Anda di halaman 1dari 8

STRUKTUR ORGANISASI

Mata Kuliah Pengantar Manajemen


Dosen pengampu : Epsilandri Septyarini, SE.,MM

A. Pengantar
Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan. Pengertian
pengorganisasian (organizing) dan Organisasi (organization) berbeda. Pengorganisasian adalah
fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan
alat atau wadah yang statis. Organizing berasal dari kata Organize yang berarti menciptakan
struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya
satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Bagaimana hubungan antara
antara organizing dan organization itu? Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi itu
sendiri. Pengorganisasian diproses oleh organisator (manajer). Jika pengorganisasian baik,
maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun relatif mudah untuk dicapai.

Mengapa pengorganisasian penting? Karena manajer memiliki fungsi untuk:

1. Membagi pekerjaan ke sejumlah departemen


2. Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab terkait dengan masing-masing pekerjaan
3. Mengkoordinasikan berbagai tugas kelompok kerja
4. Mengelompokkan sejumlah pekerjaan ke sejumlah unit
5. Membina hubungan kerja diantara individu, kelompok, maupun departemen
6. Menetapkan sejumlah garis komando secara formal atas setiap tingkatan struktural
dalam organisasi
7. Mengalokasikan dan menggunakan sumber daya organisasi secara efektif

1 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


B. STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah sebuah kerangka kerja formal organisasi, dimana tugas dan
pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Ketika para manajer menyusun
atau mengubah struktur organisasi, maka pada dasarnya mereka sedang melakukan suatu upaya
perancangan atau Desain Organisasi, yang dapat didefinisikan sebagai proses yang melibatkan
berbagai keputusan terkait spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang
kendali, sentralisasi atau desentralisasi, serta formalisasi.

C. DEPARTEMENTALISASI
Dasar yang digunakan manajer untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu
kelompok atau satu grup. Terdapat lima bentuk umum dalam departementalisasi, diantaranya :
1. Fungsional
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan. Contoh : fungsi
pemasaran, produksi, keuangan, akuntansi, pembelian, riset dan pengembangan, sumber
daya manusia, audit, dsb.

2 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


2. Produk
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk. Sebagai contoh, PT
ABC memiliki beberapa jenis produk dari mulai produk susu, sabun mandi, pasta gigi,
hingga mie instan.

3. Geografis
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan wilayah, seperti wilayah bagian barat,
tengah, dan timur. Bagi perusahaan yang beroperasi secara global, mungkin akan
mengelompokkan wilayah operasinya ke dalam wilayah Eropa, AS, Asia-Pasifik.

3 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


4. Proses
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus proses produk, seperti proses
pemotongan, peleburan, perakitan, sampai pada proses finishing.

5. Pelanggan
Mengelompokkan pelanggan berdasarkan jenis pelanggan. Sebagai contoh :

D. STRATEGI MEMPENGARUHI STRUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi dibuat untuk membuat pencapaian sasaran, dan arena sasaran ini
dipengaruhi oleh strategi, maka struktur harus mengikuti strategi. Jika manajer mengubah
strategi maka mereka juga perlu mengubah struktur organisasi. Perubahan struktur ini perlu
dilakukan dengan tujuan untuk mendukung perubahan strategi. Kebanyakan strategi organisasi
saat ini fokus pad dimensi inovasi, minimalisasi biaya, dan produk tiruan. Untuk organisasi
yang berfokus pada inovasi, membutuhkan fleksibitas dan aliran bebas informasi dalam struktur
organisasi. Sedangkan organisasi yang berfokus pada minimalisasi biaya, mereka akan
berusahan untuk mengejar efisiensi dan membutuhkan kendali yang ketat dalam strukturnya.
Terakhir, untuk organisasi yang fokus pada pembuatan produk tiruan akan menerapkan struktur

4 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


mekanis (kaku dan ketat) untuk mempertahankan kendali ketat dan biaya yang rendah serta
struktur organis (fleksibel dan mudah diubah sesuai dengan tuntutan) untuk mendukung
penciptaan tiruan yang dimodifikasi.

E. STRUKTUR FUNGSIONAL, KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA


Dicirikan dengan adanya pengelompokkan atas spesialisasi pekerjaan yang serupa atau
terkait ke dalam satu kelompok.
1. Kelebihan
Memungkinkan adanya penghematan biaya yang ditimbulkan dari spesialisasi
pekerjaan.
2. Kelemahan
Mengejar tujuan fungsional semata dapat menyebabkan para manajer menjadi
kehilangan pandangan mengenai apa yang terbaik bagi organisasi secara keseluruhan,
dan spesialisasi fungsional ini akan “mengunci” karyawan pada keahlian tertentu saja
tanpa memahami apa yang dikerjakan oleh unit lainnya dalam organisasi.

5 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


F. STRUKTUR DIVISIONAL, KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA
Dicirikan dengan adanya sejumlah unit atau divisi yang terpisah. Dalam struktur ini, tiap
unit atau divisi mempunyai otonomi yang relatif terbatas, dimana manajer divisi bertanggung
jawab hanya atas kinerja divisi yang dipimpinnya dan mempunyai wewenang strategis serta
operasional atas unitnya.
1. Kelebihan
Fokus pada hasil, dimana para manajer divisi bertanggung jawab terhadap apa yang
terjadi pada produk/jasa mereka.
2. Kelemahan
Kegiatan dan penggunaan sumber daya yang rangkap dapat meningkatkan biaya dan
menguransi efisiensi.

G. STRUKTUR MATRIKS
Struktur yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional yang
berbeda-beda untuk bekerja pada satu proyek atau lebih yang dipimpin oleh para manajer
proyek. Manajer proyek memiliki otoritas atas seluruh anggota yang menjadi bagian dari tim
proyek. Namun keputusan seperti kenaikan pangkat, usulan gaji, dan tinjauan kinerja tahunan
tetap merupakan tanggung jawab manajer fungsional.
Jadi, pada saat kita berbicara mengenai organisasi matriks, maka perlu dibedakan antara
manajer fungsional dan manajer proyek. Manajer proyek disini adalah orang yang sedang
memimpin program/proyek tertentu, dengan anggota yang diambil dari berbagai departemen
fungsional yang berbeda-beda (tentu saja atas seizin manajer fungsional).

6 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


Agar dapat bekerja secara efektif maka antara manajer proyek dan manajer fungsional
harus berkomunikasi secara teratur (karena memimpin staf yang sama), dengan cara
mengkoordinasikan permintaan kerja atas para karyawan dan memecahkan konflik secara
bersama.

H. FORMALISASI
Menunjukkan sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi terstandarisasi dan sejauh mana
perilaku karyawan dibatasi oleh peraturan dan prosedur. Untuk pekerjaan yang sangat formal,
karyawan memiliki keleluasaan yang sangat minim atas apa yang harus dikerjakan, kapan
pekerjaan tersebut harus diselesaikan, serta bagaimana mengerjakannya. Dengan formalisasi,
perilaku kinerja karyawan akan menjadi lebih terstruktur.

I. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI


1. Sentralisasi
Menunjukkan sejauh mana pengambilan keputusan terkosentrasi pada satu titik dalam
organisasi. Contoh : manajemen puncak mengambil keputusan penting bagi organisasi,
dengan sedikit atau tanpa keterlibatan (masukan) dari para karyawan tingkat bawah.

7 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”


2. Desentralisasi
Pengambilan keputusan didorong dari bawah, yaitu para karyawan yang paling dekat
dengan tindakan organisasi tertentu. Dengan demikian, dalam desentralisasi, semakin
banyak karyawan tingkatan bawah yang memberikan masukan atau betul-betul mengambil
keputusan.

Catatan :
Penting untuk dipahami bahwa konsep mengenai sentralisasi atau desentralisasi
bukanlah suatu konsep yang bersifat absolut, sehingga tidak pernah dijumpai
organisasi yang sepenuhnya tersentralisasi ataupun sepenuhnya terdesentralisasi.
(Hery, 2017)

Hal ini dikarenakan bahwa keputusan akan menjadi tidak efektif jika seluruhnya
diambil oleh manajemen puncak, demikian juga jika seluruhnya dilimpahkan kepada
karyawan tingkat bawah.

8 | “ Never stop learning, because life never stops teaching”

Anda mungkin juga menyukai