Anda di halaman 1dari 11

Latar Belakang

Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh

perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain

itu juga investasi atau penanaman modal adalah penanaman sejumlah uang atau modal dalam

suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau keuntungan

yang diperoleh dari investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu

yang tertentu. Ada beberapa bentuk investasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat, salah

satunya adalah investasi dalam bentuk penyertaan modal atau biasa dikenal dengan investasi

saham.

Saham merupakan instrument yang banyak dipilih para investor karena saham mampu

memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Investor dapat menggunakan dua macam

strategi untuk mendapatkan return, yaitu strategi kontrarian dan strategi investasi momentum.

Strategi investasi kontrarian adalah membeli saham dengan harga rendah kemudian

menjualnya ketika harga saham naik pada titik tertentu untuk memperoleh capital gain.

Strategi membeli saham pemenang (winner) pada periode yang lalu kemudian menjualnya di

periode mendatang ketika harga sahamnya meningkat disebut strategi momentum. Kedua

strategi tersebut sama-sama menggunakan informasi sebagai acuan dalam mengambil

keputusan dalam perdagangan saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Pada dasarnya, dalam melakukan investasi, investor akan mempertimbangkan return total

yang akan diperoleh. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam

suatu periode yang tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital

gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga

periode yang lalu. Dalam investasi saham capital gain (loss) dapat terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Pasar sekunder atau juga dikenal dengan

istilah secondary market adalah pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan

sekuriti yang telah diterbitkan dalam penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar

sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas. Pasar yang terbentuk sesaat setelah

penawaran umum perdana seringkali disebut sebagai after market. Pada saat suatu saham

terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan

transaksi perdagangan di bursa tersebut. Jika harga saham sekarang lebih tinggi dari harga

saham periode lalu maka investor dapat dikatakan memperoleh keuntungan modal (capital

gain), sebaliknya jika harga saham sekarang lebih rendah dari harga saham periode lalu maka

investor mengalami kerugian modal (capital loss). Selain capital gain yang merupakan

keuntungan dari apresiasi harga investasi, investor juga memperoleh yield yang merupakan

presentase penerimaan periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi.

Untuk investasi saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode

sebelumnya.

Dua hal utama yang diharapkan investor yaitu dividen dan capital gain. Dividen

(dividend) adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas

keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa

dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai

dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen saham yang

berarti kepada setiap pemegang saham diberikan sejumlah saham sehingga jumlah saham

yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian deviden saham

tersebut. Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen risikonya lebih

kecil dari capital gain, selain itu dividen lebih dapat diperkirakan sebelumnya, sedangkan

capital gain lebih sulit diperkirakan. Pembayaran dividen yang naik dapat diartikan bahwa

perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang baik. Sebaliknya, penurunan


pembayaran dividen dapat diartikan bahwa prospek tingkat keuntungan perusahaan kurang

baik. Akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turunnya nilai dividen yang

dibayarkan. Meskipun demikian, besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan juga

tidak dapat diketahui secara pasti oleh investor. Jadi, secara umum investor tidak dapat

mengetahui secara pasti besarnya total return yang akan diperoleh dari investasi saham.

Dalam investasi saham, besarnya return yang diperoleh investor dari masing-masing

perusahaan berbeda satu sama lain. Besarnya return saham tidak lepas dari kinerja dan

karakteristik perusahaan. Untuk dapat memprediksi besarnya total return yang akan

diperoleh, investor dapat melakukan analisis terhadap kinerja dan karakteristik perusahaan.

Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan

tersebut.

Profil Perusahaan

Media Nusantara Citra Tbk (MNC) (MNCN) didirikan 17 Juni 1997 dan mulai

beroperasi secara komersial pada bulan Desember 2001. Kantor pusat MNCN berlokasi di

MNC Tower, Lantai 27, Jalan Kebon Sirih Kav. 17-19, Jakarta Pusat 10340 Indonesia.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Media Nusantara Citra Tbk adalah

Global Mediacom Tbk (BMTR), dengan persentase kepemilikan sebesar 60,75%.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MNCN adalah berusaha

dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan,

percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa

dan investasi. Kegiatan usaha utama MNCN meliputi content dan kepemilikan serta

pengoperasian 4 TV Free-To-Air nasional (RCTI, MNCTV, GlobalTV dan SindoTV).

MNC juga memiliki channel-channel yang diproduksi oleh MNC (MNC News, MNC

Business, MNC Infotainment, MNC Muslim, MNC Entertainment, MNC International, MNC

Music, MNC Movie, MNC Drama, MNC Comedy, MNC Lifestyle, MNC Fashion, MNC
Food & Travel, MNC Kids, MNC Sports 1, MNC Sports 2, Golf Channel, MNC Home &

Living dan MNC Health & Beauty.) yang disiarkan di TV Berlangganan yaitu Indovision,

TopTV dan Okevision. Selain itu, MNC juga memiliki basis media dan usaha lainnya yang

bertujuan untuk mendukung kegiatan utamanya. Bisnis pendukung tersebut terdiri dari radio

(Sindo Trijaya, Global Radio Jakarta, RD Jakarta, V Radio), media cetak (Koran Sindo,

Sindo Weekly, Genie, Mom & Kiddle, Just for Kids, HighEnd dan het), talent management

(Star Media Nusantara) dan rumah produksi (MNC Pictures, MNC Animation, MNC

Contents dan MNC Innoform). Pada tanggal 13 Juni 2007, MNCN memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MNCN (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 4.125.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan

harga penawaran Rp900,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Juni 2007.

Sejarah Pencatatan Saham

Jenis Saham Saham Tanggal Pencatatan


Saham Perdana @ Rp900,- 4.125.000.000 22 Juni 2007
Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) 9.625.000.000 22 juni 2007
Konversi ESOP//MSOP (2010 s/d 18 ags-2016) 526.103.500

Rasio keuangan MNCN

tabel

Berdasarkan tabek tersebut, dapat diketahui bahwa ROA MNCN pada tahun 2016 naik

dibandingkan tahun 2015 sebesar 1,8%. Dan pada ROE naik cukup tinggi yaitu sebear

28,6%. Namun curent ratio ternyata mengalami peneurunan dari 7,43 menjadi 1,58,

sedangkan net profit margin naik sebesar 3,6%. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui

bahwa kondisi MNCN masih cukup sehat dilihat dari net profit margin dan pertumbuhan

ROA, namun curent ratio turun drastis mengindikasikan perusahaan MNCN mengalami

penurunan likuiditas.
Analisis Saham

Data statistik deskriptif return saham selama 1 tahun (2016)

Menggunakan Excel dan SPSS

MNCN
AM: E(Ri) 0,00024
GM: E(Ri) -0,00022
RW: E(Ri) -0,03519
STD Deviasi i 0,03078
Skewness 1,15373

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

ReturnSaham_MNCN .117 251 .000 .919 251 .000


a. Lilliefors Significance Correction
Fenomena underpricing saham IPO

Sering terjadi fenomena penawaran harga murah saham pada saat IPO, hal ini karena

pengaruh komitmen dari underwriter untuk menjamin penuh saham yang akan dijualnya (full

commitment). Sehingga agar underwriter tidak menanggung risiko saham yang ditawarkan

gagal terjual, maka ditawarkan dengan harga yang lebih murah. Hal ini sesuai penjelasan oleh

Hartono (2015) dalam bukunya, secara rerata pembelian saham di penawaran perdana

memberikan return yang tinggi, terbukti selama periode 1999 hingga 2006, dari 119 IPO

terdapat 105 IPO yang memberikan return awal positif, dan hanya 6 IPO yang memberikan

return awal negatif, serta hanya 8 IPO yang memberikan return awal nol. Fenomena ini juga

terjadi pada saham MNCN.

Dibuktikan dengan tabel berikut ini:

Tanggal Kode Nama emiten Harga Harga Harga penutupan Return awal Return awal
perdana saham IPO pembukaan pembukaan penutupan

22 juni 2007 mncn Media 900 1050 940 16,67% 4,44%


nusantara
citra TBK
Berdasrkan tabel berikut dapat kta h=ketahui bahwa saham MNCNditawarkan dengan

harga murah (underpricing)

Return, Risiko dan CV dari saham PTBA dalam kelompok value stock dan growth stock

saham BEI.

Berikut ini adalah rata-rata return ekspektasian saham MNCN, risiko dan CV saham

PTBA. Rata-rata return ekspektasian menggunakan metode aritmatika (AM), geometrik

(GM) dan random walk (RW). Sedangkan data return harian saya lampirkan.

Perhitungan MNCN
Return Ekspektasian E(Ri)
Metode rata-rata 0.000185983
Metode rata-rata geometrik 0.000277903
Metode jalan acak 0.088050314
Risiko
Metode rata-rata 0.030582589
Metode rata-rata geometrik 0.030586054
Metode jalan acak 0.092543943
Coefficient of Variation(CV)
Metode rata-rata 164,4377656
Metode rata-rata geometrik -110,0602748
Metode jalan acak 1.051034785
Growth -6,7385%

Berdasarkan perhitungan, saham MNCN memiliki prospek kurang baik, karena

pertumbuhan harga sahamnya -6,7386% dalam satu tahun. Namun jika dilihat dari rata rata

rturn harian yang positif, berarti saham MNCN cocok bagi investor yang ingin trading jangka

pendek. Sedangkan jika dilihat dari price to book value (PBV) saham MNCN merupakan

saham growth stock karena rasio PBV lebih dari 1.

No. Nama Perusahaan


349 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
Rasio PBV Portofolio Return
2,57 Growth Stock 0,0001860

Pada tahun 2016 portofolio menggunakan pengelompokan growth stock memberikan

kinerja return yang lebih baik dibandingkan portofolio menggunakan pengelompokkan value

stock. Portofolio saham value stock memberikan return sebesar 0,09% sedangkan portofolio

saham growth stock memberikan return sebesar 2,9%. Sehingga diproyeksikan bahwa saham

dengan kategori growth stock akan berkinerja lebih baik daripada saham-saham value stock

di masa depan.

Portofolio Kinerja (Return)


Growth Stock 2.90%
Value Stock 0.09%

Berarti saham MNCN memiliki prospek yg bagus karena termasuk saham growth stock

Portofolio optimal menggunakan model Markowitz

Berdasrkan model markowitz, saham MNCN untuk investro yang bertipe risk taker(suka
risiko) proporsi dalam portofolio adalah -5,84%. Berarti saham MNCN adalah saham yang
buruk karena memberikan risiko yang lebih tinggi dari pada return.
Aktiva Proporsi
MNCN -5,84%
CPIN 0,64%
FAST 18,34%
GEMA 3,87%
GEMS 15,78%
KPIG 3,11%
MYTX 8,09%
PWON 5,26%
BRPT 39,45%
GDST 11,31%

Demikian juga pada investor yang tidak menyukai risiko( risk adverse) karena proporsi
berdasarkan portofolio model markwitz cukup kecil yaitu hanya 5,24%

Portofolio Risiko Terkecil:


Aktiva Proporsi
MNCN 5,24%
CPIN 11,34%
FAST 12,95%
GEMA 20,62%
GEMS 9,17%
KPIG 7,25%
MYTX 6,88%
PWON 15,78%
BRPT 3,37%
GDST 7,40%

Portofolio optimal menggunakan model SIM (Single Index Model)

Pada tahun 1963 William Sharpe mengembangkan model pemilihan portofolio optimal
yang disebut dengan model indeks tunggal. Model ini menyederhanakan perhitungan di
model Markowitz dengan menyediakan parameter input yang dibutuhkan di dalam model
perhitungan Markowitz (Hartono, 2015). Menggunakan model dari William Sharpe tersebut,
saya mencoba menghitung ulang portofolio yang telah saya gunakan pada model Markowitz
sebelumnya. Sehingga menghasilkan tabel berikut ini:
BRPT GEMA GDST PWON CPIN MNCN
E(Ri) 0,011 0,001 0,004 0,000910747 0,001 0,000
i 0,044 0,024 0,049 0,024033079 0,024 0,031
i 0,180 0,040 0,167 0,078317775 0,093 0,110
i 0,010 0,001 0,003 0,000712742 0,001 0,000
ei2 0,002 0,001 0,002 0,000569961 0,001 0,001
ERBi 0,060 0,027 0,022 0,011628864 0,011 0,002

Aj 5,535179 1,863277828 1,597616102 1,597910629 1,74254928 0,19886558


Aj 5,535179 11,03016031 12,62777641 14,22568704 16,8621908 17,69020937
Bj 16,77686274 2,803503842 12,02091451 10,76156716 14,9610068 12,93251569
Bj 16,77686274 30,15730495 42,17821945 52,93978661 79,1201326 100,1457026
Ci 0,00674288 0,013221286 0,014921268 0,016598329 0,01909138 0,019563162
Berdasarkan model SIM diketahui bahwa ERBi saham MNCN lebih rendah dari pada Ci,
sehingga saham MNCN tidak dimasukkan kedalam model portofolio.

Beta saham MNCN dengan beta koreksi 1 lead, 1 lag menggunakan metode Fowler dan
Rorke
Nama
Saham
MNCN -0,4032
CPIN -0,1660
FAST -0,2220
GEMA 0,5221
GEMS 0,3500
KPIG -0,0796
MYTX -0,5739
PWON -0,0463
BRPT -0,2814
GDST -0,8296

Berdasarkan perhitungan fowler dan rorke didaptkan beta saham MNCN adalah -0,4032,
berarti pergerakan saham MNCN berbanding terbailk dengan pergerakan pasar. Namun
angka -0,4032 lebih mendekati anggka 0 dari pada angka 1 yang berarti perbedaan arah
pergerakan antara saham MNCN dengan pasar tidak terlalu besar.

Plot semua saham di BEI dengan GPS (Garis Pasar Sekuritas) dan posisi saham MNCN

Nama Saham MNCN


Raw Beta 1,45500
Adjusted Beta 1,30400
Return Realisasi 0,019%
Return Ekpektasian CAPM 0,085%
Sudut 0,00001
Under Value / Over Value Over value
Berdasarkan model CAPM dapat diketahui bahwa saham MNCN berada di posisi Over

value atau meruupakan saham mahal, karena return realisasi lebih rendah dibanding return

ekspektasi berdasarkan model CAPM. Sehingga saham MNCN merupakan saham yang

buruk.

Kode
Peringkat saham Sudut
1 UNSP 0,179578
2 CTRA 0,099140
3 TPIA 0,019898
234 MNCN 0,002682
365 OMRE -0,007531
366 BCIP -0,009009
367 TMPI -0,013613
*Ket: semakin besar nilai sudut semakin baik saham tersebut.

Selain itu jika dibandingkan dengan semua saham yang ada di BEI, posisi saham MNCN

berada di urutan ke-234 dari 367 saham yang dihitung. Karena berada di posisi tersebut dapat

diartikan bahwa saham MNCN adalah saham yang buruk.

Kesimpulan

Saham MNCN adalah saham yang buruk jika dilihat berdasarkan analisis teknikal

menggunakan perhitungan return ekspektasian, standar deviasi, portofolio model markowitz,

fowler, SIM dan CAPM. Karena risiko yang dihasilkan saham MNCM lenih tinggi daripada

return nya ditambah lagi harga saham MNCN dianggap over value (mahal) berdasarkan

perhitungan CAPM. Namun secara fundamental, sebenarnya MNCN masih cukup sehat jika

dilihat dari pertumbuhan ROA, ROE dan net profit marginnya , meskipun mengalami

penuruanan likuiditas.
http://mnc.co.id/ir/financial_reports/id

http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mncn/

Anda mungkin juga menyukai