Anda di halaman 1dari 33

Budgeting

Penjualan
Kelompok 3:

1.Ersilda D S M Soares (12010121420192)


2.M. Eugenia Chacita Sirait (12010121420206)
Perencanaan Proses perencanaan penjualan merupakan bagian penting dari anggaran karena
Penjualan perencana penjualan menjadi dasar bagi keputusan manajemen tentang
pemasaran dan keputusan- keputusan tersebut menjadi dasar penjualan yang
komprehensif. Rencana komprehensif ini terdiri dari rencana strategik dan taktis
yakni menyangkut keputusan manajemen seperti tujuan, sasaran, strategi, dan
kebijakan- kebijakan yang diwujudkan dalam perencanaan tentang volume (unit
penjualan) produk / jasa, harga, promosidan usaha penjualan yang direncanakan.

Tujuan utama dilakukannya perencanaan penjualan ini adalah:


1. mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan datang.
2. memasukkan kebijakaan keputusan manajemen ke dalam proses
perencanaan(contohnya rencana pemasaran).
3. memberikan informasi penting bagi pembentukan eleman lain dari rencana laba
yang komprehensif.
4. memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.
5. dasar penugasan bagi personalia yang bertanggung jawab atas rencana
penjualan.

2
Dasar penyusunan rencana penjualan
Perencanaan penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan. Setiap pendekatan memiliki konsekuensi yang
berbeda-beda karena itu perlu mempertimbangkan factor-faktor berikut:
1. karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan terdiri dari: luas pasar, keadaan persaingan, keadaan konsumen
2. kemampuan finansial
3. factor SDM
4. factor teknis
5. Dimensi waktu
6. Tujuan perusahaan yang berkaitan dengan pasar, segmen pasar, citra perusahaan.

Penentuan Harga Jual


Kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam jangka Panjang sangat ditentukan oleh keputusan
pricing karena harga jual produk akan mempengaruhi:
1. kesediaan pembeliuntuk menggunakan produk perusahaan
2. daya saing perusahaan untuk menghadapi pesaing-pesaingnya
3. tingkat penghasilan, biaya dan laba perusahaan.

3
Pendekatan Pertama: Teori Ekonomi(Price Theory)
• Harga jual berkaitan erat dengan kuantitas(volume) penjualan. Teori permintaan
menyebutkan bahwa jumlah produk yang diminta pembeli pada periode waktu tertentu
salah satunya tergantung pada harga jual produk tersebut. Semakin tinggi harga jual
semakin sedikit unit yang dibeli.
• Demikian pula sebaliknya semakin rendah harga jual semakin banyak unit yang dibeli.
Teori penawaran menyebutkan bahwa jumlah produk yang ditawarkan leh penjual pada
periode tertentu juga dipengaruhi harga jual produk tersebut. Semakin tinggi harga jual,
semakin tinggi unit produk yang ditawarkan oleh penjual, sebaliknya semakin rendah
harga jual semakin sedikit jumlah unit produksi yang ditawarkan.
Pendekatan kedua: Penentuan harga berdasarkan biaya

• Cost Plus Pricing


Harga jual yang ditetapkan harus dapat menutup seluruh biaya,jika tidak maka perusahaan
akan tidak akan mampu mempertahankan hidupnya.
• Non Price Based Competition
Persaingan tidak hanya atas dasar harga, tetapi juga factor lain seperti kualitas produk,
layanan,promosi yang semuanya akan membutuhkan biaya(anggaran biaya).
7 Langkah penyusunan
perencanaan penjualan
1. Membuat pedoman Manajemen untuk
Perencanaan Penjualan
2. Menyiapkan Ramalan/Forecast Penjualan
3. Menyusun Semua Data yang Relevan
4. Informasi tentang Pesaing Utama Perusahaan
5. Kebijakan Tentang berbagai Upaya Pemasaran
Untuk memenangkan Persaingan
6. Membuat Rencana Penjualan Strategis dan
Taktis
7. Menjamin Komitmen Manajerial Untuk
Mencapai Tujuan rencana Penjualan yang
Menyeluruh

5
P E N G E N D A L I A N P E N J U A L A N D A N B I AYA - B I AYA YA N G
TERKAIT
Penyusunan anggaran penjualan yang realistis dan dilengkapi dengan komitmen top
management menjadi dasar dilakukannya pengendalian yang efektif terhadap upaya
penjualan dan biaya pemasaran. Pengendalian dalam fungsi penjualan harus dipandang
sebagai kegiatan komprehensif yang meliputi volume penjualan, harga jual, penghasilan
penjualan, biaya promosi, dan biaya distribusi. Rencana penjualan menggambarkan
tujuan yang dapat dicapai oleh fungsi penjualan dengan dukungan biaya pemasaran yang
memadai.
Para eksekutif pemasaran memiliki tanggung jawab yang komprehensif untuk melakukan
pengendalian kegiatan penjualan.
Pengendalian yang efektif dari kegiatan penjualan memerlukan laporan kinerja secara
periodic yang harus dipersiapkan dan didistribusikan setiap bulan mencakup penjualan
dan biaya. Untuk beberapa kegiatan mungkin memerlukan laporan kinerja mingguan
bahkan harian.

6
PERAMALAN Hubungan Forecast Dengan Rencana

(FORECASTING) Forecast adalah ramalan tentang apa yang akan terjadi di


waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan
PENJUALAN penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang.
Forecast dipandang sebagai salah satu masukan dalam
pembuatan rencana penjualan yang mungkin diterima, ditolak
atau dimodifikasi oleh manajemen.

Forecasting Dengan Perhitungan Secara Statistic


1.Analisis trend:
a. Trend bebas
b. Trend setengah rata-rata
c. Trend Matematis (Momen & Least Square)
2.Analisis Growth
3.Analisis regresi Korelasi
4.Analisis dengan Teknik-Teknik khusus
a. Trend Bebas

Dilakukan secara bebas tanpa rumus matematika. Kelemahannya kurangnya konsistensi


sehingga cara ini jarang digunakan.

Contoh: Sebuah perusahaan yang bergerak pada produksi mainan anak ingin membuat ramalan
penjualan dengan data lima tahun berikut.

Tahun Volume Penjualan


(Unit)
2A05 520.000
2A06 580.000
2A07 600.000
2A08 660.000
2A09 680.000
b. Trend Setengah Rata- Rata( Semi Average)

formula yang digunakan yakni:

Y= a + b(X)

a = rata- rata kelompok 1 (rata-rata) / kelompok 2 bergantung pada tahunan dasar


b= (rata-rata kelompok 2 - rata-rata kelompok 1/ n
n = jumlah tahun dihitung dari periode dasar.

Contoh kasus forecasting dengan analisis trend semi average

Pada awal tahun 2A11 perusahaan tekstil “Gaya Baru” merencanakan penjualan secara terperinci. Data – data yang dikumpulkan
sebagai berikut:
a. Data penjualan selama enam tahun terakhir Pada table di samping: Tahun Volume penjualan
b. Komposisi penjualan perusahaan tersebut terdiri dari 60% kain bermotif dan 40% 2A05 425.000 meter
kain polos. 2A06 500.000 meter

c. harga jual yang terjadi pada tahun 2A10, kain bermotif Rp 6.000/m dan kain polos 2A07 575.000 meter

Rp 5.000/m. pada tahun anggaran 2A11 direncanakan harga jual meningkat sebesar 2A08 650.000 meter

10% dari tahun sebelumnya 2A09 670.000 meter


2A10 720.000 meter
d. Perusahaan masih tetap mempertahankan daerah pemasarannya untuk tiga wilayah, dengan
komposisi sebagai berikut:

Daerah Distribusi
pemasaran

Yogyakarta 50%
Semarang 25%
Surakarta 25%

Diminta:

1. Menentukan besar volume penjualan perusahaan 2A11 menggunakan metode Trend Semi Average
2. Menyusun Anggaran Penjualan 2A11 berdasarkan daerah, produk, dan total omzet penjualan
3. Menentukan besar volume penjualan 2A11 menggunakan metode Trend Semi Average, dengan data penjualan 4
tahun terakhir
4. Menentukan besar volume penjualan 2A11 menggunakan metode Trend Semi Average, dengan data penjualan 5
tahun terakhir
Maka Penyelesaian:

1. volume penjualan perusahaan tahun 2A11

Data genap (kelompok ganjil) (6 tahun data)


Tahun Y Semi total Semi average Xa Xb
2A05 425.000 meter     -1 -4
2A06 500.000 meter 1. 500.000 500.000 0 -3
2A07 575.000 meter     1 -2
2A08 650.000 meter     2 -1
2A09 670.000 meter 2. 040.000 680.000 3 0
2A10 720.000 meter     4 1

Formula : Y= a + b(X)

Perhitungan: a= 500.000 atau 680.000

b= (68.000 – 500.000 ) / 3 = 60.000

Y2A11 = 500.000 + (60.000 X 5) = 800.000 (tahun dasar 1)

Y2A11= 680.000 + (60.000 X 5) = 800.000 (tahun dasar 2)

Maka penjualan perusahaan tahun 2011 adalah sebesar 800.000 unit.


2. Anggaran Penjualan Perusahaan tahun 2A11, data penjualan 4 tahun terakhir

Jenis Yogyakarta Semarang Surakarta Total


produk penjualan
(jutaan
rupiah)

  Unit Harga/ Rp(jutaan) Unit Harga/ RP Unit Harga/ RP  


unit unit unit

Kain 240.000 6.600 1.584 120.000 6.600 792 120.000 6.600 792 3.168
motif

Kain 160.000 5.500 880 80.000 5.500 440 80.000 5.500 440 1.760
polos

Total 400.000   2.464 20.000   1.232 200.000   1.232 4.928


3. volume penjualan perusahaan tahun 2A11, data penjualan 4 tahun terakhir

Data genap (kelompok genap) (4 tahun)

Tahun Y Semi total Semi average Xa Xb


2A07 575.000 meter 1.225.000 612.500 -1 -5
2A08 650.000 meter     1 -3
2A09 670.000 meter     3 -1
2A10 720.000 meter 1.390.000 695.000 5 1

Formula : Y= a + b(X)

Perhitungan: a= 612.500 atau 695.000

b= (695.000 – 612.500) / 2 = 41.250

Y2A11 = 612.500 + (41.250X 7/2) = 758.875 (tahun dasar 1)

Y2A11= 695.000 + (41.250X3/2) = 758.875 (tahun dasar 2)

Maka penjualan perusahaan tahun 2011 adalah sebesar 758.875 unit.


4. volume penjualan perusahaan tahun 2A11, data penjualan 5 tahun terakhir

Data ganjil (5 tahun)


Tahun Y Semi total Semi average Xa Xb

2A06 500.000 meter     -1 -3

2A07 575.000 meter 1.725.000 575.000 0 -1

2A08 650.000 meter     1 -1

2A09 670.000 meter 2.040.000 680.000 2 0

2A10 720.000 meter     3 1

Formula : Y= a + b(X)

Perhitungan: a= 575.000 atau 680.000

b= (680.000– 575.000) / 2 = 52.500

Y2A11 = 575.000+ (52.500X 4) = 758.875 (tahun dasar 1)

Y2A11= 680.000+ (52.500X 2) = 758.875 (tahun dasar 2)

Maka penjualan perusahaan tahun 2011 adalah sebesar 758.875 unit.


C. Analisis Trend Matematis

Dalam trend ini ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan garis trend yaitu:

(1) Analisis Trend Moment

Formula dasar yang digunakan :

Y= a + b(X)

Persamaan I :

Persamaan ii :

Formula Y= a + b(X) merupakan persamaan garis trend yang akan digambarkan. Persamaan I dan ii untuk menghitung nilai a
dan b yang pada akhirnya dijadikan sebagai dasar penerapan garis linear(garis tren).

Contoh kasus: Tahun Volume penjualan


2A06 671.382.000
Data perkembangan jumlah penjualan selama 5 tahun terakhir (2006-
2A07 692. 856
2A10) sebagai berikut:
2A08 703.930
a. Hitunglah Volume penjualan 2A11 dengan Trend Moment
2A09 634.266
b. Trend Penjualan setiap tahun (2A06 s/d 2A10)
2A10 763.296
a. Menghitung Forecast Tahun 2011
untuk menghitung digunakan metode trend model, formula yang digunakan: Y= a + b(X)
Persamaan i : ƩY= n.a+bƩX
Persamaan ii: ƩXY= aƩX+b ƩX)
Persamaan i: 3.465.732 = 5a + 10b
Persamaan ii: 7.056.704 = 10a + 30b
Atau
Persamaan ii: 7.056.704 = 10a + 30b
Persamaan i: 6.931.464 = 10a + 30b
Diperoleh:
b = 12.524
a= 668.098,4
volume trend : Y = 668,098 + 12.524(X)
volume penjualan tahun 200F adalah:
Y = 668,098 + 12.524(X)
Y = 668,098 + 12.524(5)
Y = 730.718,4 unit( pembulatan)
b. menghitung trend setiap tahun

tahun 2A06 Y = 668,098 + 12.524(0) = 668.098

tahun 22A07 Y = 668,098 + 12.524(1) = 680.622,40

tahun 22A08 Y = 668,098 + 12.524(2) = 693.146,40

tahun 22A09 Y = 668,098 + 12.524(3) = 705. 670,40

tahun 22A10 Y = 668,098 + 12.524(4) = 718.194,40


periode penjualan x X2 XY
2A06 671.382.000 0 0 O
2A07 692. 856 1 1 692. 856
2A08 703.930 2 9 1.407. 860
2A09 634.266 3 6 1.902. 804
2A10 763.296 4 16 3.053,184
Total 3. 465.723 10 30 7.056.704
(2) Analisis Trend Dengan Least Square.

Model trend lest square pada dasarnya memilih sumber formula yang sama dengan mode
matematis. Hal yang membedakan yakni model least square menggunakan asusmi ƩX = 0

Formula yang digunakan : Y= a + b(X)

a = ƩY / n
b = ƩXY / ƩX2

keterangan: Y = Variabel dependen


X = Variabel Independen
a = nilai konstanta
b = koefisien regresi
n = jumlah data
Contoh kasus forcasting dengan metode least square :

Berikut adalah data dan informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan operasional perusahaan 2A11.

a. pengalaman penjualan 5tahun terakhir b. produk direncanakan akan didistribusikan ke dua daerah yaitu:
Tahun Volume penjualan

2A06 900.000 Wilayah pemasaran Proporsi penjualan

2A07 920.000
Kalimantan 60%
2A08 950.000

2A09 980.000 Kalimantan Selatan 40%


2A10 1.000.000

d. Pola Penjualan yang direncakan untuk seluruh wilayah


c. Harga jual untuk wilayah Kalimantan
tengah adalah Rp 3000/unit sedangkan Periode Kalimantan Kalimantan
untuk Kalimantan selatan dinaikkan tengah selatan
sebesar 25% dari wilayak Kalimantan
Kuartal 1 30% 30%
Tengah dengan pertimbangan
transportasi. Kuartal 2 40% 35%

Kuartal 3 30% 35%


Penyelesaian:

a. menghitung forecast penjualan tahun 2A11

untuk menghitung forecast menggunakan metode trend least square

Periode penjualan x X2 XY
2A06 900.000 -2 4 -1.800.000
2A07 920.000 -1 1 -920.000
2A08 950.000 0 0 0
2A09 980.000 1 1 980.000
2A10 1.000.000 2 4 2.000.000
Total 4.750.000 0 10 260.000

Model Least Square:

a = ƩY / n = 4.750.000/5 = 950.000

b = ƩXY / ƩX2 = 260.000/10 = 26.000

Ytahun 2A11 = a + b(x) = 950.000 + 26.000(3) = 1.028.000

Dengan demikian diperoleh ramalan penjualan tahun 2A11 sebesar 1.028.000 unit.
b.Menyusun Anggaran Penjualan tahun 2A11

Jenis Kalimantan tengah Kalimantan selatan Total penjualan


produk (jutaan rupiah)
  Unit Harga/unit Rp(jutaan) Unit Harga/unit RP  

Kuartal 1 185.040 30.000 5.551.200.000 123.360 37.500 4.262.000.000 10.177.200.000

Kuartal 2 248.720 30.000 7.401.600.000 143.920 37.500 5.397.000.000 12.798.600.000

Kuartal 3 185. 040 30.000 5.551.200.000 143.920 37.500 5.397.000.000 10.948.200.000

Total 616.800 90.000 18.504.000.000 411. 200   15.420.000.000 33.924.000.000


(2) ANALISIS GROWTH
Formula= Pn = Po (1+1)n
Pn = Volume penjualan tahun ke-n
Po = Volume penjualan tahun dasar
n= Periode atau tahun
i= interest (tingkat pertumbuhan penjualan)
Contoh:
Diketahui penjualan pada tahun 2A08 adalah sebesar 1.000.000 unit dengan tingkat pertumbuhan
penjualan sebesar 10%. Tentukan penjualan tahun 2A11 sesuai tingkat pertumbuhan yang berlaku.
Penyelesaian:
Pn = Po (1+I) n
P tahun 2A11 = 1.000.000 (1+10%)n
P tahun 2A11 = 1.331.000 unit
Dengan Analisis Growth diperoleh ramalan penjualan tahun 2A11 sebesar 1.331.000 unit
(3) ANALISIS REGRESI KOLERASI
Dalam analisis regresi, pengaruh linear antara nilai suatu variable dengan nilai variable lain, dinyatakan dalam:
Y= f (X)
Dengan fungsi linear, besar pengaruh dari variable independent terhadap dependen dinyatakan dengan:
Y= a + b (X)
Dalam analisis regresi korelasi, maka formula yang digunakan:
Yp = a + b (X)
a= Jumlah pasang observasi
b= koefisien regresi
 
Besarnya nilai a dan b dihitung dengan:
b=
n. X2 – (X)2
 

a=

 
Kriteria nilai korelasi: Rumus koefisien korelasi:
 r= -1, terdapat hubungan negative
 r= +1, terdapat hubungan positif r= √ 𝑛. ∑𝑋𝑌 − ሺ∑𝑋ሻ. (∑𝑌)
 r= 0, tidak terdapat hubungan √ { n. ∑X2 – (∑X)2} {n. ∑Y2 – (∑Y)2}
Kasus Forecasting Analisis Regresi Korelasi
Perusahaan “PRIMA MAKMUR” ingin mengetahui apakah periklanan yang dilakukan selama ini efektif dalam membantu meningkatkan
volume penjualan produk.
Periode Volume Biaya
penjualan Iklan/Unit
2A06 600.000 250
2A07 625.000 300
2A08 650.000 325
2A09 650.000 350
2A10 675.000 375

Diminta membantu perusahaan untuk mengambil keputusan apakah periklanan pada 2A11 perlu ditingkatkan.

2
4
Besarnya nilai a dan b:
b=
n. X2 – (X)2
 

b=
(5). (521.250) – ()2
b= 581,08
a=

a=

a= 454.054
Persamaan: Yp = 454.054 + 581,08 (X)
Mencari koefisien korelasi:
r= √
√ { n. X2 – (X)2} {n. Y2 – (Y)2}
 
r= √
√ { (5 x – ()2} {5. – ()2}
r= 0.00019

menunjukkan bahwa pengaruh biaya iklan terhadap tingkat penjualan perusahaan bersifat lemah. Jika manajemen meningkatkan biaya
iklan, maka peningkatan tersebut kurang mempengaruhi besarnya volume penjualan. Dengan demikian kebijakan manajemen
meningkatkan biaya iklan di tahun berikutnya dinilai kurang signifikan.
(4) FORECAST TEKNIK KHUSUS
A.ANALISIS INDUSTRI
Dalam metode ini, peramalan dilakukan dengan menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan permintaan industry
secara umum, baik dalam hal volume penjualan maupun posisi persaingan bisnis.
Analisis ini berfokus pada Market Share yang dimiliki. Semakin besar MS,menunjukkan posisi persaingan perusahaan yang lebih
kuat disbanding perusahaan lain.
 
Market share =
Kasus Forecasting Analisa Market Share
CV Niken Shoes CO. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sepatu olahraga

Periode Penjualan Industri Penjualan Perusahaan


(Pasang Sepatu) (Pasang Sepatu)
2A05 75.000.000 6.000.000
2A06 72.000.000 6.480.000
2A07 78.000.000 7.020.000
2A08 81.000.000 8.100.000
2A09 90.000.000 9.900.000
2A10 94.500.000 11.340.000

Diminta:
1. Perkiraan demand industry untuk 2A11 dengan metode moment
2. Tingkat penjualan pada tahun 2A11 sesuai harapan yang digariskan
Penyelesaian:
a. Metode Trend Moment
Periode Penjualan (Y) X X2 XY
2A05 75.000.000 0 0 -
2A06 72.000.000 1 1 72.000.000
2A07 78.000.000 2 4 156.000.000
2A08 81.000.000 3 9 243.000.000
2A09 90.000.000 4 16 360.000.000
2A10 94.500.000 5 25 472.500.000
Total 490.500.000 15 55 1.303.500.000
Formula yang digunakan:
Y= a + b (X)
Persamaan (i): ∑Y = n.a + b. ∑X
Persamaan (ii): ∑XY = a. ∑X + b. ∑X
Persamaan (i): 490.500.000 = 6a + 15b
Persamaan (ii): 1.303.500.000 = 15a + 55b
Atau
Persamaan (ii): 2.607.000.000 = 30a + 75b
Persamaan (i) : 2.452.500.000 = 30a +110b
154.500.000 = 35b
Diperoleh : b= 4.414.285,72
a= 70.714.285,70
Persamaan Trend: Y= 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (X)
Volume penjualan industry 2A11:
Y= 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (X)
Y= 70.714.285,70 + 4.414.285,72 (6)
Y= 97.200.000 m

b. Tingkat penjualan perusahaan yang dapat dicapai tahun 2A11


Market share 2A10 = = 12%
 
Tingkat penjualan perusahaan 2A11= 12% x 97.200.000= 11.664.000 m
 
Catatan: Market share 2A10= Market Share 2A11
B. ANALISIS LINI PRODUK (PRODUCT LINE)
Analisis ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang menghasilkan lebih dari suatu
macam produk dimana produk tersbeut tidak dapat diambil kesamaannya dan harus dibuat
forecast secara terpisah.

Anggaran Sementara Alt I Alt 2 Alt 3 Alt 4


Keterangan R I R I R I R I
R I
Naik 20% turun 10% naik 40% turun 20% turun 20% naik 10% turun 40% naik 20%
Volume
1.000 2.000 1.200 1.800 1.400 1.600 800 2.200 600 2.400
(Unit
Penjualan 300. 000 580 .000 360.000 522.000 420.000 464. 000 240. 000 638. 000 180 .000 696. 000
100.
VC 160. 000 120.000 144. 000 140.000 128.000 80.000 176.000 60.000 192.000
000
FC 100. 000 75.000 100.000 75.000 100. 000 75.000 100.000 75.000 100.000 75.000
TC 200. 000 235.000 220.000 219.000 240.000 203.000 180.000 251.000 160.000 267.000
laba 100. 000 345.000 140.000 303.000 180.000 261.000 60.000 387.000 20.000 429.000
Total Laba 445.000 443.000 441.000 447.000 449.000

Kesimpulan: Produk campuran dengan marjin kontribusi tertnggilah yang harus didorong untuk perluasan
yang realistic (alternatif 4), yakni memproduksi produk R sebesar 600 unit dan produk I sebesar 140 Unit.
C. ANALISIS PENGGUNAAN AKHIR
analisis ini digunakan pada perusahaan yang memproduksi barang-barang tidak langsung
dapat konsumsi, melainkan masih memerlukan proses lebih lanjut sampai tahap akhir.
Contoh :
“PRIMA BOTTLE” adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha produksi botol
yang ditujukan untuk botol minuman ringan dan botol obat-obatan
a. Penjualan botol minuman ringan Tahun 2A04 s/d 2A10 b. Penjualan botol obat-obatanTahun 2A04 s/d 2A10
Volume Penjualan Volume Penjualan
Tahun
(Unit) Tahun
(Unit)
2A04 258.000 2A04 720.000
2A05 258.000 2A05 752.000
2A06 290.000 2A06 880.000
2A07 346.000
2A07 796.000
2A08 312.000 2A08 1.064.000
2A09 326.000
2A09 1.136.000
2A10 382.000 2A10 1.990.000
Total 2.172.000 Total 7.338.000
Forecast untuk lima tahun mendatang dengan metode least square:
Penyelesaian:
a. Forecast penjualan botol minuman ringan
Tahun Volume (Y) X XY X square Trend (Y')
2A04 258.000 -3 - 774.000 9 253.500
2A05 258.000 -2 - 516.000 4 272.429
2A06 290.000 -1 - 290.000 1 291.357
2A07 346.000 0 - 0 310.286
2A08 312.000 1 312.000 1 329.214
2A09 326.000 2 652.000 4 348.143
2A10 382.000 3 1.146.000 9 367.071
Total 2.172.000 0 530.000 28  
Keterangan: Y= a+bX
a=∑Y/n = 2.172.000/7 = 310.286
b= ∑XY/∑X2 = 530.000/28 = 18.929
Y= 310.286 + 18.929 (X)
Nilai Trend:
 2A11= 310.286 + (18.929 x 4) = 386.000
 2A12= 310.286 + (18.929 x 5) = 404.929
 2A13= 310.286 + (18.929 x 6) = 423.857
 2A14= 310.286 + (18.929 x 7) = 442.786
 2A15= 310.286 + (18.929 x 8) = 461.714
b. Forecast penjualan botol obat-obatan
Tahun Volume (Y) X XY X square Trend (Y')
2A04 720.000 -3 - 2.160.000 9 253.500
2A05 752.000 -2 - 1.504.000 4 272.429
2A06 880.000 -1 - 880.000 1 291.357
2A07 796.000 0 - 0 310.286
2A08 1.064.000 1 1.064.000 1 329.214
2A09 1.136.000 2 2.272.000 4 348.143
2A10 1.990.000 3 5.970.000 9 367.071
Total 7.338.000 0 4.762.000 28  

Keterangan: Y= a+bX
a=∑Y/n = 7.338.000/7 = 1.048.286
b= ∑XY/∑X2 = 4.762.000/28 = 170.071
Y= 1.048.286+ 170.071 (X)
Nilai Trend:
 2A11= 1.048.286+ (170.071 x 4) = 1.728.571
 2A12= 1.048.286+ (170.071 x 5) = 1.898.643
 2A13= 1.048.286+ (170.071 x 6) = 2.068.714
 2A14= 1.048.286+ (170.071 x 7) = 2.238.786
 2A15= 1.048.286+ (170.071 x 8) = 2.408.857
 
THANK U

Anda mungkin juga menyukai