Anda di halaman 1dari 42

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN GAJI DAN UPAH

PADA PT.TRISULA BANDUNG

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Teni Kusherawati

NIM : 0102181046

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NASIONAL PASIM

S1 AKUNTANSI

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya

penyusunan Tugas Proposal Penelitian ini yang merupakan salah satu tugas

Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan Proposal Penelitian ini penulis telah berusaha dengan

kemampuan yang ada, namun dalam hal ini penulis menyadari bahwa masih

banyak sekali kekurangan.Akan tetapi penulis berharap semoga karya tulis ini

dapat bermanfaat bagi sesama mahasiswa dan semua pihak yang berkepentingan.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapakan terimakasih kepada :

1. Ayah dan ibu tercinta yang memberikan bimbingan dan dorongan

2. Ibu Wilda Maulani. S.Pd.,M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia

yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan

wawasan

Akhirnya penulis mengharapkan agar proposal penelitian ini seyogyanya

dapat bermanfaat bagi para pembaca, dimana dengan keterbatasan pengetahuan

dan pengalaman dalam penyusunan Proposal Penelitian ini, maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempatan dan

kesempurnaaan Proposal Penelitian ini.

Bandung, Juli 2020

i
Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Identifikasi Masalah............................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelilitian..............................................................................................................4
1.5 Kegunaan Penelitian............................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................5
2.1 Landasan Teori....................................................................................................................5
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi............................................................................................5
2.1.2 Unsur – unsur Sistem Informasi Akutansi.....................................................................8
2.1.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi............................................................................10
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan.........................................10
2.1.5 Pengertian Pengendalian Intern...................................................................................22
2.1.6 Organisasi intern bagian gaji dan upah.......................................................................24
2.1.7 Metode Penyusunan Dafta Gaji dan Upah..................................................................26
2.1.8 Distribusi gaji dan upah................................................................................................27
2.1.9 Pelaporan daftar gaji dan upah....................................................................................28
2.1.10 Hubungan Sistem Informasi akutansi dengan Pengendalian Gaji Dan Upah..........29
2.2 Kerangka Berfikir.............................................................................................................32
2.3 METODE PENELITIAN..................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................37

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan operasinya adalah

memperoleh laba, untuk mecapai tujuan tersebut perusahaan berpedoman pada

prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbadan sekecil-kecilnya diharapkan

memcapai hasil yang maksimal. Pada perusahaan yang masih kecil atau

perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan yang masih kecil atau perusahaan

perseorangan, pemilik perusahaan dapat mengawasi secara langsunh aktivitas

perusahaan. Hal ini dapat dilakuakn karena aktivitas perusahaan masih sangat

terbatas.

Namun dengan meningkatnya aktivitas dan meluasnya lapangan usaha,

maka apabila dahulu perusahaan cukup dengan seorang pimpinan dan beberapa

orang bawahannya, maka sekarang diperlukan adanya pendelegasian tugas dan

wewenang dari pimpinan kepada bawahannya yang dapat dipercaya, dalam arti

kata bahwa tanggung jawab masih berada pada pimpinan perusahaan itu sendiri,

sehingga dengan demikian akan memungkinkan terlaksananya tujuan perusahaaan

dengan baik.

Untuk dapat terlaksananya tujuan tersebut diperlukan adanya suatu system

akuntansi yang baik bagi perusahaan, agar perusahaan dapat menjalankan

aktivitasnya dengan baik.

1
Bagi gaji dan upah pada suatu perusahaan adalah bagian yang sangat

penting, karena bagian ini berhubungan dengan semua pegawai yang ada di

perusahaan dari tingkat pimpinan tertinggi, menengah sampai tingkat pegawai

golongan rendah.

Karena bagian gaji dan upah berhubungan dengan masalah keuangan maka

pada bagian ini pula tidak menutup kemungkinan timbulnya kecurangan dan

manipulasi. Kecurangan ini dapat dilakukan dengan memasukkan karyawan-

karyawan fiktif dalam daftar gaji dan upah atau membayar gaji dan upah kepada

para karyawaan lainnya dengan cara membuat kesalahan-kesalahan yang

disengaja dalam jumlah gaji dan upah yang melebihi jumlah seharusnya dibayar.

Untuk menghindari kecurangan dan manipulasi tesebut maka diperlukan

adanya suatu system informasi yang tepat dan diterapkan pada bagian gaji dan

upah. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Sistem Informasi akuntansi Gaji dan Upah yang diterapkan

pada suatu perusahaan. Terdorong oleh keinginan untuk mengetahui lebih lanjut

Sistem Informasi Akuntansi gaji dan Upah maka penulis mengambil judul

mengenai “PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN

UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN GAJI DAN UPAH PADA

PT.TRISULA BANDUNG".

1.2 Rumusan Masalah

2
Adapum perumusan masalah yang penulis tinjau adalah “Sejauh mana

peranan Sistem Informasi akuntansi gaji dan upah sebagi alat pengendalian gaji

dan upah pada PT. TRISULA BANDUNG?”.

1.3 Identifikasi Masalah

Dewasa ini sistem informasi akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan

terutama perusahaan yang telah maju, karena dengan demikian sistem informasi

yang baik, perusahaan dapat melindungi harta kekayaan dari kecurangan dan

manipulasi yang mungkin timbul. Sedangkan menurut Berry E. Cushing sistem

informasi akuntansi itu adalah suatu asset sumber daya manusia dan modl suatu

organisasi, yang bertujuan untuk menyiapkan informasi keuangan dan uga

informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data

transaksai. Dan pengertian gaji dan upah itu sendiri adalah suatu sistem prosedur

dan catatan-catatan, yang digunakan untuk menetapkan secara tepat dan teliti

berapa yang harus dipotong dari gaji atau upah itu untuk pajak pendapatan atau

pajak upah dan abhwa sisa gaji atau upahnya benar-benar dibayarkan pada para

karyawan.

Karena luasnya masalahnya mengenai sistem informasi akuntansi yang

mencakup seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan, maka penulis membatasi

permasalahan yang hanya menitikberatkan pada sisrtem informasi akuntansi gaji

dan upah, yaitu sebagai berikut :

1. Sejauh mana pengendalian intern yang diterapkan terhadap bagian gaji dan upah ?

3
2. Sejauh mana unsur-unsur sistem akuntansi terhadap pengamanan harta perusahaan

seperti : pencatatan, orang yang dapat dipercaya, effisiensi dan diperlukan adanya

ketelitian dan bagaimanakah unsur-unsur itu dilaksanakan ?

3. Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan daftar gaji dan upah yang digunakan

oleh PT.TRISULA BANDUNG ?

4. Bagaimana prosedur dan kebijaksanaan yang ditempuh dalam pemberian gaji dan

upah ?

5. Dokumen apa saja yang digunakan dalam gaji dan upah ?

1.4 Tujuan Penelilitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana sistem informasi akuntansi gaji dam upah yang

telah diterapkan dan bagaimanakah peranannya terhadap pengendalian intern gaji

dan upah yang ada pada perubahan itu tersebut.

2. Untuk men0gadakan suatu perbandingan antara teori yang telah diberikan di

Universitas Nasional Pasim dengan pelaksanaannya di perusahann.

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Akademis

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah informasi yang bermanfaat bagi

para pembaca. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi

penelitian lain pada kajian yang sama.

4
2. Bagi Praktisi

Peneliti berharap nantinya perusahaan dapat mengambil manfaat dari penelitian

ini untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi terkhusus pada PT.TRISULA dan juga

dapat menambah wawasan dalam menerapkan sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

1. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang berguna untuk

memproses data dan biasanya terdiri dari sekumpulan komponen baik manual

ataupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan,

mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai pemakai informasi (Diana dan Setiawati, 2011: 4).

Menurut Krismiaji (2015: 16-17) terdapat delapan komponen dalam sistem

informasi yaitu:

a. Tujuan

Sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan perusahaan

yang memberikan arahan bagi sistem secara keseluruhan.

b. Input

Data dikumpulkan dan juga dimasukkan ke dalam sistem sebagai input.

Sistem informasi mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan dan

non keuangan.

c. Output

Informasi akhir yang dihasilkan sistem disebut output. Output sistem

informasi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti

daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas

6
d. Penyimpan Data

Data disimpan dan digunakan untuk pemakaian di masa yang akan datang,

maka dari itu data harus diperbarui (updated) untuk menjaga keterbaruan

data.

e. Pemroses

Data diproses untuk menghasilkan suatu informasi. Sebagian besar

perusahaan mengolah datanya menggunakan komputer, hal tersebut agar data

yang dihasilkan cepat dan akurat.

f. Instruksi dan Prosedur

Sistem informasi dapat memproses data dan menghasilkan informasi dengan

adanya instruksi dan prosedur. Komputer dapat melakukan pengolahan data

karena memperoleh instruksi dari perangkat lunak (program) komputer yang

dibuat.

g. Pemakai

Orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut

sebagai pemakai. Pemakai dalam perusahaan adalah karyawan yang

melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola dan

mengendalikan sistem.

h. Pengamanan dan Pengawasan

Pengamanan dan pengawasan sangat diperlukan karena informasi yang

dihasilkan oleh sistem harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan

terlindungi dari akses yang tidak sah. Untuk itu perlu adanya sistem

pengamanan dan pengawasan yang dibuat dan melekat pada sistem.

7
2. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan susunan berbagai bentuk formulir,

peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya beserta alat komunikasi,

tenaga pelaksana dan laporan yang didesain dan terkoordinasikan secara erat

untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang

dibutuhkan manajemen (Widjajanto, 2001: 4).

Menurut Romney dan Steinbart (2017: 11) terdapat enam komponen

sistem informasi akuntansi yaitu:

1. Orang yang menggunakan sistem.

2. Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan

data.

3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.

5. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat periferal dan

perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam sistem informasi

akuntansi.

6. Pengendalian Internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data

sistem informasi akuntansi.

Menurut Diana dan Setiawati (2011: 5) sistem informasi akuntansi

memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengamankan harta atau kekayan perusahaan, kekayaan perusahaan tersebut

mencakup kas perusahaan, persediaan barang dagangan dan aset tetap

perusahaan.

b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.

8
c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal, biasanya informasi untuk

pembayaran pajak perusahaan dan kegiatan utang piutang

d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.

e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan), hal itu

akan mempermudah dalam proses audit (pemeriksaan).

f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran

perusahaan, sistem informasi dirancang agar mempermudah pengawasan

pengeluaran, apakah sudah melewati batas anggaran yang telah disetujui

apakah tidak.

g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan

pengendalian, data historis yang ada pada sistem informasi dapat digunakan untuk

mengetahui tren jangka pangjang beserta korelasinya

2.1.2 Unsur – unsur Sistem Informasi Akutansi

Menurut Mulyadi (2001:4-5), bahwa Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi, sehingga data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama

kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.

2.  Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya yang sesuai

dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

3. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun

9
dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan

disajikan dalam laporan keuangan.

4. Buku Pembantu

Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya

lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger) . Buku pembantu

ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci yang merinci data keuangan

yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku

pembantu disebut sebagai catatan akuntansi terakhir karena setelah data akuntansi

keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah

penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.

5. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga

pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar

umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang

lambat penjualannya.

Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart

(2005:3) yaitu :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan

berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi,yang dilibatkan

dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-

aktivitas organisasi..

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

10
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung

(peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan”

2.1.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

 Mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu   organisasi/

perusahaan, karena manajemen bertanggungjawab untuk menginfomasikan

pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi tersebut.

 Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi

memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan

tanggung jawab pengambilan keputusan.

 Dan, untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem

informasi membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.”

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Menurut Mulyadi (2016: 309) dalam perusahaan manufaktur pembayaran kepada

karyawan biasanya dibagi menjadi dua golongan yaitu gaji dan upah.

1. Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji dibayarkan secara tetap

per bulan.

2. Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

pelaksana (buruh), umumnya upah dibayarkan kepada pekerja berdasarkan hari

kerja, jam kerja atau satuan produk yang telah dihasilkan oleh karyawan.

Sistem akuntansi penggajian adalah suatu sistem yang memproses

transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang

mempunyai jenjang jabatan manajer dan sistem akuntansi pengupahan adalah

11
suatu sistem yang memproses transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang

dilakukan oleh karyawan pelaksana (Mulyadi, 2016: 340).

1. Fungsi Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan

menurut Mulyadi (2016: 318-319).

a. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung

jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan,

memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji

dan upah, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan

pemberhentian karyawan.

b. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi pencatat waktu ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan

catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian

internal yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir tidak boleh

dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah

Fungsi ini dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung

jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang

menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan

selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah ini

nantinya akan diserahkan kepada karyawan yang berhak menerimanya.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul

dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (seperti

12
utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).Berikut

fungsi akuntansi yaitu

1) Bagian Utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi

penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk memproses

pembayaran gaji dan upah seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan

upah. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi

kepada fungsi pembayar gaji dan upah untuk membayarkan gaji dan upah

kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah.

2) Bagian Kartu Biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem

akuntansi penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk mencatat

distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya

berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga

kerja langsung pabrik).

3) Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang dalam sistem akuntansi

penggajian dan pengupahan bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji

dan upah yang ada ke dalam pencatatan jurnal umum.

e. Fungsi Keuangan

Fungsi ini memiliki tanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji

dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut

kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk

selanjutnya dibagikan kepada setiap karyawan yang berhak menerimanya.

13
2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan sebagai berikut (Mulyadi, 2016: 310-314):

a. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah

Dokumen dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian untuk fungsi pembuat daftar

gaji dan upah berupa surat-surat keputusan yang terkait dengan karyawan.

b. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir

setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa

daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin

pencatat waktu.

c. Kartu Jam Kerja

Kartu jam kerja ini digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan oleh

tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Kartu jam

kerja ini diisi oleh penyelia pabrik dan nantinya diserahkan ke fungsi pembuat

daftar gaji dan upah dan kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir,

sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis

produk atau pesanan. Catatan ini hanya diperlukan untuk perusahaan yang

dalam proses produksinya berdasarkan pesanan.

d. Daftar Gaji dan Daftar Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi

potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk

organisasi karyawan dan lain sebagainya.

14
e. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat

berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang melakukan proses

produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan

upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan. Distribusi

biaya tenaga kerja dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap

daftar gaji dan upah.

f. Surat Pernyataan Gaji dan Upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan

pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari

pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen dibuat sebagai catatan setiap

karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta

potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

g. Amplop Gaji dan Upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dan

dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop setiap

karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identitas

karyawan, dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan

tertentu.

h. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini adalah perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi

akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji

dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

15
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2016: 317) catatan akuntansi yang digunakan dalam

pencatatan gaji dan upah adalah:

a. Jurnal Umum

Dalam pencatatan gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk mencatat

distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen.

b. Kartu Harga Pokok Produk

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan

biaya tenaga kerja non-produksi setiap departemen. Sumber informasi untuk

pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.

c. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan

yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini

dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap

karyawan. Selain itu catatan ini juga digunakan sebagai tanda terima gaji dan

upah karyawan dengan ditandatanginya kartu tersebut oleh karyawan yang

bersangkutan. Dengan tanda tangan ini setiap karyawan hanya mengetahui

gaji dan upahnya sendiri, sehingga karyawan lain tidak mengetahuinya.

4. Prosedur yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2016: 319) sistem akuntansi penggajian terdiri dari

prosedur berikut ini:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

b. Prosedur pembuatan daftar gaji

c Prosedur distribusi biaya gaji

d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

16
e. Prosedur pembayaran gaji

Menurut Mulyadi (2016: 319) sistem akuntansi pengupahan terdiri dari

prosedur berikut ini:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

b. Prosedur pencatatan waktu kerja

c. Prosedur pembuatan daftar upah

d. Prosedur distribusi biaya upah

e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

f. Prosedur pembayaran upah

Berikut penjelasan terkait prosedur yang digunakan dalam sistem

akuntansi penggajian dan pengupahan:

a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan

waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan

menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa yang harus

ditandatangani oleh karyawan setiap hadir dan pulang dari perusahaan atau

dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card) yang diisi secara

otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder

machine).

b. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja

Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,

pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi

produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau

pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Dengan demikian waktu kerja

17
ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada

produk yang diproduksi.

c. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah

Prosedur ini bertujuan membuat daftar gaji dan upah. Fungsi pembuat daftar gaji

dan upah bertugas dalam prosedur ini membuat daftar gaji dan upah karyawan.

Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah adalah surat-

surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,

pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan

daftar gaji.

d. Prosedur Distribusi Biaya Gaji dan Upah

Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja

didistribusikan kepada departemen yang menikmati manfaat dari tenaga kerja.

Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan

perhitungan harga pokok produk.

e. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi

keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi

keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi

keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan

uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak,

pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay

master). Pembayaran dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah

kepada karyawan.

18
5. Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir adalah suatu diagram simbol yang menampilkan aliran data

dan rangkaian tahapan operasi dalam suatu sistem (Widjajanto, 2001: 39).

Bagan alir digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara

jelas, tepat,dan logis dengan menggunakan serangkaian simbol standar untuk

menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah

perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem

(Krismiaji, 2015: 69).

6. Unsur Pengendalian Internal

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan memiliki unsur

pengendalian internal menurut Mulyadi (2016: 321) sebagai berikut:

a. Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi

keuangan.

Kedua fungsi tersebut harus terpisah, dimana fungsi keuangan nantinya

bertugas untuk mengecek ketelitian dan keandalan dari hasil perhitungan

gaji dan upah yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah

sebelum gaji dan upah dibayarkan kepada karyawan yang berhak.

2) Fungsi pencatatan waktu hadir tugas dan tanggung jawabnya harus

terpisah dari fungsi operasi.

Ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan

ketelitian dan keandalan data gaji dan upah setiap karyawan. Jadi untuk

menjamin ketelitian dan keandalan tersebut maka pencatatan waktu hadir

tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi (seperti fungsi produksi dan

fungsi teknik).

19
b. Sistem Otorisasi

1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan

yang ditandatangani oleh direktur utama. Pembayaran gaji dan upah

didasarkan pada dokumen daftar gaji dan upah maka perlu adanya

pengawasan atas nama-nama yang masuk dalam daftar gaji dan upah.

Untuk menghindari pembayaran gaji dan upah kepada orang yang tidak

berhak maka setiap nama yang tercantum dalam daftar gaji dan upah harus

diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

2) Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada

surat keputusan direktur keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin

keandalan data gaji dan upah karyawan, jadi setiap perubahan unsur yang

dipakai sebagai dasar menghitung gaji dan upah karyawan harus

diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

3) Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan

karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji dan upah yang

diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. Hal itu untuk

menjamin kebenaran data waktu hadir sebagai dasar perhitungan gaji dan

upah serta untuk keperluan lainnya.

5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang

bersangkutan.

20
6) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia. Daftar gaji

dan upah yang telah diotorisasi menunjukkan:

a) Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah adalah

karyawan yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang

berwenang.

b) Tarif gaji dan upah yang dipakai adalah tarif yang berlaku sesuai

dengan surat keputusan pejabat berwenang.

c) Data gaji yang dipakai sebagai dasar penghitungan gaji dan upah

telah diotorisasi pihak yang berwenang.

d) Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam daftar gaji dan

upah telah dicek ketelitiannya.

7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh

fungsi akuntansi.

c. Prosedur Pencatatan

1) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji dan upah karyawan.

Rekonsiliasi tersebut dilakukan guna untuk mengecek ketelitian data

yang dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan. Kartu penghasilan

karyawan ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah yang berisi

penghasilan karyawan selama setahun. Kartu ini nanti akan digunakan

sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan karyawan yang menjadi


kewajiban.
2) Tarif upah yang terdapat dalam kartu jam kerja nantinya diverifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

21
d. Praktik yang Sehat

1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum

kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja

langsung.

Kartu jam hadir merekam jumlah jam setiap karyawan di perusahaan,

sedangkan kartu jam kerja merinci penggunaan jam hadir setiap

karyawan. Kartu jam kerja digunakan untuk dasar distribusi biaya tenaga

kerja langsung kepada pesanan yang menggunakan tenaga kerja

langsung, jadi untuk mengecek kebenaran data dalam kartu jam kerja

maka perlu adanya perbandingan dengan kartu jam hadir oleh fungsi

pembuat daftar gaji dan upah.

2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi

oleh fungsi pencatat waktu. Hal ini dilakukan untuk menghindari

perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di

perusahaan.

3) Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. Hal

tersebut untuk menjamin bahwa bukti kas keluar dibuat atas dasar
dokumen pendukung yang andal.
4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan

penghasilan karyawan. Hal tersebut untuk menjamin ketelitian dan

keandalan data pajak yang harus dipotongkan dari gaji dan upah

karyawan.

5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji

dan upah. Kartu penghasilan karyawan yang telah di tanda tangani oleh

22
karyawan diarsipkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah sebagai

bukti tanda terima uang gaji dan upah yang telah diberikan.

2.1.5 Pengertian Pengendalian Intern


Metode, prosedur, atau sistem yang dirancang oleh perusahaan untuk

meningkatkan efisiensi, mengamankan harta, menjaga ketelitian data perakunan,

menegakkan disiplin, dan meningkatkan ketaatan karyawan terhadap kebijakan

perusahaan (internal control).

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern

didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia

dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi

mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu

cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu

organisasi.

Pengendalian intern adalah proses yang dilakukan atas amanat dari dewan

direksi atau manajemen dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk melindungi

aset perusahaan, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang

berlaku. Pengendalian intern yang efektif dapat membantu perusahaan dalam

mengarahkan kegiatan operasional perusahaan dan mencegah adanya kecurangan

atau penyalahgunaan lainnya.

a) Tujuan Pengendalian Intern

 Mencapai tujuan perusahaan yang sebelumnya sudah ditetapkan.

 Menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang dapat dipercaya.

 Memastikan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang

berlaku.

 Mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan.

23
 Menjaga keuangan perusahaan.

 Mendorong efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaan.

 Memastikan dipatuhinya kebijakan atau peraturan yang sudah dibuat oleh

manajemen perusahaan.

b) Komponen Pengendalian Intern

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari semua komponen

pengendalian intern lainnya yang membuat organisasi menjadi disiplin dan

terstruktur. Lingkungan pengendalian mencakup suasana organisasi dan

sikap manajemen serta karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada

dalam organisasi.

2. Penilaian Risiko (Risk Assesment)

Penilaian risiko adalah identifikasi analisis dan pengelolaan risiko suatu

organisasi. Suatu risiko yang telah diidentifikasi dapat dianalisis sehingga

dapat diperkirakan tindakan yang dapat meminimalisirnya.

3. Prosedur Pengendalian (Control Activities)

Prosedur pengendalian adalah kebijakan atau prosedur yang dibuat untuk

memastikan tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah

terjadinya kecurangan.

4. Pengawasan (Monitoring)

Pengawasan adalah proses untuk menilai kualitas kinerja pengendalian

intern suatu organisasi. Pengawasan dilakukan untuk menemukan kekurangan

serta meningkatkan efektivitas pengendalian intern.

5. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

24
Informasi diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat

menggunakan informasi ini untuk menilai standar eksternal. Komunikasi

melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang jelas mengenai peran dan

tanggung jawab individu berhubungan dengan pengendalian internal atas

pelaporan keuangan.

2.1.6 Organisasi intern bagian gaji dan upah

Organisasi bagisn gaji dan upah untuk kebanyakan perusahaan adalah suatu

sistem prosedur dan catatan catatan yang memberikan kemungkinan untuk

menetapkan secara cepat dam teliti berapa pendapatan yang harus di terima oleh

pihak karyawan.

Karna masalah gaji dan upah merupakan masalah yang cukup rumit dan

sangat memerlukan ketlitian yang tinggi maka dalam membentuk suatu organisasi

bagian gaji dan upah harus di laksanakan sebaik baiknya untuk menghindari

adanya kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi.

Drs.Mulyadi, Msc, Akuntan dalam bukunya yang berjudul “Sistem

Akuntansi” mengemukakan gambaran mengenai unit orgnanisasi yang terkait

dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut :

1 Bagian kepegawaian

Bagian ini memegang fungsi personalia yang bertanggungjawab untuk

mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan

penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah,

mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.

2. Bagian pencatatan waktu

25
Bagian ini memegang fungsi pencatat waktu yang bertanggung jawab untuk

menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.

3. Bagian gaji dan upah

Bagian ini memegang fungsi pembuat daftar gaji dan upah yang

bertanggung jawab untuk menghitung penghasilan tiap karyawan selama

jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Hasil hitungan ini dituangkan

dalam daftar gaji dan upah, kemudian diserahkan pada fungsi pencatat utang

untuk pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran

gaji dan upah kepada karyawan.

4. Bagian utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang dan menerbitkan bukti kas

keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji dan upah untuk

membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti yang tercantum dalam

daftar gaji dan upah tersebut.

5. Bagian kasa

Bagian ini memegang fungsi pembayaran gaji dan upah yang

bertanggungjawab mengisi cek guna membayar gaji dan upah serta

menguangkan cek tersebut ke bank.

6. Bagian kartu persediaan

Bagian ini memegang fungsi pencatatan biaya yang dalam sistem penggajian

dan pengupahan bertanggungjawab untuk mencatat distribusi biaya kedalam

kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan

upah serta kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung pabrik.

26
7. Bagian jurnal, buku besar dan laporan.

Bagian ini memegang fungsi pencatatan jurnal dan bertanggungjawab untuk

mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum.

2.1.7 Metode Penyusunan Dafta Gaji dan Upah

Untuk mendistribusikan gaji dan upah, pertama dilakukan penyusunan daftar

gaji. Daftar gaji dan daftar upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah

disusun dengan tiga metode yang terdiri dari:

1. Metode tangan (pen and ink)

Langkah-langkah untuk menyusun daftar gaji dan upah dapat dipisahkan

menjadi dua bagian yaitu:

 Langkah persiapan. Bagian gaji dan upah menerima catatan waktu hadir

dan waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir digunakan sebagai dasar

untuk menyusun daftar gaji dan upah.

 Langkah penyusunan. Bagian gaji dan upah mencatat nama karyawan dan

jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji. Sumber datanya adalah

catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau upah dari daftar

tarif dan mengalikannya dengan lama kerja.

 2. Posting langsung (direct posting) dengan mesin atau payroll board

Proses perhitungan daftar gaji dan upah dengan mengunakan mesin

penghitung khusus. Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink)

berakibat adanya penulisan hal yang sama berulang-ulang. Misalnya nama

karyawan, nomor kartu hadir. Untuk menghindari cara yang berulang-ulang

ini maka dapat digunakan dengan metode mesin atau payroll board.

3. Metode tanpa buku pembantu (ledgerless) 

27
Dengan cara ini data gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam cek gaji

dan laporan gaji karyawan. Sedangkan formulir-formulir lain diletakkan di

bawah cek gaji, diberi karbon, sehingga data dalam cek gaji akan tembus ke

formulir lainnya. Agar tembusan yang dibuat itu sesuai dengan yang

diinginkan maka bentuk formulir-formulirnya dibuat sedemikian rupa

sehingga sekali menulis dapat diperoleh beberapa formulir. (Zaki Baridwan,

2001, 152).

2.1.8 Distribusi gaji dan upah

Distribusi gaji dan upah ditujukan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga

kerja menurut jenisnya (gaji dan upah, tunjangan makan, tunjangan lembur, biaya

kesejahteraan karyawan), menurut hubungannya dengan departmen, kegiatan,

order produksi, atau kombinasi diantara berbagai jenis klasifikasi tersebut.

Distribusi biaya gaji dan upah umumnya dilakukan dengan metode berikut :

1. Metode Rekening Berkolom

Jika misalnya manajemen menginginkan laporan biaya tenaga kerja menurut

jenisnya per departmen, maka laporan ini dapat dihasilkan dengan menyediakan

rekening biaya berkolom untuk setiap departmen dalam buku pembantu biaya.

Pada akhir bulan, setiap kolom rupiah dalam rekening berkolom dijumlah, dan

hasilnya disajikan dalam laporan biaya tenaga kerja per departmen. Media yang

dipakai sebagai sumber informasi untuk posting kedalam rekening berkolom ini

adalah rekap daftar gaji dan upah atau jurnal umum.

2. Metode Summary Strip

Distribusi biaya upah langsung dapat dilakukan dengan membuat kartu jam

kerja untuk setiap order produksi. Kartu jam kerja ini kemudian diisi dengan tarif

28
upah karyawan yang bekerja untuk order produksi tersebutdan dikalikan jumlah

jam kerja,serta disimpan dalam arsip sementara menurut order produksi.

Secara periodik kartu jam kerja ini ditotal jumlah rupiahnya, dan dicatat dalam

kartu harga pokok produk. Untuk tenaga kerja tak langsung, kartu jam kerjanya

diisi dengan tarif upahnya kemudian disortasi menurut klasifikasi biaya tenaga

kerja menurut jenis dan departmen. Jumlah rupiah biaya tenaga kerja tak langsung

menurut klasifikasi jenis dan deprtmen tersebut diringkas dan diposting kedalam

summary strip, yang sekaligus berfungsi sebagai laporan biaya tenaga kerja.

3. Metode Distribusi dengan Komputer

Metode distribusi pendebitan yang timbul dari transaksi penggajian dan

pengupahan dengan menggunakan komputer dilakukan dengan memberi kode

transaksi yang terjadi sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan. Jika transaksi

sudah diberi kode dengan benar, proses sortasi akan dilakukan oleh komputer

melalui program. Oleh karena itu, titik berat kegiatan distribusi biaya gaji dan

upah terletak pada kerangka pemberian kode terhadap transaksi gaji dan upah.

2.1.9 Pelaporan daftar gaji dan upah

Prosedur penggajian dan pengupahan. Prosedur ini menggunakan formulir dan

laporan sebagai berikut:

1). Daftar gaji dan chek register, daftar gaji merupakan daftar yang menunjukkan

perhitungan gaji dan upah masing-masing karyawan selama periode tertentu.

Daftar gaji ini merupakan buku jurnal gaji. Dalam daftar gaji, setiap baris

digunakan untuk satu karyawan, menunjukkan nama, nomor, kartu hadir jam kerja

biasa dan lembur, tarif upah/gaji, jumlah gaji biasa dan lembur, tunjangan-

tunjangan, potongan-potongan dan jumlah gaji bersih;

29
2). Cek gaji atau amplop gaji, cek gaji dibuat apabila pembayaran gaji menggunakan

cek, tetapi bila gaji dibayar dengan uang tunai maka digunakan amplop gaji. Baik

cek gaji maupun amplop gaji harus menunjukkan nama karyawan dan jumlah gaji

bersihnya;

3). Paystub atau employee’s earning statement (laporan gaji karyawan), merupakan

formulir yang berisi data gaji kotor dan potongan-potongan, serta gaji bersih.

Laporan ini diserahkan pada karyawan bersama gajji dan upahnya;

4). Empoyee’s record (Catatan gaji karyawan), merupakan catatan yang menunjukkan

kumpulan gaji dan upah karyawan selama periode tertentu. Catatan ini dibuat

terinci seperti daftar gaji dan upah untuk setiap karyawan.

2.1.10 Hubungan Sistem Informasi akutansi dengan Pengendalian Gaji Dan Upah

Pemimpin suatu perusahaan kebanyakan akan mengalami kesukaran di dalam

mengawasi jalannya perusahaan, apabila tidak di tunjang adanya tenaga kerja dan

sistem informasi akutansi sebagai alat bantu untuk pengendalian intern.

Para sarjana akutansi Indonesia yang tergabung dalam ikatan akutansi

Indonesia menerbitkan sebuah buku yang berjudul Norma Pemeriksaan Akutan,

dimana di dalamanya menyatakan bahwa ciri-ciri sistem pengendaliaan intern

yang memuaskan adalah sebagai berikut :

1. Suatu organisasi, dimana terdapat pemisahan fungsi yang tepat

2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar

tercapai pengawasan accounting yang cukup atas aktiva, hutang-hutang,

pendapatan, dan biaya

3. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan organisasi

4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dangan tanggung jawab

30
Theodorus M.Tuanakotta dalam bukunya mengartikan pengendalian intern secara

luas yaitu:

“Pengendalian Intern meliputi rencana organisasi yang semua metode serta

kebijaksanaan yang terkoordinir dalam suatu p[erusahaan untuk mengamankan

harta kekayaan, menguji ketepatan, dan sampai berapa jauh data akutansi dapat

dipercaya, menggalakan effisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksaan

pimpinan yang digarisakan”. (DP. 4 : 94)

Perusahaan menaruh perhatian pada sistem pengendalian intern karena suatu

perusahaan terdiri dari seorang pimpinan dan dua orang pembantu, segala

kegiatan yang dilakukan oleh para pembantu masih dapat di awasi secara

langsung apabila perusahaan berkembang makin pesat, maka makin kecil

kemampuan pimpinan untuk mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam

perusahaan.

Sistem pengendalian ini berguna untuk kepentingan pimpinan. Dalam hal ini

tanggung jawab pimpinan untuk menggandakan suatu sistem pengendalian yang

bailk. Suatu pengndalian yang baik adalah jika tidak seorangpun berada dalam

kedudukan sedemikian rupa sehingga ia dapat membuat kesalahan dan

meneruskan tindakan tindakan yang telah di inginkan tanpa diketahui dalam

waktu yang tidak terlalu lama.

Ada tiga pertanyaan yang harus ada dalam sistem pengendalian yang baik

yaitu:

1. Prosedur

2. Pelaksana

3. Pemisahan fungsi

31
Diatas telah dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pengendalian

inter, dibawah ini di uraikan hubungannya dengan sistem informasi akutansi gaji

dan upah.Penyusunan sistem informasi akutansi untuk gaji dan upah harus

diperhatika dengan baik ,karna masalah gaji dan upah adalah masalah ketiga

setelah uang dan Ikas dan persediaan barang yang sering kali terjadi kecurangan

dan manipulasi.

Untuk menghindari hal-hal tersebut diatas, maka sistem informasi akutansi

gaji dan upah memerlukan sistem pengendalian yang baik ,karna sistem akutansi

merupakan dasar pengendalian intern dan tanpa adanya pengendalian intern ,

sistem akutansi gaji dan upah belum bias dikatakan berjalan dengan baik

Hubungan sistem akutansi gaji dan upah dengan pengendalian yang baik

memerlukan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Prosedur

Prosedur penetapan dan pembayaran gaji dan upah dibagi dalam beberapa tahap :

a. Penentuan dan pencatatan waktu kerja sebagai dasar untuk menghitung besarnya

gaji dan upah

b. Melakukan perhitungan atas gaji dan upah

c. Mengadakan pemeriksaan atas perhitungan, pencatatan dan pembuatan daftar gaji

dan upah

d. Melakukan pembayaran dan penyimpanan gaji dan upah yang belum di ambil

oleh yang berhak

e. Pembebenan gaji dan upah kedalam kalkulasi harga pokok

2. Pelaksanaan

Prosedur yang telah di tetapkan itu harus di jalankan oleh orang yang cakap,

meliputi keahlian,pengetahuan ketelitian dan adanya wewenang yang cukup.

32
3. Pemisahan Fungsi

Pelaksaaan prosedur yang telah di tetapkan dilakukan oleh yang cakap saja

tidak cukup, sebab dalam sistempengendalian tidak akan berfungsi apabila suatu

prosedur dikerjakan oleh seorang dari awal sampai akhir.

Maksud dari pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah kemungkinan

terjadinya kecurangan atau kesalahan didalam perhitungan pada waktu

pembayaran.

2.2 Kerangka Berfikir

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya sangat bergantung

pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan. Tidak terkecuali di

PT.TRISULA ini, agar perusahaan dapat berkembang dan bertahan maka sangat

diperlukan tenaga kerja yang berkualitas dengan tingkat gaji dan upah yang

berbeda sesuai dengan prestasi yang telah disumbangkan kepada perusahaan.

Karena aktivitas penggajian dan pengupahan bersifat berulang-ulang dan rutin,

maka diperlukan adanya suatu sistem informasi akuntansi penggajian dan

pengupahan agar dalam pelaksanaanya dapat terkoordinir dengan baik.

PT.TRISULA ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

industri mebel yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi penggajian dan

pengupahan dalam mendukung sistem penggajian dan pengupahannya. Dengan

adanya suatu sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang baik

dalam PT.TRISULA maka diharapkan akan diperoleh suatu sistem informasi

akuntansi yang tepat mengenai gaji dan upah. Secara sistematik kerangka berfikir

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

33
Gambar

Kerangka Berfikir

PT.TRISULA

SDM

SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN

Fungsi Dokumen Proseduri Pengendalian


Catatan Internal

TEORI SISTEM INFORMASI

AKUTANSI PENGGAJIAN DAN

PENGUPAHAN

EFEKTIF / TIDAK EFEKTIF

REKOMENDASI

34
2.3 METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengangkat

suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan

variabel mandiri baik hanya pada satu variabel saja atau lebih (Sugiyono,

2011:35) sedangkan pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2011:9). Dalam penelitian deskriptif

kualitatif, penulis menjelaskan hasil penelitian secara objektif atau apa adanya

berdasarkan pengamatan dari kacamata penulis dan fakta-fakta yang ditemui oleh

penulis sendiri.

B. Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini sudah dilaksanakan di kantor pusat PT.Trisula Bandung

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data penelitian, penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data di bawah ini:

1. Wawancara

35
Eisenberg (2002) sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2011:231)

mendefinisikan wawancara atau interview sebagai suatu pertemuan yang

melibatkan dua orang saling bertukar Informasi dan ide melalui tanya jawab

sehingga menghasilkan sebuah pengertian dan pemahaman tentang suatu

topik yang sedang dibahas.

Dalam penelitian kali ini penulis akan mewawancarai pihak-pihak yang

langsung bertanggungjawab terhadap penerapan sistem pengendalian internal

penerimaan kas.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik mengumpulkan dokumen-dokumen yang dapat

dijadikan data untuk mendukung penelitian. Dokumen sendiri adalah catatan

peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

lainnya (Sugiyono, 2011:240).

Dalam penelitian kali ini, penulis akan mencoba mengumpulkan dokumen

dan catatan yang dimiliki Dagadu yang mendukung terjadinya proses

pelaksanaan sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas seperti

faktur penjualan tunai, pita register kas, jurnal, kartu persediaan serta kartu

gudang, dll.

3. Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa

36
pertanyaan/pernyataan terbuka atau tertutup dan dapat diberikan kepada

responden secara langsung maupun via pos atau e-mail (Sugiyono, 2011:142).

Dalam penelitian kali ini, penulis menyusun kuesioner yang berisi

pernyataan-pernyataan indikator sistem pengendalian internal atas prosedur

penerimaan kas dari penjualan tunai yang dikelompokkan dalam lima section.

Section ini berasal dari aspek-aspek yang diambil dari konsep tentang

komponen-komponen sistem pengendalian internal.

D. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penelitian tentang sistem pengendalian

internal atas prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai yang diterapkan di

Dagadu, penulis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2011:1).

37
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, E. (2012). Perancangan sistem informasi akuntansi dengan menggunakan database

karyawan untuk meningkatkan keakuratan dalam melakukan perhitungan penggajian

pada PT DIS. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 01, No. 01, 86-89.

Danke, Y. (2012). Analisis perancangan sistem informasi akuntansi pada siklus penggajian

dalam rangka efektivitas pengendalian internal (Studi kasus pada perusahaan Plastik

Injection). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 01, No. 01, 22-26.

Diana, A., dan Setiawati, L. (2011). Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta: Andi.

Efferin, S., Darmadji, S.H., dan Tan, Y. (2008). Metode penelitian akuntansi:

Mengungkap fenomena dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Krismiaji. (2015). Sistem informasi akuntansi (Ed. ke-4). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kristanti, A. (2012). Perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas siklus

penggajian pada PT. Duta Audio Inti di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Akuntansi. Vol. 1, No. 1, 31-35.

Kriswanto. (2013). Analisis sistem informasi akuntansi penggajian pada PT XYZ.

Binus Business Review, Vol. 4, No.2, 865-878.

Lubis, A. I. (2014). Akuntansi keperilakuan (Ed. ke-2). Jakarta: Salemba Empat.

Lumanaw, K.R., dan Tinangon, J. (2016). Evaluasi penerapan sistem informasi akuntansi

penggajian untuk pengendalian intern pada PT. BPR Bitung Mapan Lestari di Kota

Bitung. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol. 4, No. 2, 224-

235.
Theodorus M. Tuankotta dalam bukunya “ Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan

Publik” Diterbitkan oleh lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Drs. Mulyadi Msc, Akt. Sistem Akuntansi,edisi II, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Universitas Gajah Mada Yogyakarta, tahun 198

Anda mungkin juga menyukai