Anda di halaman 1dari 5

NORMA PENGHASILAN NETO

Norma adalah persentase (%) laba bersih menurut peraturan pajak.


Laba Bersih menurut Norma dihitung dari jumlah penjualan
setahun.
Tahun 2013 dan sebelumnya semua wajib pajak orang pribadi yang penjualan
setahun tidak lebih 4.800.000.000 untuk menghitung laba bersih kena pajak, dapat
menggunakan pembukuan atau dapat menggunakan norma.
Mulai tahun 2014, dengan adanya PPh Final 1%, maka yang boleh menggunakan
Norma hanya orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
a. MENGGUNAKAN PEMBUKUAN
- Menyelenggarakan buku-buku (buku penjualan, buku pembelian, buku
kas, dan buku lainnya)
- Menutup buku-buku akhir tahun dengan membuat Neraca dan daftar Laba
Rugi
- PPh dihitung dari Laba/Rugi pembukuan

b. MENGGUNAKAN NORMA
Yang boleh menggunakan Norma, orang pribadi pekerjaan bebas dengan
Penjualan (Peredaran Bruto) tidak lebih dari Rp 4.800.000.000, dengan syarat
:
- Membuat catatan Peredaran Usaha (Penjualan)
- Melaporkan ke Kantor Pajak bahwa memilih menggunakan Norma
Penghasilan Neto
- PPh dihitung dari Laba Bersih berdadarkan Norma Penghasilan Neto
Contoh :
Norma penghasilan Neto di Kota Semarang antara lain :
 Konsultan = 55%
 Dokter = 45%
 Notaris = 55%
 Pekerjaan bebas bidang teknik = 25%
 Arsitek = 47%
 Pekerjaan Bebas Bidang Medis = 29%
 Pekerjaan Bebas Bidang Seni = 35%
Persentase Norma lainnya masih banyak yang besarnya persentase
sesuai dengan jenis usaha masing-masing.
Soal : 13
Karimun telah menikah mempunyai 3 anak dalam tahun 2020
melakukan jasa pelatih menari (pekerjaan bebas), penerimaan Rp
600.000.000,- Biaya Usaha 400.000.000 :
Hitung PPh tahun 2020
a. Karimun memilih menggunakan pembukuan
b. Karimun memilih menggunakan Norma (misalnya Normanya 35%)
Jawab : MENGGUNAKAN PEMBUKUAN
Penjualan : 600.000.000
Biaya Usaha : 400.000.000 -
Laba Bersih : 200.000.000
PTKP : 72.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak : 128.000.000
PPh terutang : 5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 78.000.000 = 11.700.000 +
Jumlah = 14.200.000
Jawab : MENGGUNAKAN NORMA
besarnya Norma ....% laba bersih berbeda-beda
untuk masing-masing jenis usaha

Penerimaan = 600.000.000,

Laba Bersih : 35% x 600.000.000 = 210.000.000


PTKP = 72.000.000 –
Penghasilan Kena Pajak = 138.000.000
PPh terutang : 5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 88.000.000 = 3.200.000 +
Jumlah = 15.700.000
Soal : 13A
Soal No.13 Jasa Pekerjaan bebas diganti usaha dagang
Karimun menikah punya 3 anak dalam tahun 2020 usaha dagang
penjualan Rp 600.000.000,- (asumsi tiap bulan 50.000.000). Biaya-
biaya Rp 400.000.000,-
Hitung : PPh tahun 2020
Jawab :
Usaha dagang 2020 PPh Final 0,5 %.x 50.000.000 = 250.000 atau
PPh Final 0,5% Januari s/d Desember = 12x 250.000 = 3.000.000
RUGI MENURUT PERPAJAKAN
1. Usaha yang mengalami kerugian tidak dikenakan pajak penghasilan, bahkan
rugi dapat dikompensasikan (dapat dikurangkan atau dapat di perhitungkan
laba tahun berikutnya)
2. Kompensasi rugi menurut perpajakan
a. Kompensasi rugi selama 5 tahun berturut-turut
b. Rugi atau sisa rugi setelah lewat 5 tahun tidak dapat dikompensasikan
Soal : 14
PT Armada dalam beberapa tahun kegiatan usahanya sebagai berikut :
Tahun 2014 Rugi Rp 100.000.000,-
Tahun 2015 Rugi Rp 200.000.000,-
Hitung : PPh terutang tahun 2015
Jawab :
Tidak menghitung pajak atau tidak kena oajak karena masih rugi
Menghitung pajak pada saat perusahaan laba

Soal : 15
PT. Dermaga dalam beberapa tahun melakukan kegiatan penjualan diatas Rp
51.000.000.000,- sebagai berikut :
a. Tahun 2013 Rugi Rp 100.000.000,-
b. Tahun 2014 Rugi Rp 200.000.000,-
c. Tahun 2015 laba Rp 400.000.000,-
Hitung : PPh terutang tahun 2015
Jawab :
Tahun 2015 ...........................................................Laba = 400.000.000..
Kompensasi Rugi : Tahun 2013 : 100.000.000...
Tahun 2014 : 200.000.000...+
Jumlah kompensasi rugi = 300.000.000. –
Laba Bersih setelah kompensasi = 100.000.000.
PPh terutang = 25% x 100.000.000 = 25.000.000

Soal : 16
PT. ABC beberapa tahun penjualan diatas Rp 50.000.000.000, laba / Rugi
sbb :
a. Tahun 2010 Rugi Rp 800.000.000,-
b. Tahun 2011 Rugi Rp 200.000.000,-
c. Tahun 2012 Laba Rp 300.000.000,-
d. Tahun 2013 Rugi Rp 150.000.000,-
e. Tahun 2014 Laba Rp 200.000.000,-
f. Tahun 2015 Rugi Rp 100.000.000,-
g. Tahun 2016 Laba Rp 600.000.000,-
Hitung : Cara mengkompensasi rugi dan PPh terutama pada saat laba
Jawab :
Tahun 2012 Laba = 300.000.000
Kompensasi Rugi tahun 2010 Rp 800.000.000 = 300.000.000.-*)
Penghasilan Kena Pajak = ..... nihil............
PPh terutang = ......nihil............
*) Rugi tahun 2010 Rp 800.000.000 dikompensasi ke Laba 2012 Rp
300.000.000.
Sisa Rugi tahun 2010 = 500.000.000

Tahun 2014 Laba = 200.000.000


Kompensasi Rugi tahun 2010 Rp 500.000.000 = 200.000.000.-*)
Penghasilan Kena Pajak = ..... nihil............
PPh terutang = ......nihil............
*) Rugi tahun 2010 Rp 500.000.000 dikompensasi ke Laba 2014 Rp
200.000.000.
Sisa Rugi tahun 2010 = 300.000.000

Tahun 2016 Laba = 600.000.000.

Lewat 5 tahun

Kompensasi Sisa Rugi tahun 2010 = 300.000.000*) lewat 5th


Rugi tahun 2011 = 200.000.000
Rugi tahun 2013 = 150.000.000
Rugi tahun 2015 = 100.000.000 +
Jumlah kompensasi rugi = 450.000.000 –
Penghasilan Kena Pajak = 150.000.000
PPh terutang = 25% x 150.000.000 = 37.500.000.
Keterangan :
Kegiatan usaha yang dikenakan PPh Final 1%, menghitungnya tidak ada
hubungan dengan Laba, tidak ada hubungan dengan Rugi dan tidak ada
hubungan dengan Kompensasi Rugi )
SOAL YANG PERLU DIKERJAKAN !!!!!
1. Toni telah menikah mempunyai 4 anak dalam tahun 2019 melakukan jasa
pelatih Barbershop (pekerjaan bebas), penerimaan Rp 800.000.000,-
Biaya Usaha 600.000.000 :
Hitung PPh tahun 2019
a. Toni memilih menggunakan pembukuan
b. Toni memilih menggunakan Norma (misalnya Normanya 30%)
2. Toni menikah punya 3 anak dalam tahun 2019 usaha dagang penjualan
Rp 720.000.000,- (asumsi tiap bulan 60.000.000). Biaya-biaya Rp
600.000.000,-
Hitung PPh tahun 2019
3. PT Sentosa dalam beberapa tahun kegiatan usahanya sebagai berikut :
Tahun 2018 Rugi Rp 200.000.000,-
Tahun 2019 Rugi Rp 300.000.000,-
Hitung : PPh terutang tahun 2019
4. PT. Karin dalam beberapa tahun melakukan kegiatan penjualan diatas Rp
51.000.000.000,- sebagai berikut :
Tahun 2017 Rugi Rp 200.000.000,-
Tahun 2018 Rugi Rp 300.000.000,-
Tahun 2019 laba Rp 500.000.000,-
Hitung : PPh terutang tahun 2019
5. PT. Daun Djati beberapa tahun penjualan diatas Rp 55.000.000.000, laba /
Rugi sbb :
Tahun 2017 Rugi Rp 800.000.000,-
Tahun 2018 Rugi Rp 200.000.000,-
Tahun 2019Laba Rp 300.000.000,-
Tahun 2020 Rugi Rp 150.000.000,-
Tahun 2021 Laba Rp 200.000.000,-
Tahun 2022 Rugi Rp 100.000.000,-
Tahun 2023Laba Rp 600.000.000,-
Hitung : Cara mengkompensasi rugi dan PPh terutama pada saat laba

Abdulmuid17@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai