LAPORAN KEUANGAN

1. LAPORAN LABA
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menyajikan besarnya pendapatan dan
beban dalam satu periode akuntansi. Apabila jumlah pendapatan lebih besar dan beban,
maka perusahaan mendapatkan laba /keuntungan sebaliknya apbila jumlah beban lebih
besar dari pendapatan maka perusahaan akan mengalami kerugian. Untuk menyusun
laporan laba rugi berdasarkan data kertas kerja, maka kita mengambil dari kolom laba rugi.
Berikut contoh penyusunan laporan laba rugu bengkel Lancar:

BENGKEL LANCAR
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2018

Pendapatan jasa Rp 23.000.000,00

Beban usaha:
Beban gaji Rp 5.000.000,00
Beban listrik dan telepon Rp 300.000,00
Beban sewa Rp 1.200.000,00
Beban iklan Rp 1.500.000,00
Beban asuransi Rp 5.400.000,00
Beban perlengkapan Rp 800.000,00
Beban penyusutan peralatan Rp 1.500.000,00
+
Total beban usaha Rp 15.700.000,00 -

Laba bersih Rp 7.300.000,00

2. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

BENGKEL LANCAR
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PERIODE 31 DESEMBER 2018

Modal Anton awal Rp 30.000.000,00

Laba Bersih Rp 7.300.000,00
Prive Anton Rp 1.700.000,00
-
Penambahan modal Rp 5.600.000,00
+
Modal akhir Rp 35.600.000,00

3. NERACA
Neraca merupakan laporan keuangan yang berisi harta, utang dan modal. Untuk menyusun
neraca yang data bersumber dari kertas kerja, maka data yang diambil berasal dari kolon
neraca. Untuk catatan, modal yang ditulis dalam neraca adalah modal akhir, yaitu modal
akhir yang diperoleh dalam laporan perubahan modal. Dalam Neraca ada dua sisi yaitu sisi
aktiva yang berisi harta, dan sisi passiva yang berisi utang dan modal. Berikut Neraca dari
bengkel Lancar:

BENGKEL LANCAR
NERACA
PERIODE 31 DESEMBER 2018

Aktiva Passiva
Kas 27.500.000 Utang usaha 15.500.000
Piutang usaha 8.000.000 Utang gaji 1.500.000
Perlengkapan 400.000 Modal Anton 35.600.000
Asuransi dibayar di muka 1.800.000
Sewa dibayar dimuka 2.400.000
Peralatan 15.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (2.500.000)

Total Aktiva 52.600.000 Total passiva 52.600.000