MANAGEMENT
Deductible Expense
Non-Deductible Expense
Kelompok 1 :
Septiyan Widiana (123011811050)
Steven Orlando (123011901066)
Annisa Novalia Azharia (123011911079)
Mimi (123011911048)
Pasal 6 UU Pajak Penghasilan
Pasal 9 UU Pajak Penghasilan
Manajemen Pajak atas beban
UU No. 7 Tahun
1984
UU No. 7 Tahun
1991
UU No. 10 Tahun
1994
Undang-undang
UU No. 17 yang
Tahun mengatur pengenaan
Pajak
2000 Penghasilan terhadap subjek Pajak
berkenaan
UU No. 36denganTahun
penghasilan yang diterima
atau diperolehnya dalam satu tahun pajak
2008
Deductible Expense
Deductible Expense
Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:
1. Biaya yang Secara Langsung atau Tidak Langsung Berkaitan dengan Kegiatan Usaha,
antara lain :
biaya pembelian bahan;
biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium,
bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang;
bunga, sewa, dan royalti;
biaya perjalanan;
biaya pengolahan limbah;
premi asuransi;
biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK);
biaya administrasi; dan
pajak kecuali PPh;
Deductible Expense
Penjelasan :
Untuk biaya bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak
dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak merupakan
objek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f. Bunga pinjaman
yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi sebagai penambah harga
perolehan saham.
Pengeluaran-pengeluaran yang tidak ada hubungannya dengan upaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, misalnya pengeluaran-
pengeluaran untuk keperluan pribadi pemegang saham, pembayaran bunga atas
pinjaman yang dipergunakan untuk keperluan pribadi peminjam serta pembayaran
premi asuransi untuk kepentingan pribadi, juga tidak boleh dibebankan sebagai biaya.
Namun, pembayaran premi asuransi oleh pemberi kerja untuk
kepentingan pegawainya boleh dibebankan sebagai biaya
perusahaan. Adapun bagi pegawai yang bersangkutan, premi
tersebut merupakan penghasilan.
Deductible Expense
Penjelasan :
Perlu dicatat, pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan pekerjaan yang boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto harus dilakukan dalam bentuk uang (benefit in
cash). Pengeluaran yang dilakukan dalam bentuk natura atau kenikmatan (benefit in
kind), misalnya fasilitas menempati rumah dengan cuma-cuma, tidak boleh
dibebankan sebagai biaya, dan bagi pihak yang menerima atau menikmati bukan
merupakan penghasilan.
Kemudian, pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
harus dilakukan dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan pedagang
yang baik. Dengan demikian, apabila pengeluaran yang melampaui batas kewajaran
tersebut dipengaruhi oleh hubungan istimewa, jumlah yang melampaui batas
kewajaran tersebut tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto. Hal ini diatur lebih
lanjut dalam Pasal 9 ayat (1) huruf f dan Pasal 18 beserta penjelasannya.
Deductible Expense
Penjelasan :
Mengenai pengeluaran untuk promosi perlu dibedakan antara biaya yang benar-
benar dikeluarkan untuk promosi dan biaya yang pada hakikatnya merupakan
sumbangan. Biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk promosi boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto. Besarnya biaya promosi dan penjualan yang
diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto diatur dengan atau
berdasarkan PMK No. 02/PMK.03/2010.
Deductible Expense
2. Biaya penyusutan dan amortisasi
Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan
Pasal 11A;
3. Iuran kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan
Pengeluaran iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan boleh dibebankan sebagai biaya, sedangkan iuran yang
dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya tidak atau belum disahkan
oleh Menteri Keuangan tidak boleh dibebankan sebagai biaya.
Kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri diberikan pengurangan
berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.
Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf d UU PPh, penggantian atau imbalan dalam bentuk natura
dan kenikmatan dianggap bukan merupakan Objek Pajak
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, pemberian natura dan kenikmatan berikut ini
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja dan bukan merupakan
penghasilan pegawai yang menerimanya:
a) Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan;
b) Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam rangka menunjang kebijakan
pembangunan pemerintah; dan
c) Kewajiban perusahaan menyediakan sarana keselamatan kerja atau
karena sifat pekerjaan tersebut harus mengharuskannya.
Non-Deductible Expense
6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan;
Dalam hubungan pekerjaan, kemungkinan dapat terjadi pembayaran imbalan
yang diberikan kepada pegawai yang juga pemegang saham. Karena pada
dasarnya pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto adalah pengeluaran
yang jumlahnya wajar sesuai dengan kelaziman usaha, berdasarkan ketentuan ini
jumlah yang melebihi kewajaran tersebut tidak boleh dibebankan sebagai biaya
Contoh:
Seorang tenaga ahli yang merupakan pemegang saham dari PT A
memberikan jasa kepada PT A dengan memperoleh imbalan sebesar Rp
50.000.000,00. Apabila untuk jasa yang sama yang diberikan oleh tenaga ahli
lain yang setara hanya dibayar sebesar Rp20.000.000,00, jumlah sebesar
Rp30.000.000,00 tidak boleh dibebankan sebagai biaya. Bagi tenaga ahli,
jumlah sebesar Rp30.000.000,00 dimaksud dianggap sebagai dividen.
Non-Deductible Expense
7. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan.
Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b tidak boleh dibebankan
sebagai biaya, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh
wajib pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan/atau wajib pajak badan
dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat
atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah.
Hal ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010
tentang Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat
Dikurangkan dari Penghasilan Bruto.
8. Pajak Penghasilan
Pajak Pengahasilan yang dimaksud adalah Pajak Penghasilan yang terutang
oleh wajib pajak.
Contoh:
PT A selama tahun 2020 telah membayar angsuran PPh Pasal 25
sebesar Rp. 12.000.000, jumlah ini tidak boleh dikurangkan
dari penghasilan bruto tahun 2020
Non-Deductible Expense
9. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib
Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya;
Biaya untuk keperluan pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi
tanggungannya, pada hakikatnya merupakan penggunaan penghasilan
oleh wajib pajak yang bersangkutan. Oleh karena itu biaya tersebut tidak
boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.
10. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham.
11. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di
bidang perpajakan.
Biaya yang berkenaan dengan gaji, upah, dll
No Akun objek PPh Pasal 21 Pegawai Perusahaan Keterangan
1 Gaji, Bonus, Lembur, Insentif dsb Taxable DE
2 Honorarium, upah, uang saku dan sejenisnya Taxable DE
3 Tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang Taxable DE
4 Tunjangan PPh Pasal 21 Taxable DE
5 Pesangon Taxable DE PP 68/2009
6 Premi Jamsostek JKK/JKM, asuransi kesehatan, Taxable DE
kecelakaan, kematian, beasiswa dan asuransi
dwiguna yang ditanggung pemberi kerja
7 Pemberian natura/kenikmatan Non Taxable NDE Kecuali yang diatur
khusus
8 PPh Pasal 21 ditanggung perusahaan Non Taxable NDE
9 Iuran dana pensiun yang ditanggung Non Taxable DE Dana Pensiun telah
perusahaan disahkan oleh
Menteri Keuangan
DE = Deductible Expense
NDE = Non-deductible Expense
Biaya yang berkenaan dengan gaji, upah, dll
Perusahaa
No Akun objek PPh Pasal 21 Pegawai n Keterangan
DE = Deductible Expense
NDE = Non-deductible Expense
Biaya yang berkenaan dengan gaji, upah, dll
No Akun objek PPh Pasal 21 Pegawai Perusahaan Keterangan
16 Imbalan jasa profesional dan jasa-jasa lainnya Taxable DE Jika pemberi jasa adalah WP
Badan maka obyek PPh Psl 23.
DE = Deductible Expense
NDE = Non-deductible Expense
Biaya yang berkenaan dengan gaji, upah, dll
Gaji dengan PPh 21 ditanggung vs gaji dengan PPh 21 ditunjang (Gross up)
PPh 21 Ditanggung PPh 21 Ditunjang
Gaji 100.000.000 Gaji 100.000.000
Tunjangan Pajak 0 Tunjangan Pajak 2.152.200
Ph Bruto 100.000.000 Ph Bruto 102.152.200
Biaya Jabatan 5.000.000 Biaya Jabatan 5.107.610
PTKP TK/0 54.000.000 PTKP TK/0 54.000.000
PKP 41.000.000 PKP 43.044.590
PPh 21 2.050.000 PPh 21 2.152.200
NDE DE
Biaya yang berkenaan dengan tunjangan Kesehatan
DE NDE
Contoh :
Pembelian aset senilai 200.000.000 dengan masa manfaat 5 tahun dengan tidak ada nilai residu
Biaya Entertainment
Menurut Surat Edaran nomor SE-27/PJ.22/1986, pengeluaran dalam rangka
entertainment boleh dibiayakan.
Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa biaya entertainment, representasi,
jamuan tamu dan sejenisnya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan pada dasarnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh.
Syaratnya, wajib pajak harus dapat membuktikan, bahwa biaya-biaya tersebut telah
benar-benar dikeluarkan (formal) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan
perusahaan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan
perusahaan (materiil).
Non-Deductible Expense
Biaya Entertainment
Daftar Normatif
Contoh 1 :
Laba Bersih 3,800,000,000 3,800,000,000 3,800,000,000 4,150,000,000 3,775,000,000 3,800,000,000 3,771,978,022 3,771,978,022
Pajak Penghasilan
25% 950,000,000 950,000,000 1,037,500,000 1,037,500,000 950,000,000 950,000,000 942,994,505 942,994,505
Laba setelah pajak 2,850,000,000 2,850,000,000 2,762,500,000 3,112,500,000 2,825,000,000 2,850,000,000 2,828,983,516 2,828,983,516
Paling efisien
Contoh 2 :
Lebih efisien
Daftar Pustaka :