Anda di halaman 1dari 8

UTS AKUNTANSI MANAJEMEN

NAMA : AINI WAHYUNING PUTRI

NIM :19080694048

KELAS :AKUNTANSI 2019 B

TEORI

1. Jelaskan tentang TQM dan JIT dalam continues improvement dan berikan contoh
bagaimana kedua sistem tersebut diterapkan di perusahaan !
Jawab :
JIT adalah integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai pproduksi volume
tinggi dengaan minimum persediaan untuk bahan baku , wip, dan produk jadi . Dan
secara filosofi JIT adalah menghapuskan segala bentuk yang tidak terpakai dan cara
untuk mencapainya adalah dengan melakukan perbaikan terus menerus . Sedangkan
TQM adalah sebuah pendekatan praktis dan strategis dalam menjalankan roda organisasi
yang memfokuskan diri pada kebutuhan pelanggan dan kliennya dengan cara melibatkan
seluruh level tingkatan karyawan dalam mengerjakan peningkatan ataupun perbaikan
secara berkelanjutan. Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dihadapkan pada
persaingan global dan selalu berubahnya permintaan pelanggan sehingga perlu dilakukan
continous Improvement .

Contoh JIT dalam perusahaan : produsen mobil yang beroperasi dengan tingkat
persediaan yang rendah tetapi sangat bergantung pada rantai pasokan untuk memberikan
bagian yang dibutuhkan untuk merakit mobil , pada saat yang dibutuhkan . Akibatnya
produsen memberikan perintah kepada bagian perakita mobil hanya setelah pesanan
diterima . Contoh lain pada perusahaan manufaktur handphone perusahaan harus dapat
menerima model LCD Display yang benar dan jumlah yang dibutuhkan untuk satu hari
produksi dan pemasok LCD Display harus dapat mengirimkan dan tiba di gudang
produksi dalam batas waktu yang sangat singkat.
Contoh TQM dalam perusahaan : Bank BRI mandalo menjalankan fokus pelanggan
internal dengan melakukan pelatihan kepada karyawannya sehingga karyawan dapat
menjalankan tugas da kewajiban dengan baik serta dapat mencapai kepuasan pelanggan
melalui jasa – jasa yang diberikan seperti pembuatan rekening , perbaikan kartu ATM dan
lain , lain . Contoh lainnya seperti pada perusahaan penerbangan , saat terjadi penundaan
keberangkatan banyak para konsumen yang harus menunggu untuk memenuhi kepuasan
pelanggan tersebut perusahaan penerbangan harus membuat ruang tunggu senyaman
mungkin sehingga pelanggan dapat merasa nyaman sekalipun penerbangannya megalami
gangguan .

2. Jelaskan tentang Zero Based Budgeting dan Activity Based Budgeting dan apa yang
membuatnya berbeda dari anggaran tradisional .
Jawaban : Metode zero based budgeting adalah metode penganggaran berdasarkan
perkiraan tiap kegiatan tanpa mengacu pada rencana kegiatan atau hasil kegiatan periode
sebelumnya atau dengan kata lain pengganggarannya mulai dari nol . Jadi setiap kegiatan
akan dievaluasi secara terpisah . Sedangkan Activity Based Budgeting adalah suatu jenis
anggaran yang menggunakan beberapa rumus biaya untuk masing- masing aktivitas yang
terjadi berdasarkan penggerak biaya yang dikonsumsinya .

Anggaran Tradisional Zero Based Budgeting dan Activity Based


Budgeting
Berfokus pada memaksimalkan kinerja berfokus pada menyelaraskan seluruh
manager kegiatan perusahaan
Orientasi bersifat historis Orientasi bersifat continous improvement
Hanya berfokus pada sumber daya atau Berfokus pada input , output dan outcome
input yang digunakan
Tidak scara normal mempertimbangkan Melakukan koordinasi dengan pemasok
pemasok dan pelanggan dalam dan mempertimbangkan kebutuhan
penganggaran pelanggan dalam proses pelanggan
Dasar anggaran berdasarkan kinerja Berdasarkan kapasitas kemanfaatan
manager
Pendekatan bersifat rutin Pendekatan berdasarkan prioritas

Soal Praktek

1. Operasional perusahaan dalam satu bulan

Produk X Produk Y
Keterangan Jumlah Total
Jumlah Per Unit Jumlah Per Unit
Penjualan $120.000 $1.20 $80.000 $0,80 $200.000
Beban Variabel 60.000 0,60 60.000 0,60 120.000
Margin Kontribusi $60.000 $0,60 $20.000 $0,20 80.000
Beban Tetap 50.000
Laba Bersih $30.000

a. Titik impas dalam dolar


Laba operasi = Penjualan – Biaya variabel – Biaya tetap
0 = Penjualan – (Rasio biaya variabel x Penjualan) – Biaya tetap
0 = Penjualan x (1 – 0,6) - $50.000
0 = (Penjualan x 0,4) - $50.000
Penjualan x 0,4 = $50.000
Penjualan = $125.000

b. Margin keamanan dalam dolar


Margin Keamanan = Total Penjualan – BEP dolar
= $200.000 - $125.000
= $75.000

c. Laporan operasional perusahaan setelah mengadopsi rencana

Produk X Produk Y
Keterangan Jumlah Total
Jumlah Per Unit Jumlah Per Unit
Penjualan $96.000 $1.20 $144.000 $0,80 $240.000
Beban Variabel 60.000 0,60 60.000 0,60 120.000 -
Margin Kontribusi $36.000 $0,45 $84.000 $0,47 120.000
Beban Tetap 50.000-
Laba Bersih $70.000

Dari perhitungan di atas, maka perusahaan “IX”dapat mengadopsi rencana tersebut


karena dapat meningkatkan laba perusahaan. Laba yang diperoleh saat mengadopsi
rencana tersebut sebesar $70.000 sedangkan sebelumnya laba yang diperolah perusahaan
sebesar $30.000.

d. Titik impas berdasarkan rencana C


Laba operasi = Penjualan – Biaya variabel – Biaya tetap
0 = Penjualan – (Rasio biaya variabel x Penjualan) – Biaya tetap
0 = Penjualan x (1 – 0,5) - $50.000
0 = (Penjualan x 0,5) - $50.000
Penjualan x 0,5 = $50.000
Penjualan = $100.000

e. Margin keamanan dalam dolar berdasarkan rencana C


Margin Keamanan = Total Penjualan – BEP dolar
= $200.000 - $125.000
= $75.000

2. Biaya standar
Keterangan Kebutuhan Biaya Total
Direct Material (pon) 2,7 $16.50 $45.55
Direct Labour (jam) 8,4 $14.00 $117.6

Biaya aktual

Keterangan Kebutuhan Biaya Total


Produksi aktual (unit) 1.300
Bahan baku yang dibeli (pon) 4.100 $17.2 $70.520
Bahan baku yang dipakai (pon) 3.500 $17.2 $60.200
Jam tenaga kerja yang dipakai (jam) 28.000 $1.465 $41.020

a. Varian harga bahan baku untuk bulan tersebut


MPV = (AQ x AP ) – ( AQ x SP)
MPV = (3500 pon x $ 17,2 ) – (3500 pon x $ 16,5)
MPV = $2.450 (UF)

b. Varian jumlah bahan baku untuk bulan tersebut


MUV = (SP x AQ ) – (SP x SQ)
MUV = ($16,5 x 3500 pon ) – ( $16,5 x 4100 pon)
MUV = $9.900 (F)
c. Varian tingkat tenaga kerja untuk bulan tersebut
LRV = (AR x AH ) – ( SR x AH )
LRV = ($1.465 x 28.000 jam ) – ( $14,00 x 28.000 jam )
LRV = $350.980 (F)

d. Varian efisiensi tenaga kerja untuk bulan tersebut


LEV = (AH x SR ) – ( SH x SR )
LEV = (28.000 jam x $14,00 ) – ( $ 14,00 x 8,4 jam )
LEV = $391.882,4 (UF)
3. Bahwa tenaga kerja langsung adalah biaya variable dan biaya overhead pabrik tetap total
tidak akan berpengaruh pada keputusan .
BOP Variabel $ 140.000
Jam kerja langsung $ 35.000
Biaya variable dari biaya overhead yang diturunkan = BOP Variabel / Jam kerja langsung
= $140.000 / $35.000 = $4
Jam kerja langsung per unit untuk orderan khusus diperhitungkan sebagai berikut :
BOP Diterapkan $ 40.00
Tarif overhead per jam kerja langsung $ 20.00
Tenaga kerja langsung per jam = BOP Diterapkan – Tarif overhead / jam kerja langsung
= BOP Diterapkan – Tarif overhead / jam kerja langsung
= $40.00 - $20.00/= $2.00
Sehingga biaya variable terkait pesanan khusus di atas dapat diperhitungkan berdasarkan
: biaya variable dari biaya overhead yang ditentukan $4.00
Tenaga Kerja langsung per jam $2.00
Biaya variable berdasarkan perhitungan diatas
= Biaya variable dari biaya overhead ditentukan x tenaga kerja langsung per jam
= $4.00 x $2.00 = $8.00

Perhitungan keseluruhan
Bahan baku langsung $45.00
Tenaga kerja langsung $32.00
Biaya variable $8.00 +
Total biaya variable $85.00

Pemasok luar menawarkan untuk memasok komponen T6 dengan harga masing – maisng
adalah $101 , tetapi biaya perusahaan $85.00 untuk membuat pesanan secara internal ,
maka penawaran dari pemasok luar tersebut dianggap kurang menarik karena biaya harga
nya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang diproduksi perusahaan .
4. A.Reorder point tanpa safety stock
= (LD X AU ) + SS
= ( 4 x 20.000 ) + 0 = 80.000

B. Safety Stock

= Pm – Pr + Lt

= 22.500 – 20.000 + 4 = 2504 unit

C. Reorder point dengan safety stock

= (LD X AU ) + SS
= ( 4 x 20.000 ) + 2504 = 82.504

D. Biaya per unit sebelum penerapan JIT


$262.000 / 100.000 = $2,62/ unit
Biaya per unit setelah penerapan JIT
$238.000 / 100.000 = $2.38 /unit
Penggunaan biaya JIT lebih akurat karena JIT dapat mengubah sebagian besar biaya
tidak langsung menjadi biaya langsung sehingga proses alokasi data dikurangi dan
pelacakan dapat ditingkatkan serta pembebanan biaya produk menjadi lebih akurat
5. Perhitungan Total Jam Kerja
Produk X : 400 unit 0.70 jam/ unit = 280 jam
Poduk Y : 1.200 unit 1.20 jam / unit = 1.440 jam
Total Jam = 1.720 jam
a. Tarif Overhead
- Jam tenaga kerja = 1.720 jam
- Biaya Overhead per tahun = $ 130.890
Overhead cost rate = Biaya Overhead / Total Jam tenaga kerja
= $ 130.890 / 1.720 jam
= $ 76.10 / jam tenaga kerja langsung (dibulatkan)
Total harga produksi per unit

Produk X Produk Y
Bahan Material Langsung $ 10.70 $16.70
Tenaga Kera langsung $ 11.20 $ 19.20
Biaya Overhead
Produk X (0.70 hours x 76.10) $ 53.27 -
Produk Y (1.20 hours x 76.10) - $ 91.32
Total Biaya Produksi $ 75.17 $ 127.22

b. Activity Rate
Set up mesin $ 13.570 : 230 $ 59 /Jumlah setup
Pesanan pembelian $ 91.520 : 2.080 $ 44 /Jumlah pesanan
Beban pabrik umum $ 25.800 : 1.720 $ 15 /Jam mesin
Rate Produk X Produk Y
Set up mesin $ 59 100 $ 5.900 130 $ 7.670
Pesanan pembelian $ 44 810 $ 35.640 1.270 $ 55.880
Beban pabrik umum $ 15 280 $ 4.200 1.440 $ 21.600
Total $ 45.740 $ 85.150

Produk 400 unit 1.200 unit


Biaya Overhead $ 114.35 $ 70.96

Total Biaya Produksi

Produk X Produk Y
Biaya Bahan Baku Langsung $ 10.70 $ 16.70
Biaya Tenaga Kerja Langsung $ 11.20 $ 19.20
Biaya Overhead $ 114.35 $ 70.96
Total Biaya Produksi $ 136.25 $ 106.86

Anda mungkin juga menyukai