Disusun Oleh :
Kelompok 1
NAMA NIM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Tugas Makalah Auditing II tentang “Audit
Siklus Penggajian dan Personalia” ini dapat terselesaikan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia serta Dokumen
dan Catatan Terkait...............................................................................5
2.2.1 Akun dalam Siklus Penggajian dan Personalia.........................5
Personalia..................................................................................6
Personalia..................................................................................9
Personalia................................................................................12
ii
2.5 Pertimbangan Struktur Pengendalian Intern.......................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................40
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat penting, biaya gaji
merupakan biaya yang membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan
yang lain. Sehingga perlu adanya audit atas penggajian guna menghindari
berbagai macam kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan siklus penggajian.
1. Akun dan dokumen apa saja yang terkait dalam audit siklus penggajian dan
personalia?
2. Fungsi fungsi apa saja yang terkait dalam audit siklus pengganjian dan
personalia?
3. Apa tujuan dari audit siklus pengganjian dan personalia?
2
6. Bagaimana pengujian pengendalian dalam audit siklus penggajian dan
personalia?
7. Bagaimana pengujian substantif dalam audit siklus penggajian dan personalia?
1. Mengetahui akun dan dokumen yang terkait dalam audit siklus penggajian
dan personalia.
2. Mengetahui fungsi audit siklus penggajian dan personalia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan
pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Ketidaktepatan dalam
penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja dapat mengakibatkan salah saji
laba bersih yang material.
Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya :
Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan
dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam
periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait.
Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan
potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi
selama tahun bersangkutan.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan yang kecil sekalipun.
Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak
penggajian diatur oleh pemerintah. Adanya ketidakadilan dalam pembagian
gaji karyawan dapat menimbulkan masalah moral.
4
2.1 Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai degan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
umum.
Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya digunakan
pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat
apabila karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja
terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada
akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia serta Dokumen
dan Catatan Terkait
2.2.1 Akun dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus penggajian dan personalia melibatkan perolehan jasa dari
karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang
tepat untuk jasa tersebut. Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan
upah. Transaksi ini mempengaruhi beberapa rekening berikut:
6. Rekening kas di bank, dengan sistem imprest atau dana tetap, yang
khusus digunakan untuk membayar gaji dan upah.
5
Hubungan antar rekening tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
6
Kolom ketiga mengidentifikasi empat fungsi bisnis dalam siklus
penggajian dan personalia yang umum serta mengilustrasikan hubungan
antara fungsi bisnis, kelas transaksi, akun-akun, dan dokumen serta catatan.
Catatan personalia
8
a. Kartu waktu
a. Cek gaji
9
terpisah di mana saldo bernilai kecil dipertahankan. Akun imprest
membatasi exposure klien terhadap kecurangan penggajian, serta
menyederhanakan rekonsiliasi rekening bank penggajian.
1
4. Penyiapan SPT Pajak penggajian dan pembayaran pajak
1
• Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
1
g. Jurnal atau data penggajian
1
j. Rekonsiliasi rekening bank penggajian
1
tarif gaji dan upah atau kenaikan jabatan.
1
3. Fungsi pelaksana absensi dan data waktu kerja (Preparing Attendance
dan Time Keeping Data)
Fungsi ini sangat penting dalam audit gaji dan upah karena secara
langsung mempengaruhi biaya gaji dan upah suatu periode.
4. Fungsi pelaksana gaji dan upah (Preparing the Payroll)
Fungsi ini dipegang oleh departemen gaji dan upah serta EDP (pada
sistem komputer). Departemen ini mengolah data jam kerja karyawan
untuk menentukan (menghitung) gaji dan upah yang didukung dengan
voucher gaji dan upah.
5. Fungsi pencatat gaji upah (Recording the Payroll)
1
2.3 Tujuan Audit Terhadap Siklus Gaji dan Personalia
Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan
keuangan.
1
menghimpun bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat telah
tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan
1
2.4 Program Audit
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji dan
upah dibedakan atas prosedur:
1. Pengujian Pengendalian
2
b. Pengujian Pengendalian Pendistribusian Gaji dan Upah
Langkah-langkahnya:
1. Pilih dan minta sampel cek gaji yang sudah di-cancelled.
4. Cocokkan.
b. Prosedur analitis
1. Bandingkan saldo gaji, upah dan rekening terkait dengan saldo tahun
sebelumnya.
2. Bandingkan saldo dan anggaran.
3. Hitung rasio.
c. Detail transaksi
1. Telusuri nama dan tarif gaji dan upah untuk dasar pencatatannya.
2. Telusuri waktu yang tampak pada kartu hadir dan pulang serta laporan
yang ditandatangani mandor.
3. Tentukan dasar pengurangan dan penggajian dan bandingkan dengan
catatan pengurangan yang telah diotorisasi.
4. Bandingkan total gaji dan upah dan rekening terkait dari data yang
2
dibuat.
5. Adakan observasi pengadaan mesin absensi dan kartu absensi yang
tidak digunakan.
2
d. Detail Saldo
1. Lingkungan Pengendalian
2
2. Penaksiran Risiko
2
4. Pemisahan tugas. Pembebanan tanggung jawab ke orang yang berbeda untuk
memberikan otorisasi transaksi penggajian dan pengupahan, pencatatan
transaksi penggajian dan pengupahan, menyelenggarakan penyimpanan aktiva
yang dikelola dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan atau kesempatan
orang untuk berbuat curang.
2.7 Penghimpunan dan Pendokumentasian Pemahaman
1. Review Pendahuluan
2
Risiko overstatement meliputi:
Kedua risiko pertama diatas berhubungan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian. Sedangkan risiko ketiga berkaitan dengan asersi penilaian dan
pengalokasian.
2
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan
bagian paling penting dalam menguji penggajian, namun hal ini tidak bersifat
ekstensif. Banyak auditor menghadapi resiko salah saji material yang rendah,
walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang signifikan dari total beban.
Ada tiga alasan untuk hal ini :
2
Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian
internal, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi bagi
setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, kita harus mengenal hal – hal
berikut:
Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan
personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran
kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia, yang mengendalikan
aktivitas penggajian kunci, seperti menghapus atau menambahkan karyawan.
Pemprosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah
ditandatangani.
2
2. Otorisasi yang tepat
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat sistem penggajian.
Kartu waktu dan catatan diperlukan untuk karyawan per jam atau paruh-
waktu. Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat potongan atau
sistem intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda. Bagi banyak
perusahaan, catatan waktu harus memadai untuk mengakumulasi biaya
penggajian menurut pekerjaan atau penugasan.
4. Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus
ditandatangani oleh karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus
didistribusikan oleh seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak diklaim atau dicairkan harus
dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tanda
tangan, akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
5. Pengecekan yang Independen atas Kinerja
2
6. Penyiapan Formulir Pajak Penggajian
Mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk
perusahaan (karyawan yang tidak ada) sering kali diakibatkan oleh masih
dibayarnya cek karyawan padahal dia sudah berhenti bekerja. Contoh orang
yang melakukan jenis penggelapan ini adalah mandor atau rekan karyawan.
Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada
cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk
mengetahui tanda tangan yang diotorisasi. Untuk menguji karyawan yang
tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal
penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah
karyawan telah benar-benar bekerja selama periode penggajian.
8. Pengujian atas Kecurangan Waktu
3
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk
Penggajian
3
2.10 Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo
Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren untuk
akun kewajiban penggajian.
Jika sebagian besar transaksi melibatkan kas, ada resiko inheren berupa
kecurangan penggajian. Karena itu, auditor sering kali mempertimbangkan
pentingnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian. Hal ini
juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang secara signifikan
membebankan tenaga kerjanya ke persediaan, yang berpotensi menimbulkan
misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau di antara kategori
persediaan.
3
penggajian.
3
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus penggajian
dan personalia seperti pada setiap siklus lainnya.
MUNGKIN
Membandingkan saldo akun Salah saji akun beban
beban penggajian dengan tahun – penggajian
tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan kenaikan tingkat upah
dan
kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja Salah saji tenaga kerja langsung
langsung sebagai persentase dari dan persediaan
penjualan dengan tahun – tahun
sebelumnya
3
Membandingkan beban komisi Salah saji beban komisi dan
sebagai persentase dari penjualan kewajiban komisi
dengan tahun – tahun
sebelumnya
Membandingkan beban pajak Salah saji beban pajak
penggajian sebagai persentase penggajian dan kewajiban pajak
dari gaji dan upah dengan tahun – penggajian
tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan perubahan tarif pajak
Membandingkan akun pajak Salah saji pajak penggajian
penggajian akrual dengan tahun – akrual dan beban pajak
tahun sebelumnya penggajian
Berikut ini ilustrasi atas prosedur analitis untuk akun – akun neraca serta
laporan laba rugi dalam siklus penggajian dan personalia :
3
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa
tidak ada kurang saji atau akrual yang dihilangkan. Berikut ini adalah
beberapa akun kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia
:
Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah
yang telah menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga
periode selanjutnya. Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji
dan upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan yang harus diikuti
secara konsisten dari tahun ke tahun.
Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakrualkan
upah dan mengetahui hal tersebut konsisten dengan tahun sebelumnya,
prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan
adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin
dari setiap signifikansi saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah
hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
3. Komisi Akrual
Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasi karena perusahaan seringkali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan
dengan komisi lainnya.
3
Dalam memverifikasi komisi akrual, hal yang pertama yang perlu
dilakukan adalah menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian
menguji perhitungannya berdasarkan perjanjian tersebut. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun –
tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
4. Bonus Akrual
Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada
para pejabat dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga
kelalaian untuk mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material.
Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat
dewan direksi.
5. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya
Akrual dari kewajiban – kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan
tahun sebelumnya merupakan pertimbangan yang paling penting ketika
mengevaluasi kewajaran jumlahnya.
Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan
pertama kali, baru kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang.
Kebijakan perusahaan ini harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen
yang diberi kompensasi.
6. Pajak Penggajian Akrual
3
7. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban
Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor,
gaji dan komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung.
Auditor hanya perlu melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit
terhadap akun – akun laporan laba rugi pada sebagian besar audit selain
prosedur analitis, pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
Pengujian tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila
auditor mengungkapkan defisiensi yang signifikan atau kelemahan yang
material dalam pengendalian internal, salah saji yang signifikan dalam
pengujian kewajiban, atau varians utama yang belum dijelaskan dalam
prosedur analitis.
8. Kompensasi Pejabat
3
10. Beban Pajak Penggajian
Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan mula
mula merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak penggajian
dengan total penggajian untuk seluruh tahun. Total pajak penggajian
kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai
dengan penggajian yang dikenakan pajak.
Pada sebagian besar audit, perhitungan tersebut memerlukan banyak
biaya dan biasanya tidak diperlukan kecuali jika prosedur analitits
mengindikasikan bahwa terdapat masalah yang tidak dapat dipecahkan
melalui prosedur lainnya.
11. Total Penggajian
3
13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan
4
f. Memeriksa printout catatan personalia.
transaksi yang
f. Hanya karyawan yang ditolak oleh
4
ketika mereka komputer karena
dimasukkan. memiliki nomor
karyawan yang tidak
ada
a.Memeriksa catatan
a. Cek diotorisasi sebelum penggajian • Merekonsiliasi
dikeluarkan. menyangkut indikasi pengeluaran dalam
Transaksi persetujuan. jumlah penggajian
penggajian yang b. Memperhitungkan dengan pengeluaran
pada rekening bank
adal telah dicatat b. Cek gaji telah urutan cek gaji.
penggajian.
(kelengkapan) dipranomori dan c.Membahas dengan
• membuktikan
diperhitungkan. karyawan dan
rekonsiliasi bank.
c. Akun bank telah mengamati
direkonsiliasi secara rekonsiliasi.
independen.
4
dengan benar laporan ikhtisar. pembayaran kotor.
4
menyangkut indikasi • Mengecek
d. Pemotongan, termasuk otorisasi. pemotongan dengan
jumlah untuk asuransi d. Memeriksa otorisasi mengacu pada tabel
dan tabungan penggajian, dalam file pajak dan formulir
telah diotorisasi secara personalia. otorisasi dalam file
layak. personalia.
• Menghitung ulang
pembayaran bersih.
• Membandingkan cek
yang dibatalkan
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya.
4
pekerjaan untuk
penugasan pekerjaan
serta menelusuri ke
distribusi tenaga
kerja.
Transaksi a. Prosedur memerlukan a. Memeriksa prosedur •Membandingkan
penggajian telah pencatatan transaksi manual dan tanggal cek yang
dicatat pada tanggal sesegera mungkin setelah mengamati kapan tercatat dalam jurnal
pencatatan penggajian dengan
yang benar penggajian dibayarkan.
dilakukan. tanggal pada cek yang
(penetapan waktu).
b. Memeriksa indikasi dibatalkan dan kartu
b. Tanggal telah diverifikasi
verifikasi internal. waktu.
secara internal.
•Membandingkan
tanggal pada cek
dengan tanggal cek
tersebut dicairkan
bank.
Oleh karena biaya gaji dan upah umumnya merupakan biaya operasi
terbesar, maka rekening biaya gaji dan upah sangat material bagi laporan laba
rugi. Risiko bawaan asersi penilaian atau alokasi mungkin saja tinggi karena
adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah misalnya besarnya volume,
perhitungan gaji dan upah berdasar satuan jumlah produk yang dihasilkan maupun
jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji berikut bonus dan kompensasi yang
berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun sering tidak material.
Kebanyakan perusahaan memperluas struktur pengendalian internal atas transaksi
4
gaji dan upah. Oleh karena itu, auditor menerapkan pendekatan tingkat risiko
kontrol yang ditetapkan lebih rendah untuk sebagian besar asersi.
4
Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian auditor.
Kecurangan semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang dimasukkan
dalam daftar gaji, dan kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam menyusun
klasifikasi daftar gaji. Ini berarti ada karyawan yang dihitung dengan tarif yang
lebih tinggi. Disamping adanya kecurangan tersebut, akuntan harus
memperhatikan ketelitian perhitungan sejak penhitungan waktu hadir, insentif
sampai dengan pembuatan daftar gaji dan pembuatan slip gaji.
Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus
penggajian dan personalia, oleh karena itu hal hal yang harus dipertimbangkan
adalah :
a. Resiko audit yang utama timbul dari pemrosesan transaksi penggajian
4. Hitung kembali dan lakukan pengujian terhadap daftar gaji dan upah
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan
dengan kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi gaji,
upah per jam, dan insentif lembur (upah lembur), komisi, bonus, dan berbagai
bentuk tunjangan karyawan.
Tujuan audit siklus jasa personalia meliputi: (1) asersi keberadaan dan
keterjadian, (2) asersi kelengkapan, (3) asersi hak dan kewajiban, (4) asersi
penilaian dan pengalokasian, dan (5) asersi pelaporan dan pengungkapan.
Risiko bawaan asersi penilaian atau alokasi pada siklus jasa personalia
mungkin saja tinggi karena adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah
misalnya besarnya volume, perhitungan gaji dan upah berdasar satuan jumlah
produk yang dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji
berikut bonus dan kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji
akhir tahun sering tidak material.
4
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji
dan upah dibedakan atas prsedur: pengujian pengendalian biaya gaji dan upah, dan
pengujian pengendalian pendistribusian cek gaji.
Pengujian substantif saldo utang gaji dan upah meliputi: prosedur analitis,
perhitungan kembali utang gaji dan upah yang dibebankan, verifikasi kompensasi
eksekutif, dan menganalisis penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
4
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S.Beasley. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance Edisi 12-Jilid 2.Erlangga. Jakarta
https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/05/18/audit-siklus-penggajian-dan-
personalia/ (Diakses pada 26 April 2018).
https://www.academia.edu/32176335/Pengauditan_Siklus_Jasa_Personalia.docx
(Diakses pada 26 April 2018).