EA-C
Kelompok 6
AKTIVA
Kas Rp200.000
Piutang Rp300.000
Persediaan Rp23.100.000
Peralatan Rp10.000.000
Kendaraan Rp10.000.000
PASIVA
2. Hitung modal kerja yang dibutuhkan oleh Bagong! Berapa tingkat keuntungan dari
investasi modal tersebut?
Modal kerja :
Modal Kerja = (200.000 + 300.000 + 23.100.000) – (6.000.000 + 1.500.000) +
(10.000.000 + 10.000.000)
Modal Kerja = Rp36.100.000
Tingkat keuntungan investasi : Rp36.100.000/NOPAT
NOPAT : (Laba Operasi) x (1 – Tarif Pajak Efektif)
(Rp108.000.000) x (1 – 0)
Rp108.000.000
Tingkat Keuntungan Investasi = Rp36.100.000/Rp108.000.000
= 0,33
Penjualan Rp30.000.000
HPP Rp21.000.000
Sediaan Awal Rp770.000
Pembelian Rp20.830.000
BTKL Rp1.500.000
Sediaan Akhir Rp2.100.000
Laba Kotor Rp9.000.000
Biaya Adm dan Overhead Rp2.125.000
Operating Profit Rp6.875.000
Beban Bunga Rp150.000
Laba Sebelum Pajak Rp6.725.000
Pajak Rp0
Laba Bersih Rp6.725.000
4. Berapa besarnya laba kotor dan laba bersih yang berhasil diprediksikan
Besar laba kotor yang berhasil diprediksikan yaitu Rp82.500.000 dalam satu tahun
Besar laba bersih yang berhasil diprediksikan yaitu Rp80.700.000 dalam satu tahun
5. Berapa besarnya margin keuntungan, ROA dan ROE dari bisnis Bagong tersebut?
Rp 6.725 .000
Margin Keuntungan = =0,22
Rp 30.000 .000
Rp6.725 .000
ROA = =0,15
Rp 43.600.000
Rp 6.725 .000
ROE = =0,269
Rp 25.000 .000
7. Bagaimana efektifitas Bagong dalam pengelolaan aset yang dimiliki? Bagaimana pula
likuiditas bisnis Bagong tersebut?
Efektivitas Bagong dalam mengelola asset dinilai kurang efektif karena dari seluruh
asset yang dimiliki, Bagong baru mampu melakukan perputaran terhadap asset
sebesar 15% saja. Kemudian dalam urusan likuiditas usaha, Bagong dinilai masih
belum baik juga karena likuiditas dinilai baik apabila nilai kemampuan membayar
utang lebih dari atau sama dengan 100% sedangkan bisnis yang Bagong Kelola masih
kurang dari 100% yaitu di angka 45,8%.