Anda di halaman 1dari 11

Kompensasi

Kerugian

Faisal Ahmad Chotib


Kompensasi Kerugian
Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang PPh

Apabila penghasilan bruto setelah pengurangan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) didapat kerugian, kerugian tersebut dikompensasikan dengan
penghasilan mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5
(lima) tahun

Jika pengeluaran-pengeluaran yang diperkenankan berdasarkan ketentuan


pada ayat (1) setelah dikurangkan dari penghasilan bruto didapat kerugian,
kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan neto atau laba fiskal
selama 5 (lima) tahun berturut-turut dimulai sejak tahun berikutnya sesudah
tahun didapatnya kerugian tersebut
Kompensasi Kerugian

Jenis Kompensasi

1. Kompensasi Horizontal
Mengkompensasikan kerugian atas suatu unit usaha (divisi) dengan kepada unit
usaha (divisi) lainnya dalam tahun yang sama

2. Kompensasi Vertikal
Mengkompensasikan kerugian pada suatu tahun ke tahun pajak berikutnya
Kompensasi Kerugian

Kompensasi Horizontal
Mengkompensasikan kerugian atas suatu unit usaha (divisi) dengan kepada unit usaha
(divisi) lainnya dalam tahun yang sama

Kecuali kerugian atas unit usaha:


1. di Luar Negeri
2. di kenakan PPh yang bersifat Final
3. yang penghasilannya bukan merupakan Objek PPh

Apabila masih terdapat kerugian setelah dikompensasikan secara horizontal, sisa


kerugian tersebut dapat dikompensasikan secara Vertikal
Kompensasi Kerugian

Kompensasi Vertikal
1. Kerugian fiskal adalah kerugian fiskal berdasarkan ketetapan pajak yang telah diterbitkan
Direktur Jenderal Pajak serta kerugian fiskal berdasarkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak (self
assesment) dalam hal tidak ada atau belum diterbitkan ketetapan pajak oleh Direktur Jenderal
Pajak

2. Kompensasi kerugian fiskal timbul apabila untuk tahun pajak sebelumnya terdapat kerugian
fiskal (SPT Tahunan dilaporkan Nihil atau Lebih Bayar tetapi ada kerugian fiskal)

3. Kerugian Fiskal terjadi karena penghasilan bruto dikurangi dengan biaya (yang diperbolehkan
menurut ketentuan fiskal) hasilnya mengalami kerugian

4. Kerugian Fiskal tersebut dikompensasikan dengan laba neto fiskal dimulai tahun pajak
berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun

5. Apabila kemudian ternyata berdasarkan ketetapan pajak hasil pemeriksaan menunjukkan


jumlah kerugian fiskal yang berbeda dari kerugian menurut SPT Tahunan PPh atau hasil
pemeriksaan menjadi tidak rugi, kompensasi kerugian fiskal menurut SPT Tahunan PPh
tersebut harus segera dibetulkan sesuai dengan ketentuan dan prosedur pembetulan SPT
sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan.
Kompensasi Kerugian

Kompensasi Vertikal

Kepada Wajib Pajak yang melakukan penanaman modal di bidang-bidang


usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu yang mendapat prioritas
tinggi dalam skala nasional dapat diberikan fasilitas perpajakan dalam bentuk
kompensasi kerugian yang lebih lama, tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.
Kompensasi Kerugian
Contoh Soal

PT A dalam tahun 2009 menderita kerugian fiskal sebesar Rp1.200.000.000,00 (satu


miliar dua ratus juta rupiah). Dalam 5 (lima) tahun berikutnya laba rugi fiskal PT A
sebagai berikut:

2010 : laba fiskal Rp200.000.000,00


2011 : rugi fiskal (Rp300.000.000,00)
2012 : laba fiskal Rp N I H I L
2013 : laba fiskal Rp100.000.000,00
2014 : laba fiskal Rp800.000.000,00
Kompensasi Kerugian
Contoh Soal

Kompensasi kerugian dilakukan sebagai berikut :

Rugi fiskal tahun 2009 (Rp1.200.000.000,00) Rugi fiskal tahun 2009 sebesar
Laba fiskal tahun 2010  Rp   200.000.000,00  (+) Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) yang masih tersisa
Sisa rugi fiskal tahun 2009 (Rp1.000.000.000,00) pada akhir tahun 2014 tidak
Rugi fiskal tahun 2011 (Rp   300.000.000,00) boleh dikompensasikan lagi
Sisa rugi fiskal tahun 2009 (Rp1.000.000.000,00) dengan laba fiskal tahun 2015,
Rugi fiskal tahun 2011 sebesar
Laba fiskal tahun 2012  Rp        N I H I L         (+)
Rp300.000.000,00 (tiga ratus
Sisa rugi fiskal tahun 2009 (Rp1.000.000.000,00) juta rupiah) hanya boleh
Laba fiskal tahun 2013  Rp   100.000.000,00  (+) dikompensasikan dengan laba
Sisa rugi fiskal tahun 2009 (Rp   900.000.000,00) fiskal tahun 2015 dan tahun
2016, karena jangka waktu
Laba fiskal tahun 2014  Rp   800.000.000,00  (+) lima tahun yang dimulai sejak
Sisa rugi fiskal tahun 2009 (Rp   100.000.000,00) tahun 2012 berakhir pada
akhir tahun 2016.
Kompensasi Kerugian
Contoh Soal

Misalnya PT A tersebut pada tahun 2015 dan 2016 memperoleh laba


fiskal sebagai berikut:

2015 Rp 200.000.000,-
2016 Rp 400.000.000,-

Berapa laba fiskal untuk tahun 2015 dan 2016?


Kompensasi Kerugian
Contoh Soal

 Rugi fiskal tahun 2009 sebesar Rp100.000.000,00 yang masih tersisa


pada akhir tahun 2014 tidak boleh dikompensasikan lagi dengan laba
fiskal tahun 2015,

 sedangkan rugi fiskal tahun 2011 sebesar Rp300.000.000,00 hanya boleh


dikompensasikan dengan laba fiskal tahun 2015 dan tahun 2016, karena
jangka waktu lima tahun yang dimulai sejak tahun 2012 berakhir pada
akhir tahun 2016.
Kompensasi Kerugian
Contoh Soal
Form SPT

NPWP : Nama WP : PT A
Rugi/Laba neto Kompensasi Kerugian Fiskal
fiskal (Dalam jutaan Rp)
Tahun Jumlah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
2009 (1.200) 200 - 0 100 800
2010 200 - - - - - - - -
2011 (300) - - - - - 200 100
2012 0 - - - - - - - -
2013 100 - - - - - - - -
2014 800 - - - - - - - -
2015 200 - - - - - - - -
2016 400 - - - - - - - -
2017 500 - - - - - - - -
Jumlah 200 - 0 100 800 200 100 -

Anda mungkin juga menyukai