Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas AKUNTANSI MANAJEMEN

Oleh :

Teni Kusherawati

Universitas Nasional Pasim


Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Tahun Ajaran 2018-2019

1
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulilah saya panjatkan kehadiraPt Allah SWT, atas limpahan rahmat serta
karunia-Nya maka saya dapat menyelesaikan makalPah ini dengan tepat waktu yang
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi manjemen dengan judul “
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN BISNIS’’.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada
1. Allah SWT, yang telah memberikan kami kemudahan serta kelancaran dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Dr.Rosye Rosaria Zaena,SE., M.Si., AK., CA yang telah membimbing saya.
3. Pihak-pihak yang membantu membagikan materi melalui internet dan sumber
referensi lainnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu saya berharap adanya kritik, saran,
dan usulan dari para pembaca

Bandung April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................1
1.4 Manfaat penelitian......................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................................2
2.1 Fungsi manajemen dan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen …………..…2

2.2 Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.......................................................5


2.3 Perubahan lingkungan bisnis.......................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................14
KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN..........................................................................14
BAB IV..................................................................................................................................................18
KESIMPULAN.......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi merupakan kebutuhan sebuah perusahaan. Bagaimana sebuah
Perusahaan melihat keadaan finansial perusahaannya pada suatu periode tertentu.
Adalah tugas seorang Akuntan untuk mencatat laporan keuangan suatu
perusahaan. Akuntansi Manajemen membahas lebih lanjut pencatatan laporan
keuangan untuk pihak internal (manajemen perusahaan). Maka, penulisan makalah
ini akan fokus untuk menjelaskan ruang lingkup akuntansi manajemen.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apa fungsi manajemen dan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen ?


2. Apa fungsi dan peran akuntansi manajemen dalam organisasi ?
3. Apa perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan ?
4. Bagaimana perubahan lingkungan bisnis ?

1.3 Tujuan Penelitian


Makalah ini bertujuan untuk :

1. Memahami fungsi manajemen dan kebutuhan akan informasi akuntansi


manajemen
2. Mengetahui fungsi dan peran akuntansi manajemen dalam organisasi .
3. Mengetahui perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan .
4. Mengetahu perubahan lingkungan bisnis.

1.4 Manfaat penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai
penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang akan dipelajari.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi manajemen dan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen

A. Fungsi-fungsi Manajemen

Sebuah perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien jika dikelola dengan cara yang
tepat. Para pengelola perusahaan, yaitu dewan komisaris, dewan direktur,dan para manajer,
tergabung ke dalam suatu kelompok yang disebut manajemen perusahaan. Manajemen inilah
yang bertanggungjawab untuk menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Proses manajemen dilakukan melalui aktivitas-aktivitas berikut ini:

1. Perencanaan (planning). Manajemen organisasi menentukan tujuan serta


mengidentifikasikan strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian meliputi pengaturan sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan strategi yang ditetapkan, termasuk
di dalamnya mengembangkan struktur perusahaan untuk membagi berbagai
tanggungjawab,tugas dan wewenang pada masing-masing bagian.
3. Pengarahan dan Pemberian Motivasi (directing/leading). Proses ini melibatkan
aktivitas operasional dari hari ke hari untuk menjaga kelancaran aktivitas organisasi, antara
lain melalui pemberian tugas kepada karyawan, penyelesaian masalah rutin, penyelesaian
konflik dan komunikasi efektif.
4. Pengendalian (controlling). Pengendalian berfungsi untuk memastikan tercapainya
tujuan organisasi. Aktivitas manajerial ini memonitor implementasi suatu rencana dan
melakukan tindakan koreksi yang diperlukan. Pengendalian biasanya dicapai dengan
menggunakan umpan balik, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan rencana.
Akuntansi manajerial berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer yaitu Orang
didalam organisasi yang memberikan arahan dan mengendalikan operasi organisasi.
Informasi akuntansi untuk menejemen memainkan peran yang penting dalam aktivitas
pokok menejemen terutama untuk perencanaan dan pengendalian.

2
Siklus Perencanaan dan pengendalian

B. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup


manajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu para manajer menjalankan perannya
dalam melakukan aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajer
dan karyawan menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dikelola
dalam suatu sistem, yaitu sistem informasi akuntansi manajemen.

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan


keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan memprosesnya untuk mencapai
tujuan khusus manajemen. Tidak ada suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input
atau proses, bahkan ouput dari sistem informasi akuntansi manajemen. Kriteria tersebut
bersifat fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang hendak dicapai manajemen.
Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:

3
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputuan.
Mengingat pentingnya informasi akuntasi manajemen ini, manajer dan penguna
lainnya harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Apapun bentuk orgasasinya,
baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, manajer harus memiliki kemampuan
yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi.

Proses Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dapat dideskripsikan melalui berbagai


kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan
pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya
pelanggan, anggaran, laporan kinerja. Model operasional dari sistem informasi akuntansi
manajemen diilustrasikan sebagai berik

Mengumpulkn Laporan Khusus


Mengukur Biaya Produk
Menyimpan Biaya Pelanggan
Menganalisa Anggaran
Peristiwa Ekonomi Melaporkan Laporan Kinerja
Komunikasi
Mengelola Pribadi

Masukan Proses Keluaran

pengguna

4
2.2 Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu:
sistem akuntansi manajeman dan sistem akuntansi keuangan. Kedua subsistem akuntansi
tersebut berbeda dalam tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan
untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi


pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan
memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Tujuan sistem informasi
akuntansi keuangan adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi
investor, kreditor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Informasi yang
dihasilkan digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran
aktivitas, dan ketentuan peraturan.

Sistem informasi akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna


internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi
yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat
keputusan.

Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:

1. Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship). Manajemen sebagai


wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan dan operasional perusahaan
kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi
perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-
satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggungjawaban yang lebih
terinci.
2. Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu sistem
akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena penyelenggaraan
dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang, hal tersebut juga akan
sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu
dan tenaga ekstra.

5
Beberapa perbedaan penting antara akuntansi manajemen dengan akuntansi
keuangan dapat diringkas sebagai berikut:

Perbedaan Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

1. Target pengguna Berfokus pada penyediaan Berfokus pada penyediaan


informasi untuk untuk informasi untuk pengguna
pengguna internal eksternal

2. Batasan input dan Tidak terikat aturan tertentu Pelaporan akuntansi keuangan
proses harus mengikuti prosedur
akuntansi yang ditetapkan oleh
pihak yang berwenang (Bapepam
& IAI di Indonesia)

3. Jenis informasi Informasi keuangan & non Informasi keuangan yang bersifat
keuangan, dimungkinkan juga objektif
informasi yang bersifat
subjektif

4. Orientasi Waktu Menekankan pada informasi Mencatat dan melaporkan


peristiwa yang sudah terjadi
tentang peristiwa di masa depan (data
historis)

5. Tingkat Agregasi Evaluasi internal dan Informasi yang disediakan


pembuatan keputusan
dilakukan berfokus pada kinerja perusahaan
berdasarkan secara keseluruhan
informasi yang sangat detail

6. Kedalaman Melibatkan aspek ekonomi Lebih spesifik


manajerial, teknik industri dan
ilmu manajemen (bersifat

6
multidisipliner)

Lebih menekankan pada


7. Keakuratan vs Tepat ketepat Lebih menekankan pada
waktu an waktu keakuratan

8. Verifikasi vs Relevansi Lebih menekankan pada Lebih menekankan pada


relevansi terhadap perencanaan kemampuan verifikasi
dan pengendalian

Akuntansi Keuangan :

1. Laporan ditujukan pada pihak internal & eksternal

2. Menekankan peringkasan keuangan dari aktivitas di masa lalu

3. Menekankan pada obyektifitas dan dapat diverifikasinya data-data keuangan.

4. Disususn untuk data keuangan perusahaan secara keseluruhan Taat pada PSAK

5. Bersifat mandatory (wajib) untuk laporan eksternal

Akuntansi Manajerial :

1. Laporan lebih ditujukan pada pihak internal

2. Menekankan pada keputusan yang memiliki dampak di masa datang

3. Menekankan pada relevansi dan fleksibilitas data

4. Menekankan pada ketepatan waktu.

5. Disusun secara detail untuk setiap unit organisasi.

6. Tidak perlu mengikuti aturan PSAK

7. Tidak Mandatori.

2.3 Perubahan lingkungan bisnis

Kompetisi dalam berbagai industri menjadi kompetisi global dan langkah-


langkah inovasi jasa dan produk mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Kondisi ini menguntungkan konsumen karena persaingan yang semakin intensif
mendorong harga lebih murah, kualitas lebih tinggi, dan semakin banyak pilihan.

Bagaimanapun sangat penting untuk memiliki apresiasi tentang

7
bagaimana organisasi melakukan transformasi untuk menjadi lebih kompetitif.
Sejak awal tahun 1980- an, beberapa perusahaan telah melakukan serangkaian
tahap program perbaikan, dimulai dengan just-in-time (JIT) dan melalui total
quality management (TQM), proses rekayasa ulang, dan serangkaian program
manajemen yang lain termasuk teori kendala (TOC). Bila program-program ini
dilakukan dengan tepat maka akan dapat meningkatkan kualitas, pengurangan
biaya, peningkatan output, meningkatkan pelayanan kepada konsumen, dan
akhirnya meningkatkan laba.

Just-in-Time (JIT)

Perusahaan yang menggunakan sistem pengendalian sediaan dan produksi


JIT akan membeli material dan memproduksi output sesuai dengan permintaan
aktual dari konsumen. Dalam sistem JIT, sediaan dikurangi sampai tingkat
minimum dan dalam beberapa kasus sampai nol.
Pendekatan JIT dapat digunakan baik untuk perusahaan dagang maupun
manufaktur. Sistem JIT akan menimbulkan dampak yang signifikan pada operasi
perusahaan manufaktur yang memiliki tiga kelas sediaan (bahan baku, barang
dalam

proses, barang jadi). Sediaan menimbulkan biaya, mengakibatkan adanya


inefisiensi dan konsumsi waktu berlebihan untuk menyelesaikan produk.

KONSEP JIT. Dalam kondisi yang ideal, perusahaan yang menjalankan sistem
JIT akan membeli bahan baku hanya untuk kebutuhan hari itu saja. Perusahaan
tidak memiliki sediaan BDP pada akhir hari tersebut, dan semua barang jadi yang
diselesaikan hari itu telah dikirimkan kepada konsumen begitu produksi selesai.
Dalam lingkungan JIT, arus barang dikendalikan dengan pendekatan pull
(pull approach), yaitu pada level akhir perakitan, sinyal dikirim ke workstation di
belakangkanya. Sinyal mengindikasikan sejumlah partisi dan bahan-bahan yang
akan dikerjakan padajam-jam berikutnya untuk memenuhi permintaan konsumen.
Dalam sistem manufaktur konvensional, digunakan pendekatan push,
yaitu jika suatu workstation telah menyelesaikan pekerjaannya, barang setengah
jadi segera dikirim ke workstation berikutnya tanpa melakukan analisa apakah
workstation tersebut siap atau belum untuk menerima kiriman barang ½ jadi
tersebut.

JIT Pull Approach

Order JIT
8
Untuk bahan baku

pemasok Bagian Bagian oven Bagian


pencampuran penjualan
Konsumen

Pembelian JIT. Perusahaan menyandarkan pada pemasok yang benar-benar


dapat dipercaya. Pemasok yang dapat diandalkan diikat dengan kontrak jangka
panjang. Pemasok mengirimkan bahan yang diperlukan beberapa saat sebelum
barang tersebut digunakan.
Pemasok harus menyediakan barang yang memenuhi standar kualitas
perusahaan (tidak cacat). Karena sistem JIT sangat rentan terhadap gangguan,
barang cacat tidak dapat ditoleransi.

Perusahaan yang menggunakan JIT biasanya dapat menghemat biaya


dalam jumlah yang signifikan. Perusahaan yang menggunakan sistem JIT tidak
harus menghilangkan sama sekali sediaannya.

Elemen Kunci JIT :

a. memperbaiki layout produksi.

Dalam sistem JIT, seluruh mesin yang digunakan untuk memproses produk
tertentu disatukan dalam suatu lokasi tertentu. Pendekatan ini menjadikan lay out
pabrik mini untuk masing-masing produk, sehingga biasa disebut sebagai pabrik
terfokus atau pabrik dalam pabrik (factory within factory).

b. Mengurangi waktu Setup

Setup berisi aktivitas menyiapkan bahan, mengubah setting mesin,


mempersiapkan peralatan, dan melakukan pengujian. Jika peralatan dirancang
untuk satu jenis produk, maka tidak diperlukan lagi setup berulang-ulang dan
jumlah unit produksi dapat dipenuhi berapapun diinginkan.
c. Zero Defect dan JIT

d. Karyawan yang fleksibel

Lay Out Produksi berdasarkan JIT

9
Aliran Produk A Aliran Produk B

Mesin drilling Mesin Shoping


Mesin drilling

Mesin Perakitan
Perakitan Pemotong
Mesin pemotong

Bahan datang unit selesai bahan datang unit


selesai

Departemen Penerimaan dan Pengiriman

JIT Pull Approach untuk Aliran Barang

Keuntungan yang diperoleh dengan penerapan JIT :


1.      Modal kerja dapat ditunjang dengan adanya penghematan karena penggunaan biaya-biaya
persediaan.
2.      Lokasi yang tadinya untuk menyimpan dapat di gunakan untuk aktivitas lain sehingga
produktivitass meningkat.
3.      Waktu untuk melakukan aktivitas produksi berkurang sehingga dapat menghasilkan jumlah
produk lebih banyak dan lebih cepat merespon konsumen.
4.      Tingkat produk cacat berkurang mengakibatkan penghematan dan kepuasan konsumen
meningkat.

Ada 2 karekteristik utama total Quality manajemen (TQM) yaitu :


1.      Fokus pada pelayanan konsumen
2.      Pemecahan masalah secara sistematik dengan menggunakan tim yang ada digarda depan.

10
Tim garda depan ini dibekali dengan berbagai macam alat-alat khusus yang spesifik.
Salah satu alat manajemen itu adalah bechmarking yang dilakukan dengan memepelajari
organisasi-organisasi yang terbaik yang ada untuk menjalankan tugas-tugas tertentu.

Total Quality Management (TQM)

Pendekatan paling populer dalam rangka perbaikan terus menerus disebut total quality
management. Ada dua karakteristik TQM yaitu :
1. fokus pada pelayanan konsumen

2. pemecahan masalah secara sistematis oleh tim di garda depan.


Filosofi dari manajemen kualitas adalah perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan
yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero-defect),
menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” di masa lalu. Penekanan pada kualitas
telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang mampu
menyediakan informasi operasional dan keuangan mengenai kualitas termasuk informasi
jumlah produk cacat, laporan biaya kualitas, laporan trend biaya kualitas, dan laporan kinerja
biaya kualitas.

Siklus Plan-Do-Check-Act sering disebut Deming Wheel. Yaitu pendekatan


sistematis yang didasarkan pada fakta untuk melakukan perbaikan terus menerus.
Plan, mempelajari proses yang ada, mengumpulkan data, analisa data untuk
identifikasi kemungkinan-kemungkinan, menyusun rencana perbaikan,
memutuskan bagaimana mengukur perbaikan.
Do, Jika memungkinkan menerapkan rencana dalam lingkup kecil, mengumpulkan data.

Check, mengevaluasi data yang diperoleh pada fase Do, apakah ada perbaikan?

Act, jika sukses adakan perubahan permanen, jika tidak sukses coba lagi.

Proses Reengineering (Rekayasa Ulang).

Yaitu pendekatan yang lebih radikal dibandingkan dengan TQM. Sebagai


ganti perbaikan sistem yang dirancang serial dan bertahap, dalam proses
reengineering suatu proses bisnis diplot dalam suatu diagram secara detail,
dikritisi, dan kemudian dirancang ulang untuk menghilangkan langkah-langkah
yang tidak diperlukan, mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, dan
pengurangan biaya.
Proses reengineering berfokus untuk menyederhanakan dan
menghilangkan aktivitas yang tidak bermanfaat. Ide pokoknya adalah bahwa
setiap aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah terhadap produk dan jasa harus
dihilangkan.

11
Theory of Constraint (TOC)

Constraint atau kendala adalah segala sesuatu yang menghambat anda untuk
memcapai apa yang anda inginkan. Karena kendala menjadi penghambat untuk
meraih apa yang diinginkan, pengelolaan berdasarkan TOC menjadi faktor kunci
sukses.

SUMBER-SUMBER DATA AKUNTANSI MANAJEMEN

Sistem akuntansi (Accounting System) adalah suatu mekanisme formal untuk


menghimpun, mengorganisasikan, dan mengkomunikasikan informasi tentang
aktivitas- aktivitas organisasi. Sistem yang lazim terdapat dalam perusahaan
adalah :

 Sistem pesanan yang masuk (order entry system) : pesanan-pesanan penjualan


dari para pelanggan diproses dan dipenuhi, dan pelanggan-pelanggan
kemudian ditagih untuk pembelian-pembeliannya.
 Sistem penerimaan kas (Cash receipt system) : penerimaan-penerimaan kas
dari para pelanggan dicatat dan kas tersebut lalu disetorkan ke bank.
 Sistem pembelian (purchase system) : dalam perusahaan eceran, barang
dagangan dipesan, diterima, dan dicatat.
 Sistem perencanaan dan pengendalian produksi (production planning and
control system) : dalam perusahaan pabrikasi, skedul produksi disusun;
dilakukan pembelian bahan baku; bahan baku; tenaga kerja; dan perlengkapan
dibuat jadwalnya; dan keluaran produksi dipantau.
 Sistem pengeluaran kas (cash disbursement system) : semua pembayaran
untuk pembelian dan aktivitas-aktivitas lainnya dilakukan dan dicatat.
 Sistem personalia (personnel system) : semua peristiwa personalia dicatat.
Aktivitas- aktivitas pokok meliputi pengangkatan, tunjangan-tunjangan, gaji,
evaluasi, dll.
 Sistem akuntansi umum (general accounting system) : data dari semua sistem
transaksi lainnya dikumpulkan, dan sebagian besar laporan manajemen dan
laporan keuangan dihasilkan. Proses penganggaran merupakan bagian dari
sistem ini.

12
BAB III

KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

A. Konsep biaya

Biaya (cost) adalah sejumlah pengorbanan sumber daya ekonomi (kas


atau equifalen kas) untuk melekukan suatu kegiatan yang diharapkan akan
menghasilkan mamfaat ekonomi (pendapatan) dimasa yang akan datang.
Sejumlah kas yang dikeluar kan untuk membeli bahan baku akan menjadi biaya
bahan baku tersebut. Demikian juga upah tenaga kerja yang dibayarkan dan
overhead pabrik yang digunakan untuk memproduksi produk jadi merupakan
biaya produk jadi tersebut. Sebelum terjual,produk jadi tersebut merupakan
aktiva yang disajikan di neraca sebesar biayanya. Jika produk jadi tersebut
terjual, maka biaya yang melekat padanya akan disajikan sebagai beban
(expensive) dilaporan laba rugi. Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai
macam kelompok biaya.

Jenis-jenis biaya:

Dasar Pengelompokan Jenis Biaya


Fungsi Organisasi 1. Biaya produksi
A. Biaya bahan Baku
B. Biaya Tenaga Kerja
C. Biaya
2. Overhead Biaya
Non Produksi
a. Biaya Administrasi
b. Biaya Penjualan
Perioda Penandingan 1. Biaya Produksi
2. Biaya Periodik
Ketelusuran Ke Objek Biaya 1. Biaya Langsung

13
2. Biaya Tidak langsung
Perubahan Volume Kegiatan 1. Biaya Tetab
2. Biaya Varibel
3. Biaya Campuran
Kemampuan Manajer untuk 1. Biaya terkendali
mengendalikan 2. Biaya Tak terkendali
Pengambilan Keputusan 1. Biaya Relevan
2. Biaya Tidak Relevan
Dampak Keputusan Terhadap Biaya 1. Sunk cost
Keluar 2. Out Pocket Cost
B. Objek Biaya , Keterlancaran dan Penelusuran

Suatu Objek biaya (Cost Object) adalah objek apapun, seperti produk,,
pelanggan, dapartemen, proyek , aktivitas, dll ,dimana biaya diukur dan
dibebankan padanya .Contoh : Sebuah mobil adalah objek biaya jika kita ingin
menentukan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah mobil .
Akhir- akhir ini , aktivitas, yaitu suatu unit dasar dan pekerjaan yang dilakukan
dalam organisasi, juga digunakan sebagai objek biaya. Misalnya: Pemindahan
bahan dan barang , pemeliharaan peralatan perancangan produk , pemeriksaan
produk dsb.

Keterlacakan (Trability) adalahkemampuan untuk membebankan biaya


pada suatu objek yang layak secara ekonomis melalui suatu hubungan sebab
akibat.

1. Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya-biaya yang dapat dengan


mudah dan akurat dilacak keobjek biaya .Contoh : Biaya bahan Baku
,Biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya tidak langsung (Indirect cost) aalah biaya-biaya yang tidakdapat
denganmudah dan akurat dilacak ke objek biaya. Contoh: Biaya bahan
Tidak langsung (bahan untuk pemeliharaan peralatan) dan biaya tenaga
kerja tidaklangsung(petugas kebersihan, petugas keamanan).

Penelusuran (tracing) adalah pembebanan biaya ke objek biaya dengan


menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi
oleh objek biaya.

1. Penelurusan langsung (direct tracing) merupakan proses


pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusu dan secara
fisik berhubungan dengan suatu objek biaya. Biasanya dilakukan
melalui pengamatan/observasi secara fisik. Contoh: penggunaan roda,
14
suku cadang dan upah tenaga.
2. Penelusuran tidak langsung (indirect tracing) merupakan pengguanaan
penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak
merupakan faktor penyebab teramati yang mengukur konsumsi sumber
daya oleh objek.

C. Biaya Produk untuk Pelaporan Keuangan Eksternal

Untuk tujuan kalkulasi biaya, untuk pelaporan keuangan eksternal, dapat


dikelompokan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi.

Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang


dan penyediaan jasa. Biaya produksi dikelompokan menjadi:

1.) Biaya Bahan langsung.

Adalah bahan yang secara langsung dapat ditelusuri ke barang atau


jasa yang diproduksi. Contoh: Besi pada mobil, kayu pada furniture,
kain pada pakaian dll.
2.) Biaya Tenaga kerja langsung

Yaitu biaya tenaga kerja yang dapat secara langsung ditelusuri ke


barang atau jasa yang diproduksi. Contoh: Gaji buruh di Pabrik, dan
perawat pada operasi.
3.) Biaya Overhead

Yaitu seluruh biaya produksi lain, selain biaya bahan langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Contoh: Depresiasi bangunan dan
peralatan, pemelirahaaran peralatan, supervise, pajak dll.

Biaya Bahan langsung dan Biaya tenaga kerja langsung termasuk pada
biaya utama (Prime cost). Sedangkan Biaya tenaga kerja langsung dan biaya
Overhead termasuk pada biaya konversi (conversion cost).

Biaya non produksi adalah adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi
perancangan dan pengembangan, pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan
dan administrasi umum.

Biaya non produksi dibagi menjadi:


1.) Biaya Penjualan

2.) Biaya Administrasi

D. Perilaku aktivitas Biaya

15
Konsep perilaku biaya.
Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam
hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas. Perilaku biaya
menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam
hubungannya dengan perubahan output aktivitas.

Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat membedakan biaya


menjadi:
1.) Biaya tetap (fixed cost). Adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh
perubahan jumlah output.
2.) Biaya variabel (variable cost). Adalah biaya yang jumlahnya
berubah- ubah, dipengaruhi oleh perubahan jumlah output.
3.) Biaya campuran (mixed cost). Adalah biaya yang memiliki
komponen biaya tetap dan biaya variabel.

16
BAB IV

KESIMPULAN

Akuntansi manajerial memfokuskan bagaimana seharusnya manajer menggunakan data


akuntansi di dalam organisasinya untuk menjalankan tiga fungsi pokok dalam organisasi: (1)
Perencanaan, (2) Aktivitas pengendalian, (3) Membuat keputusan. Tujuan dari akuntansi
manajerial menunjukkan informasi apa yang dibutuhkan, dari mana informasi, dan
bagaimana informasi tersebut dapat diperoleh, dan bagaimana informasi ini dapat digunakan
oleh manajer untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam hal perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Sasaran terpenting akuntansi manajerial selalu memberikan
penyajian topik-topik yang relevan secara jelas dan seimbang. Dengan kata lain, semboyan
untuk Akuntansi Manajerial edisi ini adalah relevansi, keseimbangan, dan menekankan pada
kejelasan. Dalam edisi ini difokuskan pada relevansi dengan mencakup topik-topik terbaru
seperti balanced scorecard, activity-based costing dan activity-based management, dan teori
kendala (theory of constrains).

DAFTAR PUSTAKA

Managerial Accounting, Garrison & Noreen, Prantice Hall, 2005.


Hansen & Mowen, Management Accounting, Prentice Hall, 2000.
17
Anonim. “Ebook Modul Akuntansi Manajemen 2007”. Diunduh dilaman academia.edu.
Anonim. “Pengertian Akuntansi Manajemen”. Artikel dapat ditemukan dilaman:
ilmuakuntansi.web.id

18

Anda mungkin juga menyukai