Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah Aktiva (kekayaan) yang dimiliki oleh perusahaan, yang sifatnya
permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang serta
memiliki nilai yang cukup material.

Karakteristik Aktiva Tetap


karakteristik akiva tetap yang diantaranya yaitu:
 Digunakan oleh perusahaan bukan untuk diperjual belikan
 Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus operasi
perusahaan.
 Memiliki Nilai yang relatif tinggi.

Jenis - Jenis Aktiva Tetap

 Aktiva Tetap Berwujud (TANGIBLE FIXED ASET)


Adalah aktiva tetap yang secara fisik dapat dipergunankan dalam operasi perusahaan aset
ini meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan dipakai dalam operasi
perusahaan
Contoh :
 Gedung bangunan (building)
 Peralatan (equipment)
 Tanah
 Mesin
 Kendaraan

 Aktiva Tetap Tak Berwujud (INTANGIBLE FIXED ASET)


adalah Aktiva yang umurnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan ,
tetapi tidak mempunyai bentuk fisik.
Contoh :
1. Hak Paten
Pengertian paten adalah hak ekslusif yang diberikan oleh suatu negara kepada sesorang
atas hasil penemuannya di bidang teknologi, dan selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya atau memberikan persetujuaan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
2. Hak cipta
Pengertian hak cipta adalah sebuah bentuk perlingungan hukum bagi para musisi, penulis
literatur, artistic dan pekerjaan sejenis lainnya
3. Merek dagang
Pengertian merek dagang adalag tanda, symbol, kata atau logo perusahaan yang digunakan
untuk menunjuk ke dirinya sendiri dan yang berhubungan dengannya, seperti , merek dan
produknya dan tidak memperbolehkan pesaingnya menggunakan brand (merek) tersebut.
4. Godwill
Pengertian goodwill adalah aktiva tak berwujud yang mempresentasikan jumlah yang lebih
besar dari nilai buku yang dibayar suatu perusahaan untuk mendapatkan perusahaan lain.
Penentuan harga perolehan aktiva tetap
Harga Perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva
tetap dan pengeluaran – pengeluaran lain agar aktiva siap untuk digunakan
( Haryono jusup, 2005; 155 )

a) Pembelian Tunai

Dalam pembelian secara tunai, harga perolehan adalah harga beli bersih setelah
dikurangi potongan tunai ditambah dengan pengeluaran-pengeluaran.

Contoh Soal :

Dibeli mesin pabrik Rp.55.000.000, pengeluaran yang berkaitan dengan pembelian


mesin antara lain : PPN sebesar Rp.5.500.000; Premi asuransi sebesar Rp. 550.000 dan
biaya pemasangan sebesar Rp. 1.450.000 maka harga perolehannya :

Harga beli : Rp. 55.000.000

PPN : Rp.5.500.000

Premi asuransi : Rp.550.000

Biaya pemasangan : Rp.1.450.000

Harga perolehan : Rp.62.500.000

Jurnal

Mesin pabrik Rp.62.500.000

Kas Rp.62.500.000

b) Pembelian Dagang Menggunakan Wesel Berbunga


Contoh :
PT FEDNY membeli peralatan pabrik dengan harga tunai 120.000.000 Uang muka yang
diberikan sebesar 20.000.000 dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga janka waktu
1 tahun bunga 10 %. Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap tersebut :

Peralatan pabrik 120.000.000

Kas 20.000.000
Utang wesel 100.000.000
(untuk mencatat uang muka dan penarikan utang wesel)
Pada saat jatuh tempo wesel, dibayarkan nilai nominalnya ditambah dengan bunga
sebesar 10.000.000 ( 100.000.000 x 10%) dan dicatat dalam jurnal :
Utang wesel 100.000.000
Biaya bunga 10.000.000
Kas 110.000.000

c) Hibah
1) Pada tanggal 1 september 2017 PT Serdadu menerima donasi berupa sebidang tanah.
Adapun harga pasar wajar dari tanah Rp.200.000.000 yang akan digunakan untuk
pembangunan fasilitas umum jurnal yang dibuat sebagai berikut :

Tanah Rp. 200.000.000


Modal Donasi Rp. 200.000.000
2) Pada tanggal 1 september 2017 PT Jaya menghibahkan tanah seharga Rp.100.000.000
tetapi tanah itu mempunyai harga pasar Rp.150.000.000 jurnal yang dibuat:
Harta Donasi Rp. 150.000.000
Tanah Rp. 100.000.000
Keuntungan Rp. 50.000.000

PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu akiva yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang di estimasi, penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Faktor yang menentukan besarnya penyusutan :


I. Harga perolehan ( cost ) yaitu semua biaya yang terjadi / dikeluarkan untuk
mendapatkan aktiva tetap sehingga siap pakai dalam kegiatan normal perusahaan.
II. Nilai residu / nilai sisa yaitu jumlah / nilai yang diperkirakan akan dapat
diterima bila aktiva tersebut dijual atau ditukarkan.
III. Taksiran umur Yaitu jangka waktu pemakian asset yang diharapkan oleh
perusahaan

METODE PENYUSUTAN

 Metode garis lurus ( Straight line method )

Contoh :PT. Merbabu pada tanggal 1 Oktober 2017 membeli truk dengan harga
perolehan Rp. 20.000.000, truk yang dibeli tersebut diperkirakan memiliki umur
ekonomis 5 tahun, dengan nilai residu 0. Berapakah besarnya penyusutan jika
dihitung menggunakan metode garis lurus?
Penyusutan 1 tahun : Rp. 20.000.000 – 0 = Rp. 4.000.000 /tahun

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku


0 Rp.20.000.000
1 Rp.4.000.000 Rp.4.000.000 Rp.16.000.000
2 Rp.4.000.000 Rp.8.000.000 Rp.12.000.000
3 Rp.4.000.000 Rp.12.000.000 Rp.8.000.000
4 Rp.4.000.000 Rp.16.000.000 Rp.4.000.000
5 Rp.4.000.000 Rp.20.000.000 Rp.0

Jurnal :
Des 31 Beban Penyusutan Mesin Rp.4.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp.4.000.000

 Metode unit produksi ( Units of Production Method )

Pada tanggal 31 desember 2017 yang merupakan periode penyusunan laporan


keuangan menunjukkan PT. Jaya mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada
tanggal 1 Januari 2017 dengan harga perolehan Rp.500.000.000,00. Mesin ini
ditaksir mempunyai kemampuan produksi sebesar 30.000 jam. Dalam tahun 2017
telah digunakan selama 4.000 jam dan nilai sisa mesin Rp.50.000.000,00.
Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode aktivitas. Perhitungan atas
transaksi tersebut, sebagi berikut :

Tarif Penyusutan = Harga Perolehan – nilai residu x jumlah jam/tahun


Taksiran total jam

= Rp. 500.000.000,00 –Rp.50.000.000 x 400 jam

30.0000

= Rp. 60.000.000,00 untuk tahun 2017

 Metode saldo menurun ( Declining Balance Method )

PT. Merbabu pada tanggal 1 Oktober 2017 membeli truk dengan harga perolehan
Rp. 20.000.000, truk yang dibeli tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis 5
tahun, dengan nilai residu 0. Berapakah besarnya penyusutan jika dihitung
menggunakan metode garis lurus?
Garis Lurus = 100% = 20%
5
Menurun Ganda = 2 x 20% = 40

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku


Penyusutan
0 Rp.20.000.000
1 (Rp.20.000.000 x 40%) = Rp.8.000.000 Rp.8.000.000 Rp.12.000.000
2 (Rp.12.000.000 x 40%) = Rp.4.800.000 Rp.12.800.000 Rp.7.200.000
3 (Rp.7.200.000 x 40%) = Rp.2.880.000 Rp.15.680.000 Rp.4.320.000
4 (Rp.4.320.000 x 40%) = Rp.1.728.000 Rp.17.408.000 Rp.2.592.000
5 Rp.2.592.000 Rp.20.000.000 Rp.0

 Metode Jumlah Angka Tahun ( Sum Of The Year Digit Methode)

Contoh :
Harga perolehan Mesin (rupiah) 16.000
Taksiran nilai sisa (nilai residu) 1.000
Taksiran umur manfaat (tahun) 5
Tanggal pemakaian 01 Jan’95
Sebelum menghitung beban penyusutan, hitung terlebih dulu
penyebutnya:

S = 5 * ((5 + 1) / 2)
S = 15

atau dengan cara lain yaitu:


S=5+4+3+2+1
S = 15

Tabel Penyusutan

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku


0 16.000
1 5000 5.000 11.000
2 4000 9.000 7.000
3 3000 12.000 4.000
4 2000 14.000 2.000
5 1000 15.000 1.000

Anda mungkin juga menyukai