NIM :7311417226
Rommbel : Manajamen A
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan,
aset dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk
memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan
yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan yang harus sesuai dengan standar akuntansi
keuangan.
Marjin Laba Kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor terhadap
pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.
Net Profit Margin atau Marjin Laba Bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang
diperoleh dari penjualan
Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut yang
dinyatakan dalam persentase
• Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan
terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang tersedia pad perusahaan. •
Earning Per Share (EPS)
Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per lembar
saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan
A. Diketahui: laba bersih perusahaan sebesar $117,5 dan total asset $ 2.000 maka hitunglah ROA
perusahaan!
Hitunglah:
Gross Profit margin = 24,35% artinya bahwa setiap Rp1,- (satu rupiah) penjualan mampu
menghasilkan laba kotor sebesar Rp0,2435. Semakin tinggi profitabilitasnya berarti
semakin baik. Tetapi pada penghitungan Gross Profit Margin, sangat dipengaruhi oleh
HPP, sebab semakin besar HPP, maka akan semakin kecil Gross Profit Margin yang
dihasilkan.
Apabila Gross Profit Margin selama suatu periode tidak berubah, sedangkan Net Profit
Marginnya mengalami penurunan, berarti biaya meningkat relatif besar dibanding
dengan peningkatan penjualan.
JAWABAN: Jawaban !
Rasio ini bermanfaat untuk mengukur seberapa sering/cepat penggunaan Aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Semakin tinggi angka rasio, maka semakin baik.
Penjualan/Rata2 Modal
Working Capital Turn Over = Kerja 24,55
Penjualan/Rata2 Total
Asset Turn Over = Aset 1,44
Penjualan/Rata2 Aset
Fixed Asset Turn Over = Tetap 2,01
Other Asset Turn Over = Penjualan/Rata2 Aset Lain 0,00
*(PT AC tidak memiliki Aset Lain)
HITUNGLAH :
JAWABAN:
Gross Profit Margin = (Penjualan – HPP) / Penjualan
Atau
Gross Profit Margin = Laba Kotor / Penjualan
Gross Profit Margin = 27.460.000 / 112.760.000 =
0,2435 = 24,35%
B. PT. Aghnina
3. PT.INDAH MULYA
Kas = Rp 700.000
Piutang = Rp 500.000
Kewajiban Lancar Rp 1.100.000
jadi perhitungannya
= 1.200.000
1.100.000
= 1,09
Perhitungan
700.000
1.100.000
5
= 0,64
Jawab :
Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp
300.000.000
Persediaan adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual =
Rp 200.000.000,-
Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan
----------------------------------- x 100 %
Hutang Lancar 300.000.000 -
200.000.000
= ----------------------------------- x 100 %
255.000.000
= 39.22 %
= 0.39 x