Penjualan
Kelompok 3:
2
Dasar penyusunan rencana penjualan
Perencanaan penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan. Setiap pendekatan memiliki konsekuensi yang
berbeda-beda karena itu perlu mempertimbangkan factor-faktor berikut:
1. karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan terdiri dari: luas pasar, keadaan persaingan, keadaan konsumen
2. kemampuan finansial
3. factor SDM
4. factor teknis
5. Dimensi waktu
6. Tujuan perusahaan yang berkaitan dengan pasar, segmen pasar, citra perusahaan.
3
Pendekatan Pertama: Teori Ekonomi(Price Theory)
• Harga jual berkaitan erat dengan kuantitas(volume) penjualan. Teori permintaan
menyebutkan bahwa jumlah produk yang diminta pembeli pada periode waktu tertentu
salah satunya tergantung pada harga jual produk tersebut. Semakin tinggi harga jual
semakin sedikit unit yang dibeli.
• Demikian pula sebaliknya semakin rendah harga jual semakin banyak unit yang dibeli.
Teori penawaran menyebutkan bahwa jumlah produk yang ditawarkan leh penjual pada
periode tertentu juga dipengaruhi harga jual produk tersebut. Semakin tinggi harga jual,
semakin tinggi unit produk yang ditawarkan oleh penjual, sebaliknya semakin rendah
harga jual semakin sedikit jumlah unit produksi yang ditawarkan.
Pendekatan kedua: Penentuan harga berdasarkan biaya
5
P E N G E N D A L I A N P E N J U A L A N D A N B I AYA - B I AYA YA N G
TERKAIT
Penyusunan anggaran penjualan yang realistis dan dilengkapi dengan komitmen top
management menjadi dasar dilakukannya pengendalian yang efektif terhadap upaya
penjualan dan biaya pemasaran. Pengendalian dalam fungsi penjualan harus dipandang
sebagai kegiatan komprehensif yang meliputi volume penjualan, harga jual, penghasilan
penjualan, biaya promosi, dan biaya distribusi. Rencana penjualan menggambarkan
tujuan yang dapat dicapai oleh fungsi penjualan dengan dukungan biaya pemasaran yang
memadai.
Para eksekutif pemasaran memiliki tanggung jawab yang komprehensif untuk melakukan
pengendalian kegiatan penjualan.
Pengendalian yang efektif dari kegiatan penjualan memerlukan laporan kinerja secara
periodic yang harus dipersiapkan dan didistribusikan setiap bulan mencakup penjualan
dan biaya. Untuk beberapa kegiatan mungkin memerlukan laporan kinerja mingguan
bahkan harian.
6
PERAMALAN Hubungan Forecast Dengan Rencana
Contoh: Sebuah perusahaan yang bergerak pada produksi mainan anak ingin membuat ramalan
penjualan dengan data lima tahun berikut.
Y= a + b(X)
Pada awal tahun 2A11 perusahaan tekstil “Gaya Baru” merencanakan penjualan secara terperinci. Data – data yang dikumpulkan
sebagai berikut:
a. Data penjualan selama enam tahun terakhir Pada table di samping: Tahun Volume penjualan
b. Komposisi penjualan perusahaan tersebut terdiri dari 60% kain bermotif dan 40% 2A05 425.000 meter
kain polos. 2A06 500.000 meter
c. harga jual yang terjadi pada tahun 2A10, kain bermotif Rp 6.000/m dan kain polos 2A07 575.000 meter
Rp 5.000/m. pada tahun anggaran 2A11 direncanakan harga jual meningkat sebesar 2A08 650.000 meter
Daerah Distribusi
pemasaran
Yogyakarta 50%
Semarang 25%
Surakarta 25%
Diminta:
1. Menentukan besar volume penjualan perusahaan 2A11 menggunakan metode Trend Semi Average
2. Menyusun Anggaran Penjualan 2A11 berdasarkan daerah, produk, dan total omzet penjualan
3. Menentukan besar volume penjualan 2A11 menggunakan metode Trend Semi Average, dengan data penjualan 4
tahun terakhir
4. Menentukan besar volume penjualan 2A11 menggunakan metode Trend Semi Average, dengan data penjualan 5
tahun terakhir
Maka Penyelesaian:
Formula : Y= a + b(X)
Kain 240.000 6.600 1.584 120.000 6.600 792 120.000 6.600 792 3.168
motif
Kain 160.000 5.500 880 80.000 5.500 440 80.000 5.500 440 1.760
polos
Formula : Y= a + b(X)
Formula : Y= a + b(X)
Dalam trend ini ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan garis trend yaitu:
Y= a + b(X)
Persamaan I :
Persamaan ii :
Formula Y= a + b(X) merupakan persamaan garis trend yang akan digambarkan. Persamaan I dan ii untuk menghitung nilai a
dan b yang pada akhirnya dijadikan sebagai dasar penerapan garis linear(garis tren).
Model trend lest square pada dasarnya memilih sumber formula yang sama dengan mode
matematis. Hal yang membedakan yakni model least square menggunakan asusmi ƩX = 0
a = ƩY / n
b = ƩXY / ƩX2
Berikut adalah data dan informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan operasional perusahaan 2A11.
a. pengalaman penjualan 5tahun terakhir b. produk direncanakan akan didistribusikan ke dua daerah yaitu:
Tahun Volume penjualan
2A07 920.000
Kalimantan 60%
2A08 950.000
Periode penjualan x X2 XY
2A06 900.000 -2 4 -1.800.000
2A07 920.000 -1 1 -920.000
2A08 950.000 0 0 0
2A09 980.000 1 1 980.000
2A10 1.000.000 2 4 2.000.000
Total 4.750.000 0 10 260.000
a = ƩY / n = 4.750.000/5 = 950.000
Dengan demikian diperoleh ramalan penjualan tahun 2A11 sebesar 1.028.000 unit.
b.Menyusun Anggaran Penjualan tahun 2A11
a=
Kriteria nilai korelasi: Rumus koefisien korelasi:
r= -1, terdapat hubungan negative
r= +1, terdapat hubungan positif r= √ 𝑛. ∑𝑋𝑌 − ሺ∑𝑋ሻ. (∑𝑌)
r= 0, tidak terdapat hubungan √ { n. ∑X2 – (∑X)2} {n. ∑Y2 – (∑Y)2}
Kasus Forecasting Analisis Regresi Korelasi
Perusahaan “PRIMA MAKMUR” ingin mengetahui apakah periklanan yang dilakukan selama ini efektif dalam membantu meningkatkan
volume penjualan produk.
Periode Volume Biaya
penjualan Iklan/Unit
2A06 600.000 250
2A07 625.000 300
2A08 650.000 325
2A09 650.000 350
2A10 675.000 375
Diminta membantu perusahaan untuk mengambil keputusan apakah periklanan pada 2A11 perlu ditingkatkan.
2
4
Besarnya nilai a dan b:
b=
n. X2 – (X)2
b=
(5). (521.250) – ()2
b= 581,08
a=
a=
a= 454.054
Persamaan: Yp = 454.054 + 581,08 (X)
Mencari koefisien korelasi:
r= √
√ { n. X2 – (X)2} {n. Y2 – (Y)2}
r= √
√ { (5 x – ()2} {5. – ()2}
r= 0.00019
menunjukkan bahwa pengaruh biaya iklan terhadap tingkat penjualan perusahaan bersifat lemah. Jika manajemen meningkatkan biaya
iklan, maka peningkatan tersebut kurang mempengaruhi besarnya volume penjualan. Dengan demikian kebijakan manajemen
meningkatkan biaya iklan di tahun berikutnya dinilai kurang signifikan.
(4) FORECAST TEKNIK KHUSUS
A.ANALISIS INDUSTRI
Dalam metode ini, peramalan dilakukan dengan menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan permintaan industry
secara umum, baik dalam hal volume penjualan maupun posisi persaingan bisnis.
Analisis ini berfokus pada Market Share yang dimiliki. Semakin besar MS,menunjukkan posisi persaingan perusahaan yang lebih
kuat disbanding perusahaan lain.
Market share =
Kasus Forecasting Analisa Market Share
CV Niken Shoes CO. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sepatu olahraga
Diminta:
1. Perkiraan demand industry untuk 2A11 dengan metode moment
2. Tingkat penjualan pada tahun 2A11 sesuai harapan yang digariskan
Penyelesaian:
a. Metode Trend Moment
Periode Penjualan (Y) X X2 XY
2A05 75.000.000 0 0 -
2A06 72.000.000 1 1 72.000.000
2A07 78.000.000 2 4 156.000.000
2A08 81.000.000 3 9 243.000.000
2A09 90.000.000 4 16 360.000.000
2A10 94.500.000 5 25 472.500.000
Total 490.500.000 15 55 1.303.500.000
Formula yang digunakan:
Y= a + b (X)
Persamaan (i): ∑Y = n.a + b. ∑X
Persamaan (ii): ∑XY = a. ∑X + b. ∑X
Persamaan (i): 490.500.000 = 6a + 15b
Persamaan (ii): 1.303.500.000 = 15a + 55b
Atau
Persamaan (ii): 2.607.000.000 = 30a + 75b
Persamaan (i) : 2.452.500.000 = 30a +110b
154.500.000 = 35b
Diperoleh : b= 4.414.285,72
a= 70.714.285,70
Persamaan Trend: Y= 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (X)
Volume penjualan industry 2A11:
Y= 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (X)
Y= 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (6)
Y= 97.200.000 m
Kesimpulan: Produk campuran dengan marjin kontribusi tertnggilah yang harus didorong untuk perluasan
yang realistic (alternatif 4), yakni memproduksi produk R sebesar 600 unit dan produk I sebesar 140 Unit.
C. ANALISIS PENGGUNAAN AKHIR
analisis ini digunakan pada perusahaan yang memproduksi barang-barang tidak langsung
dapat konsumsi, melainkan masih memerlukan proses lebih lanjut sampai tahap akhir.
Contoh :
“PRIMA BOTTLE” adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi botol
yang ditujukan untuk botol minuman ringan dan botol obat-obatan
a. Penjualan botol minuman ringan Tahun 2A04 s/d 2A10 b. Penjualan botol obat-obatanTahun 2A04 s/d 2A10
Volume Penjualan Volume Penjualan
Tahun
(Unit) Tahun
(Unit)
2A04 258.000 2A04 720.000
2A05 258.000 2A05 752.000
2A06 290.000 2A06 880.000
2A07 346.000
2A07 796.000
2A08 312.000 2A08 1.064.000
2A09 326.000
2A09 1.136.000
2A10 382.000 2A10 1.990.000
Total 2.172.000 Total 7.338.000
Forecast untuk lima tahun mendatang dengan metode least square:
Penyelesaian:
a. Forecast penjualan botol minuman ringan
Tahun Volume (Y) X XY X square Trend (Y')
2A04 258.000 -3 - 774.000 9 253.500
2A05 258.000 -2 - 516.000 4 272.429
2A06 290.000 -1 - 290.000 1 291.357
2A07 346.000 0 - 0 310.286
2A08 312.000 1 312.000 1 329.214
2A09 326.000 2 652.000 4 348.143
2A10 382.000 3 1.146.000 9 367.071
Total 2.172.000 0 530.000 28
Keterangan: Y= a+bX
a=∑Y/n = 2.172.000/7 = 310.286
b= ∑XY/∑X2 = 530.000/28 = 18.929
Y= 310.286 + 18.929 (X)
Nilai Trend:
2A11= 310.286 + (18.929 x 4) = 386.000
2A12= 310.286 + (18.929 x 5) = 404.929
2A13= 310.286 + (18.929 x 6) = 423.857
2A14= 310.286 + (18.929 x 7) = 442.786
2A15= 310.286 + (18.929 x 8) = 461.714
b. Forecast penjualan botol obat-obatan
Tahun Volume (Y) X XY X square Trend (Y')
2A04 720.000 -3 - 2.160.000 9 253.500
2A05 752.000 -2 - 1.504.000 4 272.429
2A06 880.000 -1 - 880.000 1 291.357
2A07 796.000 0 - 0 310.286
2A08 1.064.000 1 1.064.000 1 329.214
2A09 1.136.000 2 2.272.000 4 348.143
2A10 1.990.000 3 5.970.000 9 367.071
Total 7.338.000 0 4.762.000 28
Keterangan: Y= a+bX
a=∑Y/n = 7.338.000/7 = 1.048.286
b= ∑XY/∑X2 = 4.762.000/28 = 170.071
Y= 1.048.286+ 170.071 (X)
Nilai Trend:
2A11= 1.048.286+ (170.071 x 4) = 1.728.571
2A12= 1.048.286+ (170.071 x 5) = 1.898.643
2A13= 1.048.286+ (170.071 x 6) = 2.068.714
2A14= 1.048.286+ (170.071 x 7) = 2.238.786
2A15= 1.048.286+ (170.071 x 8) = 2.408.857
THANK U