
desus)
adalah jaringan komunikasi informal dalam sebuah
organisasi.
Ini benar-benar terpisah dan terkadang jauh lebih cepat
daripada saluran komunikasi formal organisasi.
Komunikasi formal biasanya mengikuti jalur yang sejajar
dengan rantai komando organisasi.