PERTEMUAN 2:
AKTIVA LANCAR
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai aktiva lancar. Anda harus
mampu:
2.1 Menjelaskan pengertian aktiva lancar
2.2 Menjelaskan pencatatan aktiva lancar
2.3 Membuat pelaporan aktiva lancar
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Pengertian aktiva lancar
Pengertian Aktiva Lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau
sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual
atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam
waktu satu tahun, mana yang lebih lama.Yang termasuk kelompok aktiva
lancar adalah:
Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan.
Kas ini bisa dibilang aktiva lancar yang paling lancar, karena kas atau
setara kas ini simpel atau sesuatu apapun yang bisa ditabungkan di Bank
serta bisa dengan mudah ditarik atau diambil setiap saat atau sewaktu-
waktu dalam bentuk kas. contohnya: uang, check yang belum
ditarik/diuangkan dan uang kas yang ada disimpan di bank. Tetapi
berbeda dengan sertifikat depisito tidak termasuk dalam kas karena adanya
pembatasan waktu dalam penarikan.
Kas yang disimpan bertujuan untuk tidak digunakan dalam periode
atau dibatasi penggunaannya dalam siklus normal operasi perusahaan tidak
disebut aktiva lancar, yang diklasifiksikan "setara kas" ialah investasi
jangka pendek perusahaan yang sifatnya likuid, siap dikonversikan dalam
bentuk kas dengan nilai yang bisa diukur pasti, juga mendekati jatuh
tempo (umumnya tempo pencairan paling lama 3 bulan),perubahan suku
bunga tidak mengubah nilainya secara signifikan contohnya reksadana
pasar uang.
Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki
perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada
umumnya memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Kedua unsur aktiva ini akan membentuk struktur aktiva. Struktur aktiva suatu
perusahaan akan tampak dalam sisi sebelah kiri neraca.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam upaya
menjaga kelangsungan usahanya adalah melalui pengaturan keuangan dalam
aktiva lancar.
Selain berkaitan dengan kelancaran kegiatan perusahaan sehari-hari, aktiva
lancar memiliki hubungan yang langsung dan sangat erat dengan volume
penjualan. Oleh karena itu, pengelolaan aktiva lancar yang dalam manajemen
aktiva lancar, merupakan cara yang paling tepat yang dapat diambil oleh
perusahaan. Aktiva lancar sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam
kegiatan operasionalnya. Aktiva lancar berputar setiap harinya, dari perputaran
aktiva lancar tersebut diharapkan bisa melunasi hutang jangka pendek yang
akan jatuh tempo.
Hasil perputaran aktiva lancar merupakan dana atau asset yang digunakan
untuk menjamin atau membayar pinjaman, membayar biaya bunga dan
membiayai operasi sehari-hari, seperti membayar uang muka pembelian bahan
baku, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lainnya. Dana yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk ke
perusahaan dalam waktu yang pendek dalam bentuk penerimaan dana
hasilpenjualan produk-produknya. Pemasukan dana yang berasal dari penjualan
tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi (aktiva lancar)
selanjutnya. Dengan demikian, dana dalam aktiva lancar akan terus-menerus
berputar setiap periode selama hidupnya perusahaan, hal itulah yang disebut
dengan perputaran aktiva lancar. Semua hal tersebut akan mempengaruhi
likuiditas perusahaan maupun kelangsungan hidup perusahaan.
Kekayaan yang dimiliki oleh suatau perusahaan erat hubungannya dengan
struktur modalnya. Jika kita menghubungkan antara aktiva dan pasiva maka
akan dapat diperoleh banyak gambaran tentang keadaan financial dari
perusahaan seperti keadaan atau tingkat likuiditas, solvabilitas ataupun tingkat
rentabilitas dari perusahaan pada saat tertentu, jumlah alat-alat pembayaran
yang di miliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu merupakan kekuatan
membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang
mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala
kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain
perusahaan belum tentu mempunyai kekuatan membayar, semuanya tergantung
pada manajemen perusahaan tersebut.
Likuiditas perusahaan menunjukan kemampuan untuk membayar
kewajibanya financial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas
perusahaan di tunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang
mudah untuk di cairkan yang meliputi kas, surat berharga, piutang persediaan
dan lainnya.
Urutan pos-pos aktiva lancar dalam neraca menurut urutan likuiditas dan
jatuh temponya.
1. Kas ialah uang tunai yang paling likuid atau suatu alat pembayaran yang
siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan,
sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aktiva.
Yang termasuk dalam kas ialah seluruh alat pembayaran yang dapat
digunakan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening
giro di bank.
Bank ialah saldo rekening giro yang dapat digunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan usaha. Pengertian tentang dan perlakuan terhadap
kas dan bank dalam perpajakan dan akuntansi sama.
2. Investasi jangka pendek, sesuai dengan prinsip yang berlaku harga pokok
penjualan surat-surat berharga dihitung dengan metode FIFO atau harga
rata-rata.
3. Piutang wesel, dalam pencatatan akuntansi tidak dibedakan antara
pencatatan mengenai wesel dan promes keduanya bagi pemilik atau
pemegang dicatatat debit pada akun “piutang wesel “ atau “wesel tragih
“.Wesel perdagangan atau wesel yang timbul karena tranksaksi jual beli
barang,dapat dibedakan antara wesel berbunga (interest bearing note) dan tidak
berbunga (not interest bearing note).
4. Piutang dagang (Accounts Receivable), biasanya digolongkan menjadi
piutang usaha dan piutang diluar usaha. Catatan daftar piutang biasanya
ada tersendiri
5. Persediaan(Inventory) , dalam akuntansi dikenal ada dua sistem
pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Dalam
sistem periodik dilakukan inventarisasi pada setiap akhir periode.
Sedangkan pada sistem per petual dicatatan persediaan dan harga pokok
penjual secara terus menerus tanpa inventarisasi
6. Piutang penghasilan biasanya akan timbul pada akhir periode karena
adanya pendapatan yang akan diterima
7. Biaya dibayar di muka(Prepaid Expenses) dalam ilmu akuntansi , beban
dibayar dimuka dicatat dengan dua pendekatan yaitu pendekatan neraca
disebut juga pendekatan harta dan pendekaatan laba rugi yang disebut
pendekatan beban.
atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana
menunjukkan posisi atas keuangan perusahaan atau entitas bisnis tersebut pada
akhir periode akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan
keputusan bisnis.
Dalam menyusun laporan neraca, ada beberapa yang tidak bisa kita
golongkan dalam kas diantaranya :
1. Saldo deposito tidak termasuk dalam pengertian kas, karena tidak dapat
digunakan sewaktu- waktu, biasanya deposito memiliki jangka waktu
untuk jatuh tempo.
2. Biasanya perusahaan mempunyai persediaan perangko dan materai yang
dapat dipakai sewaktu- waktu. Persediaan ini tidak termasuk dalam
pengertian kas, sekalipun persediaan ini sering disimpan oleh kasir
perusahaan.
3. Uang muka, tidak dapat digolongkan sebagai kas karena tidak dapat
digunakan sewaktu- waktu karena tidak dapat dianggap sebagai uang
tunai.
4. Cek mundur tidak dapat diuangkan sampai jatuh temponya sehingga tidak
memenuhi syarat sebagai kas. Cek kosong sama sekali tidak ada harganya
karena itu tidak dapat dianggap sebagai aktiva perusahaan.
5. Bunga rekening giro : pada akuntansi komersil dicatat sebagai penghasilan
dan pada akuntansi fiskal tidak dicatat sebagai penghasilan, karena bunga
sudah dikenakan PPh dengan tarif final 15% dan tidak boleh digabung
dengan penghasilan yang lain (dikenakan tarif umum).
Dana kas yang menganggur (idle cash) ialah kelebihan kas yang tidak
diperlukan dalam waktu dekat. Biasanya kelebihan dana ini dimanfaatkan
dengan cara membeli atau menanamkannya dalam bentuk surat- surat berharga
yang dapat segera dijual. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia ada tiga syarat
yang harus dipenuhi jika suatu surat berharga hendak digolongkan sebagai
penyertaan sementara yaitu:
1. Mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera.
2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat
kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan
Piutang dalam mata uang asing harus dibukukan kedalam mata uang
rupiah. Untuk keperluan perpajakan ada dua jenis nilai tukar yang digunakan
untuk menjabarkan piutang dalam mata uang asing yaitu nilai tukar tetap atau
nilai tukar pada tanggal neraca berdasarkan pengumuman Bank Indonesia.
Adapun untuk akuntansi komersial hanya ada satu nilai tukar yang digunakan
untuk menjabarkannya, yaitu nilai tukar pada saat tanggal neraca.
Piutang usaha terjadi akibat transaksi penjualan barang atau pengerahan
jasa dalam rangka kegiatan normal. Piutang dapat dicatat jika barang telah
diserahkan. Dalam usaha pelayanan jasa, piutang dicatat pada saat pelayanan
jasa dilaksanakan. Pada umumnya piutang seperti ini tidak disertai suatu surat-
surat perjanjian yang formal. Tetapi ada kalanya bentuk piutang dagang
dinyatakan dalam bentuk surat dagang komersial yaitu wesel tagih
Dalam akuntansi dikenal dua sistem pencatatan persediaan, yaitu Sistem
periodik, dan sistem peperpetual.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan pengertia aktiva lancar dan harta mana yang termasuk dalam
golongan aktiva lancar pada perusahaan !
2. Jelaskan apa saja yang tidak termasuk dalam kas menurut akuntansi !
3. Bagaimana cara memanfaatkan dana yang berlebihan dalam sebuah
perusahaan ?
4. Jelaskan pengertian piutang dalam akuntansi !
5. Bagaimana cara pencatatan persediaan dalam aktiva lancar ?
D. DAFTAR PUSTAKA
KiesoWeygandt, Akuntansi Intermediate, Jilid 1 dan 2, Edisi 12 Terjemahan,
Erlangga, 2008
Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, RajaGrafindo Persada, 2007
Soemarso S.R. , Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, 2005