Dosen :
Disusun Oleh :
Deliya Novita Sari 43219010021
S1 Akuntansi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ringkasan ini dengan tepat waktu, tanpa adanya bantuan dari-Nya
mungkin makalah ringkasan ini tidak akan terselesaikan dengan baik.
Makalah ringkasan ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang Audit Siklus
Penggajian dan Personalia, yang kami sajikan dari hasil pengamatan berbagai sumber. Makalah
ringkasan ini disusun melalui banyak rintangan, baik itu yang datang dari diri sendiri maupun
faktor lain dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan maka makalah
ringkasan ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang ringkasan “Audit Siklus Penggajian dan Personalia” sebagai
salah satu Tugas sesi 8 dari Universitas Mercu Buana. Saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada Bu Rina Yuliastuty Asmara, Dr. MM selaku dosen mata kuliah Pengauditan II dan
teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ringkasan ini dapat memberikan kita dapat memahami konsep siklus
penggajian dan personalia. Karena makalah ini masih banyak kekurangan, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................................4
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................19
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap transaksi
aliran kekayaan antar individu di dalam masyarakat diukur dengan satuan uang. Untuk
mendapakan berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat modern memerlukan
uang sebagai ukuran transaksi. Pengunaan uang telah menerobos ke semua aspek
kehidupan. Manusia modern memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar
individu di dalam masyarakat. Kebutuhan akan informasi akuntansi berkembang sejalan
dengan perkembangan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Setiap pihak yang diserahi wewenang untuk mengelola kekayaan investor
berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kekayaan tersebut kepada
investor. Dalam mempertanggungjawabkan kekayaan, manajemen perusahaan
mengunakan akuntansi sebagai bahasa komunikasi. Untuk itu, perusahaan perlu
menyelengarakan akuntansi yang memungkinkan disajikannya laporan
pertanggungjawaban kepada para investor. Pertanggungjawaban keuangan memerlukan
dua unsur yaitu: kompetensi dalam bidang akuntansi dan keandalan informasi akuntansi
yang dihasilkan. Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat, semakin kompleks
transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarkat tersebut, sehingga memerlukan
kompetisi yang tinggi untuk mencerminkan transaksi keuangan mereka dengan informasi
akuntansi.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran
pertanggungjaawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam
profesi akuntan publik mampu menghasilkan jasa yang menjadikan masyarakat dapat
memperoleh informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan yang andal bagi
masyarakat penting dalam menggambil keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi
secara efektif dan efesien.
Dalam makalah ini siklus kegiatan perusahaan akan digunakan sebagai objek
pengujian pengedalian khususnya jasa penggajian atau personalia yang berhubungan
langsung dengan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor penting
perusahaan dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan . Salah satu kewajiban
perusahaan adalah pemberian gaji sebagai balas jasa perusahaan. Pemberian jasa ini
merupakan proses yang dalam pelaksanaannya butuh suatu pengendalian yang memadai
agar tidak terjadi penyimpangan. Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat
penting, biaya gaji merupakan biaya yang membutuhkan jumlah yang cukup besar
dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya audit atas penggajian guna menghindari
berbagai macam kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan siklus penggajian. Bertolak dari
uraian diatas, penulis membahas tentang siklus penggajian beseta prosedur-prosedur nya.
Penulis memberikan judul makalah Audit Siklus Penggajian dan Personalia.
Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian. Penggajian hanya memiliki satu kelas karena
penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi
dalam periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait. Akun-akun yang
terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan pajak biasanya bernilai kecil
dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan,
bahkan perusahaan yang kecil sekalipun. Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan
pembayaran pajak penggajian diatur oleh pemerintah. Adanya ketidakadilan dalam pembagian
gaji karyawan dapat menimbulkan masalah moral.
2. Berbagai bentuk tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, dan
sebagainya,
6. Rekening kas di bank, dengan sistem imprest atau dana tetap, yang khusus digunakan
untuk membayar gaji dan upah.
2.2 Fungsi Bisnis Dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan
Catatan Terkait
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan
diakhiri dengan membayar karyawan tsb atas jasa yang mereka laksanakan dan
pemotongan pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual.
Fungsi Bisnis Personalia dan Kesempatan Kerja
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen
tersebut jugamerupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal
atas informasi upah.Termasuk penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan
upah dan pengurangan.
Catatan personalia
Formulir otorisasi pengurangan
Formulir otorisasi tingkat pembayaran
Fungsi Bisnis Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian
Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang
pentingdalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam
empat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih .
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji
Kartu waktu
Tiket waktu pekerjaan
File transaksi penggajian
Jurnal atau daftar penggajian
File induk penggajian
Fungsi Bisnis Pembayaran Gaji
Cek gaji, ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai
pertukaran atas jasa yang dilaksanakanya. Jumlah cek tersebut merupakan
pembayaran kotor dikurangi pajak penghasilan dan potongan lainnya.
4. Asersi Penilaian dan Pengalokasian Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan
berusaha memperoleh bukti mengenai apakah saldo biaya gaji dan upah, bonus karyawan,
tunjangan, utang gaji dan upah, dan pajak penghasilan karyawan telah disajikan dalam
laporan keuangan pada jumlah yang tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo
tersebut diperoleh melalui penilaian dan pengalokasian sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Merancang pengujian atas rincian saldo akun kewajiban penggajian untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo. Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,
yang sering kali disebut sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses), biasanya
bersifat langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Dua tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah :
a. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (Keakuratan).
b. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang benar (Pisah
Batas).
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada
kurang saji atau akrual yang dihilangkan. Berikut ini adalah beberapa akun kewajiban yang
utama dalam siklus penggajian dan personalia :
i. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan
jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya,
dan pengeluaran kas periode selanjutnya. Jika pengendalian internal sudah beroperasi
secara efektif, pisah batas dan keakuratan dapat dengan mudah diuji pada saat yang
bersamaan dengan prosedur tersebut.
ii. Gaji dan Upah Akrual Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum
menerima upah yang telah menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir
hingga periode selanjutnya. Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji dan
upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan yang harus diikuti secara
konsisten dari tahun ke tahun.
iii. Komisi Akrual Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini umumnya
lebih sulit diverifikasi karena perusahaan seringkali memiliki beberapa jenis
perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya.
iv. Bonus Akrual Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar
kepada para pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga
kelalaian untuk mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi
atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya dengan
jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
v. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya Akrual dari
kewajiban – kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan tahun sebelumnya
merupakan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi kewajaran
jumlahnya.
vi. Pajak Penggajian Akrual Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak pengangguran
negara bagian serta federal dapat diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir
pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah
harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
vii. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban Disini pos yang paling penting
adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji dan komisi penjualan, serta tenaga
kerja manufaktur langsung. Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan
yang relatif sedikit terhadap akun – akun laporan laba rugi pada sebagian besar audit
selain prosedur analitis, pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi,
dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
viii. Kompensasi Pejabat Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya
harus dimasukkan dalam laporan 10-K SEC dan SPT pajak penghasilan federal.
Verifikasi kompensasi pejabat juga dijamin karena beberapa individu mungkin saja
mampu membayar dirinya sendiri lebih besar dari jumlah yang diotorisasi.
ix. Komisi Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi
untuk setiap jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika
informasi yang diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu untuk menguji pembayaran
komisi tahunan atau bulanan untuk tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total
pembayaran komisi.
x. Beban Pajak Penggajian Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula mula merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun. Total pajak penggajian
kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan
penggajian yang dikenakan pajak.
xi. Total Penggajian Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak
penggajian adalah rekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum
dengan SPT pajak penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian tersebut
adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non
penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
xii. Tenaga Kerja Kontrak Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi
melakukan kontrak dengan organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang
dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan membandingkan jumlah dengan
kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dan perusahaan jasa
luar.
Risiko bawaan asersi penilaian atau alokasi pada siklus jasa personalia mungkin
saja tinggi karena adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah misalnya
besarnya volume, perhitungan gaji dan upah berdasar satuan jumlah produk yang
dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji berikut bonus dan
kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun sering tidak
material.
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji dan
upah dibedakan atas prsedur: pengujian pengendalian biaya gaji dan upah, dan pengujian
pengendalian pendistribusian cek gaji. Pengujian substantif saldo utang gaji dan upah
meliputi: prosedur analitis, perhitungan kembali utang gaji dan upah yang dibebankan,
verifikasi kompensasi eksekutif, dan menganalisis penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S.Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Edisi 12-
Jilid 2.Erlangga. Jakarta.
Yuliastuty Asmara, Rina. Modul Mata Kuliah Pengauditan II : “Siklus Penggajian dan
Personalia”. Universitas Mercu Buana.