Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Nor Hayati

NIM :7311417226

Rommbel : Manajamen A

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan,
aset dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk
memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan
yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan yang harus sesuai dengan standar akuntansi
keuangan.

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

• Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Marjin Laba Kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor terhadap
pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.

• Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Net Profit Margin atau Marjin Laba Bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang
diperoleh dari penjualan

• Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)

Tingkat Pengembalian Aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase


keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total asset
sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase
rasio ini. Rumus Rasio Pengembalian Aset sebagai berikut.

• Return on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas)

Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut yang
dinyatakan dalam persentase

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas Pemegang saham

• Return on Sales Ratio (Rasio Pengembalian Penjualan)


Return on Sales merupakan rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan
perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel produksi seperti upah pekerja, bahan
baku dan lain-lainya sebelum dikurangi pajak dan bunga
Return on Sales (ROS) = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Penjualan

• Return on Capital Employed (Pengembalian Modal yang digunakan)

Return on Capital Employed (ROCE) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur


keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk persentase (%)

• .Return on Investment (ROI)

• Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan
terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang tersedia pad perusahaan. •
Earning Per Share (EPS)

Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per lembar
saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan

Contoh soal dan jawaban Rasio Profitabilitas:

A. Diketahui: laba bersih perusahaan sebesar $117,5 dan total asset $ 2.000 maka hitunglah ROA
perusahaan!

ROA = Laba Bersih : Total Aset


ROA = $117,5 : $2.000 = 5,9%

B.PT. IKA JAYA


Penjualan Bersih 112.760.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) (85.300.000)
Laba Kotor 27.460.000
Biaya Pemasaran (6.540.000)
Biaya Admin&Umum (9.400.000)
Biaya Operasional (15.940.000)
Laba sebelum bunga & Pajak (EBIT) 11.520.000
Bunga Hutang (jika ada) (3.160.000)
Laba Sebelum Pajak (EBT) 8.360.000
Pajak Pendapatan (48%) atas EBT (4.013.000)
Laba setelah pajak 4.347.000
Catatan:

Total Aktiva PT IKA JAYA = Rp81.890.000,-

Hitunglah:

• 1.Gross profit margin


• 2.Net profit margin
• 3.Return on Investment (ROI)

Gross Profit Margin


Gross Profit Margin = (Penjualan - HPP) / Penjualan Atau
Gross Profit Margin = Laba Kotor / Penjualan
Gross Profit Margin = 27.460.000 / 112.760.000 = 0,2435 = 24,35%

Gross Profit margin = 24,35% artinya bahwa setiap Rp1,- (satu rupiah) penjualan mampu
menghasilkan laba kotor sebesar Rp0,2435. Semakin tinggi profitabilitasnya berarti
semakin baik. Tetapi pada penghitungan Gross Profit Margin, sangat dipengaruhi oleh
HPP, sebab semakin besar HPP, maka akan semakin kecil Gross Profit Margin yang
dihasilkan.

Net Profit Margin


Net Profit Margin = Laba setelah pajak (EAT)/Penjualan
Net Profit Margin = 4.347.000 / 112.760.000 = Rp0,0386 = 3,86%

Apabila Gross Profit Margin selama suatu periode tidak berubah, sedangkan Net Profit
Marginnya mengalami penurunan, berarti biaya meningkat relatif besar dibanding
dengan peningkatan penjualan.

Return On Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA)


ROI = Laba setelah pajak (EAT) / Total Aktiva
ROI = 4.347.000 / 81.890.000 = Rp0,0531 = 5,31%
ROI = 5,31% artinya menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang
dipergunakan, berarti dengan Rp1000,- aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak
Rp53,10 atau dengan Rp1,- menghasilkan laba bersih (EAT) Rp0,0531,- C.
PT MAJU
Laporan Posisi Keuangan31 Desember 2013
Aset Liabilitas
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Kas Rp 2.500,00 Utang Dagang Rp 15.000,00
Surat Berharga 1.000,00 Utang Wesel 6.000,00
Piutang Dagang 6.000,00 Jumlah Utang Lancar 21.000,00
Persediaan Barang 17.000,00
Jumlah Aset Lancar 26.500,00 Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank 5.000,00
Aset Tidak Lancar Utang Obligasi 25.000,00
Tanah 10.000,00 Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 30.000,00
Bangunan 30.000,00 Jumlah Liabilitas 51.000,00
Kendaraan 18.000,00
Peralatan Kantor 8.000,00
Ekuitas
Goodwill 1.000,00
Modal 25.000,00
Jumlah Aset Tidak Lancar 67.000,00
Agio Saham Biasa 2.500,00
Laba Ditahan 15.000,00
Jumlah Ekuitas 42.500,00
Total Aset Rp 93.500,00 Total Liabilitas & Ekuitias Rp 93.500,00
Laporan Laba/Rugi31 Desember2013
Keterangan/Tahun 2013
Penjualan Bersih 135.000,00
HPP 95.000,00
Laba Kotor 40.000,00
Beban Pemasaran 15.000,00
Beban Administrasi 10.000,00
Laba Operasi 15.000,00
Beban Bunga 5.000,00
Laba Sebelum Pajak 10.000,00
Beban Pajak (40%) 4.000,00
Laba Bersih 6.000,00

Hitunglah Rasio Profitabilitas yaitu Rasio Pemanfaatan Aktiva!

JAWABAN: Jawaban !

Rasio Pemanfaatan Akitva

Rasio ini bermanfaat untuk mengukur seberapa sering/cepat penggunaan Aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Semakin tinggi angka rasio, maka semakin baik.
Penjualan/Rata2 Modal
Working Capital Turn Over = Kerja 24,55
Penjualan/Rata2 Total
Asset Turn Over = Aset 1,44
Penjualan/Rata2 Aset
Fixed Asset Turn Over = Tetap 2,01
Other Asset Turn Over = Penjualan/Rata2 Aset Lain 0,00
*(PT AC tidak memiliki Aset Lain)

D.PT. SEKAR ARUM


Penjualan Bersih 112.76
Harga Pokok Penjualan (HPP) (85.300.000)
Laba Kotor 27.460.000
Biaya Pemasaran (6.540.000)
Biaya Admin&Umum (9.400.000)
Biaya Operasional (15.940.000)
Laba sebelum bunga & Pajak (EBIT) 11.520.000
Bunga Hutang (jika ada) (3.160.000)
Laba Sebelum Pajak (EBT) 8.360.000
Pajak Pendapatan (48%) atas EBT (4.013.000)
Laba setelah pajak 4.347.000
Catatan:
Total Aktiva PT MAUNYA LABA = Rp81.890.000,-

HITUNGLAH :

• 1.Gross profit margin Gross Profit Margin

JAWABAN:
Gross Profit Margin = (Penjualan – HPP) / Penjualan
Atau
Gross Profit Margin = Laba Kotor / Penjualan
Gross Profit Margin = 27.460.000 / 112.760.000 =
0,2435 = 24,35%

2. Net Profit Margin


Net Profit Margin = Laba setelah pajak (EAT)/Penjualan
Net Profit Margin = 4.347.000 / 112.760.000 =
Rp0,0386 = 3,86%

E.Perusahaan XYZ melakukan investasi sebesar Rp.


500.000.000 kepada sebuah usaha penjualan produk
kendaraan. Perusahaan XYZ ternyata mendapatkan
penjualan sebesar 1.000 unit kendaraan. Dan dari
penjualan tersebut perusahaan mendapat keuntungan
sebesar Rp. 600.000.000. Diketahui : keuntungan (laba)
investasi sebesar Rp. 100.000.000

Dan modal (investasi) awal sebesar Rp. 500.000.000


Hitunglah ROI
ROI = (Rp 600 juta – Rp 500 juta)/ Rp 500 juta) x 100 =
20%

Jadi diperoleh ROI nya adalah sebesar 20%

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan


kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
atau membayar utang jangka pendeknya. Jenis-Jenis
Rasio Likuiditas
Current Ratio (Rasio Lancar)
Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar
perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban
jangka pendek atau utang lancarnya
Quick Ratio (Rasio Cepat)
Rasio ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan
persediaan karena persediaan akan membutuhkan waktu
yang lama untuk diuangkan dibanding dengan aset lainnya.

Cash Ratio (Rasio Kas)


Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas
yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek
yang ditunjukan dari tersedianya dana kas atau setara kas,
contohnya rekening giro.
Cash Turnover Ratio (Rasio Perputaran Kas)
Rasio ini akan menunjukkan nilai relatif antara nilai
penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja bersih
merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total
utang lancar.

CONTOH SOAL DAN JAWABAN RASIO LIKUIDITAS :

A.Neraca suatu perusahaan diketahui sebagai berikut:

• Kas Rp 25.000.000,- • Piutang Dagang Rp


75.000.000,- • Barang dagangan Rp
200.000.000,-
• Jumlah utang dagang, wesel, bunga dan pajak
Rp
255.000.000,-
Hitunglah Current Ratio perusahaan tersebut!
Jawaban:

Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000


= Rp 300.000.000
Utang Lancar = Rp 255.000.000,-
Current Ratio = Aktiva
Lancar 300.000.000
—————– x 100% = —————– x 100%
utang Lancar 255.000.000
= 117.65 %
= 118 % (dibulatkan)
= 1.18 x
(artinya setiap Rp 1, utang lancar dijamin dengan Rp 1.18
aktiva lancar. Eraca

B. PT. Aghnina

Kas = Rp 700.000, Piutang = Rp 500.000, dan Kewajiban


Lancar Rp 1.100.000

maka perhitungan quick ratio yaitu 700.000 + 500.000


= 1.200.000 = 1,09

artinya PT Aghninan memiliki aset sangat lancar sebanyak 1,09


kali dari total kewajiban lancarnya atau setiap Rp1 kewajiban
lancar perusahaan dijamin sebesar Rp 1,09 aset sangat lancar.

3. PT.INDAH MULYA

Kas = Rp 700.000
Piutang = Rp 500.000
Kewajiban Lancar Rp 1.100.000

jadi perhitungannya

= 1.200.000
1.100.000

= 1,09

artinya perusahaan memilik aset sangat lancar sebanyak


1,09 kali dari total kewajiban lancarnya, atau setiap Rp1
kewajiban lancar perusahaan dijamin dengan Rp 1,09 aset
sangat lancar.

4. PT Maju Jaya mempunyai


Kas = 700.000
Total Kewajiban Lancar = 1.100.000

Perhitungan
700.000
1.100.000
5
= 0,64

artinya perusahaan mempunyai kas sebanyak 0,64 kali dari


total kewajiban lancar. atau dengan kata lain, setiap Rp1
kewajiban lancar dijamin dengan Rp0,64 kas soal :
5.Dari Neraca suatu perusahaan diketahui:
I - Kas Rp 25.000.000,-
- Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
- BArang dagangan Rp 200.000.000,-
- Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp
255.000.000,-
Hitunglah Quick Ratio nya

Jawab :
Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp
300.000.000
Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual =
Rp 200.000.000,-
Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan
----------------------------------- x 100 %
Hutang Lancar 300.000.000 -
200.000.000
= ----------------------------------- x 100 %
255.000.000
= 39.22 %
= 0.39 x

( artinya Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar


dengan aktiva perusahaan adalah setiap Rp 1 hutang lancar
dijamin dengan Rp 0.39 aktiva lancar yang likuid atau dalam
bentuk uang bukan persediaan barang dagangan )
.

Anda mungkin juga menyukai