Anda di halaman 1dari 14

Bagi Anda yang baru memulai bisnis tour & travel, masalah laporan keuangan

terkadang membuat Anda pusing tujuh keliling. Apa lagi jika Anda tidak memiliki
keahlian dalam bidang akuntansi. Mengingat usaha travel merupakan jenis usaha
jasa. Bisnis jasa berbeda dengan bisnis jual beli. Anda tidak perlu khawatir karena
disini saya akan mengulas Contoh Laporan Keuangan Travel Beserta Langkah-
Langkah nya.

Baik langsung saja kita mulai bagaimana langkah-langkahnya, ada beberapa hal
yang perlu kita ketahui sebelum membuat laporan keuangan yaitu :
1. Mengenal Transaksi Keuangan
Setiap ada transaksi, maka secara langsung akan berimbas pada
laporan keuangan. Dengan demikian bisa Anda artikan bahwa
transaksi keuangan merupakan salah satu aspek yang perlu
diperhatikan. Pastikan setiap transaksi memiliki sumber yang jelas. Hal
ini, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, akan berimbas langsung
pada perusahaan travel Anda.Sebagai contoh bisnis travel adalah
bisnis yang menjual jasa maka Anda mendapat penghasilan disebut
pendapatan jasa. Untuk itu semua catatan mengenai pendapatan jasa
dijumlahkan dan ditempatkan pada kelompok penghasilan.
2. Mencatat Biaya Operasional
Dalam melakukan operasional bisnis travel Anda mengeluarkan
bermacam-macam biaya. Masing-masing dijumlahkan berdasarkan
kelompoknya dan tempatkan pada bagian biaya. Anda juga mungkin
mengeluarkan biaya diluar usaha pokok perusahaan Anda
dikelompokan pada biaya lain-lain.

Setelah Anda mengetahui keuntungan / laba sebesar sekian rupiah, maka Anda
dikenakan pajak penghasilan sebesar ketentuan yang berlaku. Semua itu dapat
Anda masukan pada kerangka laporan rugi laba yang telah ada dan semua mudah!
Kesulitan biasanya timbul akibat kelalaian dalam mencatat dan menggelompokan
sehingga banyak orang bilang bikin laporan keuangan susah.

Di dalam bisnis, keuangan merupakan aspek terpenting yang tak bisa terelakkan
lagi. Bahkan, bisa dibilang hal ini merupakan sesuatu yang mutlak dan harus
dimiliki oleh setiap perusahaan. Agar Usaha bisnis Anda tetap bertahan, maka
keuangan merupakan salah satu hal yang tidak boleh Anda remehkan begitu
saja. Menggunakan sistem pencatatan keuangan yang valid menjadi solusi untuk
Anda dalam mengontrol keuangan bisnis Anda.

Nah setelah kita pelajari 2 hal di atas kiata langsung saja membahas langkah-
langkah pembuatan laporan keuangannya.

Diawali dengan mengumpulkan bukti-bukti transaksi, menganalisa dan


menggolongkan sesuai dengan jenis transaksinya serta diringkas kemudian
menyajikannya dalam sebuah laporan keuangan lengkap.

Setiap proses selalu ada input dan output.


Demikian juga dalam proses membuat laporan keuangan perusahaan travel, ada
input berupa transaksi-transaksi keuangan, selanjutnya diproses dengan
menggunakan metode akuntansi dan outputnya berupa laporan keuangan.
Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa laporan keuangan yang berupa NERACA,
Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Modal adalah hasil
atau output dari beberapa proses.

Proses tersebut diawali dengan bukti-bukti transaksi-transaksi, kemudian dicatat


dan digolongkan dalam BUKU JURNAL.

Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap
periode diringkas dan dibukukan dalam akun-akun BUKU BESAR.
Untuk memudahkan membuat laporan keuangan dibuat NERACA LAJUR atau kertas
kerja.

Selanjutnya akun-akun dalam buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan berupa neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas dan laporan
perubahan modal.

Jadi secara umum ada 3 langkah untuk membuat atau menyusun laporan
keuangan, yaitu : 1) Pencatatan dan penggolongan, 2) Peringkasan, dan
3) Penyajian.

Langkah dan proses ini juga berlaku untuk perusahaan jasa travel. Dimulai dengan
mencatat bukti-bukti transaksi awal ke dalam buku jurnal.
Selanjutnya semua komponen penyusun Neraca dan Laporan Laba Rugi seperti di
atas dibuatkan dan digolongkan dalam akun-akun atau rekening-rekening.

Tujuannya untuk mempermudah dalam menggolong-golongkan setiap transaksi


yang terjadi.
Langkah ketiga adalah MENYAJIKAN data-data yang tercatat dalam akun-akun di
Buku Besar dalam bentuk Laporan Keuangan.

Dibawah ini adalah contoh laporan keuangan travel setelah melakukan langkah-
langkah di atas.
Dari contoh format laporan laba rugi perusahaan jasa travel seperti di atas terlihat
bahwa pendapatan berasal dari penjualan paket wisata/umroh, penjualan tiket,
penjualan voucher hotel.

Laba kotor usaha adalah hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
Laba kotor tersebut setelah dikurangi dengan biaya usaha akan ketemulah Laba
Bersih perusahaan.

Selanjutnya adalah contoh laporan neraca bisnis travel :


Format Neraca pada laporan keuangan perusahaan jasa travel hampir sama
dengan format laporan keuangan pada umumnya, ada aset, kewajiban dan ekuitas.

Yang membedakan dengan jenis sektor industri lain adalah pada komponen aset
lancar. Deposit Tiket dan job paket wisata/umroh ada di dalamnya
Langkah Sederhana dan Cepat Membuat
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Travel
23 Agustus 2017 Wadiyo Akuntansi 0

First Travel menjadi berita masif di jagad online dan offline. Semua media mainstream
dan medsos mengupas tuntas dari berbagai sudut pandang.

Perusahaan yang mengawali usahanya dari sebuah bisnis perjalanan wisata domestik
dan internasional ini kemudian merambah bisnis perjalanan ibadah umroh pada tahun
2011.

Perusahaan yang memiliki moto “enjoy your life” ini sempat mengalami perkembangan
yang cukup pesat dari waktu ke waktu.

Dan akhirnya ‘TERSANDUNG’ di tahun 2017. Apakah perusahaan bisa melewati ujian
atau ‘peringatan’ ini dengan mulus dan semakin kuat? Perjalanan sang waktu yang akan
membuktikannya.
Mumpung masih ‘panas-panasnya’ isue ini, penulis akan mengupas tuntas tentang
laporan keuangan perusahaan jasa travel.

Ada 3 pertanyaan mendasar berkaitan dengan tema ini yaitu : 1) apakah perusahaan
jasa travel perlu membuat laporan keuangan?, 2) Seperti apa bentuk laporan
keuangannya? dan 3) Bagaimana langkah-langkah untuk membuatnya?

Yuk baca terus artikelnya

Menjawab pertanyaan pertama, semua perusahaan apapun jenisnya dan di sektor


industri apapun beroperasinya maka harus memiliki laporan keuangan.

Termasuk perusahaan jasa travel juga harus memiliki laporan keuangan.

Format laporan keuangan perusahaan jasa travel tidak berbeda jauh dengan format
laporan keuangan pada umumnya.

Pada laporan NERACA harus menyajikan aktiva, utang dan modal, sedangkan pada
Laporan Laba Rugi menyajikan nilai pendapatan atau penjualan jasa travel dan BEBAN
atau biaya-biaya operasional perusahaan.

Perbedaan yang mencolok ada pada akun-akunya. Ini sekalian menjawab pertanyaan
ke-2mengenai bentuk laporan keuangan perusahaan jasa travel.

Baca juga : Inilah Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Lengkap


Untuk Bisnis Perdagangan Anda.

Yuk kita mengintip dan membedah komponen penyusun yang umumnya terdapat dalam
Laporan keuangan perusahaan jasa travel, baik neraca dan laporan laba rugi.

Neraca
Laporan Neraca perusahaan jasa travel terdiri dari :

1. Kas dan Setara Kas

Komponen ini ada di semua laporan keuangan, baik di perusahaan jasa travel maupun
yang lain. Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito.

2. Piutang Usaha

Komponen ini mencatat piutang dagang atas penjualan yang timbul dari kegiatan usaha
seperti tiket, tur, hotel dan dokumen.

3. Uang Muka

Komponen yang digunakan untuk pembayaran deposit tiket, hotel, tur dan dokumen.
4. Aset Tetap

Bagian dari kekayaan yang dimiliki perusahaan, seperti kendaraan, bangunan dan
tanah. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai.

5. Utang Usaha dan Utang Lain-lain

Utang usaha terdiri dari utang tiket, tur, hotel dan dokumen, sedangkan utang lain-lain
merupakan utang refund atas pengembalian tiket dan voucher hotel yang tidak
digunakan oleh pelanggan.

6. Utang Pajak

Utang pajak meliputi pajak penghasilan ; pasal 21, 23, 25, 29 dan pajak pertambahan
nilai ( PPN ).

7. Pendapatan diterima di muka

Komponen ini mencatat penerimaan uang muka dari pelanggan atas penjualan jasa
yang belum direalisasi.

Dan diakui sebagai pendapatan bila penjualan jasa tersebut telah direalisasi atau
setelah perjalanan wisata/umroh tersebut telah berjalan.

8. Modal Saham

Merupakan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Laporan Laba Rugi


1. Pendapatan

Pendapatan dari penjualan jasa diakui pada pada saat penjualan jasa di counter
penjualan, sedangkan pendapatan dari penyelenggaraan paket wisata/umroh diakui
pada saat perjalanan sudah dilakukan.

2. Harga Pokok Penjualan

Komponen ini merupakan beban pokok pendapatan dari paket wisata, tiket, dan hotel.

3. Beban Usaha

Komponen beban usaha terdiri dari beban penjualan dan beban umum & Administrasi.

Beban penjualan terdiri dari promosi dan iklan, sedangkan beban umum dan
administrasi terdiri dari lain :
 Gaji dan Tunjangan
 Penyusutan
 Sewa Gedung
 Paket, pos dan jasa telekomunikasi
 Transportasi dan perjalanan dinas
 BBM dan Parkir
 Listrik, air dan gas
 Rumah tangga kantor, keamanan dan kebersihan
 Fotocopy dan cetakan
 Perijinan dan jasa profesional
 Iuran dan keanggotaan
 Administrasi bank
 Jamuan dan representasi
 Asuransi
 Pemeliharaan
 Lain-lain

Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan Perusahaan


Jasa Travel
Jawaban dari pertanyaan ketiga, mengenai langkah-langkah membuat laporan
keuangan perusahaan travel prosesnya sama dengan membuat laporan keuangan pada
umumnya.

Diawali dengan mengumpulkan bukti-bukti


transaksi, menganalisa dan menggolongkan sesuai dengan jenis transaksinya serta
diringkas kemudian menyajikannya dalam sebuah laporan keuangan lengkap.

Baca juga : Siklus Akuntansi Lengkap dari A sampai Z

Setiap proses selalu ada input dan output.

Demikian juga dalam proses membuat laporan keuangan perusahaan travel, ada input
berupa transaksi-transaksi keuangan, selanjutnya diproses dengan menggunakan
metode akuntansi dan outputnya berupa laporan keuangan.

Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


Keterangan gambar :

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa laporan keuangan yang berupa NERACA,
Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Modal adalah hasil atau
output dari beberapa proses.

Proses tersebut diawali dengan bukti-bukti transaksi-transaksi, kemudian dicatat dan


digolongkan dalam BUKU JURNAL.

Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap
periode diringkas dan dibukukan dalam akun-akun BUKU BESAR.

Untuk memudahkan membuat laporan keuangan dibuat NERACA LAJUR atau kertas
kerja.

Baca : Cara Mudah dan Praktis Membuat Neraca Lajur dengan Excel.

Selanjutnya akun-akun dalam buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan berupa neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas dan laporan perubahan
modal.

Jadi secara umum ada 3 langkah untuk membuat atau menyusun laporan keuangan,
yaitu : 1) Pencatatan dan penggolongan, 2) Peringkasan, dan 3) Penyajian.

Langkah dan proses ini juga berlaku untuk perusahaan jasa travel. Dimulai dengan
mencatat bukti-bukti transaksi awal ke dalam buku jurnal.

Selanjutnya semua komponen penyusun Neraca dan Laporan Laba Rugi seperti di atas
dibuatkan dan digolongkan dalam akun-akun atau rekening-rekening.

Tujuannya untuk mempermudah dalam menggolong-golongkan setiap transaksi yang


terjadi.

“Apakah harus menggunakan akun-akun?” Tidak harus sih. Ini hanya salah satu metode
yang lazim digunakan untuk mempermudah dalam peringkasan.

Bila ada pembaca yang memiliki metode yang lain dan lebih bagus silahkan sharing di

sini
Coba bayangkan, bila tidak menggunakan akun-akun, anda harus menghitung satu per
satu transaksi yang sesuai dengan golongannya yang terjadi selama satu periode.

Misalnya menghitung jumlah transaksi penjualan jasa travel yang terjadi dari tanggal
1 sampai dengan tanggal 30 atau 31 akhir bulan.

Ribet kan?

Oleh karena itu untuk memudahkan pekerjaan ini dibuat akun atau rekening, dan
ringkasan dari akun-akun tersebut merupakan buku besar.

Langkah ketiga adalah MENYAJIKAN data-data yang tercatat dalam akun-akun di Buku
Besar dalam bentuk Laporan Keuangan.

Format penyajian laporan keuangan berdasarkan data-data komponen penyusun


laporan keuangan di atas adalah sebagai berikut :
Dari contoh format laporan laba rugi perusahaan jasa travel seperti di atas terlihat
bahwa pendapatan berasal dari penjualan paket wisata/umroh, penjualan tiket,
penjualan voucher hotel.

Laba kotor usaha adalah hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Laba
kotor tersebut setelah dikurangi dengan biaya usaha akan ketemulah Laba Bersih
perusahaan.

Bagaimana dengan format laporan neraca perusahaan jasa travel? Yuk bisa dilihat
seperti berikut ini :

Format Neraca pada laporan keuangan perusahaan jasa travel hampir sama dengan
format laporan keuangan pada umumnya, ada aset, kewajiban dan ekuitas.

Yang membedakan dengan jenis sektor industri lain adalah pada komponen aset lancar.
Deposit Tiket dan job paket wisata/umroh ada di dalamnya.
Untuk contoh laporan keuangan perusahaan jasa travel yang lengkap dan sudah go
public (Tbk ), anda bisa memperolehnya di sini : Contoh Laporan Keuangan
Perusahaan Jasa Travel Tbk

Anda mungkin juga menyukai