Anda di halaman 1dari 13

RESUME HASIL DISKUSI

MATKUL BUDGETTING

NAMA : PUPUT TYASFATUL WIDIYASARI

NIM : 12402173141 (KELOMPOK 1)

KELAS : EKONOMI SYARI’AH – 6D

A. KELOMPOK 2

Anggaran Komprehensif

Dalam penyusunan suatu anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara
yaitu dengan sebagian demi sebagian (parsial) dan Anggaran komprehensif (keseluruhan).
Anggaran parsial (sebagian demi sebagian), yaitu dalam penyusunan anggaran, dananya tidak
bisa dilakukan secara keseluruhan karena kurangnya skill yang dimiliki oleh tenaga kerja
(SDM), data kurang lengkap, dan dana yang dimiliki juga terbatas. Anggaran komprehensif
merupakan penyusunan rencana anggaran dana yang dilakukan secara keseluruhan,
penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan
secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.

Anggaran Komprehensif ada dua macam, yaitu :

a. Anggaran Operasional

a) Anggaran proyeksi laba rugi

b) Anggaran pembantu laba rugi:

i. Anggaran penjualan

ii. Anggaran produksi

iii. Anggaran biaya umum dan administrasi

b. Anggaran Keuangan

a) Anggaran proyeksi neraca


b) Anggaran pembantu neraca:

i. Anggaran kas

ii. Anggaran piutang

iii. Anggaran modal

iv. Anggaran penyusunan aktiva

Salah satu kegunaan dari budget adalah karena setiap manajer kepala regu dan
mandor diikutsertakan dalam budget palnning, maka ini menyebabkan adanya sense of
belonging. Yaitu rasa memiliki, dan adanya tanggungjawab tentang keikutsertaan dalam
suatu pekerjaan penting yaitu dalam penyusunan anggaran komprehensif. Ketika seseorang
memiliki suatu tugas atau pekerjaan tentunya mereka mempunyai atau memiliki rasa
memiliki atas pekerjaan tersebut dan mereka secara tidak langsung juga akan
bertanggungjawab dengan apa yang mereka jalankan.

Syarat penyusunan anggaran komprehensif sebenarnya tidak ada penyusunan secara


tertulis, tetapi anggaran tersebut disusun haruslah memiliki tujuan jangka panjang dan juga
tujuan jangka pendek. Maka dari itu, sebelum menyusun anggaran komprehensif harus
menentukan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek terlebih dahulu.

Komponen anggaran memiliki dua bentuk, yaitu : (1) subtantive plan yang bersifat formal,
tertulis, dan bisa juga berupa sebuah strategi perusahaan, (2) financial plan, yaitu semua yang
mengatur tentang permasalahan keuangan perusahaan.

Pertanyaan:
1. Persyaratan dan contoh penyusunan anggaran komprehensif
2. Apa yang termasuk kedalam anggaran komprehensif
3. Jelaskan Sence of Beloging

Jawab:

1. Persyaratan dalam penyusunan anggaran komprehensif adalah menentukan tujuan


jangka panjang dan jangka pendeknya. Penentuan tujuan jangka panjang dan jangka
pendek harus memenuhi ketentuan, misalnya harus mencapai hal yang sudah
ditentukan.
2. Yang termasuk kedalam anggaran komprehensif adalah:
a. Anggaran operasional
Terdiri dari proyeksi laba rugi dan anggaran pembantu laba rugi.
Yang dimakhsud kedalam laba rugi disini yaitu terdiri dari penjualan, produksi,
distribusi, biaya umum dan administrasi.
b. Anggaran keuangan
Terdiri dari anggaran proyeksi neraca dan pembantu proyeksi neraca.
Yang dimakhsud kedalam proyeksi neraca yaitu terdiri dari anggaran kas, piutang,
hutang, modal dan penyusutan aktiva.
3. Sence of belonging merupakan suatu kejadian yang terjadi karena rasa kepemilikan
dan rasa tanggung jawab.

B. KELOMPOK 3

PROYEKSI ANGGARAN

Proyeksi adalah prediksi, peramalan, perkiraan dan estimasi. Proyeksi merupakan


proses memperkirakan suatu yang akan terjadi di masa mendatang dengan berdasar pada
tahun-tahun sebelumnya.

Proyeksi memerlukan sebuah anggaran. Proyeksi anggaran adalah memperkirakan


anggaran di masa yang akan datang yang masih direncanakan.

Metode peramalan proyeksi:

a. Analisis Tren
Berdasarkan pada runtut atau skala waktu yang digunakan (menggunakan nilai
kuadrat terkecil).

b. Analisis Regresi
Pengaruh analisis variabel bebas dan variabel terikat. Regresi sederhana adalah
regresi dengan X berjumlah satu. Sedangakan regresi linier berganda merupakan
regresi dengan X berjumlah lebih dari satu.

Langkah-langkah aktif organisasi dalam merealisasikan proyeksi anggaran:

a. Planning atau perencanaan


b. Organizing atau Pengorganisasian
c. Actuating atau menggerakkan
d. Controling atau mengawasi

Contoh proyeksi dengan analisis regresi:


Data penjualan PT. ABC lima tahun terakhir (2011-2015) masing- masing adalah
sebesar 130, 145, 150, 165 dan 170 unit. Dari data hasil jualan selama 5 tahun (n = 5),
hitunglah proyeksi jualan di tahun 2016!

Y = a + bX

b = n ∑XY - ∑X ∑Y n
∑X2 - ( ∑X )2

a = ∑Y – b n ∑X

C. KELOMPOK 4

Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan adalah dasar dalam melakukan aktivitas aktivitas yang lain dan pada
umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu dari anggaran-anggaran yang lain.
Tujuan utama dari perusahaan merupakan memperoleh keuntungan yang sebesar- besarnya.

Dasar-dasar dalam melakukan penyusunan anggaran penjualan yakni :

- Menyusun tujuan perusahaan

- Menyusun strategi perusahaan

- Menyusun peramalan penjualan

Dalam penyusunan anggaran penjualan terdiri dari :

- Anggaran promosi dan advertensi

- Anggaran biaya-biaya penjualan

- Rencana pemasaran
Dalam melakukan penyusunan anggaran perlu adanya pertimbangan beberapa faktor yakni
karakteristik pasar yang dihadapi oleh perusahaan yang terdiri dari dari luas pasar (lokal,
nasional, dan lain-lain), keadaan persaingan, kemampuan pasar dalam menyerap barang, dan
keadaan atau sifat konsumen. Yang kedua yakni mengenai mengenai kemampuan financial
dimana pada kemampuan financial ini melakukan pertimbangan dalam membiayai penelitian
pasar,tersedianya modal kerja yang cukup serta kemampuan membeli.

Contoh soal volume penjualan


Y = a + bX
∑Y= n a + b ∑X2

∑XY = a ∑X + b ∑X2

Carilah volume penjualan di tahun 2003!

Tahun Y X X2 XY

1998 335691 0 0 0

1999 346428 1 1 346428

2000 351965 2 4 703930

2001 317134 3 9 951402

2002 381648 4 16 1526592

∑ 1732866 10 30 3528352

Eliminasi:

5.528.352 = 10 a + 30 b 2 10 a + 30 b = 3.528.352

1.732.866 = 5 a + 10 b 1 10 a + 20 b = 3.405.732
10 b = 62.620

b = 6.262
Contoh soal rencana jualan:

Jualan kotor Rp. 11.000

Potongan jualan Rp. 750

Return penjualan Rp. 250


Jualan bersih Rp. 1.000

Rp. 10.000

Jualan per Unit = (Kuantitas) (Harga Jual per Unit)

Harga Pokok Barang Terjual = (Unit yang Terjual) (Harga Pokok per Unit)

Jualan per Unit = (Kuantitas) (Harga Jual per Unit)

Harga Pokok Barang Terjual = (Unit yang Terjual) (Harga Pokok per Unit)

Rencana jualan

Surabaya : Produk X = 390.000 unit

Produk Y = 450.000 unit


Semarang : Produk X = 250.000 unit
Produk Y = 370.000 unit
Harga jual produk X sebesar Rp. 500.
Dan harga jual produk Y sebesar Rp. 250. Susunlah
anggaran jualan tahun 2018!

Anggaran Jualan Tahun 2018


Jenis Produk Kuantitas Harga Jualan
dan Daerah Jual per
per Unit Unit
Produk X
Surabaya 390000 500 195000000
Semarang 250000 500 125000000

Jumlah X 640000 500 320000000

Produk Y
Surabaya Semarang 450000 250 112000000

Jumlah Y 370000 250 92500000


820000 250 410000000
Jumlah X dan Y 1460000 730000000

D. KELOMPOK 5

ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai


orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan
untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan atau diramalkan.

Tujuan penyusunan anggaran produksi

a. Menunjang kegiatan penjualan

b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai

c. Mengatur produksi sehingga biaya-biaya produksi menjadi minimal

d. Sebagai dasar untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan baku

e. Sebagai dasar penyusunan anggaran upah tenaga kerja langsung

f. Sebagai dasar untuk menyusun anggaran biaya overhead pabrik

Cara penyusunan anggaran produksi:

1. Mengutamakan stabilitas produk

Dalam penyusunan anggaran unit yang diproduksi mengutamakan


stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu jumlah produksi selama setahun
kemudian diperkirakan tingkat produksi setiap periode (bulan, triwulan,
kuartal, dsb.) kemudian tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan,
agar produksi tetap stabil.
2. Mengutamakan stabilitas persediaan

Anggaran produksi yang mengutamakan pengendalian tingat


persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan awal dan akhir tahun.
3. Gabungan

Kebijakan ini merupakan kombinasi dari pola produksi stabil dan


gelombang dimana tingkat produksi dan tingkat persediaan sama-sama
berubah pada batas-batas tertentu

Metode dan tujuan anggaran produksi

a. Metode

Metode anggaran produksi merupakan cara teratur yang digunakan untuk


melaksanakan suatu pekerjaan supaya tercapai sesuai keinginan. Metode anggaran
produksi dilakukan penyusunan anggaran produksi dengan stabilitas produksi dan
anggaran produksi dengan stabilitas persediaan.
b. Tujuan
1. Mencapai tingkat keuntungan tertentu pada penjualan yang diinginkan

2. Mengupayakan pabrik bekerja secara efisien

3. Mengatur produksi sehingga biaya-biaya yang ditanggung dapat seminimal


mungkin
4. Meminimalisir kerugian

5. Target tertentu untuk mendapatkan profit yang diinginkan

6. Menstabilkan kondisi perusahaan

Proses produksi haruslah mengacu pada anggaran produksi, sebab anggaran produksi
merupakan rencana yang harus diwujudkan dalam langkah perusahaan mencapai tujuan.
Meski demikian, anggaran dapat diubah dalam keadaan tertentu. Anggaran harus memiliki
sifat luwes serta keadaan yang terjadi belum tentu sesuai dengan apa yang diprediksi
sebelumnya.
Anggaran produksi dapat dilaksanakan setiap triwulan maupun sebulan sekali. Untuk
mengatasi permintaan konsumen yang naik turun perusahaan harus mampu membaca ramalan
situasi per bulan supaya proses penganggaran bisa disesuaikan. Selain itu, perusahaan bisa
menambah anggaran produksi untuk mengantisipasi jika di bulan berikutnya permintaan
konsumen mengalami peningkatan.

Perusahaan dapat memprediksi situasi yang akan datang. Seperti adanya tren gamis
pada bulan ramadhan maupun tren kebaya di bulan agustus. Dalam anggaran produksi
terdapat rincian jumlah dan kualitas produk serta waktu pelaksanaan produksi. Menyikapi
permintaan musiman, akan lebih efektif jika penganggaran perusahaan menggunakan
penganggaran jangka pendek.

Jika anggaran sudah ditetapkan namun tidak sesuai. semisal mengalami kelebihan,
perusahaan bisa melakukan inovasi dari dari produk mereka agar tetap memiliki daya jual
yang bagus.

Anggaran produksi bisa disusun per bulan, per triwulan, maupun per tahun
menyesuaikan kebijakan perusahaan. Namun sebagai antgisipasi meminimalisir risiko,
penyusunan sebaiknya per bulan supaya dalam pengagarannya bisa tepat sesuai prediksi.

1. Dalam menganggarakan, kita harus melihat masa dari barang yang kita jual. Jika
produk kita mampu bertahan lama maka lebih baik anggaran dilebihkan meski
memiliki risiko barang tidak habis. Namun jika bermasa sebentar, lebih baik jika
anggaran di pas meski memiliki risiko permintaan banyak dan stok barang tidak
bisa memenuhi permintaan. Supaya risiko ini tidak terjadi, maka harus mampu
memprediksi kondisi pasar yang akan terjadi.
2. Inovasi atas produk yang tidak terjual akan menambah biaya, masuk kemanakah
penambahan ini? Anggaran sekarang atau anggaran selanjutnya?
Jika inovasi dilakukan, maka penambahan biaya dan perubahan harga dimasukkan
pada anggaran saat itu.

Dampak fluktuasi tingkat persediaan bagi perusahaan

Jika fluktuasi yang dialami masih tergolong rendah, maka tidak akan berdampak
buruk, namun jika fluktuasi yang dialami cukup tinggi makan akan berdampak buruk. Akan
terjadi prediksi yang melenceng cukup jauh sehingga merugikan perusahaan karena rencana
anggaran yang mereka buat tidak berhasil.
Persediaan merupakan bagian utama perusahaan, saat persediaan turun perusahaan
akan mengalami kerugian sebab karenanya perusahaan bisa kehilangan konsumen. Jika
persediaan berlebih, perusahaan juga akan merugi sebab persediaan yang dimiliki lebih dari
permintaan yang ada.

Cara mengatasi fluktuasi

Perusahaan perlu menerapkan kebijakan stabilitas tingkat persediaan supaya


persediaan tetap terkontrol. Sebab tujuan dari stabilitas ini adalah untuk menstabilkan
persediaan perusahaan.
Contohnya adalah dalam menyediakan bahan baku, perusahaan bisa mengambil
bahan baku tidak hanya dari satu tempat. Dengan pemasok bahan baku yang banyak, maka
perusahaan tidak akan mengalai fluktuasi bahan baku.

E. KELOMPOK 6

ANGGARAN BAHAN LANGSUNG

Anggaran bahan baku langsung (direct materials budget) menunjukkan secara


terinci bahan mentah yang harus dibeli untuk memenuhi anggaran produksi dan memenuhi
jumlah persediaan yang memadai. Anggaran pembelian bahan baku adalah anggaran yang
disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang.
Faktor-faktor yang menentukan pembuatan rencana persediaan bahan baku

a. Adanya anggaran unit yang akan diproduksi, khususnya rencana mengenai


kualitas dan kuantitas barang yang akan diproduksi selama periode tersebut.
Semakin besar jumlah unit yang diproduksi, akan semakin besar pula jumlah
unit bahan bakunya untuk proses produksi dan sebaliknya.
b. Adanya anggaran unit kebutuhan terhadap bahan baku

c. Fluktuasi harga bahan baku yang terdapat di pasar

d. Terdapat modal kerja yang tersedia

Selain itu juga terdapat beberapa faktor lain, diantaranya:

a. Volume produksi yang diperkirakan


b. Efisiensi jadwal pembelian barang mentah

c. Penyimpanan pola proses produksi

d. Kelangsungan suplai bahan baku

e. Tingkat kecepatan material menjadi rusak atau turun kualitas

f. Biaya penyimpanan dan risiko di gudang

Pengaruh faktor harga

Harga bahan baku akan menentukan keputusan pembelian. Dengan harga tinggi akan
cenderung menurunkan jumlah bahan baku sebab pasar yang dituju cenderung sedikit.
Begitupun sebaliknya. Harga juga bisa menentukan kualitas suatu bahan baku.
Kesinambungan faktor rencana persediaan bahan baku

Semuanya saling berkaitan, jika salah satu faktor tidak terpenuh akan memberikan
pengaruh meski tidak signifikan. Dampak yang timbul yaitu kurang efisiennya perencanaan
yang dibuat sehingga keuntungan yang didapat kurang maksimal.

Metode rata-rata

a. Metode rata-rata berimbang

Metode yang digunakan untuk menghitung biaya per unit persediaan dengan
cara membagi jumlah biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan sehingga akan
didapat biaya rata-rata per unit.
b. Metode rata-rata bergerak

Setelah biaya rata-rata per unit diketahui, kemudian dapat menghitung


persediaan akhir dan beban pokok penjualan.

Metode harga pasar

Mengalokasikan biaya gabungan berdasar pada harga pasar relatif dari produk
gabungan. Metode ini menggunakan total harga pasar dari setiap produk, yaitu jumlah unit
yang diproduksi dikalikan dengan harga per unit.
Untuk menyusun Anggaran Kebutuhan Bahan Baku digunakan formula sebagai
berikut:
Kebutuhan Bahan Baku = Unit Produksi x SUR (Standar Usage Rate)

Pembelian Bahan Baku = Unit Beli Bahan Baku x Harga Beli per Unit

Nilai Bahan Baku = Unit Persediaan Bahan Baku x Harga Bahan Baku

per Unit

Biaya Bahan Baku = Unit Kebutuhan Bahan Baku x Harga Bahan Baku

per Unit

Balian bahan baku xx unit @ Rp xx = Rp xxx


Sediaan bahan baku awal xx unit @ Rp xx = Rp xxx +
Bahan baku tersedia xx unit @ Rp xx = Rp xxx
Sediaan bahan baku akhir xx unit @ Rp xx = Rp xxx -
Bahan baku dipakai (BBB) xx unit @ Rp xx = Rp xxx

Anda mungkin juga menyukai