Anda di halaman 1dari 29

PEMBAGIAN KERJA DAN STRUKTUR

ORGANISASI

Kelompok :
Istilah organisasi memiliki 2 arti umum, arti yang
pertama mengacu pada suatu lembaga atau kelompok
fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan,
rumah sakit, badan pemerintah, atau tim bola basket
sebagai suatu organisasi. Arti kedua mengacu kepada
proses pengorganisasian yaitu cara pengaturan pekerjaan
dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
A. Pentingnya Pengorganisasian
Ernest Dale menguraikan pengorganisasian sebagai suatu proses multi langkah :
 Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
 Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseorang.
 Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien.
 Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam
satu kesatuan yang harmonis.
 Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
B. Pembagian Pekerjaan

Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga


pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus
menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja
harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and
dislike.
 Manfaat Spesialisasi Pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan dapat menaikkan produktivitas dikarenakan tidak seorang
pun secara fisik akan mampu melaksanakan seluruh aktivitas dalam tugas yang paling
rumit, dan tidak seorang pun akan memiliki semua keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan berbagai tugas yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang rumit. Dengan
demikian, untuk melaksanakan suatu tugas yang memerlukan sejumlah langkah, perlu
diadakan pemilihan bagi para tenaga kerja dan pekerjaan yang sesuai dengan bakat.
Pemikiran Awal tentang Spesialisasi
Spesialisasi pekerjaan mempunyai dampak negatif terhadap para
karyawan. Karl Max dan Friedrich Engels yang menulis pada abad ke-19,
memandang bahwa pembagian kerja yang paling umum sekalipun
merupakan sumber keterasingan dan pembelengguan individu.
Desain Pekerjaan (Job Design)
Terdapat dua cara untuk menentukan seberapa jauh suatu pekerjaan
sesungguhnya telat dispesialisasikan, yaitu konsep tentang kedalaman
pekerjaan (job depth) dan cakupan pekerjaan (job scope) merupakan upaya
awal untuk menggambarkan aspek-aspek spesialisasi pekerjaan.
Keseimbangan antara Spesialisasi Pekerjaan dengan Produktivitas
Pada tahun 1960-an, para penulis manajemen modern telah menaruh
perhatian terhadap masalah yang timbul sebagai akiba penyederhanaan
pekerjaan yang ekstrim terhadap individu. Mereka mengemukakkan bahwa
apabila pekerjaan sangat dispesialisasikan, para karyawan akan merasakana
bahwa tugas-tugas mereka monoton, tidak menyenangkan dan tidak
menghadapi tantangan atau menjadi tidak berdaya serta tergantung.
Spesialisasi dalam beberapa bidang telah mencapai satu titik dimana
manfaat yang diharapkan dalam efisiensi dan produktifitas tidak diperoleh
karena lebih banyak menyebabbkan kerugian bagi manusia.
Pemekaran Kerja dan Pengayaan Kerja
Pemekaran kerja (Job Enlargement), menanggulangi
ketidakpuasan dengan meningkatkan cakupan pekerjaan, dalam
cara ini fungsi kerja horizontal dari suatu organisasi
dikombinasikan
Pengayaan Kerja
Pengayaan kerja ( Job Enrichment ), berusaha mengangani
ketidakpuasan dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan ,
pegawai dapat merasakn otonomi pelaksanaan pekerjaan yang
lebih besar.
Penggunaan Perancangan Ulang Pekerjaan Secara Efektif
Hampir seluruh studi mengemukakan bahwa program–program
seperti itu akan meningkatkan kepuasan pegawai, menurunkan tingkat
kemangkiran dan arus keluar masuk pegawai serta meningkatkan akurasi
dan kualitas hasil kerja. tetapi dalam berbagai kasus program tersebut tidak
meningkatkan produktivitas karena program pemekaran kerja dan
pengayaan kerja diselenggarakan terutama sebgai cara untuk mengimbangi
dampak psikologis dan emosional yang dtimbulkan oleh spesialisasi
pekerjaan, program itu biasanya tidak ditujukan untuk meningkatkan
produktivitas kecuali apabila spesialisasi pekerjaan telah dilaksanakn
sedemikian rupa sehinnga produktivitas turun.
C. Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
• Pengorganisasian dapat dipandang sebagau suatu proses penyesuain struktur
organisasi dengan tujuan, sumber daya dan lingkungannya.
• Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan-hubungan antar
komponen bagian-bagian dan posisi dalam suatu perusahaan.

Unsur-unsur Struktur Organisasi


1. Spesialisasi aktivitas.
2. Standarisasi aktivitas.
3. Koordinasi aktivitas.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan.
5. Ukuran unit kerja.
Faktor – faktor Penentu Struktur Organisasi
1. Strategi dan struktur organisasi
2. Teknologi sebagai factor penentu struktur
3. Manusia sebagai factor penentu struktur
4. Ukuran dan struktur
Pendepartemenan

Fungsi kerja para pegawai perlu dibagi-bagikan diantara


mereka dan dikombinasikan menurut cara-cara yang logis. Para
karyawan yang memiliki fungsi berkaitan biasanya berbagi
bidang kerja yang sama dan merupakan suatu unit
kerja.pembagian kerja dan kombinasi tugas tugas yang logis akan
membawa ke struktur departemen dan sub unit yang logis.
Bagan Organisasi
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek struktur organisasi yang utama. Dalam
menggambarkan hal itu, bagan organisasi menguraikan beberapa hal berikut
1.Pembagian kerja. Setiap kotak mewakili tanggung jawab seseorang untuk bagian
tertentu dari beban kerja organisasi.
2.Manajer dan bawahan. Garis tebal menunjukan garis komando (siapa melapor kepada
siapa)
3.Jenis kerja yang dilaksanakan. Uraian kotak kotak menunjukan tugas tugas kerja
organisasi atau bidang bidang tanggung jawab yang berbeda beda.
4.Pengelompokan bagian bagian kerja. Keseluruhan bagan menunjukan dasar
pembagian aktivitas organisasi.
5.Tingkat manajemen. Menunjukan adanya tingkatan pimpinan secara keseluruhan.
Manfaat bagan organisasi
Para pegawai dan lain lain mempunyai gambaran tentang
struktur organisasi, pimpinan, bawahan dan tanggung jawab yang
digambarkan. Di samping itu, apabila seseorang diperlukan untuk
menangani suatu masalah khusus, bagan akan menunjukan
dimana orang tersebut bisa di temukan. Akhirnya, proses
penyusunan bagan memungkinkan para manajer untuk
menemukan titik kelemahan organisasi seperti sumber konflik
yang potensial atau tempat dimana terdapat pelipatgandaan yang
tidak diperlukan.
Struktur organisasi formal
Suatu departemen yang formal dapat disusun berdasarkan tiga cara yaitu
1.Struktur organisasi berdasarkan fungsi. Menghimpun semua orang yang
terdapat dalam suatu aktivitas yang berkaitan dalam suatu departemen.
2.Struktur organisasi berdasarkan produk atau pasar. Menhimpun dalam
semua unit kerja semua orang yang terlibat dalam produksi dan pemasaran.
Organisasi yang berdasarkan matriks tersapat dua jenis desain sekaligus.
3.Organisasi yang berdasarkan matriks tersapat dua jenis desain sekaligus.
Departemen-departemen fungsional permanen memiliki wewenang atas
standar prestasi dan profesional unitnya, sedangkan tim proyek dibentuk
sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan program-program tertentu.
STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI PASAR
STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS
STRUKTUR ORGANISASI INFORMAL
Struktur organisasi informal
Hubungan-hubungan yang berlangsung dalam organisasi tentu saja
tidak hanya terbatas pada hal-hal yang secara resmi digambarkan oleh
bagan organisasi formal. Para manajer selamanya menyadari bahwa
organisasi informal berkembang, tak pelak lagi perwujudan kebutuhan
pribadi dan sekelompok dari warga perusahaan. Hubungan antar pribadi
dalam organisasi yang akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang
diambil tetapi hal ini tidak tercakup dalam skema formal atau tidak
konsisten dengannya. Organisasi informal terdiri dari hubungan-hubungan
antar pribadi dan jalur-jalur komunikasi yang tak bisa tidak akan
berkembang apabila orang bekerja bersama-sama.
KOORDINASI DAN SISTEM RANCANGAN
ORGANISASI
Koordinasi
Koordinasi adalah proses pemaduan tujuan dan kegiatan unit-unit yang terpisah
(departemen atau bidang bidang fungsional) dalam suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan secara efisien. Tanpa koordinasi, orang-orang atau departemen akan
kehilangan pandangan tentang peranan mereka dalam perusahaan. Dan jika demikian
halnya, maka mereka mungkin akan mulai mengejar kepentingan mereka sendiri, yang
akan mengorbankan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
kebutuhan akan organisasi
Menurut James D. Tompson, ada tiga variasi ketergantungan antara unit-unit organisasi,
yaitu:
Ketergantungan yang dikelompokkan (pooled interpendence)
Ketergantungan sekuensial (sequential interdependence)
Ketergantungan timbal balik (reciprocal interpendence)
Masalah-masalah dalam mencapai koordinasi yang efektif
Ada 4 jenis perbedaan sikap dan gaya kerja cenderung timbul diantara para karyawan
dan departemen organisasi
1.Perbedaan orientasi terhadap tujuan tertentu Anggota-anggota dari departemen yang
berbeda mengembangkan pandangan tersendiri tentang cara terbaik untuk meningkatkan
kepentingan organisasi
2.Perbedaan orientasi waktu Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-
masalah yang harus ditanggulangi segera atau dalam waktu yang singkat
3.Perbedaan orientasi antar pribadi Produksi relatif terdapat cara-cara komunikasi yang
tiba-tiba dan mendadak.
4.Perbedaan formalitas struktur Setiap jenis sub unit perusahaan dapat memiliki metode
dan standar yang berbeda-beda dalam mengevaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan
dalam mencapai tujuan dan dalam memberi imbalan kepada para pegawai
Peningkatan potensi koordinasi.
Apabila masing masing unit organisasi saling tergantung atau memperbesar
ukurannya, maka makin banyak informasi yang diperlukan organisasi
untuk mencapai tujuannya, sehingga potensinya untuk mengkoorniasi juga
harus ditingkatkan. Sekiranya teknik manajemen dasar yang diuraikan
diatas tidak mencukupi, mekanisme tambahan sebaiknya diperlukan.
Potensi koordinasi dapat diterapkan secara vertikal dan dan lateral.
1.System informasi vertical merupakan cara untuk mengirimkan data ke
tingkat atas dan bawah organisasi
2. Hubungan lateral memungkinkan pertukaran informasi dan pengambilan
keputusan pada tingkat yang benar-benar membutuhkan informasi.
Rentang Manajemen
Rentang manajemen atau biasa disebut rentang kendali (span of
management/span of control) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
jumlah bawahan yang melapor langsung kepada manajer tertentu.
• Memilih rentang yang sesuai
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan rentang
1.Kesamaan fungsi yang disupervisi.
2.Jarak geografis dari fungsi yang disupervisi
3.Kerumitan fungsi yang disupervisi
4.Pengarahan dan kendali yang diperlukan bawahan
5.Koordinasi yang diperlukan pengawas
6.Perencanaan yang dilakukan pengawas
7.Bantuan organisasi yang diterima pengawas
Pendekatan terdahulu terhadap rancangan organisasi

PENDEKATAN NEO
PENDEKATAN KLASIK
KLASIK
Pendekatan kontijensi rancangan organisasi
Menurut pendekatan kontijensi, struktur yang paling cocok
untuk suatu organisasi tergantung pada lingkungan tertentu pada
waktu tertentu. Variabel kunci yang mempengaruhi organisasi dan
karena itu, mempengaruhi strukturnya adalah strategi,
lingkungannya, teknologi yang digunakannya untuk
melaksanakan aktivitas, dan kreativitas para anggotanya. Tugas
dari manajer dalam masalah ini adalah membentuk “kondisi yang
cocok” yang efektif di antara struktur organisasi dengan variabel
tersebut.
UNSUR UNSUR RANCANGAN KONTINGENSI

• Strategi dan Struktur


• Lingkungan Luar dan Struktur
• Teknologi dan Struktur
• Manusia dan Struktur
Pertumbuhan, Perubahan, dan Kemunduran Organisasi
Struktur organisasi harus cocok dengan strategi, teknologi, dan para
pekerja. Struktur yang cocok dengan organisasi selama satu fase dalam
putaran hidupnya mungkin tidak cocok pada fase lain. Para manajer harus
mengubah struktur organisasi secara periodic untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan yang berubah serta lingkungan organisasi mereka.
Hal hal yang berkaitan dengan perkembangan organisasi
• Penekanan Pada Pertumbuhan
• Daur Hidup Organisasi
• Sejumlah Masalah Akibat Pertumbuhan yang Cepat
Beberapa Pandangan Terhadap Kemunduran
Organisasi
David Whetten memiliki prespektif yang dapat membantu kita
memperoleh pengetahuan kemunduran organisasi:
1. Kemunduran sebagai stagnasi atau penyusutan.
2. Pentinganya mengetahui kemunduran dan sebabnya
3. Kemunduran dan stress pribadi.
4. Kemunduran sebagai penyebab perselisihan.
5. Tanggapan struktural terhadap kemunduran.
6. Menerobos saringan seleksi.

Anda mungkin juga menyukai