Anda di halaman 1dari 4

1.

Seberapa besar kerugian perusahaan untuk tahun 2020, per tanggal 31


Desember 2020? Rp 2.506.348.938
2. Berapa nilai ekuitas perusahaan, per tanggal 31 Desember 2020? Rp
10.789.980.407
3. Berapa nilai total pinjaman bersih perusahaan, per tanggal 31 Desember 2020?
Rp 12.733.004.654
4. Hitunglah debt to equity ratio perusahaan, per tanggal 31 Desember 2020!
10.789.980.407 - 12.733.004.654 = -1.943.024.247
5. Apa saja tantangan eksternal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha
(going concern) perusahaan?

Politic

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis


merupakan landasan mutlak yang harus diperhatikan organisasi. Karena itulah,
pemetaan peluang bisnis juga harus memperhatikan kondisi politik sebuah
pemerintahan, sehingga nantinya tidak terjadi benturan di kemudian hari. Contoh:
kebijakan pajak dan peraturan daerah

Economy

Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis
suatu organisasi. Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar mata
uang, dsb.

Social

Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan


dan mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada. Contoh:
tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi
lingkungan sosial dan lingkungan kerja, dsb.

Technology

Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan


teknologi dan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis. Contoh:
perubahan teknologi, perubahan ilmu pengetahuan, dan penemuan-penemuan
baru dalam bidang teknologi, dsb.

Environment

Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.

Legal

Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-


undangan yang ada. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan aturan yang menyangkut proses bisnis suatu
organisasi.
6. Identifikasi, siapa saja kreditur yang memberikan pinjaman jangka panjang
untuk perusahaan tersebut per tanggal 31 Desember 2020!

PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank


Central Asia Tbk, PT BCA Finance

7. Apa hubungan Perusahaan dengan PT Merpati Nusantara Airlines?

Perusahaan memiliki piutang jangka panjang dari PT Merpati Nusantara Airlines


(MNA) atas jasa perawatan pesawat.

8. Bagaimana Saudara menjelaskan dilusi kepemilikan saham di PT Merpati


Nusantara Airlines?

Pada bulan Maret 2009, Perusahaan dan MNA telah menandatangani Nota
Kesepahaman dimana kedua belah pihak setuju bahwa MNA akan memenuhi
liabilitasnya kepada Perusahaan sebesar USD 33.273.256 dan Rp 999.003.673 dalam
jangka waktu 13 (tiga belas) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian
Restrukturisasi Utang. Pada tanggal 28 Februari 2012, nota kesepahaman ini telah
diperpanjang sampai dengan 11 Maret 2013. Di samping itu, pada tanggal 10 Januari
2012, Perusahaan juga memperoleh surat dari Kementerian Negara Badan Usaha
Milik Negara (“BUMN”), yang menyatakan bahwa utang Merpati kepada
Perusahaan akan dilakukan penjadwalan kembali pembayaran secara cicilan dimulai
pada tahun 2016. Pada tanggal 6 Februari 2018, Hakim Pengawas memutuskan bahwa
MNA berada dalam proses PKPU Tetap sampai dengan 17 Oktober 2018 dan
meminta MNA untuk menyusun Proposal Perdamaian yang dapat disepakati para
Kreditur. Dikarenakan kondisi MNA yang telah berhenti beroperasi dan hampir
seluruh aset MNA telah dijaminkan kepada kreditur separatis, maka MNA melakukan
pencarian Mitra Strategis untuk mendukung MNA dapat beroperasi kembali.
Sepanjang periode April 2018 hingga Juni 2018, MNA menyelenggarakan Program
Pencarian investor dan kemudian berhasil mendapatkan investor potensial (yang
disebut sebagai “Mitra Strategis”) yang akan mendukung MNA agar dapat beroperasi
kembali dengan melakukan penyertaan modal tambahan yang akan digunakan dalam
pembelian armada, suku cadang dan infrastrukturnya. Pada tanggal 14 November
2018, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan putusan No.:
4/PDT.SUS-PKPU/2018/PN.Niaga.Sby (“Putusan Homologasi”) yang pada intinya
menyatakan sah perdamaian antara MNA dengan para Kreditor. Dampak Putusan
Homologasi terhadap Perusahaan sebagai Pemegang Saham di MNA adalah, saham
Perusahaan yang semula 3,01% akan menjadi 0,004% setelah nantinya Mitra Strategis
melakukan penyetoran modal. Selain itu, dalam kaitannya Perusahaan sebagai salah
satu kreditur konkuren adalah, akan dilakukan konversi utang MNA menjadi saham
sementara Perusahaan di MNA, dengan ketentuan dilunasi secara sekaligus pada
tahun ke- 15 dengan nilai utang pokok yang sama pada saat dilakukannya konversi
utang; dan atas pertimbangan dan keputusannya sendiri Perusahaan berhak untuk
merubah sifat saham sementara menjadi saham tetap. Namun, hasil keputusan akhir
terkait Pelaksanaan Putusan Homologasi ini akan tetap diambil oleh pemegang saham
mayoritas, yaitu adalah Kementerian BUMN. Sampai dengan laporan keuangan
konsolidasian ini diterbitkan, Perusahaan belum memperoleh tindak lanjut apapun
terkait pelaksanaan isi Putusan Homologasi ini.
9. Sebutkan dan jelaskan beberapa prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
yang secara spesifik relevan dengan kebijakan akuntansi perusahaan (minimal
5 buah)?

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)


Prinsip akuntansi yang mengacu pada biaya historis atau historical cost principle ini
mengharuskan kamu untuk mampu melakukan pencatatan terhadap biaya yang
dikeluarkan baik untuk memperoleh barang maupun jasa. Dengan kata lain, jika
pencatatan transaksi keuangan atas sebuah barang sudah didapatkan oleh sebuah
perusahaan, maka pencatatan keuangannya berdasarkan pada berbagai biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut.

2. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)


Dalam proses penyusunan laporan keuangan, metode dan standar yang digunakan
sebaiknya diterapkan secara konsisten. Misalnya, perusahaan kamu menggunakan
sistem accrual basis, maka sistem ini tidak boleh berganti-ganti dengan sistem yang
lain. Hal ini nantinya yang akan memudahkan pihak perusahaan untuk melihat dan
membandingkan laporan keuangan dalam periode-periode sebelumnya.

3. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)


Pengertian pendapatan adalah aliran harta yang masuk (aktiva) atau didapatkan dari
penyerahan barang/jasa. Prinsip pengakuan pendapatan ini mengharuskan kamu untuk
mencatat harta tersebut sebagai pendapatan.

Misalnya, jika perusahaan kamu mendapat Rp2.000.000 dari hasil penjualan


inventaris lain, maka artinya, selain diakui sebagai harta, nominal tersebut juga harus
dimasukkan ke dalam akun pendapatan.

4. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)


Pada prinsip dasar akuntansi dengan entitas ekonomi, perusahaan didefinisikan
sebagai sebuah kesatuan usaha, yang terpisah atau berdiri sendiri dari entitas ekonomi.
Maksudnya, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset
milik pribadi. Kamu tidak boleh mencampurkan laporan keuangan akuntansi
perusahaan dengan keuangan pribadi atau pihak manapun.

5. Prinsip Mencocokkan (Matching Principle)


Prinsip akuntansi ini mempertemukan pendapatan yang diterima perusahaan dengan
biaya yang dikeluarkan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui nominal keuntungan
bersih dalam periode tertentu.

6. Prinsip Pengungkapan Secara Lengkap (Full Disclosure Principle)


Prinsip ini bisa dibilang adalah prinsip dasar akuntansi yang paling utama, karena
mengharuskan penyajian informasi pada laporan keuangan secara lengkap atau penuh,
tanpa ada yang terlewatkan. Hal ini bertujuan untuk membuat para pemakai informasi
akuntansi tidak merasa bingung dengan laporan keuangan yang setengah jadi. Jika
memang ada informasi yang tidak bisa dimasukkan ke dalam laporan keuangan, kamu
bisa menambahkan keterangan berupa catatan kaki atau lampiran tambahan.

7. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)


Prinsip dasar akuntansi yang satu ini biasa disebut juga dengan prinsip kurun waktu.
Maksudnya adalah laporan keuangan sebuah bisnis atau perusahaan harus dibatasi
dalam kurun periode tertentu. Misalnya, laporan keuangan semester, dimulai di bulan
Januari sampai dengan Juni. Tujuannya agar laporan tersebut mudah untuk diketahui
dan diukur dengan baik.

8. Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan
akuntansi secara bernilai nominal atau material. Artinya adalah suatu informasi
akuntansi memiliki nilai nominal dan bisa dijual. Prinsip ini juga yang menentukan
apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.

9. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)


Prinsip akuntansi kesinambungan usaha atau going concern ini menganggap bahwa
sebuah usaha ekonomi akan terus berjalan secara berkesinambungan dan konsisten,
kecuali bila ternyata ada peristiwa atau masalah khusus yang bisa menyebabkan
pemberhentian bisnis.

10. Prinsip Satuan Moneter


Dalam prinsip akuntansi ini, segala bentuk pencatatan transaksi hanya
bisa dinyatakan dalam bentuk yang bisa diukur, misalnya mata uang. Hal ini berarti
bahwa prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif lainnya seperti kualitas, kinerja,
prestasi, dan lain-lain. Alasannya adalah karena faktor-faktor tersebut tidak dapat
diukur dalam bentuk uang.

10. Dalam catatan atas laporan keuangan, disebutkan ada beberapa transasksi
investasi yang tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas. Sebutkan
beberapa transasksi tersebut!

Citilink
PT Bank KEB Hana Indonesia
GMFAA
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Indonesia Infrastructure Finance
ACS
PT Bank Negara Indonesia
ATS
PT Bank Central Asia Tbk
PT BCA Finance

Anda mungkin juga menyukai