Anda di halaman 1dari 21

PELAPORAN SEGMEN,

EVALUASI, PUSAT INVESTASI,


DAN PENETAPAN HARGA
TRANSFER
( SEGMEN 2)

BARLI ANNIS. S
AKUNTANSI MANAJEMEN – UNIV. ESA UNGGUL
PENGUKURAN KINERJA PUSAT
INVESTASI
Divisi yang merupakan pusat investasi akan memiliki
laporan laba rugi dan neraca sendiri.

Bagaimana pengukuran kinerjanya ?

Laba Bersih ?

Kinerja pusat investasi dievaluasi berdasarkan


pengembalian atas investasi atau ROI (Return on
Investment)
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI

Beberapa cara menghitung ROI:

ROI = Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-rata

EBIT
seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba (aktiva lancar dan tetap)

Aktiva operasi rata-rata


= (Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir) / 2
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI

ROI = Margin x Perputaran

Laba
Penjualan
ROI = Operasi
X
Aktiva operasi Rata
Penjualan
rata

Margin
Menunjukan jumlah laba operasi yang dihasilkan dari setiap uang penjualan.
(Menyatakan bagian dari penjualan yang tersedia untuk bunga, pajak, dan laba).

Perputaran (turn over)


Menunjukan jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap uang yang diinvestasikan
dalam aktiva operasi
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI
Contoh :

Laporan Laba Rugi

Penjualan Rp 480.000

(-) Harga Pokok Penjualan (222.000)

Margin kotor Rp 258.000

(-) Beban penjualan dan administrasi (210.000)

Laba Operasi Rp 48.000

Pada awal tahun, nilai buku bersih dari aktiva operasi adalah Rp.277.000,-.

Pada akhir tahun, nilai buku bersih dari aktiva operasi adalah Rp.323.000,-.

Maka :

Aktiva operasi rata-rata = (NB aktiva awal – NB aktiva akhir) /2

= (277.000 – 323.000) / 2

= Rp. 300.000,-
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI

ROI = Laba / Aktiva operasi rata-rata

= 48.000 / 300.000

= 0.16 = 16%

Laba
Penjualan
ROI = Operasi
x
Altiva operasi Rata
Penjualan
rata

= 48,000 480,000
x
480,000 300,000

= 0.1 x 1.6
= 0.16
= 16%
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI

Margin dan perputaran dapat memberikan informasi berharga kepada


manajer.
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI

Penurunan margin dapat disebabkan :


- Pengeluaran meningkat
- Penurunan harga jual (karena tekanan persaingan)
- Keduanya

Peningkatan perputaran dapat disebabkan oleh


kebijakan yang sengaja mengurangi persediaan.
PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN ROI

3 Manfaat ROI :
1. Mendorong manajer fokus pada hubungan antara penjualan,
beban, dan investasi
2. Mendorong manajer fokus pada efisiensi biaya
3. Mendorong manajer fokus pada efisiensi aktiva operasi

Kelemahan pengukuran ROI :


1. Fokus yang sempit pada profit divisi bisa mengorbankan profit
keseluruhan perusahaan,
2. Manajer jadi fokus pada kepentingan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjang.
Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan LABA RESIDU dan NILAI TAMBAH
EKONOMI
Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan LABA RESIDU dan NILAI TAMBAH
EKONOMI

Proyek I Proyek II Proyek I & II Tidak memilih


Laba Operasi 8,800,000 8,140,000 9,440,000 7,500,000
Aktiva Operasi 60,000,000 54,000,000 64,000,000 50,000,000
ROI Divisi 14.67% 15.07% 14.75% 15%

Jika hanya melihat dari ROI Divisi maka :


Proyek II dipilih
ROI ↑, dari 15% menjadi 15.07%.
Proyek I tidak dipilih
membuat ROI divisi turun,

maka dana investasi proyek I ($10.000.000) akan ditarik oleh kantor pusat
dengan menghasilkan laba tepat 10% ($1.000.000). Akibatnya merugikan
perusahaan secara keseluruhan sebesar $300.000,-
Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan LABA RESIDU dan NILAI TAMBAH EKONOMI

Laba residu adalah


Selisih laba operasi dengan pengembalian minimum yang disyaratkan atas
aktiva operasi perusahaan

LABA RESIDU

= Laba Operasi – (Tingkat pengembalian minimum x Aktiva operasi rata-rata)


Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan LABA RESIDU dan NILAI TAMBAH
EKONOMI

Keputusan dengan Nilai Residu

Proyek I Proyek II Proyek I & II Tidak memilih

Laba Operasi 8,800,000 8,140,000 9,440,000 7,500,000


Aktiva Operasi 60,000,000 54,000,000 64,000,000 50,000,000
ROI Divisi 14.67% 15.07% 14.75% 15%
Tingkat pengembalian
6,000,000 5,400,000 6,400,000 5,000,000
minimum - 10%

LABA RESIDU 2,800,000 2,740,000 3,040,000 2,500,000


Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan LABA RESIDU dan NILAI TAMBAH
EKONOMI

Untuk mengukur kinerja divisi, selain melihat laba residu juga perhatikan
berapa besar aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba residu
tersebut.
Jadi dilihat juga tingkat pengembalian residunya.
Divisi A Divisi B

Aktiva operasi rata-rata


15,000,000 2,500,000

Laba operasi 1,500,000 300,000


Pengembalian minimum - 8%
(1,200,000) (200,000)
Laba residu
300,000 100,000
Pengembalian residu 2% 4%
Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan LABA RESIDU dan NILAI TAMBAH
EKONOMI

NILAI TAMBAH EKONOMI (EVA)


Adalah laba residu dengan biaya modal sama dengan biaya modal aktual
dari perusahaan.
EVA = Laba bersih (EAT) - Total Biaya Modal
Tahunan

EVA (+) : perusahaan menciptakan kekayaan

EVA (-) : perusahaan menyia-nyiakan modal


PENETAPAN HARGA TRANSFER

HARGA TRANSFER
Adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen pada divisi
penjualan pada divisi pembeli di perusahaan yang sama.

Harga transfer akan menaikan laba divisi penjual dan menurunkan laba
divisi pembeli
Mempengaruhi laba perusahaan secara keseluruhan.

Pendekatan opportunity cost untuk harga transfer:


1. Harga Transfer minimum
2. Harga Transfer maksimum
PENETAPAN HARGA TRANSFER

KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA TRANSFER:

1. Harga Pasar
Jika produk yang akan di transfer juga tersedia di luar perusahaan (terdapat pasar luar dengan
persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer), maka harga transfer yang sesuai adalah
harga pasar.

2. Harga Transfer Berdasarkan Biaya


Jika produk yang di transfer menggunakan desain hak paten yang dimiliki perusahaan induk
(harga pasar luar tidak tersedia), perusahaan bisa menggunakan harga transfer berdasarkan
biaya.

3. Harga Transfer Yang Dinegosiasikan


Mengizinkan divisi pembeli dan divisi penjual untuk menegosiasikan harga transfer. Dalam hal
ini biaya yang dapat dihemat bisa dibagi antara dua divisi.
CONTOH SOAL HARGA TRANSFER

Divisi komponen memproduksi suku cadang A yang digunakan divisi barang.


Biaya produksi suku cadang A adalah sebagai berikut :
Bahan baku langsung $ 10
Tenaga kerja langsung 2
OH var 3
OH tetap 5
Total Biaya 20

Biaya penjualan dan adm. Tetap $500.000


Biaya Penjualan variabel per unit 1

Saat ini divisi komponen menjual suku cadang A ke pihak eksternal seharga $29. Divisi ini
mampu memproduksi 200.000 unit suku cadang A pertahun. Diperkirakan hanya 150.000
unit akan terjual selama tahun mendatang. Biaya penjualan variabel dapat dihindari jika
suku cadang A di jual ke internal.

Selama ini Divisi Barang membeli suku cadang A dari pemasok eksternal seharga $28.
Divisi barang diperkirakan akan menggunakan suku cadang A sebanyak 50.000 unit. Divisi
barang telah mengajukan penawaran untuk membeli 50.000 unit suku cadang A dari Divisi
komponen seharga $18.
1. Harga transfer minimum adalah $15.

2. Harga transfer maksimum $28.

3. Apakah transfer internal perlu dilakukan? Bersediakan menjual 50.000 unit dengan
harga $18.

Ya. Biaya peluang divisi komponen selaku penjual lebih kecil dari divisi barang selaku
pembeli.

Divisi komponen akan memperoleh tambahan laba sebesar $150.000 ($3 x 50.000).

Total manfaat bersama sebesar $650.000 ($13 x 50.000)


4. Seandainya tot.aktiva operasi rata-rata Divisi komponen adalah $10 juta, Hitunglah ROI
untuk tahun mendatang dengan menganggap 50.000 unit tersebut di transfer ke divisi
barang dengan harga $21.

Laporan Laba Rugi – Divisi Komponen

Penjualan ($29 x 150.000) + ($21 x 50.000) $5.400.000


(-) VC ($15 x 200.000 unit) (3.000.000)
(-) Bi. Penjualan ($1 x 150.000) (150.000)
Margin Kontribusi $2.250.000
(-) OH tetap ($5 x 200.000) (1.000.000)
(-) Bi. Penj & adm tetap (500.000)
LABA OPERASI $ 750.000

Anda mungkin juga menyukai