Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR ORGANISASI, AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PUSAT


TANGGUNG JAWAB

ELISABETH KOTOUKI

12

MICHAELA MONICA CEFIN PRASTICIA


VELLYN ANITHA TEFBANA

132114007

132114046

Aspek Penting Struktur Organisasi dalam Penganggaran


1.

Membagi perusahaan menjadi unit kerja yang dapat dikelola.

2.

Menugaskan atau mendelegasikan tanggungjawab manajemen.

3.

Mendefisikan arah dari keputusan-keputusan.

Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab


(dalam struktur organisasi di Bagan 3.1)

Bagan 3.1
Struktur Organisasi

Direktur
Utama

Direktur
Pemasaran

Manajer
Pemasaran
Wilayah 1

Manajer
Pemasaran
Wilayah 2

Kepala
Departemen A

Direktur
Keuangan

Direktur
Produksi

Manajer
Pabrik 1

Kepala
Departemen B

Manajer
Pabrik 2

Manajer
Keuangan

Kepala
Departemen C

Manajer
Controller
ship

Direktur
Umum

Manajer
Perencanaan &
Penganggaran

Manajer
SDM

Manajer
Administasi
Umum

Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Biaya Tradisional versus Akuntansi Pertanggungjawaban

Laporan Pertanggungjawaban

Ukuran Kinerja : Moneter dan Nonmoneter

Frekuensi Pelaporan Kinerja

Tabel 3.1 Laporan Pertanggungjawaban Masing-masing


Level di Perusahaan Manufaktur
Level Manajemen

Biaya
Sesungguhnya

Anggaran
Biaya

Selisih

Keterangan

Pabrik 1

Rp 2.450.000

Rp 2.500.000

Rp 50.000

Menguntungkan

Pabrik 2

Rp 2.650.000

Rp 2.550.000

Rp 100.000

Merugikan

Kantor Direktur

Rp 2.250.000

Rp 2.400.000

Rp 150.000

Menguntungkan

Rp 7.350.000

Rp 7.450.000

Rp 100.000

Menguntungkan

Departemen A

Rp 1.050.000

Rp 1.000.000

Rp 50.000

Merugikan

Departemen B

Rp 650.000

Rp 625.000

Rp 25.000

Merugikan

Departemen C

Rp 300.000

Rp 375.000

Rp 75.000

Menguntungkan

Kantor Manajer Pabrik 2

Rp 650.000

Rp 550.000

Rp 100.000

Merugikan

Rp 2.650.000

Rp 2.550.000

Rp 100.000

Merugikan

Bahan Baku

Rp 550.000

Rp 500.000

Rp 50.000

Merugikan

TKL

Rp 300.000

Rp 275.000

Rp 25.000

Merugikan

BOP

Rp 200.000

Rp 225.000

Rp 25.000

Menguntungkan

Direktur Produksi :

Manajer Pabrik 2 :

Departemen A :

Pusat Tanggung Jawab (Responsibility Center)


1. Pusat Biaya (cost center)
Tabel 3.2 Pusat Biaya
Organisasi

Pusat Biaya

Distributor

Bagian Periklanan
Bagian Ekspedisi Produk

Penerbit

Bagian Maintenance
Bagian Setting

Perguruan tinggi

Lab Komputer
Bagian Administrasi Akademik

2. Pusat Penghasilan (revenue center)


Adalah suatu tanggung jawab dimana manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan penghasilan

3. Pusat Laba (profit center)


Adalah suatu pusat tanggung jawab dimana manajer dinilai kinerjanya atau tanggungjawabnya
untuk mengendalikan penghasilan, biaya, dan laba yang terjadi di unit tersebut.

4. Pusat Investasi (investment center)


Adalah suatu pusat tanggung yang setingkat lebih tinggi dibanding pusat laba.

LAPORAN KINERJA UNTUK MASING-MASING PUSAT


TANGGUNG JAWAB
Laporan Kinerja untuk Pusat Biaya :
pusat biaya diukur kinerjanya dengan membandingkan antara biaya sesungguhnya dan biaya
menurut anggaran.

Contoh :
Berikut ini adalah contoh anggaran fleksibel pada perusahaan ABC untuk biaya produksi di bulan Januari
tahun 2A11 adalah sebagai berikut :
Elemen
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Bahan Mentah

Rp 25,00/unit

Tenaga Kerja
Langsung

Rp 15,00/unit

Overhead pabrik

Rp 300.000

Rp 10,00/unit

Rp 300.000

Rp 50,00/unit

Jika pada bulan Januari 2A11 tersebut, perusahaan merencanakan untuk memproduksi 10.000 unit, maka
anggaran biaya produksinya adalah sebesar Rp 800.000 dengan perhitungan sebagai berikut :
Biaya Produksi :
Bahan Mentah : 10.000 x Rp 25,00
= Rp 250.000
Tenaga Kerja Langsung : 10.000 x Rp 15,00
= Rp 150.000
Overhead Variabel : 10.000 x Rp 10,00
= Rp 100.000
Overhead Tetap
= Rp 300.000
Anggaran Biaya Produksi

= Rp 800.000

Tabel 3.3
Laporan Kinerja untuk Pusat Biaya
Keterangan

Volume

Realisasi

Anggaran
Fleksibel
pada
Kapasitas
Rill

Selisih

12.000 unit

12.000 unit

Bahan Mentah

Rp 288.000

Rp 300.000

Rp 12.000
(menguntungkan)

TKL

Rp 186.000

Rp 180.000

Rp 6.000 (merugikan)

BOP variabel

Rp 132.000

Rp 120.000

Rp 12.000 (merugikan)

BOP tetap

Rp 300.000

Rp 300.000

Rp 906.000

Rp 900.000

Biaya Produksi :

0
Rp 6.000 (merugikan)

Laporan Kinerja Untuk Pusat Penghasilan


Contoh :
Anggaran penjualan perusahaan ABC untuk bulan Januari 2A11 adalah 12.000 unit dengan harga jual per
unitnya adalah Rp 100,00. Apabila penjualan sesungguhnya adalah 13.000 unit dengan harga jual
sesungguhnya sebesar Rp 95,00 per unit , maka jumlah selisih penghasilan akan mencapai Rp 35.000
dengan perhitungan sebagai berikut : (lihat Tabel 3.4)

Tabel 3.4
Laporan Kinerja Pusat Pendapatan
Penghasilan sesungguhnya : 13.000 x Rp 95,00

Rp 1.235.000

Penghasilan yang dianggarkan : 12.000 x Rp 100,00

Rp 1.200.000

Selisih

Rp 35.000

Selisih Harga Jual


Formula yang digunakan :

Selisih harga jual = ( Harga jual sesungguhnya Harga jual dianggarkan ) x Volume penjualan
sesungguhnya

Selisih Volume Penjualan


Formula yang digunakan :
Selisih volume penjualan = (Volume penjualan sesungguhnya Volume penjualan dianggarkan) x Harga jual
dianggarkan

Tabel 3.5 Laporan Kinerja untuk Biaya Penghasilan


Selisih Harga Jual : (Rp 95,00 Rp 100,00) x 13.000 unit

Rp 65.00

Merugikan

Selisih Volume Penjualan : (13.000 12.000 unit) x Rp 100

Rp 100.000

Menguntungkan

Selisih Penghasilan

Rp 35.000

Menguntungkan

Tabel 3.6
Laporan Kinerja untuk Pusat Penghasilan
Keterangan

Realisasi

Anggaran Fleksibel
pada Kapasitas Rill

Selisih

13.000 unit

13.000 unit

Variabel

650.000
( Rp 50 x 13.000 unit )

585.000
( Rp 45 x 13.000 unit )

Rp 65.000
(merugikan)

Tetap

15.000

150.000

Jumlah

Rp 800.000

Rp 735.000

Volume
Biaya Penjualan :

Rp 65.000
(merugikan)

Laporan Kinerja untuk Pusat Laba


Tabel 3.7
Laporan Kinerja Pusat Laba
Penghasilan dari Penjualan
Rp 100.000
Biaya Variabel
Rp 40.000
1. Contribution Margin
Rp 60.000
Biaya Tetap Langsung
Rp 10.000
2. Laba Langsung
Rp 50.000
Biaya Alokasian Kantor Pusat Terkendali
Rp 15.000
3. Laba Terkendali
Rp 35.000
Biaya Alokasian Kantor Pusat tak Terkendali
Rp 5.000
4. Laba Sebelum Pajak
Rp 30.000
Pajak
Rp 12.000
5. Laba Sesudah Pajak
Rp 18.000

Laporan Kinerja untuk Pusat Investasi


Ada 2 metode untuk mengukur kinerja puat investasi :
Return On Investment (ROI)
formula yang digunakan untuk menghitung ROI :
ROI = Laba (EAT) / Investasi

ROI = Perputaran Investsi x Profit Margin


Perputaran Investasi = Penjualan / Investasi
Profit Margin = Laba (EAT) / Penjualan

ROI = Penjualan / Investasi x Laba (EAT) / Penjualan

Contoh Ilustrasi perhitungan kinerja pusat investasi perusahaan ABC dari divisi X, dapat dilihat dalam
perhitungan ROI berdasarkan data berikut :

Penjualan
Laba (EAT)
Investasi (awal
tahun)
ROI = Laba (EAT) / investasi
ROI = 375.000 / 1.562.500
ROI = 0,24 = 24%
Perputaran Investasi = Penjualan / Investasi
Perputaran Investasi = 3.125.000 / 1.562.500
Perputaran Investasi = 2kali
Profit Margin = Laba (EAT) / Penjualan
Profit Margin = 375.000 / 3.125.000
Profit Margin = 0,12 = 12%

Rp 3.125.000
Rp 375.000
Rp 1.562.500

Tabel 3.8
Laporan Kinerja (Teknik ROI) Pusat Investasi setiap Divisi pada PT. ABC
Divisi

ROI

Perputaran Investasi

Profit
Margin

Divisi X

24%

2 kali

12%

Divisi Y

15%

1,5 kali

10%

Divisi Z

27,5%

2,5 kali

11%

14%

1,4 kali

10%

Kriteria Kinerja
Dari kantor Pusat

Residual Income ( RI)


Contoh :
Perusahaan ABC mensyaratkan kembalian minimal 8% untuk setiap aktivitas pusat investasi. Jika
divisi X memiliki laba operasi bersih (EAT) setahun Rp 375.000 dari investasi sebesar Rp 3.125.000 ,
maka Residual income-nya adalah Rp 125.00, seperti perhitungan berikut :

Tabel 3.9
Laporan Kinerja (teknik RI) Pusat Investasi setiap divisi pada PT. ABC

Laba pusat investasi (EAT)

Rp 375.000

Kembalian minimal : 8% x Rp
3.125.000

Rp 250.000

Residual Income

Rp 125.000

Langkah langkah menyusun program anggaran sebagai suatu sistem


perencanaan dan pengendalian biaya dan laba :
1.

Mengidentifikasi semua tugas yang harus dilakukan oleh perusahaan itu.

2.

Menyusun dan membagi tugas tersebut ke dalam struktur organisasi yang menunjukkan
hubungan wewenang dan tanggung jawab amsing-masing hierarki.

3.

Menentukan pusat-pusat tanggung jawab sebagai penanggungjawab biaya dalam proses


penganggarannya nanti.

4.

Mengidentifikasi semua jenis biaya yang terjadi.

5.

Menentukan jenis biaya mana yang terjadi dan nantinya menjadi tanggungjawab masingmasing pusat anggaran.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai