Anda di halaman 1dari 11

AKTIVA

Kelompok 3:
1. Ghanis Chavriana Esa Safitri 2003031018
2. Nur Layla Kholiza 2003031033
3. Sulis Qurrota ’Aini Arafah 2003030031
4. Wahyu Dwi Astuti 2003031049
Pengertian Aktiva
Aktiva adalah kepemilikan aset, harta, dan kekayaan yang menunjang kegiatan perusahaan dan dapat ditukar dalam
bentuk uang tunai. Seluruh aset perusahaan merujuk pada sumber daya baik fisik maupun non-fisik yang
didapatkan secara transaksional dan timbul dari aktivitas masa lalu.

Aktiva adalah komponen penting karena menunjang berjalannya kegiatan perusahaan. Tanpa adanya aktiva,
perusahaan tidak akan bisa menjalankan roda bisnisnya sama sekali. Jadi sekecil apapun suatu barang, jika
dibutuhkan dalam operasional usaha, maka namanya tetap aktiva.

Aktiva dapat memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat aktiva bersifat produktif
dan termasuk ke dalam bagian operasional bisnis atau mempunyai kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas.
Adapun manfaat lain, antara lain, dapat digunakan untuk melunasi kewajiban perusahaan, sebagai penghasil barang
dan jasa, serta bisa ditukar dengan aktiva lain.
Sifat – Sifat Aktiva
1. Memiliki Bentuk Fisik atau Non-Fisik
Aktiva dengan wujud fisik biasanya adalah aktiva untuk kegiatan operasional, misalnya mesin, sumber daya manusia,
inventaris, properti, kas, dan sebagainya. Sementara itu, bentuk aktiva non-fisik merujuk pada kepemilikan tak berwujud seperti
hak paten, kekayaan intelektual, hak sewa, royalti dan sejenisnya.

2. Diperoleh dari Kegiatan/Transaksi Ekonomi di Masa Lalu


Setiap transaksi ekonomi perusahaan dahulu akan berdampak pada hal-hal di masa sekarang, salah satunya aktiva.
Terkumpulnya aktiva biasanya dikarenakan penambahan profit, hibah, dan sebagainya.

3. Dimiliki Atau Dikuasai Suatu Perusahaan/Badan


Sifat aktiva yang berikutnya adalah dimiliki dan atau dikuasai suatu perusahaan agar menghasilkan nilai lebih tinggi. Aktiva
dapat berasal dari kepemilikan pribadi (dibeli dengan modal sendiri), hibah, atau diberi hak pemakaian oleh orang lain.
4. Mendatangkan Manfaat di Masa Depan
Aktiva wajib memiliki sifat produktif, yang artinya mampu menambah kas dan mengurangi hutang. Selain itu, aktiva juga
dapat menghasilkan barang dan jasa, melunasi kewajiban perusahaan, memenuhi keperluan bisnis, dan dapat ditukar dengan
bentuk aktiva lain.

5. Dapat Dipinjamkan
Aktiva dapat dipindah tangankan ke perusahaan/badan lain, tanpa menghilangkan status kepemilikan dari perusahaan
pemiliknya. Akan tetapi, aktiva yang didapat dari pinjaman akan masuk ke dalam laporan neraca sebagai 2 hal, yaitu aset dan
kewajiban.
Jenis-Jenis Aktiva dan Contohnya
1. . Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan jenis aktiva yang diharapkan bisa diuangkan dalam kurun waktu kurang dari satu siklus akuntansi.
Berikut merupakan yang termasuk aktiva lancar adalah:
• kas
yaitu segala aset yang ada di dalam kas perusahaan atau setara dengan kas yang disimpan dalam bank dan dapat diambil kapan pun.
• Piutang penghargaan
pemasukan atau keuntungan yang dimiliki perusahaan atas transaksi namun belum dibayarkan oleh pihak
bersangkutan.
• Surat berharga
yaitu kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara atau sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
• Piutang dagang
yakni tagihan dari suatu badan usaha kepada debitur yang disebabkan oleh penjualan produk secara kredit.
• Piutang wesel
ialah surat perintah penagihan kepada individu atau badan agar dapat melakukan pembayaran sesuai tanggal jatuh tempo.
• Beban dibayar di awal
adalah beban yang dibayar di awal, tetapi belum menjadi kewajiban pada waktu yang bersangkutan.
• Perlengkapan
yaitu perlengkapan yang digunakan dalam sebuah bisnis dan memiliki sifat habis pakai.
• Persediaan barang dagang
yakni barang yang dibeli untuk dijual kembali
2. Aktiva Tetap/Tidak Lancar Berwujud
Aktiva tetap berwujud merupakan suatu aset yang dimiliki badan usaha yang masa pemakaiannya lebih dari satu
tahun, bukan untuk dijual, dan dipakai untuk operasional. Jenis aktiva ini mengalami penyusutan setiap
tahunnya sehingga harus dihitung dalam pembukuan.
Contoh dari aktiva tetap adalah gedung, mesin, tanah, perlengkapan kantor dan toko, serta alat

3. Aktiva Tetap/Tidak Lancar Tidak Berwujud


Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva yang sulit diubah bentuk dan wujudnya non-fisik. Aktiva tetap tidak
berwujud umumnya disimpan dalam bentuk dokumen dan wajib diperbarui beberapa tahun sekali, tapi sulit
diubah menjadi kas. Contoh aktiva tetap tidak berwujud yaitu hak paten, hak cipta, hak sewa, merek dagang,
franchise, dan sebagainya.

4. Investasi Jangka Panjang


Terakhir, jenis aktiva adalah investasi jangka panjang, berupa suntikan dana atau penanaman modal kepada
perusahaan atau pihak lain dengan tujuan pemerolehan profit. Namun imbal hasil akan dirasakan dalam jarak
waktu cukup lama, sehingga hanya bisa dimanfaatkan dengan periode investasi lebih dari setahun.
Karakteristik Aktiva
Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah transaksi tertentu
diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik tersebut berhubungan dengan definisi
aktiva.Karakteristik umum aktiva sebagai berikut :

1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang


2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva
3. Berkaitan dengan entitas tertentu
4. Menunjukkan proses akuntansi
5. Berkaitan dengan dimensi waktu
6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran

FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
Perolehan Aktiva Tetap dan Contoh Cara Pencatatannya

1. Pembelian Tunai

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang
dikeluarkan.Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset termasuk harga yang tercantum di faktur dan
semua biaya yang dikeluarkan agar aset tetap tersebut siap dipakai.Apabila dalam pembelian aset ada potongan
tunai, maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah
potongan itu didapat atau tidak.Dan apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap
maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing.

Misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan untuk gedung dan
tanah.Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar relatif masing-masing aktiva,
yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung, maka dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing-
masing harga pasar ini dibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.
2. Pembelian Angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan tidak boleh
termasuk bunga.Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri,
harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.Cara pencatatannya adalah
pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan
mendebit biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.

3. Ditukar dengan Surat-surat Berharga


Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam
buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.Apabila harga pasar
saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga perolehan ditentukan sebesar harga pasar aktiva
tersebut.Jika harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar tidak diketahui, maka dalam
keadaan seperti ini nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan.Nilai pertukaran ini
dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang
dikeluarkan.Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening
Modal Saham atau Utang Obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal
dicatat dalam rekening Agio/Disagio.
4. Ditukar dengan Aset Tetap yang lain
Banyak pembelian aset tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar
tambah”.Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru baik seluruhnya atau sebagian di mana
kekurangannya dibayar tunai.Kondisi seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu
aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan
(kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima.

5. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi


Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari
prinsip harga perolehan.Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya, namun biaya-biaya
tersebut jauh lebih kecil dari nilai aset tetap yang diterima.Bila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang
sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban
depresiasi menjadi terlalu kecil.Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah
dicatat sebesar harga pasarnya.Depresiasi atau penyusutan aktiva tetap yang diterima dari hadiah dihitung
dengan cara yang sama dengan yang lain.
6. Aktiva yang Dibuat Sendiri
Melalui pertimbangan tertentu perusahaan seringkali membuat sendiri aktiva atau aset tetap yang
diperlukan seperti contoh gedung, alat-alat, dan perabot.Pembuatan aktiva ini biasanya dengan
tujuan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih idle.Semua biaya yang dibebankan untuk
pembuatan aktiva sendiri seperti bahan, upah langsung, dan factory overhead langsung tidak
menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva tetap yang dibuat.Tapi untuk biaya
factory overhead tidak langsung menimbulkan sebuah pertanyaan tentang berapa besar yang harus
dialokasikan untuk aktiva yang sedang dibuat itu?

Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead yaitu:


- Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat.
- Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan aktiva dan produksi.

Anda mungkin juga menyukai