PENJUALAN
(SALES COST
BUDGET)
Kelompok 7
ERLINA JUITA 2019017122
MARGARIUS BEREK 2019017133
MAYA NOFITASARI 2019017145
ANGGARAN BIAYA PENJUALAN
Anggaran biaya penjualan merupakan anggaran yang merencanakan secara rinci biaya-biaya penjualan
yang akan dikeluarkan pada satu periode yad.Biaya penjualan/distribusi adalah semua biaya yang
dikeluarkan dalam rangka menyampaikan barang kepada konsumen.
Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan merupakan bagian
paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain sebagai petunjuk awal bagi anggaran lainnya.
Anggaran penjualan juga berfungsi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajemen tentang
penjualan perusahaan serta sebagai sarana untuk pendekatan terorganisir dalam pembuatan anggaran
penjualan yang menyeluruh. Anggaran penjualan menyeluruh memasukan keputusan manajemen dalam
tujuan, sasaran, strategi dan kepentingan-kepentingan lainnya.
Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut: anggaran penjualan
adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah (kuantitas) harga
barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
TUJUAN DAN MANFAAT ANGGARAN
PENJUALAN
Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan
pada periode yang akan dating dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian
perusahaan yang dialami pada masa lalu khususnya dibidang penjualan.
Menurut Welsch Hilton dan Gordon mengemukakan bahwa manfaat dari anggaran penjualan adalah :
3. Untuk memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh.
1. Faktor pemasaran
2. Faktor keuangan
3. Faktor ekonomis
4. Faktor teknis
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
PENJUALAN
Langkah-langkah dalam menyusun anggaran penjualan di atas yaitu :
d. Analisis Ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro seperti : - Moneter.
e. Melakukan Analisis Industri Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat
menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh industri.
PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
PENJUALAN
c. Melakukan Analisis Prestasi Penjualan Yang Lalu Analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi
perusahaan pada masa lalu. Dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki
perusahaan dimasa lampau.
d. Analisis Penentuan Prestasi Penjualan Yang Akan Datang Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan mencapai target penjualan dimasa depan, dengan memperhatikan faktor-
faktor produksi seperti bahan mentah, tenaga kerja, kapasitas produksi, dan keadaan permodalan.
e. Menyusun Forecast Penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan anggapan
segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu.
h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak yang berkepentingan.
PERAMALAN PENJUALAN
Ramalan penjualan adalah dasar dari anggaran penjualan, dimana pada akhirnya menjadi dasar untuk
semua anggaran operasi lainnya dan sebagai dasar penyusunaan anggaran keuangan.
1. Bersifat Kualitatif
Merupakan cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran semacam ini
mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang seringkali banyak diwarnai oleh
hal-hal yang bersifat objektif
2. Bersifat kuantitatif
Merupakan cara penaksiran yang menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan angka yang menggunakan
berbagai metode statistik. Dengan menggunakan cara peramalan atau penaksiran yang kuantitatif semacam
ini diharapkan dapat menghilangkan unsur-unsur subjektif seseorang, sehingga hasil taksirannya dapat
lebih dipertanggungjawabkan.
METODE PERAMALAN PENJUALAN
Metode peramalan penjualan yang dapat digunakan dalam perusahaan seperti metode komposisi tenaga
penjual, metode opini para eksekutif, metode statistika peramalan penjualan. Tetapi yang paling sering
digunakan adalah metode kuadrat terkecil atau lebih lazim disebut dengan metode trend.
Dengan mempergunakan metode kuadrat terkecil ini, perusahaan akan dapat melakukan perhitungan
peramalan penjualan produk perusahaan melalui dua macam bentuk yaitu bentuk linier/garis lurus dan
bentukkuadrat/garis lurus dan bentuk kuadrat/garis lengkung. Bentuk mana yang akan digunakan oleh
perusahaan tergantung dari bentuk mana yang paling sesuai dengan kondisi yang berlaku diperusahaan
saat ini.
PRESENTASE TERTENTU DARI PENJUALAN
Contoh
Pada tahun 2021 penjualan triwulan 1 sebesar 25%, Triwulan II sebesar 20%, triwulan III sebesar 35%, dan
triwulan IV sebesar 20% dengan total penjualan Rp100.000.000,- sedangkan beasarnya setiap biaya
proporsinya ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya, yakni :
Biaya Penjualan Tahun 2010
Biaya biaya Proporsi
Promisi 40%
Komisi 10%
Trasport 20%
= 30.000.000 = Rp 7.500.000,-
= Rp 6.000.000,-
= Rp 10.500.000,-
= Rp 6.000.000,-
Rincian anggaran Triwulan I
Rincian anggaran Triwulan II
= Rp 3.000.000,- = Rp 2.400.000,-
= Rp 750.000,- = Rp 600.000,-
= Rp 1.125.000,- = Rp 900.000,-
= Rp 1.500.000,- = Rp 1.200.000,-
= Rp 1.125.000,- = Rp 900.000,-
Rincian anggaran Triwulan III
Rincian anggaran Triwulan IV
= Rp 4.200.000,- = Rp 2.400.000,-
= Rp 1.050.000,- = Rp 600.000,-
= Rp 1.575.000,- = Rp 900.000,-
= Rp 2.100.000,- = Rp 1.200.000,-
= Rp 1.575.000,- = Rp 900.000,-
Anggaran Biaya Penjualan Tahun 2021
TINGKAT PERSAINGAN
ROI adalah suatu tingkat pengembalian investasi yakni seberapa besar keuntungan yang diperoleh
dari penanaman investasi tertentu.
CONTOH :
Perusahaan akan menyusun anggaran biaya penjualan tahun dengan data sbb :
a. Anggaran penjualan tahun 2011 sebesar Rp 50.000.000,-
b. Biaya penjualan ditentukan sebesar 20% dari penjualan
c. Pada tahun 2010 realisasi biaya penjualan masing-masing dengan proporsi sbb :
a. Biaya promosi 25%
b. Biaya komisi 10%
c. Biaya akomodasi 20%
d. Biaya depresiasi 10%
e. Gaji pegawai 20%
f. Gaji lain 15%
d. Penjualan per triwulan
Diminta :
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif komparatif. Kuantitatif
komparatif, yaitu penyusunan anggaran penjualan yang ditinjau dalam berbagai metode peramalan
guna meningkatkan laba, serta untuk mengetahui metode peramalan mana yang lebih tepat untuk
digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan di PT.NM Manado.
Teknik pengumpulan data yang diperoleh yaitu:
1) Data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak terkait, dan data yang
diperoleh tanpa melalui proses pengolahan. Peneliti memperoleh data primer melalui wawancara
yang dilakukan dengan karyawan PT.NM Manado khususnya pada bagian Sales and Marketing.
2). Data Sekunder, Data Sekunder adalah data yang sudah diolah. Dalam penelitian ini, sumber
data penelitian adalah data penjualan PT.NM Manado periode tahun 2016 sampai dengan tahun
2019. Teknik pengambilan data tentang objek yang akan diteliti, antara lain: wawancara,
dokumentasi dan observasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode semi-average trend diketahui
bahwa total ramalan penjualan dari tahun-tahun sebelumnya ke tahun-tahun berikutnya adalah
988.051.599.00. Metode semi rata-rata jarang digunakan oleh sebagian besar perusahaan karena
penggunaan variabel yang sederhana, sehingga dapat membuat beberapa faktor tidak
diperhitungkan dalam proses perhitungan, salah satunya adalah faktor eksternal yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Moment forecasting dapat diketahui
bahwa peningkatan total penjualan setiap tahunnya PT. NM Manado sebesar Rp 848.644.249,00.
Dengan menggunakan metode ini, target yang ingin dicapai perusahaan untuk tahun-tahun
berikutnya akan terus meningkat, oleh karena itu diperlukan semangat, optimisme dan kinerja
yang lebih bagi perusahaan untuk mencapai target yang diinginkan dalam meningkatkan laba.
Berdasarkan perbandingan data dapat dilihat perbandingan standar error peramalan pada metode
trend yang digunakan. Dapat dilihat bahwa metode kuadrat terkecil memiliki hasil yang lebih
kecil dibandingkan dengan metode lainnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data anggaran penjualan PT. NM Manado periode 2016 sd 2019
ditinjau dari berbagai metode peramalan, yaitu sebagai berikut:
1. PT. NM Manado telah menggunakan metode perhitungan (aplikasi) yang ditetapkan oleh
perusahaan untuk memperkirakan penjualan untuk tahun berikutnya. Oleh karena itu, data
penjualan tahun 2016 hingga 2019 memiliki hasil yang bervariasi. Diketahui pada tahun
2016 dan 2018 penjualan mencapai target, sedangkan pada tahun 2017 dan 2019 penjualan
tidak mencapai target.
2. Dari hasil pembahasan diatas peneliti menggunakan metode kuantitatif komparatif,
sehingga dapat disimpulkan bahwa perbandingan perhitungan anggaran penjualan
menggunakan metode forecasting ditinjau dari Semi Average Trend, Moment Trend dan
Least Square Trend. Menghasilkan nilai trend variabel dan perhitungan variabel, ada
variabel praktis dan sederhana, ada pula yang rumit. Sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kekurangan dari
SARAN
1. Dalam menyusun anggaran penjualan, manajer harus dapat mengikutsertakan beberapa
karyawan pemasaran atau terkait dalam menetapkan atau menyetujui target penjualan,
sehingga karyawan terkait dapat lebih termotivasi dan menjalin komunikasi, kerjasama dan
bahkan tanggung jawab yang lebih dalam mencapai target penjualan yang dianggarkan
secara bersama-sama.
2. Dari hasil pembahasan untuk menentukan peramalan anggaran penjualan sebaiknya
perusahaan menggunakan metode peramalan yaitu Least Square dibandingkan dengan
kedua metode peramalan lainnya.
3. Berdasarkan hasil perhitungan Standard Error Forecasting menunjukkan bahwa metode
peramalan mendekati kesesuaian, dimana tingkat tren penjualan terkecil adalah Metode
Tren Kuadrat Terkecil. Selain itu, metode Trend Moment menghasilkan tingkat tren
penjualan tertinggi. Oleh karena itu jika dilihat dari berbagai metode peramalan tersebut,
menurut peneliti, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk diterapkan dalam menyusun
anggaran penjualan guna meningkatkan laba perusahaan.
TERIMA KASIH