Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya
dengan operasional perusahaan adalah keputusan atas Struktur Modal, yaitu keputusan
keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham prefen dan saham biasa yang harus
digunakan oleh perusahaan. Keputusan Struktur Modal secara langsung berpengaruh
terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat
pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Keputusan Struktur Modal yang
diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitalitas perusahaan , tetapi
juga berpengaruh terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Setiap perusahaan, baik yang dibangun oleh individu ataupun kelompok pada dasarnya
memerlukan modal didalam mengoperasionalkan usahanya. Mengkaji hal tersebut maka,
struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri.
Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan pertimbangan antara resiko dan tingkat
pengembalian. Penambahan utang dapat memperbesar risiko perusahaan tetapi juga
berdampak memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Semakin tingginya resiko
yang harus ditanggung oleh perusahaan cenderung menurunkan harga saham, tetapi
meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan
keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian sehingga memaksimalkan harga
saham perusahaan. Pada saat tertentu, manajemen perusahaan menetapkan struktur modal
yang ditargetkan, yang mungkin merupakan struktur yang optimal, meskipun target tersebut
dapat berubah dari waktu ke waktu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Keputusan sruktur modal dalam praktik?
EBIT = ∑ Pi . EBITi
i=t
Atau
EBIT = P1.EBIT1+P2.EBIT2+……..+Pn.EBITn
Simpangan baku dari EBIT adalah :
n
σ EBIT = ∑ √ ( EBITi−EBIT ) . P1
i=1
Atau
σ EBIT = √ (EBIT 1−EBIT )
Contoh :
Struktur modal PT. ADRINA seluruhnya terdiri sari modal saham sebanyak 200.000
lembar saham biasa dengan nilai nominal per lembar saham Rp 5000. Perusahaan
resebut akan mengadakan perluasan dan membutuhkan dana sebesar Rp 600.000.000
yang dapat diperoleh melalui 3 alternatif pembelanjaan sebagai berikut :
a. Seluruhnya dengan modal saham biasa dengan nilai nominal saham Rp 5.000/lb
b. Seluruhnya dengan pinjaman obligasi yang bunga 15% per tahun
c. 50% dengan modal saham biasa dan 50% saham preferen/prioritas yang
memberikan dividen sebesar 12% tiap tahun
Perkiraan EBIT setelah diadakannya perluasan sebagai berikut :
Perusahaan dikenakan tariff pajak penghasilan sebesar 30%. Dari data tersebut
tentukan :
a. EPS menurut ketiga alternative tersebut diatas
b. EBIT pada titik indiferensi berikut gambar hubungan EBIT dengan EPS
c. Rasio liputan pinjaman jika pokok pinjaman sebesar Rp 120.000.000 berikan arti
dari hasil perhitungan tersebut
d. Peluang EBIT lebih besar dari besarnya bunga yang harus dibayar jika
menggunakan alternative pendanaan seluruhnya menggunakan pinjaman dengan
tingkat confidence level pimpinan 90%
e. Berikan rekomendasi pemilihan pendanaan untuk perluasan usaha perusahaan
tersebut
Jawab :