Anda di halaman 1dari 32

AKUNTANSI MANAJEMEN

Penganggaran
(Budgeting)
Oleh
Ronny Bagus Witjaksono – 5514220001
Abdul Malik – 5514220008
R. Sjamsul Ma’arif – 5514220012
Ari Gunawan – 5514220019
Johan Budhi Santoso – 5514220021
Amirul Hadi Khasani – 55142200 23
Churniawansyah – 5514220036

UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS EKONOMI - MAGISTER AKUNTANSI
Definisi :
 Anggaran adalah suatu rencana terinci yang
dinyatakan secara formal dalam ukuran
kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk
menunjukann perolehan dan penggunaan
sumber-sumber suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Panganggaran adalah proses penyusunan
anggaran. Prosedur yang dipakai untuk
menyusunan anggaran disebut system
anggaran.
Karekteristik Anggaran
Anggaran memiliki karakteristi berikut:
1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan
bisnis
2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter,
walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang
oleh jumlah non moneter
3. Anggaran pada umumnya mencakup periode
satu tahun
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen,
manajer sepakat untuk mengemban tanggung
jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan
Fungsi anggaran
1. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat
pertanggung jawaban dalam jangka pendek
2. Membantu mengkoordinasikan rencana jangka
pendek
3. Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer
pusat pertanggungjawaban
4. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai
tujuan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya
5. Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi
pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya
6. Alat pendidikan para manajer
Komisi Anggaran
Bagaimana perusahaan biasanya menyusun anggaran?
Kebiasaan yang umum adalah membentuk suatu komisi yang
disebut komisi anggaran.
 Pekerjaan komisi anggaran dalam banyak perusahaan adalah

untuk memberikan nasihat kepada direktur angggaran dan


stafnya dalam pembuatan standar.
 Suatu komisi anggaran mungkin akan terdiri atas direktur

utama, wakil direktur dari tiap-tiap bidang terpenting seperti


industry, pemasaran, financial dan akuntansi, kesulitan dan
perselisihan tentang masalah anggaran diselesaikan oleh
komisi ini.
 Disamping itu komisi anggaran memberikan persetujuan atas

anggaran final dan menerima laporan berkala atas realisasi


pencapain tujuan – tujuan yang dianggarkan.
Sistem Penganggaran Untuk Aktivitas Bisnis

Anggaran incremental
adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan
perubahan sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji,
keperluan kantor, perjalanan, konsultasi dan penyusutan.

Keunggualan :
anggaaran ini adalah bahwa rancangan ini
menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya
memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran.

Kelemahannya :
adalah bahwa pemborosan dan inefesiensi dapat
menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui
PT. X

Anggaran Incremental untuk Tahun 20XX

Kenaikan Gaji Rp. 5.000.000

Posisi Manajerial Baru Rp. 12.000.000

Kenaikan Anggaran Operasional Rp. 64.000.000

Program riset Baru Rp. 24.000.000

Jumlah Rp. 105.000.000


Anggaran static
adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu anggaran tersebut
sudah disusun biasanya digunakan oleh perusahaan jasa.

Hasil actual dibandingkan dengan biaya dianggarkan pada


tingkat aktivitas yang dianggarkan. Perbedaan antara
pengeluaran sesungguhnya dengan anggaran static disebut
selisih pengeluaran anggaran.
Para manager memakai selisih antara jumlah yang
sesungguhnya dikeluarkan dengan jumlah yang diharapkan
akan dikeluarkan untuk mengendalikan kegiatan usaha
PT. X

Anggaran Tahun 20XX - Dept Audit Internal


Rp.
Gaji Auditor
55.000.000
Keperluan Kantor Rp. 2.080.000

Perjalanan Dinas Kantor Rp. 10.200.000

Pelatihan Auditor Rp. 3.200.000

Jumlah Anggaran Rp. 70.480.000

Pengeluaran sesungguhnya Untuk periode berjalan Rp. (70.000.000)

Selisih Pengeluaran Rp. 480.000


Anggaran Fleksibel
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi
kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih
berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi
hanya pada satu tingkat aktivitas saja.
PT. X
Anggaran Tahun 20XX - Dept Audit Internal
Unit Produksi 1.000 2.000 3.000
Biaya Variable :      
Tenaga Kerja Langsung
400.000 800.000 1.200.000
(Rp.400/unit)
Listrik (Rp.50/unit) 50.000 100.000 150.000

Jumlah Biaya Variable 450.000 900.000 1.350.000


Biaya Tetap :      
Gaji 220.000 220.000 220.000

Listrik 10.000 10.000 10.000

Jumlah Biaya Tetap 230.000 230.000 230.000

Jumlah Anggaran 680.000 1.130.000 1.580.000


Penyusunan Induk Anggaran
Induk anggaran adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode
yang mencakup satu tahun atau kurang. Induk anggaran terdiri atas dua
komponen utama :

1. Anggaran operasi
Anggaran operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.

2. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan memperlihatkan ekspetasi arus kas dan
posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus
masuk dan arus keluar kas yang direncanakan muncul dalam anggaran kas
Induk Anggaran

Anggaran Operasi Anggaran Keuangan

Anggaran Penjualan Anggaran Pengeluaran Modal

Anggaran Produksi Anggaran Kas

Anggaran Bahan Baku Langsung Laporan Laba Rugi dianggarakan

Anggaran Tenaga Kerja Langsung Neraca dianggarkan

Anggaran Overhead Pabrikasi  

Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi  

Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi  


Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan (sales budget) merupakan
skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang
di harapkan untuk periode yang akan datang.

Anggaran penjualan berasal dari estimasi


permintaan dan kesanggupan untuk memasok
akan produk perusahaan pada harga tertentu.
Anggaran penjualan merupakan Hal yang terpenting
bagi penyusunan anggaran karena perusahaan dapat
menyusun rencana aktivitas hanya setelah
perusahaan mengetahui tingkat penjualan yang
diharapakan.

Perusahaan tidak dapat menyusun anggaran


produksi tanpa mengetahui banyaknya unit yang
akan diproduksi, dan jumlah unit yang akan
diproduksi hanya bisa diketahui setelah perusahaan
mengetahui banyaknya unit produk dianggarkan
yang akan dijual untuk periode tersebut.
PT. X
ANGGARAN PENJUALAN
31 DESEMBER 20XX
  I II III IV Tahun
Ekpansi Penjualan (unit) 20.000 60.000 30.000 18.000 128.000

Harga Jual Per unit 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Jumlah Penjualan 20.000.000 60.000.000 30.000.000 18.000.000 128.000.000


Jadwal Penagihan Kas
Piutang Usaha 31/12/2013 3.100.000       3.100.000

Penjualan Kuartal I         -

(20.000x70%.30%) 14.000.000 6.000.000     20.000.000

Penjualan Kuartal II         -

(60.000x70%.30%)   42.000.000 18.000.000   60.000.000

Penjualan Kuartal III         -

(30.000x70%.30%)     21.000.000 9.000.000 30.000.000

Penjualan Kuartal IV         -

(18.000x70%.30%)       12.600.000 12.600.000

Jumlah Kas yang ditagih 17.100.000 48.000.000 39.000.000 21.600.000 125.700.000


Anggaran Produksi
Anggaran produksi (production budget)
adalah skedul rinci yang mengidentifikasi
produk atau jasa yang harus dihasilkan atau
disediakan untuk meraih penjualan yang
dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
PT. X
ANGGARAN PRODUKSI
31 DESEMBER 20XX
  I II III IV Tahun

Ekpansi Penjualan (unit)


20.000 60.000 30.000 18.000 128.000

Tambah : Persediaan Akhir yang dikehendaki *


12.000 6.000 3.600 4.000 4.000

Jumlah kebutuhan persediaan


32.000 66.000 33.600 22.000 132.000
         
Kurang : persediaan awal barang jadi **  
3.000 12.000 6.000 3.600

Unit yang diproduksi


29.000 54.000 27.600 18.400 129.000
* 20% dari penjualan kuartal berikutnya
** Jumlah sama seperti pada persediaan akhir pada Kuartal sebelumnya
*** Taksiran
           
Anggaran bahan baku Langsung
Setelah kebutuhan produksi dihitung,
anggaran bahan baku langsung (direct
materials budget) harus disusun guna
memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
PT. X
ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG
31 DESEMBER 20XX
  I II III IV Tahun
Unit yang akan diproduksi
29.000 54.000 27.600 18.400 129.000
Kebutuhan bahan baku per unit (kg)
10 10 10 10 10

Jumlah kebutuhan produksi (kg)


290.000 540.000 276.000 184.000 1.290.000
Tambah : Persediaan bahan baku yg dihendaki
* 54.000 27.600 18.400 16.000 16.000

Jumlah kebutuhan produksi (kg)


344.000 567.600 294.400 200.000 1.306.000

Kurang : Persediaan Awal bahan Baku


29.000 54.000 27.600 18.400 29.000

Bahan Baku yang akan dibeli (kg)


315.000 513.600 266.800 181.600 1.277.000
* 10% kebutuhan produksi kuartal berikutnya
           
Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi
Setelah anggaran penjualan hingga ke
anggaran overhead pabrikasi selesai
disusun, kini tersedia data yang memadai
untuk menghitung biaya pokok barang jadi.
PT. X
ANGGARAN PRODUKSI
31 DESEMBER 20XX
Komponen Kuantitas Biaya Jumlah
Biaya Produksi per unit      
  Bahan Baku Langsung 10 kg Rp. 5/kg 50
  Tenaga Kerja Langsung 0,6 jam Rp. 200/jam 120
  Overhead Pabrikasi 0,6 jam Rp. 35/jam 21
Total     191
Persediaan barang jadi dianggarkan    
  Persediaan Akhir barang jadi (unit)   4.000
  Jumlah biaya produksi per unit   191
  Persediaan akhir barang jadi dlm Rupiah   764.000
Anggaran beban penjualan dan adm
Anggaran beban penjualan dan adm berisi daftar antisipasi
prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan
dikeluarkan dalam periode anggaran.

Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi, penjualan, dan


pengiriman produk kepada pelanggan.

Beban administrasi adalah biaya yang berkaitan dengan


aktivitas seperti pemberian arahan umum bagi perusahaan dan
penyediaan jasa bagi personalia.
PT. X
ANGGARAN OVERHEAD PABRIKASI
31 DESEMBER 20XX
  I II III IV Tahun
Penjualan dianggarkan (unit) 60.000 30.000
20.000 18.000 128.000

Beban Penjualan dan Adm per unit 20 20


20 20 20

Beban Anggaran yang dianggarkan 1.200.000 600.000


400.000 360.000 2.560.000

Beban penjualan dan adm tetap yang dianggarkan


Periklanan 200.000 200.000
200.000 200.000 800.000

Beban eksekutif 180.000 180.000


180.000 180.000 720.000

Asuransi - 30.000
20.000 - 50.000

Jumlah 380.000 410.000


400.000 380.000 1.570.000

Jumlah beban penjualan dan adm


1.580.000 1.010.000
dianggarkan 800.000 740.000 4.130.000
Anggaran kas
adalah suatu rencana rinci yang
memperlihatkan bagaimana sumber daya kas
akan diperoleh dan dikonsumsi selama
periode waktu tertentu.

Anggaran kas yang rinci akan memaparkan


kapan perusahaan mempunyai kas untuk
diinvestasikan dan kapan harus meminjam
dana dari kreditor.
PT. X
ANGGARAN KAS
31 DESEMBER 20XX
  I II III IV Tahun
Saldo kas pada awal kuartal 3.000.000 2.800.000 3.686.000 3.686.000 3.000.000
Tambah Penerimaan :          
Penagihan dari pelanggan 17.100.000 48.000.000 39.000.000 21.600.000 125.700.000

Jumlah kas tersedia sebelum pendanaan 20.100.000 50.800.000 42.686.000 25.286.000 128.700.000

Kurang : Pengeluaran        
-
Bahan Baku langsung 15.800.000 32.400.000 34.300.000 18.600.000 101.100.000

Tenaga Kerja Langsung 3.360.000 7.680.000 8.640.000 4.560.000 24.240.000


Overhead Pabrikasi 560.000 1.100.000 1.220.000 710.000 3.590.000
Penjualan dan adm 800.000 1.580.000 2.010.000 1.180.000 5.570.000
Pajak Penghasilan 200.000 200.000 200.000 200.000 800.000
Pembelian perlengkapan 340.000 160.000 - - 500.000
Deviden 120.000 120.000 120.000 120.000 480.000
Jumlah Pengeluaran 21.180.000 43.240.000 46.490.000 25.370.000 136.280.000
Kelebihan (kekurangan) kas yang tersedia terhadap
(1.080.000) 7.560.000 (3.804.000) (84.000) (7.580.000)
pengeluaran
Pendanaan :        
-
Pinjaman, pada awal Kuartal 3.880.000 - 7.490.000 2.670.000 14.040.000

Pelunasan, pada akhir - (3.680.000) - -


(3.680.000)
Bunga (sukuBunga 10%)   (194.000)    
(194.000)
jumlah Pendanaan 3.880.000 (3.874.000) 7.490.000 2.670.000 10.166.000
Saldo kas Akhir 2.800.000 3.686.000 2.800.000 2.800.000 2.586.000
Laporan laba rugi dianggarkan
Memaparkan estimasi pendapatan dan beban
beragam aktivitas yang menghasilkan laba
untuk periode anggaran tertentu.

Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah


untuk mengantisipasi laba setelah pajak
perusahaan.
PT. X
LAPORAN LABA RUGI DIANGGARKAN
31 DESEMBER 20XX
Penjualan (128.000 unit x Rp. 1.000) 128.000.000

Kurang : Biaya pokok penjulaan (128 unit x Rp. 191 ) 24.448.000

Laba Kotor 103.552.000

Kurang : Beban Penjualan dan adm 4.130.000

Laba Operasi bersih 99.422.000

Kurang : Beban Bunga 635.250

Laba Bersih sebelum pajak 98.786.750

Kurang : pajak Penghasilan 800.000

Laba bersih Setelah Pajak 97.986.750


Neraca dianggarkan
Mengestimasi kondisi keuangan pada akhir periode
anggaran.

Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari


neraca sekarang dan menyesuaikannya dengan data yang
tertera pada anggaran sebelumnya.

Neraca dianggarkan mengasumsikan bahwa semua


anggaran operasi dan rencana keuangan dipenuhi.
PT. X
NERACA DIANGGARKAN
31 DESEMBER 20XX
AKTIVA
Aktiva Lancar    
Kas 2.800.000  
Piutang Usaha 5.400.000  
Persediaan bahan baku 800.000  
Persediaan barang jadi 764.000  
Jumlah Aktiva Lancar   9.764.000
Aktiva Tetap    
Tanah 76.800.000  
Gedung 79.200.000  
Akumulasi penyusutan (1.718.000)  
Jumlah Aktiva Tetap   154.282.000

Jumlah Aktiva   164.046.000


Kewajiban dan Equitas Pemegang saham
Kewajiban Lancar    
Utang Usaha   4.540.000
Ekuitas pemegang saham    
Saham Biasa tanpa bilai pari 42.000.000  
saldo laba 117.506.000  
Jumlah ekuitas pemegang saham   159.506.000

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas pemegang saham   164.046.000


Kesimpulan
Induk anggaran adalah sebuah anggaran komprehensif
yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi
keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang. Terdapat tiga
rancangan dasar terhadap anggaran, yaitu:

1. Anggaran incremental
2. Penganggaran static
3. Penganggaran fleksibel
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai