Perusahaan Jasa
Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor akuntan publik, usaha salon,
usaha bengkel, bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter, kantor
notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha
jasa pengiriman,dan sebagainya.
Dalam menjalankan usahanya perusahaan jasa juga melakukan kegiatan transaksi dan juga
memiliki laporan keuangan perusahaan jasa yang berbeda dengan laporan perusahaan dagang.
Laporan keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas dari informasi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan. Laporan keuangan perusahaan jasa memiliki komponen seperti berikut:
Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode yang terdiri atas laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan laba/rugi adalah laporan keuangan perusahaan jasa yang menunjukkan pendapatan dan
beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi perusahaan
disajikan dan memiliki berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara
wajar. Bentuk laporan laba/rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu:
Neraca adalah laporan keuangan perusahaan jasa yang menunjukkan keadaan keuangan atau
posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri
atas jumlah akses, kewajiban, dan modal. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai
dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus
didahulukan penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya.Neraca dapat
disusun dengan dua bentuk, yaitu bentuk stafel dan bentuk skontro.
No No
Perkiraan/ Akun Jumlah Perkiraan Jumlah
Akun akun
Rp. Rp.
Kas Utang usaha
180,000,000.00 20,000,000.00
Rp.
Piutang sewa crane - -
15,000,000.00
Rp.
Perlengkapan Rp. 5,250,000.00 Modal
250,000,000.00
Laba bulan Rp.
Inventaris kantor Rp. 6,750,000.00
berjalan 16,150,125.00
Akumulasi penyusutan
Rp. 400,000.00
inventaris kantor
Rp.
Peralatan berat
60,000,000.00
Akumulasi penyusutan
Rp. 1,000,000.00
peralatan berat
Sewa gedung dibayar di Rp.
muka 20,550,125.00
Rp. Rp.
Jumlah Jumlah
286,150,125.00 286,150,125.00
Laporan arus kas adalah laporan keuangan perusahaan jasa yang menunjukkan arus masuk dan
arus keluar tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan
rekening giro, sedangkan setara kas merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan, dengan disesuaikan bisnis perusahaan tersebut. klasifikasi menurut aktivitas
bertujuan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai
pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan
setara dengan kas.
pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka
panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang
dibangun sendiri,
penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan
aktiva jangka panjang lain,
perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali
yang dilakukan oleh lembaga keuangan),
pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option
contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan
perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan
sebagai aktivitas pendanaan.