Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyatakan bahwa besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap ditentukan
berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan termasuk;
1. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:
Contoh:
Dana Pensiun A yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari menteri keuangan
memperoleh penghasilan bruto yang terdiri atas:
Demikian pula bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak
dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak merupakan Objek
Pajak. Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi sebagai
penambah harga perolehan saham.
Pajak-pajak yang menjadi beban perusahaan dalam rangka usahanya selain Pajak
Penghasilan, misalnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Bea Meterai (BM), Pajak Hotel, dan
Pajak Restoran dapat dibebankan sebagai biaya.
Mengenai pengeluaran untuk promosi perlu dibedakan antara biaya yang benar-benar
dikeluarkan untuk promosi dan biaya yang pada hakikatnya merupakan sumbangan. Biaya yang
benar-benar dikeluarkan untuk promosi boleh dikurangkan dari penghasilan bruto. Besarnya
biaya promosi dan penjualan yang diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.