ASET LANCAR
Current Asset atau Aset Lancar atau Aktiva Lancar adalah jenis asset yang dapat digunakan
dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Dalam neraca, pencatatannya dipisahkan dengan
aktiva tidak lancar (fixed asset).
Aset perusahaan akan dianggap sebagai asset lancar jika memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Perusahaan mengharapkan akan menggunakan atau menjual aktiva lancar dalam siklus
operasi normal.
b. Perusahaan memiliki aktiva untuk tujuan diperdagangkan.
c. Perusahaan mengharapkan akan merealisasikan aktiva dalam jangka waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan.
d. Kas atau setara kas kecuali aktiva tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk
menyelesaikan kewajiban (liabilities) sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode
pelaporan.
5. Persediaan
Persediaan merupakan asset yag tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, untuk
proses produksi dan/ dalam perjalanan, serta bentuk normal, untuk proses produksi atau
pemberian jasa.
Dalam akuntansi perpajakan, penyerahan barang kena pajak ke pedagang perantara dianggap
sebagai penyerahan penjualan sehingga dikenakan PPN. Namun jika merupakan konsinyasi,
barang tersebut tidak termasuk dalam persediaan consignor.
2. PEROLEHAN AKTIVA
Berdasarkan PSAK No. 16, suatu asset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
asset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan asset tetap meliputi :
1) Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan
setelah dikurangi diskon dan potongan lain.
2) Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa asset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar asset tersebut siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
3) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap dan restorasi lokasi asset
tetap, kewajiban tersebur timbul ketika asset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi
penggunaan asset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memperoduksi
persediaan selama periode tersebut.
Contoh biaya-biaya yang bukan merupakan biaya perolehan asset tetap adalah :
a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru (termasuk biaya iklan dan aktivitas promosi)
c) Biaya penyelenggaraan bisnis dilokasi baru atau kelompok pelanggan baru (termasuk biaya
pelatihan staf)
d) Administrasi dan biaya overhead umum
Menurut (Mayangsari & Nurjanah, 2018) ada beberapa cara memperoleh asset tetap, antara lain :
1. Pembelian Secara Tunai
Aset tetap yang dibeli dari pembelian tunai dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan
yaitu termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar asset tetap tersebut siap
untuk dipakai seperti bea balik nama, biaya angkut, biaya pemasangan, biaya pengiriman dll.
2. Pembelian Angsuran
Harga perolehan yang dibeli secara angsuran tidak boleh termasuk biaya bunga. Bunga
selama angsuran dibebankan ke beban bunga, dan yang termasuk ke harga perolehan adalah
total angsuran ditambah biaya tambahan seperti biaya angkut, biaya pemasangan, biaya
pengiriman, dll.