Anda di halaman 1dari 3

1

Koreksi Fiskal (KF)

Muncul karena perbedaaan antara akuntansi perusahaan dan akuntansi pajak (aturan
pajak). Perbedaan ini karena:
1. Perbedaan menghitung pendapatan
2. Perbedaan menghitung pembebanan
3. Perbedaan waktu

1. Perbedaan menghitung pendapatan


Misalnya penghasilan dari deviden, ada devidenyang dikenakan pajak dan ada yang tidak
dikenakan pajak.

a. Deviden yang tidak kena pajak=Deviden yang diterima dari BUMN,BUMD, PT,
Koperasi dan badan lain yang sahamnya 25 % atau lebih (pasal 4 ayat 3 UU
PPh)

Menurut akuntansi perusahaan (komersil), semua deviden harus dicatat sebagai


penghasilan tanpa memperhatikan besarnya saham

Menurut aturan pajak, menghitung pajak deviden harus dibedakan mana yang dikenai
pajak mana yang tidak (jangan digabung)

Latihan:
PT.Devi tahun 2018, menerima penghasilan deviden sbb:
a. Deviden Rp.15.0000.000,- dari PT. Karya saham 30%
b. Deviden Rp. 40.000.000,- dari PT. Maju saham 20%
Hitung pencatatan penghasilan (deviden) menurut komersil dan fiskal!
Jawab:
Penghasilan Deviden menurut perusahaan
Kepemilikan saham 30%= 15.000.000
Kepemilikan saham 20%= 40.000.000
Jumlah Penghasilan 55.000.000
Jumlah Penghasilan Menurut fiskal:
Kepemilikan saham 20% = 40.000.000
Penghasilan scr fiskal = 40.000.000 (kepemilikan saham< 25%)

2. Perbedaan menghitung pembebanan


Contoh biaya pegawai, pemberian perusahaan kepada karyawan, umumnya dalam 3
bentuk:
 Dalam bentuk uang (gaji,tunjangan)
 Natura/barang (beras) Menurut akuntansi perusahaan ketiganya beban
 Berupa fasilitas
2

Menurut pajak, yang boleh dibebankan beban sebagai dasar penghitungan pajak hanya
pemberian perusahaan dalam bentuk uang.
Latihan:
Biaya Usaha PT.Sejahtera sbb:
 Gaji Pegawai = Rp. 150.000.000,-
 Biaya beras karyawan = Rp. 6.000.000,-
 Tunjangan beras karyawan = Rp. 8.000.000,-
 Biaya perjalanan keluarga direktur= Rp. 7.000.000,-
Hitung biaya usaha menurut perusahaan dan menurut pajak !
Jawab;
Menurut perusahaan (jumlahkan semua beban)= 171.000.000
Menurut pajak:
 Gaji Pegawai = Rp. 150.000.000,-
 Tunjangan beras karyawan = Rp. 8.000.000,-
Jumlah= Rp. 158.000.000,-

Bedakan tunjangan dan biaya:


Tunjangan diberikan dalam bentuk uang, tunjangan beras (karyawan diberi uang
untuk beli beras)
Biaya (misal biaya beras)= karyawan diberi beras oleh perusahaan (perusahaan yang
membeli beras

3. Perbedaan waktu
Presentase Penyusutan menurut Pajak di Indonesia

Penyusutan aset oleh pajak hanya diakui2 metode:


 Metode garis lurus;
 Metode saldo menurun
3

Latihan:
PT. Surya membeli Mobil Innova , tanggal 1 Januari 2014 harga Rp. 200.000.000, (lihat
tabel tarif penyusutan) untuk mobil merupakan aset dalam kelompok 1
Jawab:
Metode Garis Lurus:
Tahun Perhitungan Nilai sisa Buku
200.000.000
2014 (1) 25% x 200.000.000=50.000.000 150.000.000
2015(2) 25% x 200.000.000=50.000.000 100.000.000
2016(3) 25% x 200.000.000=50.000.000 50.000.000
2017(4) 25% x 200.000.000=50.000.000 0

Metode Saldo Menurun:


Nilai sisa
Tahun Perhitungan Buku
200.000.000
50% x 200.000.000=100.000.000
2014 100.000.000

2015 50% x 100.000.000=50.000.000 50.000.000

2016 50% x 50.000.000=25.000.000 25.000.000


2017 akhir masa manfaat= 25.000.000, disusut seluruhnya

Latihan 2:
PT. Hijau pada bulan Maret 2015 membeli kendaraan dalamkelompok 1 seharga Rp.
180.000.000,- Kendaraan tersebut dibwa pulang oleh karyawan, hitung penyusutan di tahun
2017!
Jawab:
Metode Garis Lurus=
Nilai sisa
Tahun Perhitungan Buku

2015 10/12 x 25% x 180.000.000 37.500.000 142.500.000

2016 25% x 180.000.000 45.000.000 97.500.000

2017 25% x 180.000.000 45.000.000 52.500.000

Soal:
1. PT.Buana membeli kendaraan dalam kategori 1 pada tanggal 21April 2014, sebanyak
12 unit sepeda motor, harga Rp 240.000.000,-, hitung penyusutan garis lurus dan
saldo menurun!

Anda mungkin juga menyukai