Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

PERTEMUAN KE-5

BIAYA MENURUT AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pertemuan 5 mengenai biaya menurut Pajak dan Akuntansi,
mahasiswa diharapkan mampu membedakan biaya menurut Akuntansi dan Perpajakan
dari segi definisi dan pengakuan sehingga dapat melakukan rekonsiliasi terhadap
laporan keuangan dengan benar sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
Perpajakan.

B. URAIAN MATERI
Dalam transaksi terkait pendapatan, permasalahan yang muncul adalah kapan
pendapatan tersebut diakui. Pengakuan tersebut perlu dilakukan pada saat yang tepat
ketika suatu transaksi menghasilkan pendapatan. Jika perusahaan keliru dalam
menentukanpendapatan makaakan mengakibatkan salah dalam pengambilan
keputusan. Seperti diketahui bersama bahwa alat ukur kinerja Perusahaan salah
satunya dengan melihat instrumen-instrumen dalam Laporan Keuangan. Dengan
melihat pos–pos dalam neraca atau Laba Rugi. Dalam Laba Rugi perlu disusun secara
benar dan tepat dengan menandingkan antara Pendapatan dan Biaya dalam satu
periode Laporan. Karena sistem yang kita gunakan adalah Accrual Basis. Untuk itu kita
harus benar–benar melihat unsur pembentuk dalam Laba Rugi dimana, unsur
pembentuk terdiri dari Pendapatan dan Biaya.

Akuntansi Perpajakan 37
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

1. Biaya dan Beban


Terdapat perbedaan antara biaya dan beban, diantaranya adalah :
a. Dari segi menghasilkan pendapatan,
Biaya adalah pengeluaran yang digunakan untuk mendapatkan
harta/barang/jasa untuk mendapatkan pendapatan/penghasilan. Contoh:
mesin-mesin digunakan untuk pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi
yang nantinya akan dijual dalam rangka memperoleh keuntungan. Sedangkan
beban (expense) adalah biaya yang kita keluarkan karena suatu hal yang
sudah kita nikmati seperti beban listrik, beban air, dan lain-lain.
b. Dilihat dari manfaatnya
Biaya adalah nilai tukar yang digunakan sebagai prasyarat atau
pengorbanan yang dibuat untuk mendapatkan manfaat dalam hal ini adalah
untung, dimana jangka waktunya lebih dari satu tahun. Sedangkan beban
adalah penurunan manfaat ekonomi dalam suatu periode akuntansi
c. Dilihat dari letaknya di Laporan Keuangan
Biaya terletak di Laporan Posisi Keuangan (biaya tersebut belum
terpakai atau biaya-biaya yang diharapkan akan memberi manfaat dimasa
yang akan datang) misalnya sewa dibayar dimuka. Sedangkan beban terletak
di Laporan Laba Rugi (pengeluaran yang tidak dapat memberikan manfaat lagi
dimasa yang akan datang dan pengeluaran yang telah terpakai), misalnya
beban iklan.

Contoh Kasus :
1 Juni 2017, PT. Ogah Rugi membayar uang sewa untuk menyewa gedung
kantor senilai Rp. 1.000.000 untuk 5 bulan. Pengeluaran (cost) tersebut
merupakan suatu “aktiva” dalam bentuk “hak untuk menempati kantor selama
5 bulan”. Setiap hari berlalu dalam bulan tersebut sebagian dari masa pakai
harta tadi telah terpakai dan menjadi beban (expense). Pada tanggal 30 Juni
2017 biaya yang telah terpakai untuk sewa adalah sebesar Rp. 200.000 dan
harus diperlakukan sebagai beban.
Jurnal : Beban sewa Rp 200.000,-

Sewa Dibayar Dimuka Rp 200.000,-

Akuntansi Perpajakan 38
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

2. Pengukuran Biaya
Terdapat berbagai dasar dalam melakukan pengukuran biaya namun biaya
historis merupakan pengukuran biaya yang paling sering digunakan. Biaya pada
umumnya diakui bila memenuhi salah satu dari dua kriteria berikut:
a. Konsumsi Manfaat, biaya diakui ketika manfaat ekonomi yang dihasilkan dari
penggunaan biaya tersebut telah digunakan.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang atau tidak lagi
mempunyai manfaat ekonomi

3. Biaya Menurut Perpajakan


Biaya menurut perpajakan diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan
Pasal 6 yang berbunyi :
“besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurang biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya yang
secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:
a. Biaya pembelian bahan
b. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium,
bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang
c. Bunga, Sewa, dan Royalti
d. Biaya perjalanan
e. Biaya pengolahan limbah
f. Premi asuransi
g. Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan
h. Biaya administrasi
i. Pajak kecuali Pajak Penghasilan.
j. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
dan Pasal 11A

Akuntansi Perpajakan 39
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

k. Iuran kepada dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan
l. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan
dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan
m. Kerugian selisih kurs mata uang asing.
n. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia;
o. Biaya beasiswa, magang,dan pelatihan.
p. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:
1) Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
3) Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
instansi pemerintah yang menangani piutang negara atau adanya perjanjian
tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur
dan debitur yang bersangkutan
q. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf k; yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan;
r. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
s. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
t. Biaya pembangunan infrastruktur social yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah;
u. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah;dan
v. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Akuntansi Perpajakan 40
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

Selain beban-beban diatas, jenis beban berikut ini merupakan beban yang
dapat dikurangkan untuk menghitung penghasilan bruto berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan :
a. Berdasarkan PMK-81/PMK.03/2009 yang berbunyi :
Pembentukan dana cadangan. Besarnya dana cadangan yang boleh
dikurangkan sebagai beban untuk :
1) Usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, SGU dengan
hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen dan perusahaan anjak
piutang
2) Usaha asuransi
3) Lembaga Penjamin Simpanan
4) Biaya reklamasi usaha pertambangan
5) Biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan
6) Biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri

b. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura yang diatur dalam PMK-
83/PMK.03/2009 adalah sebagai berikut :

c. Bantuan atau sumbangan berdasarkan PP No 18 Tahun 2009 dengan ilustrasi


sebagai berikut : PT Asmaul Husna membayarkan zakat dari penghasilan yang
diterimanya sebesar 2,5% senilai Rp 15.000.000 kepada lembaga amil zakat

Akuntansi Perpajakan 41
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

yang pendiriannya telah disetujui oleh Pemerintah dan atas zakat tersebut
diberikanlah tanda terima pembayaran zakat, maka untuk badan amil zakat,
zakat tersebut bukan merupakan penghasilan sedangkan untuk PT Asmaul
Husna merupakan beban yang dapat dikurangkan
d. Biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler
yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena
jabatan atau pekerjaannya. Maka, biaya yang dapat dikurangkan oleh
perusahaan hanya sebesar 50%nya saja dalam tahun pajak yang bersangkutan
melalui penyusutan aset tetap kelompok 1 dan atas beban berlangganan dan
pengisian pulsa serta perbaikan telepon dapat dibebankan secara rutin oleh
perusahaan. Sebagai contoh : atas pembelian HP oleh PT Yudistira selama
Tahun 2017 telah dibayar langganan Kartu Telkomsel sebesar Rp 8.000.000,
maka biaya yang boleh dibebankan adalah senilai 50% x Rp 8.000.000 = Ro
4.000.000.
e. Biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sedan atau yang sejenis,
termasuk pengeluaran rutin untuk pembelian bahan bakar yang dimiliki atau
digunakan perusahaan bagi karyawan tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya, maka pembebanan biayanya hanya diperbolehkan sebesar 50%
dalam tahun pajak yang bersangkutan melalui penyusutan aset tetap kelompok
2 dan atas beban pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan tersebut dapat
dibebankan secara rutin.
f. Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan sepanjangn dapat dibuktikan
bahwa pajak masukan tersebut telah benar-benar dibayar dan berkenaan
dengan pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan.
Berbeda dengan Akuntansi komersial, dalam perpajakan tidak semua arus
kas keluar dapat dihitung sebagai beban untuk mengurangi penghasilan bruto.
Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan mengkategorikan jenis-jenis
biaya tersebut sebagai berikut :
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden
yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis atau
pembagian sisa hasil usaha koperasi.

Akuntansi Perpajakan 42
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

Penjelasan pasal : Deviden dan sisa hasil usaha koperasi pada prinsipnya
merupakan bagian laba dari perusahaan tersebut sehingga bukan merupakan
biaya untuk mendapatkan penghasilan.
b. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu atau anggota
Penjelasan pasal : sebagai contoh perjalanan dinas yang dikeluarkan oleh
perusahaan selama tahun 2017 senilai Rp 700.000.000, dimana terdapat
perjalanan pemegang saham serta anggota keluarganya dalam rangka liburan
ke Singapura senilai Rp 100.000.000. Maka, atas dasar hal tersebut beban
perjalanan yang dapat dikurangkan dalam menghitung penghasilan bruto hanya
sebesar Rp 600.000.000 (beban perjalanan dinas senilai Rp 100.000.000 harus
dikoreksi fiskal).
c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali :
1) Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha Bank dan badan usaha lain
yang menyalurkan kredit, SGU dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen dan perusahaan anjak piutang
2) Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3) Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan
4) Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan, dan
5) Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah
industri untuk usaha pengolahan limbah industri

Penjelasan Pasal : PT Dompu membebankan dana cadangan piutang atau


penyisihan piutang tak tertagih dalam laporan laba ruginya senilai Rp
50.000.000. secara fiskal, cadangan tersebut tidak boleh dibebankan sebagai
biaya sampai putang tersebut benar-benar tidak dapat tertagih

d. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuranis jiwa, asuransi


dwiguna dan asuransi beasiswa yang dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan, kecuali penyediaan
makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan

Akuntansi Perpajakan 43
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

dalam bentuk natura atau kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan.

Penjelasan pasal : PT Anderson membebankan biaya makan bagi seluruh


karyawan tanpa terkecuali senilai Rp 70.000.000 dimana dari jumlah tersebut,
sebesar Rp 10.000.000 merupakan beban makan yang dilakukan di Hotel
Grand Colombia. Maka biaya makan yang boleh dibebankan hanya senilai Rp
60.000.000 (biaya makan senilai Rp 10.000.000 harus dilakukan koreksi fiskal)

f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham


atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.
Penjelasan pasal : PT HOKBEN membayar gaji kepada Romulus yang
merupakan salah satu pemegang sahamnya yang juga menjabat sebagai
Direktur Utama sebesar Rp 90.000.000 per bulan. Pada posisi Direktur Utama
dan di perusahaan sejenis, gaji untuk Direktur Utama rata-rata hanya sebesar
Rp 50.000.000. Maka atas hal tersebut, angka senilai Rp 40.000.000
merupakan jumlah yang melebihi kewajaran dan harus dilakukan koreksi fiskal.
g. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan dan warisan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf B Undang-Undang Pajak
Penghasilan, kecuali sumbangan dalam pasal 6 ayat (1) huruf i, huruf j, huruf k,
huruf l, dan huruf m serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang
sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, diterima oleh
lembaga yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2009.
Contoh dan Penjelasan Pasal :
1) PT Darajati memberikan bantuan kepada PT Deruri sebesar Rp 50.000.000,
karena kedua perusahaan tersebut tidak memiliki hubungan usaha dan
hubungan kepemilikan, maka untuk PT Deruri tidak dapat diakui sebagai
penghasilan dan untuk PT Darajati tidak diperkenankan diakui sebagai beban
untuk mengurangi Penghasilan Kena Pajak
2) PT Pokemon memberikan sumbangan senilai Rp 500.000.000 kepada
yayasan yatim piatu yang pendiriannya telah disahkan oleh pemerintah.

Akuntansi Perpajakan 44
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

Biaya sumbangan tersebut boleh dibebankan sebagai biaya dalam


menghitung Penghasilan Kena Pajak
h. Pajak Penghasilan
i. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan Pribadi Wajib Pajak
atau orang yang menjadi tanggungannya.
Contoh dan penjelasan pasal : Tuan Rudiantara merupakan pemilik dari PT
Cahaya, pada bulan Agustus Tuan Rudiantara melakukan pencatatan biaya
atas sekolah musik anaknya sebesar Rp 10.000.000. Biaya tersebut merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk orang yang menjadi tanggungan Tuan Rudiantara,
sehingga atas biaya tersebut harus dikoreksi fiskal
j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di
bidang perpajakan.
Contoh dan penjelasan pasal :
PT Agregat pada Bulan Mei sampai Bulan Juni menerima Surat Tagihan Pajak
dari Kantor Pelayanan Pajak senilai Rp 350.000.000 dengan rincian Rp
300.000.000 merupakan pokok Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Rp 50.000.000
merupakan sanksi bunganya. Atas Surat Tagihan Pajak tersebut, pembayaran
pokok pajak diperkenankan dibebankan sebagai biaya, sedangkan sanksi
senilai Rp 50.000.000 tidak diperkenankan untuk dibebankan sebagai biaya
dalam menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak
Selain biaya-biaya yang disebutkan diatas, biaya-biaya berikut ini juga tidak
dapat dibebankan sebagai biaya dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak :
1) Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (8) Undang Undang Pajak Pertambahan Nilai sepanjang dapat
dibuktikan bahwa telah dibayar
2) Pajak masukan berkenaan dengan pengeluaran yang tidak dapat dikurangkan
dalam menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak sebagaimana tertuang
daam Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No 94 Tahun 2010

Akuntansi Perpajakan 45
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

3) Kerugian dari pengalihan harta atau utang yang tidak dimiliki dan tidak
dipergunakan dalam usaha/kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara objek pajak (Peraturan Pemerintah No 94 Tahun 2010). Contoh :
Tuan Agus memiliki sepeda motor tua yang dijual seharga Rp 8.000.000, jika
dilihat dari harga beli awal menunjukkan laba maka laba tersebut dikenakan
pajak, tetapi jika rugi maka tidak dikenakan pajak dan kerugiannya tidak
dibiayakan oleh pajak
4) Dalam hal pengalihan harta perusahaan kepada pegawainya maka
keuntungan berupa selisih antara harga pasar harta tersebut dengan nilai sisa
buku merupakan penghasilan bagi perusahaan (Peraturan Pemerintah No 94
Tahun 2010)
5) Biaya entertainment, representasi, jamuan tamu dan sejenisnya, sepanjang
tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha wajib pajak atau yang tidak
dibuatkan daftar nominatif (Peraturan Pemerintah No 94 Tahun 2010)
6) Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang bukan
merupakan objek pajak atau yang penghasilannya dikenakan Pajak
Penghasilan bersifat final atau pengenaan pajaknya menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto dan Norma Penghitungan Khusus (Peraturan
Pemerintah No 94 Tahun 2010)
7) Biaya yang tidak dapat dibuktikan pengeluarannya, seperti biaya yang tidak
didukung oleh bukti pembayaran
8) Pajak Penghasilan yang ditanggung pemberi penghasilan (Peraturan
Pemerintah No 94 Tahun 2010)
9) Bunga pinjaman seluruhnya tidak dapat dibebankan, apabila rata-rata
tertimbang perbulan < rata-rata tertimbang deposito/tabungan per bulan (Surat
Edaran-46/PJ.4/1995)

Akuntansi Perpajakan 46
Akuntansi Perpajakan Akuntansi S-1

C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan perbedaan pengakuan biaya menurut akuntansi dan perpajakan !
2. Jelaskan perbedaan biaya dan beban !
3. Berikan contoh biaya dan beban !
4. Salah satu jenis biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto menurut
peraturan perpajakan adalah Penyusutuan. Jelaskan pandangan saudara mengenai
perlakuan perpajakan untuk penyusutan komputer, kendaraan bermotor perusahaan
(sedan) serta telepon seluler !
5. Biaya operasional pada laporan laba rugi secara akuntansi haruslah disesuaikan
dengan biaya operasional menurut peraturan perundang-undangan perpajakan.
Biaya yang diperbolehkan untuk mengurangi penghasilan bruto diatur dalam pasal 6
ayat (1) Undang-Undang PPh. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis biaya tersebut !

D. REFERENSI

Akuntansi Perpajakan 47

Anda mungkin juga menyukai