A. Pengantar
Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan. Pengertian
pengorganisasian (organizing) dan Organisasi (organization) berbeda. Pengorganisasian adalah
fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan
alat atau wadah yang statis. Organizing berasal dari kata Organize yang berarti menciptakan
struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya
satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Bagaimana hubungan antara
antara organizing dan organization itu? Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi itu
sendiri. Pengorganisasian diproses oleh organisator (manajer). Jika pengorganisasian baik,
maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun relatif mudah untuk dicapai.
C. DEPARTEMENTALISASI
Dasar yang digunakan manajer untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu
kelompok atau satu grup. Terdapat lima bentuk umum dalam departementalisasi, diantaranya :
1. Fungsional
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan. Contoh : fungsi
pemasaran, produksi, keuangan, akuntansi, pembelian, riset dan pengembangan, sumber
daya manusia, audit, dsb.
3. Geografis
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan wilayah, seperti wilayah bagian barat,
tengah, dan timur. Bagi perusahaan yang beroperasi secara global, mungkin akan
mengelompokkan wilayah operasinya ke dalam wilayah Eropa, AS, Asia-Pasifik.
5. Pelanggan
Mengelompokkan pelanggan berdasarkan jenis pelanggan. Sebagai contoh :
G. STRUKTUR MATRIKS
Struktur yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional yang
berbeda-beda untuk bekerja pada satu proyek atau lebih yang dipimpin oleh para manajer
proyek. Manajer proyek memiliki otoritas atas seluruh anggota yang menjadi bagian dari tim
proyek. Namun keputusan seperti kenaikan pangkat, usulan gaji, dan tinjauan kinerja tahunan
tetap merupakan tanggung jawab manajer fungsional.
Jadi, pada saat kita berbicara mengenai organisasi matriks, maka perlu dibedakan antara
manajer fungsional dan manajer proyek. Manajer proyek disini adalah orang yang sedang
memimpin program/proyek tertentu, dengan anggota yang diambil dari berbagai departemen
fungsional yang berbeda-beda (tentu saja atas seizin manajer fungsional).
H. FORMALISASI
Menunjukkan sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi terstandarisasi dan sejauh mana
perilaku karyawan dibatasi oleh peraturan dan prosedur. Untuk pekerjaan yang sangat formal,
karyawan memiliki keleluasaan yang sangat minim atas apa yang harus dikerjakan, kapan
pekerjaan tersebut harus diselesaikan, serta bagaimana mengerjakannya. Dengan formalisasi,
perilaku kinerja karyawan akan menjadi lebih terstruktur.
Catatan :
Penting untuk dipahami bahwa konsep mengenai sentralisasi atau desentralisasi
bukanlah suatu konsep yang bersifat absolut, sehingga tidak pernah dijumpai
organisasi yang sepenuhnya tersentralisasi ataupun sepenuhnya terdesentralisasi.
(Hery, 2017)
Hal ini dikarenakan bahwa keputusan akan menjadi tidak efektif jika seluruhnya
diambil oleh manajemen puncak, demikian juga jika seluruhnya dilimpahkan kepada
karyawan tingkat bawah.