Anda di halaman 1dari 5

Nama : Teni Kusherawati

Matkul : Akuntansi Manajemen


Nim : 0102181046
Dosen : DR.Rosye Rosaria Zaena SE.MSI.,AK.CA
Semester : 5 ( Lima )
Hari/Tanggal : Kamis/06 Agustus 2020

Jawaban UAS
1. - JIT (Just In Time) dalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya dan mencapai waktu penyerahan seefisien
mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalamn proses
produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun
jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.

Contoh dan cara mengaplikasikannya :

PT. Tri Dharma Wisesa merupakan salah satu vendor produsen rem yang ada di
Indonesia. PT. Tri Dharma Wisesa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang
memasok brake system untuk pelanggan-pelanggan seperti Yamaha, Toyota, Daihatsu, baik
di dalam maupun luar negeri. Salah satu lini produksi yang ada adalah lini produksi disc
brake untuk konsumen tunggal yaitu Yamaha. Pada perusahaan ini sering terjadi masalah
khususnya bagian produksi, mulai dari mesin rusak, target produksi kurang, komponen
kurang, dll sehingga kegiatan produksi kurang lancar. Tindakan yang berguna untuk
mengurangi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan perubahan sistem produksi.
Pada sistem sekarang, masih menggunakan push system dan menghadapi masalah-masalah
seperti volume kegiatan Departemen Production Planning & Control yang besar,
ketidakcocokan rencana dan produksi aktual, kurang adaptif terhadap perubahan permintaan,
mekanisme informasi yang kurang baik, dan inventori yang menumpuk. Tindakan yang
diusulkan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah merancang system produksi JIT
(Just In Time) untuk menggantikan sistem produksi sekarang. Perancangan yang dilakukan
dibagi menjadi 4 tahap, yaitu (1) perhitungan alokasi MPS (Master Production Schedule) ke
tiap stasiun kerja yang ada di bagian-bagian produksi, (2) perhitungan jumlah kanban di
bagianbagian produksi, (3) penerapan kanban supplier, dan (4) penjadwalan produksi dengan
mixed scheduling.
- TQM Suatu sistem manajemen kualitas yang berfolkus pada pelanggan dengan
melibatkan semua level karyawan dalam melakukan perbaikan yang
berkesinambungan . Ada dua karakteristik TQM yaitu :
1. fokus pada pelayanan konsumen

2. pemecahan masalah secara sistematis oleh tim di gardadepan.


Contoh dan cara menggaplikasikannya :

Penerapan tqm di PT. MUSTIKA RATU


Sejak diresmikan pada tahun 1981, perusahaan menerapkan sistem Management by
Objective (MBO), dan mulai pada tanggal 10 Oktober 1995, PT Mustika Ratu menggunakan
sistem TQM yang dirasakan lebih tepat dalam menangani seluruh kegiatan perusahaan, yang
tidak terlepas dari ISO 9002. Penerapan elemen-elemen ISO 9002 dimulai pada tanggal 10
Oktober 1995 di setiap departemen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 
PT Mustika Ratu juga menerapkan tiga prinsip dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan, yaitu:
1. Fokus utama ada pelanggan (customer focus)
2. Proses perbaikan dan peningkatan produksi (process improvement).
3. Keterlibatan seluruh karyawan dalam usaha untuk meningkatkan mutu produk
(total   involvement).
- TOC adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan produksinya dan meminimalisasi semua
ongkos atau biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya langsung, biaya tidak langsung,
dan biaya modal.

Contoh dan cara mengaplikasikannya :

PT. Bluescope Steel Indonesia) Penerapan TOC lebih terfokus pada pengelolaan operasi yang
berkendala sebagai kunci dalam meningkatkan kinerja sistem produksi, nantinya dapat
berpengaruh terhadap profitabilitas secara keseluruhan.

- Process reengineering Yaitu pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM.
Sebagai ganti perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam proses
reengineering suatu proses bisnis diplot dalam suatu diagram secara detail, dikritisi, dan
kemudian dirancang ulang untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak diperlukan,
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, dan pengurangan biaya.

Contoh dan cara mengaplikasikannya :

Garuda Indonesia
Proses reengineering berfokus untuk menyederhanakan dan menghilangkan
aktivitas yang tidak bermanfaat. Ide pokoknya adalah bahwa setiap aktivitas yang
tidak memiliki nilai tambah terhadap produk dan jasa harus dihilangkan.

2. Dik =
a (biaya tetap) = $ 40
b (biaya variable) = $ 0,03
x (tingkat aktivitas) = 2000
jawab :
y = a + bx
y = $ 40 + $ 0,03 (2.000)
y = $ 100

3. Berapa porsi tetap dari gaji dan komisi


= $14.000 - 10.000/120.000- 80.000
= 4.000/40.000
= 0.1

4. Ifferent revenues
= $2.000-1.500 = $500
Disfferemtial cost
$300

5. VC : $10*10.000 = $100.000
FC : $18*10.000 = $180.000
Mesin Cetak = $ 50.000
Total Kebutuhan = $330.000
Harga Titik Impas Per Unit = $330.000 : 10.000 Unit = $33
6. Jawaban :
  April Mei June Quarter
Account receivable
3/31 $ 30.00 0     $ 30.00 0
April Sales        
70% x $200 140.00 0     140.00 0
25% x$ 200   50.00 0   50.00 0
Mei Sales        
70% x $500   350.00 0   350.00 0
25% x $500     125.00 0 125.00 0
June Sales     210.00 0 210.00 0
Total cash Collection $ 170.00 0 $ 400.000 $ 335.00 0 $ 905.00 0

7. full costing
a. berdasarkan biaya produksi

memperhitungkan markup:

biaya administrasi dan umum Rp. 200.000.000

biaya pemasaran Rp. 300.000.000

laba yang diharapkan (25% x 400.000.000) Rp.1.000.000.000

jumlah markup (A) Rp1.500.000.000

biaya produksi (B) Rp.3.000.000.000

persen markup = (A/B) = (1.500.000.000/3.000.000.000) X 100%

= 50% dari biaya produksi

Markup = 50% x 3.000.000.000 = 1.500.000.000

Perhitungan harga jual :

Biaya produksi Rp.3.000.000.000

Markup Rp.1.500.000.000

Jumlah harga jual Rp.4.500.000.000


Volume produk = 1.000.000kg

Harga jual per kg = 4.500.000.000/1.000.000kg = 4.500/kg

b. Berdasarkan total biaya

Perhitungan markup :

Laba yang diharapkan (25% x Rp.4.000.000.000) Rp.1.000.000.000

Jumlah markup (A) Rp.1.000.000.000

Total biaya (B) Rp.3.500.000.000

Persen markup = (A/B) = (Rp.1.000.000.000/Rp.3.500.000.000) x 100%

= 28,57% dari total biaya

Markup = 28,57% x Rp.3.500.000.000 = Rp.1.000.000.000

Perhitungan harga jual :

Total biaya Rp.3.500.000.000

Markup Rp.1.000.000.000

Jumlah harga jual Rp.4.500.000.000

Volume produk = 1.000.000kg

Harga jual per kg = Rp.4.500.000.000 / 1.000.000kg = Rp.4.500 /kg

Anda mungkin juga menyukai