Nama Kelompok 2:
PRODI AKUNTANSI
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Piutang pajak merupakan hal yang penting bagi suatu negara dan
mempunyai dampak terhadap keputusan ekonomi pemerintah. Ketika
piutang pajak dibayar oleh wajib pajak, maka pendapatan negara dari
sektor pajak akan meningkat. Sebagai fungsi anggaran, pendapatan
negara merupakan sarana terbesar untuk membiayai pengeluaran
negara. Selisih antara pengeluaran dan pendapatan negara ditutup
dengan utang. Dalam konteks akuntansi perpajakan, peranan piutang
sangat signifikan karena dapat memengaruhi pendapatan perusahaan
dan juga kewajiban pajak yang harus dipenuhi. Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan untuk melakukan pencatatan yang akurat dan
tepat terkait dengan aspek piutang ini. Akuntansi perpajakan adalah
sistem pencatatan dan pelaporan finansial yang terkait dengan
kewajiban perpajakan entitas perusahaan atau individu. Sementara itu,
piutang mengacu pada sejumlah uang yang perusahaan harus terima
dari pelanggan atau pihak lain sebagai konsekuensi dari penjualan
barang atau jasa. Menurut Mardiasmo (2011) piutang pajak adalah
piutang yang timbul atas pendapatan pajak sebagaimana diatur dalam
Undang-undang Perpajakan yang belum dilunasi sampai dengan akhir
periode pelaporan. Di dalam pemungutan piutang pajak dibagi
menjadi 3 sistem pemungutan. Sistem yang pertama yakni official
assessment system. Sistem ini merupakan suatu sistem pemungutan
pajak dimana besarnya pajak yang harus dilunasi atau pajak yang
terutang oleh wajib pajak ditentukan oleh fiskus. Sistem yang kedua
yakni self assessment system. Sistem ini merupakan suatu sistem
pemungutan pajak di mana wewenang sepenuhnya untuk menghitung
besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak diserahkan oleh fiskus
kepada wajib pajak yang bersangkutan. Sistem yang ketiga yaitu with
holding system. Sistem ini merupakan suatu cara pemungutan pajak
yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga untuk memungut
pajak yang terutang. Di Indonesia menggunakan sistem perpajakan
dengan prinsip self assessment.
BAB II
PEMBAHASAN
Piutang pajak ialah piutang yang wajib dilunasi oleh wajib pajak pada
sebagai piutang yang di tagih sebab pendapatan pajak yang belum dilunasi
hingga akhir masa pencatatan keuangan. (Pratiwi & Hidayati, 2020). Pada
metode wajib untuk tujuan pajak penghasilan dan tidak diizinkan untuk
kredit macet atau biaya piutang tak tertagih hanya akan dicatat atau diakui
(Tomasowa, 2022).
piutang pajak tidak tertagih ialah cadangan yang wajib dibuat sebanyak
pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh
kemakmuran masyarakat.
tagihan yang timbul dari transaksi yang terjadi antara perusahaan dan
harga yang dikenakan kepada pihak pembeli bisa tidak adil, seperti
menjual aset dengan harga yang jauh di bawah nilai wajar. Harga wajar
dalam konteks ini mengacu pada harga yang berlaku secara umum atau
yang dianggap adil. (Pratiwi & Hidayati, 2020). Penyajian transaksi yang
a) Jumlah transaksi
b) Jumlah saldo :
saldo piutang
hubungan istimewa.
a) Sewa Kantor
b) Asuransi
c) Listrik
tersebut.
2) Peminjaman dana
berupa harga tidak wajar (lebih rendah dari harga pasar). Menurut
Semisal:
langsung
satu derajat.
5. Nilai Piutang Dalam Neraca
neraca.
CONTOH KASUS
KESIMPULAN