Jawaban UAS
1. - JIT (Just In Time) dalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya dan mencapai waktu penyerahan seefisien
mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalamn proses
produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun
jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.
PT. Tri Dharma Wisesa merupakan salah satu vendor produsen rem yang ada di
Indonesia. PT. Tri Dharma Wisesa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang
memasok brake system untuk pelanggan-pelanggan seperti Yamaha, Toyota, Daihatsu, baik
di dalam maupun luar negeri. Salah satu lini produksi yang ada adalah lini produksi disc
brake untuk konsumen tunggal yaitu Yamaha. Pada perusahaan ini sering terjadi masalah
khususnya bagian produksi, mulai dari mesin rusak, target produksi kurang, komponen
kurang, dll sehingga kegiatan produksi kurang lancar. Tindakan yang berguna untuk
mengurangi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan perubahan sistem produksi.
Pada sistem sekarang, masih menggunakan push system dan menghadapi masalah-masalah
seperti volume kegiatan Departemen Production Planning & Control yang besar,
ketidakcocokan rencana dan produksi aktual, kurang adaptif terhadap perubahan permintaan,
mekanisme informasi yang kurang baik, dan inventori yang menumpuk. Tindakan yang
diusulkan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah merancang system produksi JIT
(Just In Time) untuk menggantikan sistem produksi sekarang. Perancangan yang dilakukan
dibagi menjadi 4 tahap, yaitu (1) perhitungan alokasi MPS (Master Production Schedule) ke
tiap stasiun kerja yang ada di bagian-bagian produksi, (2) perhitungan jumlah kanban di
bagianbagian produksi, (3) penerapan kanban supplier, dan (4) penjadwalan produksi dengan
mixed scheduling.
- TQM Suatu sistem manajemen kualitas yang berfolkus pada pelanggan dengan
melibatkan semua level karyawan dalam melakukan perbaikan yang
berkesinambungan . Ada dua karakteristik TQM yaitu :
1. fokus pada pelayanan konsumen
PT. Bluescope Steel Indonesia) Penerapan TOC lebih terfokus pada pengelolaan operasi yang
berkendala sebagai kunci dalam meningkatkan kinerja sistem produksi, nantinya dapat
berpengaruh terhadap profitabilitas secara keseluruhan.
- Process reengineering Yaitu pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM.
Sebagai ganti perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam proses
reengineering suatu proses bisnis diplot dalam suatu diagram secara detail, dikritisi, dan
kemudian dirancang ulang untuk menghilangkan langkah-langkah yang tidak diperlukan,
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, dan pengurangan biaya.
Garuda Indonesia
Proses reengineering berfokus untuk menyederhanakan dan menghilangkan
aktivitas yang tidak bermanfaat. Ide pokoknya adalah bahwa setiap aktivitas yang
tidak memiliki nilai tambah terhadap produk dan jasa harus dihilangkan.
2. Dik =
a (biaya tetap) = $ 40
b (biaya variable) = $ 0,03
x (tingkat aktivitas) = 2000
jawab :
y = a + bx
y = $ 40 + $ 0,03 (2.000)
y = $ 100
4. Ifferent revenues
= $2.000-1.500 = $500
Disfferemtial cost
$300
5. VC : $10*10.000 = $100.000
FC : $18*10.000 = $180.000
Mesin Cetak = $ 50.000
Total Kebutuhan = $330.000
Harga Titik Impas Per Unit = $330.000 : 10.000 Unit = $33
6. Jawaban :
April Mei June Quarter
Account receivable
3/31 $ 30.00 0 $ 30.00 0
April Sales
70% x $200 140.00 0 140.00 0
25% x$ 200 50.00 0 50.00 0
Mei Sales
70% x $500 350.00 0 350.00 0
25% x $500 125.00 0 125.00 0
June Sales 210.00 0 210.00 0
Total cash Collection $ 170.00 0 $ 400.000 $ 335.00 0 $ 905.00 0
7. full costing
a. berdasarkan biaya produksi
memperhitungkan markup:
Markup Rp.1.500.000.000
Perhitungan markup :
Markup Rp.1.000.000.000