Anda di halaman 1dari 42

Pengurang

Penghasilan Bruto

Faisal Ahmad Chotib


Pengurang Penghasilan Bruto
Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara (3m) penghasilan

Biaya 3m Dikelompokkan menjadi


1. mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 tahun
merupakan biaya pada tahun yang bersangkutan, misalnya gaji,
biaya administrasi dan bunga, biaya rutin pengolahan limbah
dan sebagainya

2. mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun


pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau melalui amortisasi
Termasuk Biaya 3m Pasal 6 ayat (1) UU PPh

a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
b. penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun
c. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
d. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam
perusahaan atau yang dimiliki untuk 3m penghasilan
e. kerugian selisih kurs mata uang asing
f. biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
g. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan
h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
i. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah (PP)
j. sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang
ketentuannya diatur dengan PP
k. biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan PP
l. sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan PP
m. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan PP
Termasuk Biaya 3m
a. biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
antara lain:
1. biaya pembelian bahan;
2. biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus,
gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang;
3. bunga, sewa, dan royalti;
4. biaya perjalanan;
5. biaya pengolahan limbah;
6. premi asuransi;
7. biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;
8. biaya administrasi; dan
9. pajak kecuali Pajak Penghasilan;
Biaya-biaya tersebut lazim disebut biaya sehari-hari yang boleh dibebankan pada tahun
pengeluaran. Untuk dapat dibebankan sebagai biaya, pengeluaran-pengeluaran tersebut
harus mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha atau
kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan
objek pajak.
Termasuk Biaya 3m
a. biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
pengeluaran-pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
bukan merupakan objek pajak tidak boleh dibebankan sebagai biaya.

Contoh
Dana Pensiun A yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan
memperoleh penghasilan bruto yang terdiri dari:
a. Penghasilan Bruto Objek Pajak Tidak Final Rp 300.000.000,00 (60%)
b. Penghasilan Bruto Objek Pajak Final Rp 100.000.000,00 (20%)
c. Penghasilan Bruto bukan Objek Pajak Rp 100.000.000,00 (20%)
Jumlah Penghasilan Bruto Rp 500.000.000,00 (100%)

Apabila seluruh biaya adalah sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah),
biaya yang boleh dikurangkan untuk 3m penghasilan adalah sebesar
60/100 x Rp200.000.000,00 = Rp120.000.000,00.

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak adalah:


1. Penghasilan Bruto Objek Pajak Tidak Final Rp 300.000.000,00
2. Biaya yang boleh dibebankan Rp 120.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 180.000.000,00
Termasuk Biaya 3m
a. biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak dapat dibebankan
sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak merupakan objek pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f.
Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi sebagai penambah
harga perolehan saham.
Pengeluaran-pengeluaran yang tidak ada hubungannya dengan upaya untuk 3m penghasilan,
misalnya pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan pribadi pemegang saham, pembayaran
bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk keperluan pribadi peminjam serta
pembayaran premi asuransi untuk kepentingan pribadi, tidak boleh dibebankan sebagai biaya

Pembayaran premi asuransi oleh pemberi kerja untuk kepentingan pegawainya boleh
dibebankan sebagai biaya perusahaan, tetapi bagi pegawai yang bersangkutan premi
tersebut merupakan penghasilan
Pajak-pajak yang menjadi beban perusahaan dalam rangka usahanya selain Pajak
Penghasilan, misalnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Meterai (BM), Pajak Hotel, dan
Pajak Restoran, dapat dibebankan sebagai biaya
Termasuk Biaya 3m
a. biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan pekerjaan yang boleh dikurangkan dari
penghasilan bruto harus dilakukan dalam bentuk uang.
Pengeluaran yang dilakukan dalam bentuk natura atau kenikmatan, misalnya fasilitas
menempati rumah dengan cuma-cuma, tidak boleh dibebankan sebagai biaya, dan bagi
pihak yang menerima atau menikmati bukan merupakan penghasilan.
Namun, pengeluaran dalam bentuk natura atau kenikmatan tertentu sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf e, boleh dibebankan sebagai biaya dan bagi pihak yang
menerima atau menikmati bukan merupakan penghasilan
Pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto harus dilakukan
dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan pedagang yang baik.
Dengan demikian, apabila pengeluaran yang melampaui batas kewajaran tersebut
dipengaruhi oleh hubungan istimewa, jumlah yang melampaui batas kewajaran tersebut
tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
Termasuk Biaya 3m
a. biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
Biaya Promosi PMK-02/PMK.03/2010
Biaya Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam
rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung
maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan penjualan

Besarnya Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan
akumulasi dari jumlah :
a. biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya;
b. biaya pameran produk;
c. biaya pengenalan produk baru; dan/atau
d. biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.

Tidak termasuk Biaya Promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah :


a. pemberian imbalan berupa uang dan/atau fasilitas, dengan nama dan dalam bentuk
apapun, kepada pihak lain yang tidak berkaitan langsung dengan penyelenggaraan
kegiatan promosi.
b. Biaya Promosi untuk mendapatkan, menagih, dan menelihara penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak dan yang telah dikenai pajak bersifat final.
Termasuk Biaya 3m
b. Penyusutan dan Amortisasi
Pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan harta tak berwujud serta
pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun, pembebanannya
dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi
Pengeluaran yang menurut sifatnya merupakan pembayaran di muka, misalnya sewa untuk
beberapa tahun yang dibayar sekaligus, pembebanannya dapat dilakukan melalui alokasi

c. Iuran kepada Dana Pensiun


Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan boleh
dibebankan sebagai biaya, sedangkan iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun yang
pendiriannya tidak atau belum disahkan oleh Menteri Keuangan tidak boleh dibebankan
sebagai biaya
Termasuk Biaya 3m
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang menurut tujuan semula tidak
dimaksudkan untuk dijual atau dialihkan yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan
atau yang dimiliki untuk 3m penghasilan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki tetapi tidak digunakan dalam
perusahaan, atau yang dimiliki tetapi tidak digunakan untuk 3m penghasilan, tidak boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto

e. Kerugian selisih kurs mata uang asing


Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan sistem pembukuan yang
dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku di Indonesia
Termasuk Biaya 3m
f. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia dalam jumlah
yang wajar untuk menemukan teknologi atau sistem baru bagi pengembangan perusahaan
boleh dibebankan sebagai biaya perusahaan

KMK-769/KMK-04/1990
Yang dimaksud dengan biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya yang nyata-nyata
dikeluarkan untuk pengembangan produksi (product development), serta biaya untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan termasuk teknologi untuk pengembangan proses (process
technology)
Pembebanan biaya sebagaimana dimaksud di atas dibedakan dalam 3 kategori :
1. Biaya yang dikeluarkan dalam rangka litbang yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan harus disusutkan/diamortisasi, pembebanan biaya
tersebut harus dilakukan dengan disusutkan/diamortisasi.
2. Biaya yang dikeluarkan dalam rangka litbang yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan merupakan biaya usaha sehari-hari, dibebankan
sebagai biaya dalam Tahun Pajak yang bersangkutan
3. Biaya di luar biaya sebagaimana dimaksud butir 1 dan butir 2 antara lain biaya
konsultan, perlakuan perpajakannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku.
Termasuk Biaya 3m
g. Biaya Bea Siswa, Magang, Pelatihan
Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan beasiswa, magang, dan pelatihan dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
dengan memperhatikan kewajaran, termasuk beasiswa yang dapat dibebankan sebagai
biaya adalah beasiswa yang diberikan kepada pelajar, mahasiswa, dan pihak lain

h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih


PMK-105/PMK.03/2009 stdtd PMK-207/PMK.10/2015
persyaratan:
a. telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
b. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
c. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut:
1. telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang negara;
2. terdapat perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara
kreditur dan debitur atas piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut;
3. telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
4. adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang
tertentu.
Termasuk Biaya 3m
h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
PMK-105/PMK.03/2009 stdtd PMK-207/PMK.10/2015
Persyaratan tersebut tidak berlaku untuk piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
kepada debitur kecil atau debitur kecil lainnya

Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil adalah piutang debitur kecil
yang jumlahnya tidak melebihi Rp100.000.000,00, yang merupakan gunggungan jumlah piutang
dari beberapa kredit yang diberikan oleh suatu institusi bank/lembaga pembiayaan dalam negeri
sebagai akibat adanya pemberian:
a. Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera (Kukesra), yaitu kredit lunak untuk usaha ekonomi produktif
yang diberikan kepada Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I yang telah menjadi peserta
Takesra dan tergabung dalam kegiatan kelompok Prokesra-OPPKS;
b. Kredit Usaha Tani (KUT), yaitu kredit modal kerja yang diberikan oleh bank kepada koperasi primer
baik sebagai pelaksana (executing) maupun penyalur (channeling) atau kepada Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) sebagai pelaksana pemberian kredit, untuk keperluan petani yang tergabung
dalam kelompok tani guna membiayai usaha taninya dalam rangka intensifikasi padi, palawija, dan
hortikultura;
c. Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KPRSS), yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada
masyarakat untuk pemilikan rumah sangat sederhana (RSS);
d. Kredit Usaha Kecil (KUK), yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah usaha kecil;
e. Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan modal usaha kecil lainnya
selain KUK; dan/atau
f. Kredit kecil lainnya dalam rangka kebijakan perkreditan Bank Indonesia dalam mengembangkan
usaha kecil dan koperasi.
Termasuk Biaya 3m
h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
PMK-105/PMK.03/2009 stdtd PMK-207/PMK.10/2015
utang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil lainnya adalah
piutang debitur kecil lainnya yang jumlahnya tidak melebihi Rp5.000.000,00
Termasuk Biaya 3m
- Sumbangan
PP-93/2010
Sumbangan dan/atau biaya yang dapat dikurangkan sampai jumlah tertentu dari
penghasilan bruto dalam rangka penghitungan penghasilan kena pajak bagi wajib pajak
terdiri atas:
a. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional, yang merupakan
sumbangan untuk korban bencana nasional yang disampaikan secara langsung melalui
badan penanggulangan bencana atau disampaikan secara tidak langsung melalui
lembaga atau pihak yang telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang berwenang
untuk pengumpulan dana penanggulangan bencana;
b. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan, yang merupakan sumbangan
untuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia yang
disampaikan melalui lembaga penelitian dan pengembangan;
c. Sumbangan fasilitas pendidikan, yang merupakan sumbangan berupa fasilitas
pendidikan yang disampaikan melalui lembaga pendidikan;
d. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga, yang merupakan sumbangan untuk
membina, mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau gabungan organisasi
cabang/jenis olahraga prestasi yang disampaikan melalui lembaga pembinaan olah raga;
dan
e. Biaya pembangunan infrastruktur sosial merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan umum dan bersifat
nirlaba.
Termasuk Biaya 3m
- Sumbangan
PP-93/2010

Sumbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d


dapat diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang.
Biaya pembangunan infrastruktur sosial sebagaimana dimaksud dalam huruf e
diberikan hanya dalam bentuk sarana dan/atau prasarana
Sumbangan dan/atau biaya di atas dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
dengan syarat:
a. Wajib Pajak mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelumnya;
b. pemberian sumbangan dan/atau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun
Pajak sumbangan diberikan;
c. didukung oleh bukti yang sah; dan
d. lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak, kecuali badan yang dikecualikan sebagai subjek pajak
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan.
Termasuk Biaya 3m
- Sumbangan
PP-93/2010

Besarnya nilai sumbangan dan/atau biaya pembangunan infrastruktur sosial yang


dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk 1 tahun dibatasi tidak melebihi
5% dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya.
Sumbangan dan/atau biaya pembangunan infrastruktur tidak dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto bagi pihak pemberi apabila sumbangan dan/atau biaya
diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana
dimaksud Undang-Undang PPh.
BUKAN PENGURANG
PENGHASILAN BRUTO

Faisal Ahmad Chotib


Bukan Biaya 3m Pasal 9 ayat (1) UU PPh

a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen,
termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang
polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu, atau anggota;
c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan
d. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika
dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan
bagi Wajib Pajak yang bersangkutan;
e. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan
dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam
bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;
Bukan Biaya 3m Pasal 9 ayat (1) UU PPh

f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan;
g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan huruf m
serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang
sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah;
h. Pajak Penghasilan;
i. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak
atau orang yang menjadi tanggungannya;
j. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;
Bukan Biaya 3m Pasal 9 ayat (1) UU PPh

k. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di
bidang perpajakan.

Pada prinsipnya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya
yang mempunyai hubungan langsung dan tidak langsung dengan usaha atau
kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara (3m) penghasilan yang
merupakan objek pajak yang pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun
pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut. Pengeluaran
yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi pengeluaran yang
sifatnya pemakaian penghasilan atau yang jumlahnya melebihi kewajaran.
Bukan Biaya 3m
a. pembagian laba dengan nama dan dalam
bentuk apapun
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk pembayaran
dividen kepada pemilik modal, pembagian sisa hasil usaha koperasi kepada
anggotanya, dan pembayaran dividen oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, tidak boleh dikurangkan dari penghasilan badan yang
membagikannya karena pembagian laba tersebut merupakan bagian dari
penghasilan badan tersebut yang akan dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang PPh

b. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada


pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan adalah biaya-biaya
yang dikeluarkan atau dibebankan oleh perusahaan untuk kepentingan pribadi
pemegang saham, sekutu atau anggota, seperti perbaikan rumah pribadi, biaya
perjalanan, biaya premi asuransi yang dibayar oleh perusahaan untuk
kepentingan pribadi para pemegang saham atau keluarganya
Bukan Biaya 3m
c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan

Kecuali:
1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
5. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
6. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah
industri untuk usaha pengolahan limbah industri,
yang ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan;

Ketentuan lebih lanjut diatur dalam PMK-81/PMK.03/2009


Bukan Biaya 3m
d. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi
bea siswa
Premi untuk asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna, dan asuransi bea siswa yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak orang
pribadi tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto, dan pada saat orang
pribadi dimaksud menerima penggantian atau santunan asuransi, penerimaan
tersebut bukan merupakan Objek Pajak

Apabila premi asuransi tersebut dibayar atau ditanggung oleh pemberi kerja,
maka bagi pemberi kerja pembayaran tersebut boleh dibebankan sebagai biaya
dan bagi pegawai yang bersangkutan merupakan penghasilan yang merupakan
Objek Pajak.
Bukan Biaya 3m
e. Penggantian atau imbalan yang diberikan
dalam bentuk natura
Berdasarkan penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf d, penggantian atau imbalan dalam
bentuk natura dan kenikmatan dianggap bukan merupakan objek pajak.
Selaras dengan hal tersebut, dalam ketentuan ini penggantian atau imbalan dimaksud
dianggap bukan merupakan pengeluaran yang dapat dibebankan sebagai biaya bagi
pemberi kerja.

Namun, dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, pemberian natura


dan kenikmatan berikut ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja
dan bukan merupakan penghasilan pegawai yang menerimanya
1. penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunjang
kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah terpencil;
2. pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam pelaksanaan
pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut
mengharuskannya, seperti pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja, pakaian
seragam petugas keamanan (satpam), antar jemput karyawan, serta penginapan untuk
awak kapal dan yang sejenisnya; dan
3. pemberian atau penyediaan makanan dan atau minuman bagi seluruh pegawai yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
Bukan Biaya 3m
e. Penggantian atau imbalan yang diberikan
dalam bentuk natura
PMK-83/PMK.03/2009

1. Natura di daerah tertentu

Sarana dan fasilitas di lokasi kerja untuk:


a. tempat tinggal, termasuk perumahan bagi Pegawai dan keluarganya;
b. pelayanan kesehatan;
c. pendidikan bagi Pegawai dan keluarganya;
d. peribadatan;
e. pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya;
f. olahraga bagi Pegawai dan keluarganya tidak termasuk golf, power boating,
pacuan kuda, dan terbang layang,
sepanjang sarana dan fasilitas tersebut tidak tersedia, sehingga pemberi kerja
harus menyediakannya sendiri.
Bukan Biaya 3m
e. Penggantian atau imbalan yang diberikan
dalam bentuk natura
PMK-83/PMK.03/2009

1. Natura di daerah tertentu

Daerah tertentu adalah daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi


yang layak dikembangkan tetapi keadaan prasarana ekonomi pada umumnya
kurang memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum, baik melalui
darat, laut maupun udara, sehingga untuk mengubah potensi ekonomi yang
tersedia menjadi kekuatan ekonomi yang nyata, penanam modal
menanggung risiko yang cukup tinggi dan masa pengembalian yang relatif
panjang, termasuk daerah perairan laut yang mempunyai kedalaman lebih
dari 50 (lima puluh) meter yang dasar lautnya memiliki cadangan mineral.

Pengeluaran untuk pembangunan sarana dan fasilitas yang mempunyai masa


manfaat lebih dari 1 tahun disusutkan sesuai dengan ketentuan Pasal 11
Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Bukan Biaya 3m
e. Penggantian atau imbalan yang diberikan
dalam bentuk natura
PMK-83/PMK.03/2009

2. Merupakan keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan

meliputi pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja, pakaian seragam


petugas keamanan (satpam), sarana antar jemput Pegawai, serta penginapan
untuk awak kapal, dan yang sejenisnya

3. Pemberian makanan dan minuman

a. pemberian makanan dan/atau minuman yang disediakan oleh pemberi


kerja di tempat kerja, atau
b. pemberian kupon makanan dan/atau minuman bagi Pegawai yang karena
sifat pekerjaannya tidak dapat memanfaatkan pemberian sebagaimana
dimaksud pada huruf a, meliputi Pegawai bagian pemasaran, bagian
transportasi, dan dinas luar lainnya.
Bukan Biaya 3m

f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada


pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Dalam hubungan pekerjaan, kemungkinan dapat terjadi pembayaran imbalan yang
diberikan kepada pegawai yang juga pemegang saham.
Karena pada dasarnya pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah pengeluaran yang
jumlahnya wajar sesuai dengan kelaziman usaha, berdasarkan ketentuan ini jumlah
yang melebihi kewajaran tersebut tidak boleh dibebankan sebagai biaya.

Misalnya, seorang tenaga ahli yang merupakan pemegang saham dari suatu badan
memberikan jasa kepada badan tersebut dengan memperoleh imbalan sebesar
Rp50.000.000,00.
Apabila ternyata untuk jasa yang sama yang diberikan oleh tenaga ahli lain yang setara
hanya dibayar sebesar Rp20.000.000,00 maka:
- Bagi perusahaan jumlah sebesar Rp30.000.000,00 (selisihnya) tidak boleh
dibebankan sebagai biaya.
- Bagi tenaga ahli yang juga sebagai pemegang saham tersebut jumlah sebesar
Rp30.000.000,00 dimaksud dianggap sebagai dividen.
Bukan Biaya 3m

g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan


warisan
Pengeluaran yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya adalah:
a. Harta yang dihibahkan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan,
koperasi atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang
dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.
b. Bantuan atau sumbangan.
c. Warisan.
Pengeluaran yang boleh dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto:
a. Sumbangan tertentu
1) Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional;
2) Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
Indonesia;
3) Biaya pembangunan infrastuktur sosial;
4) Sumbangan fasilitas pendidikan;
5) Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga.
b. Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib
Bukan Biaya 3m

g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan


warisan
PMK-254/PMK.03/2010

Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib

a. zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang pribadi
pemeluk agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri yang
dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil
zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah; atau
b. sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak orang pribadi
pemeluk agama selain agama Islam dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam
negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama selain agama Islam, yang diakui di
Indonesia yang dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau
disahkan oleh Pemerintah.
Zakat atau sumbangan keagamaan dapat berupa uang atau yang disetarakan
dengan uang.
Yang disetarakan dengan uang adalah zakat atau sumbangan keagamaan yang
diberikan dalam bentuk selain uang yang dinilai dengan harga pasar pada saat
dibayarkan
Bukan Biaya 3m

g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan


warisan
PMK-254/PMK.03/2010

Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib

Zakat atau sumbangan keagamaan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang
pribadi dan/atau oleh Wajib Pajak badan dalam negeri, dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto yang bersangkutan.
Dalam hal zakat atau sumbangan keagamaan yang dibayarkan oleh:
a. wanita yang telah kawin yang pengenaan pajaknya berdasarkan penggabungan
penghasilan neto suami isteri, dikurangkan dari penghasilan bruto suaminya;
b. wanita yang telah kawin yang:
1) telah hidup berpisah dengan suaminya berdasarkan putusan hakim;
2) secara tertulis melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan;
3) memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri,
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto wanita yang bersangkutan.
c. anak yang belum dewasa, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto orang tuanya.
Bukan Biaya 3m

h. PPh
Yang dimaksudkan dengan Pajak Penghasilan dalam ketentuan ini adalah Pajak
Penghasilan yang terutang oleh Wajib Pajak yang bersangkutan

i. biaya untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang


yang menjadi tanggungannya
Biaya untuk keperluan pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi
tanggungannya, pada hakekatnya merupakan penggunaan penghasilan oleh
Wajib Pajak yang bersangkutan. Oleh karena itu biaya tersebut tidak boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.
Bukan Biaya 3m

j. gaji yang untuk anggota persekutuan, firma, atau CV


Anggota firma, persekutuan dan perseroan komanditer yang modalnya tidak
terbagi atas saham diperlakukan sebagai satu kesatuan, sehingga tidak ada
imbalan sebagai gaji. Dengan demikian gaji yang diterima oleh anggota
persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas
saham, bukan merupakan pembayaran yang boleh dikurangkan dari penghasilan
bruto badan tersebut.

k. sanksi administrasi serta sanksi pidana di bidang perpajakan


Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di
bidang perpajakan
Bukan Biaya 3m

Sesuai dengan kelaziman usaha, pengeluaran yang mempunyai peranan terhadap


penghasilan untuk beberapa tahun, pembebanannya dilakukan sesuai dengan
jumlah tahun lamanya pengeluaran tersebut berperan terhadap penghasilan.
Sejalan dengan prinsip penyelarasan antara pengeluaran dengan penghasilan, dalam
ketentuan ini pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dapat
dikurangkan sebagai biaya perusahaan sekaligus pada tahun pengeluaran, melainkan
dibebankan melalui penyusutan dan amortisasi selama masa manfaatnya
sebagaimana diatur dalam Pasal 11 dan Pasal 11A
Bukan Biaya 3m

Bukan 3m lainnya
PP-94/2010

Pengeluaran dan biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menentukan besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi WP dalam negeri dan BUT, termasuk:
a. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang:
1) Bukan merupakan objek pajak.
2) Pengenaan pajaknya bersifat final.
3) Dikenakan pajak berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Netto dan Norma
Penghitungan Khusus
Biaya yang berkenaan dengan penghasilan yang dikenakan pajak tersendiri, baik
penghasilan yang dikenakan pemotongan, pemungutan, atau pembayaran Pajak
Penghasilan yang bersifat final maupun penghasilan yang dikenai pajak berdasarkan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Norma Penghitungan Khusus, telah
diperhitungkan dalam tarif pajak ataupun norma penghitungan yang berlaku untuk
penghasilan tersebut. Oleh karena itu, biaya-biaya tersebut tidak boleh lagi
dikurangkan dari penghasilan bruto lainnya yang pengenaan pajaknya dilakukan
berdasarkan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-undang Pajak
Penghasilan.
b. Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh pemberi penghasilan
BIAYA DENGAN
PERLAKUAN KHUSUS

Faisal Ahmad Chotib


Perlakuan Biaya Bunga Pinjaman Apabila Terdapat
Penghasilan Bunga Deposito

(1) Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau


lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai
deposito berjangka atu tabungan lainnya,maka bunga yang
dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak
dapat dibebankan sebagai biaya.
(2) Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-
rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau
tabungan lainnya,maka bunga atas pinjaman yang boleh
dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau
terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata
dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau
tabungan lainnya.

SE-46/PJ.4/1995
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan
Kendaraan Perusahaan
a. Atas biaya perolehan telepon seluler yang dimiliki perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya  dibebankan 50% melalui penyusutan aktiva tetap
kelompok I.

b. Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler di atas
 dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50%

c. Atas biaya perolehan atau perbaikan bus,minibus, atau yang sejenis yang dimiliki dan
dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai  dibebankan seluruhnya
melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II .

d. Atas biaya perolehan atau perbaikan kendaraan sedan ,atau yang sejenis yang dimiliki
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya  dibebankan 50%
melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II.

e. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sedan ,atau yang sejenis yang
dimiliki perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya 
dibebankan 50%

KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Perolehan Perangkat Lunak
(Software) Komputer

a. Perangkat lunak komputer berupa program aplikasi umum (misal


windows, MS Office)  dibebankan periode pengeluaran,
kecuali merupakan bagian dari pembelian komputer 
pembebanannya melalui penyusutan komputer kelompok aktiva I

b. Atas pengeluaran program aplikasi khusus (misal aplikasi


perbankan, SI DJP)  dibebankan melalui amortisasi kelompok I.

c. Atas pengeluaran untuk upgrade program aplikasi khusus 


ditambahkan dengan nilai buku program yang di-upgrade, dan
diamortisasi kelompok I secara penuh (masa manfaat 4 tahun)

KEP- 316/PJ./ 2002


Latihan

1. Perusahaan membayar pajak kendaraan bermotor atas truk


2. Pembelian persediaan
3. Pemupukan penyisihan piutang ragu-ragu pada PT Abadi, sebuah perusahaan
dagang
4. Biaya perawatan mobil pemegang saham
5. Premi asuransi kesehatan yang dibayar oleh Tuan Amir
6. Beban gaji yang dibayarkan oleh Firma ABC kepada Tuan Adi, partner Firma ABC
7. Penyusutan kendaraan dinas Direktur Keuangan
8. Gaji dan beras yang diberikan kepada pegawai
9. Makan dan minum pegawai
10. Pakaian seragam SATPAM perusahaan
11. Sanksi bunga atas keterlambatan pembayaran pajak reklame
12. Pakaian seragam pegawai bagian administrasi
PR
CV ABC memiliki usaha perdagangan. Tahun 2013 memiliki transaksi sbb :
1. Penjualan Rp 60 miliar
2. Harga pokok penjualan Rp 40 miliar
3. Pajak kendaraan bermotor truk Rp 200 juta, kendaraan dinas direktur Rp 50 juta
4. Beban piutang ragu-ragu Rp 500 juta
5. Beban perawatan mobil pemegang saham Rp 100 juta
6. Beban gaji Rp 3 miliar, dimana Rp 500 juta untuk gaji partner firma, beras yang diberikan
kepada pegawai Rp 800 juta
7. Beban Penyusutan truk Rp 500 juta, kendaraan dinas Direktur Rp 400 juta
8. Biaya pemeliharaan truk Rp 800 juta, kendaraan dinas direktur Rp 500 juta
9. Beban administrasi Rp 4 miliar
10. Beban penyediaan makan dan minum pegawai Rp 200 juta
11. Penyediaan pakaian seragam SATPAM perusahaan Rp 50 juta
12. Sanksi bunga atas keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor Rp 5 juta
13. Beban promosi Rp 500 juta, dimana senilai Rp 100 juta tidak terdapat daftar nominatif
14. Menerima deviden Rp 200 juta dari PT Angkasa (kepemilikan 35%), dipotong PPh Ps 23
Rp 30 juta
15. Membayar iuran pensiun pegawai Rp 200 juta
16. Menerima pendapatan bunga deposito Rp 100 juta, dipotong PPh final Rp 20 juta
Hitunglah penghasilan neto CV ABC tahun 2013 !

Anda mungkin juga menyukai