Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembuatan Keputusan


yang di ampu oleh dosen:
1. Dr. H. Abubakar, M.Pd.
2. Dr. Hj.Yayah Rahyasih, M.Pd.

oleh :

1. Gina Fahmi Fitriani (1704769)


2. Lola Trisuciane L (1704957)
3. Yoseline Hernandes (1705370)
4. Yulia Ayu Ningsih (1703139)

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul teknik-teknik dalam
pengambilan keputusan.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Dr. H. Abu Bakar, M.Pd
& Dr. Hj. Yayah Rahyasih, M,Pd. Selaku dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
demi perbaikan Makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya .
.

Bandung, September 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari


berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu
keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif yang ada.
Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan
sekitarnya. Seorang pimpinan produksi memutuskan untuk mengurangi produksi di saat
kondisi perekonomian sedang buruk, seorang jenderal memutuskan untuk melakukan
serangan endadak karena tahu bahwa musuh sedang tidap siap dan siaga. Masih banyak
contoh-contoh lainnya yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-
hari.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu memecahkan permasalahan
atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang
hendak dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat
misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan industri
pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau di masyrakat. Keputusan dibuat oleh individu
(perseorangan), organisasi, kelompok individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang
hendak dicapai. Dalam dunia yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan
yang harus dibuat baik yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengambilan keputusan?
2. Bagaimana teknik-teknik dalam pengambilan keputusan?
3. Apa saja fungsi- fungsi pengambilan keputusan?
4. Apa tujuan dari pengambilan keputusan?
5. Bagaimana pengambilan keputusan secara berkelompok?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penyusunan makalah ini adalah :
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui teknik-
teknik dalam pengambilan keputusan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus, penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Memperoleh pemahaman mengenai pengertian dari pengambilan keputusan
2. Memperoleh pemahaman mengenai teknik-teknik dalam pengambilan keputusan
3. Memperoleh pemahaman mengenai fungsi- fungsi pengambilan keputusan
4. Memperoleh pemahaman mengenai pengambilan keputusan
5. Memperoleh pemahaman mengenai pengambilan keputusan secara berkelompok
1.4 Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu baik
secara teoritis maupun operasional.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penambahan wawasan keilmuan
pengambilan keputusan secara spesifik mengenai teknik-teknik dalam pengambilan
keputusan sebagai salah satu bidang garapan ilmu Administrasi Pendidikan.
1.4.2 Manfaat Operasional
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/i Departemen
Administrasi Pendidikan dengan memberikan wawasan mengenai Teknik-Teknik
Pengambilan Keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa
pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan alternatif.
Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The Function of the
Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan disebutkan
sebagai suatu “proses keputusan… merupakan teknik untuk mempersempit pilihan”.
Sementara dalam bahan ajar DR. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM bahwa
membuat keputusan adalah “The process of choosing a course of action for dealing
with a problem or opportunity”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat kaitannya
dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah
serta memperoleh kesempatan. Herbert Simon, ahli teori keputusan dan organisasi
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan yaitu :
1. Aktivitas intelegensi yakni penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan
pengambilan keputusan
2. Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan analisis
masalah
3. Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari
berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada
suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai
alternatif yang ada. Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada
dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan
permasalahan atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat pasti
ada tujuan yang hendak dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada
keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam organisasi
(departemen, dan industri pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau di
masyrakat.
Keputusan dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi, kelompok
individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang hendak dicapai. Dalam dunia
yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat baik
yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit.
Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai
alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam perhatian dan dalam pemilihan
alternatif yang tepat setelah suatu evaluasi (penilaian) mengenai efektivitas dalam
mencapai tujuan yang dikehendaki. Salah satu komponen terpenting dari proses
keputusan ialah kegiatan pengumpulan informasi dari mana suatu apresiasimengenai
situasi keputusan dapat dibuat.

2.2 Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan

Teknik pengambilan keputusan membantu kita dalam membuat keputusan tebaik


dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang relevan. Dengan teknik ini kita dapat
memetakan sejumlah konsekuensi yang akan muncul dari keputusan yang kita ambil
atas alternatif solusi dan tindakan. Berikut teknik-teknik dalam pengambilan
keputusan:
1. Operation Research
Merupakan dengan menggunakan suatu metode-metode scientific (yang terdiri
dari teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu maslah
tertentu, penerapan dalam teknik ini yaitu usaha inventarisasi.
2. Linear Programming
Merupakan dengan memakai rumus-rumus matematik yang disebut juga dengan
vector analysis.
3. Gaming War Games
Merupakan dengan teori yang biasa dipakai dalam menentukan strategi.
4. Probability
Merupakan dengan sebuah teori kemungkinan yang bisa diterapkan pada kalkulasi
rasionalitas hal-hal yang tidak normal, dalam mengenai sebuah keputusan yang
dipertimbangkan dan diperhitungkan.
5. Rangking and statistical weighting
Yaitu dengan cara:
- Menempatkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi suatu keputusan akhir
- Menimbang suatu faktor-faktor yang bisa dibandingkan dan yang tercakup
didalam setiap alternatif.
6. Teknik Kreatif
a. Brainstorming. Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas
maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota
untuk melontarkan ide-idenya.
b. Synectics. Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan
diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif
individual dan kelompok
7. Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
8. Teknik Modern
a. Teknik Delphi
Teknik atau proses Delphi, pertama kali dikembangkan oleh N. C.
Dalkey, Helmer, dan rekan pada tahun 1950an dan 1960an dalam Rand
Corporation, yang pada saat sekarang terkenal sebagai suatu teknik untuk
membantu pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung risiko dan
ketidakpastian, misal forecasting jangka panjang. Teknik Delphi termasuk ke
dalam teknik pengambilan keputusan modern yang merangsang kreativitas
dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan gagasan orang lain untuk
mencapai Konsensus dalam pengambilan keputusan kelompok. Teknik ini
juga merupakan salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan
stratejik.
Partisipan untuk teknik Delphi tidak saling kenal satu sama lain.
Biasanya secara fisik berjauhan dan tidak saling bertemu. Semua komunikasi
antar partisipan dengan cara kuesioner dan umpan balik dari pemantau seorang
Staf.
b. Teknik Kelompok Nominal
Teknik kelompok nominal (selanjutnya dipakai singkatan TKN) adalah
salah satu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan yang lebih jarang
dipakai dibanding dengan teknik sumbang saran. Teknik ini dikembangkan
oleh Dellbecq dan Van de Ven pada tahun 1968 (Delbecq, et all., 1975),
dimaksudkan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan pandangan dan
penilaian perorangan dalam suasana ketidakpastian dan ketidaksepakatan
mengenai inti persoalan suatu masalah, lalu mencari jalan penyelesaian yang
terbaik.
Teknik kelompok nominal adalah proses terstruktur ini mengharuskan
anggota kelompok menulis gagasan/ide secara perseorangan, kemudian
melaporkannya kepada kelompok (Departemen dalam Negeri). Teknik
mengurangi adanya penyesuaian sementara memaksimalkan partisipasi.
Bentuk pembuatan keputusan ini adalah proses mengulangi pernyataan yang
meminimisir penyesuaian (conformity) dan menggerakkan peserta untuk
mengambil keputusan yang dapat mereka dukung.
Dalam buku Mind Tools: Essential Skills for an Excellent Career oleh James Manktelow
pada tahun 2003, berikut adalah tujuh macam teknik pengambilan keputusan dari Manktelow,
2003 :
1.  Pareto Analysis
Pareto Analysis adalah teknik yang cukup sederhana karena teknik ini membantu
kita untuk menyelesaikan masalah yang penting untuk diselesaikan terlebih dahulu.
Teknik ini menggunakan prinsip Pareto yang ide utamanya adalah mengerjakan 20%
kerja dan menghasilkan 80% keuntungan dari seluruh pekerjaan . Langkah-langkah
dalam melakukan teknik Pareto Analysis :
a. Buatlah daftar masalah yang sedang dihadapi atau pilihan-pilihan yang ada.
b. Jika memiliki banyak masalah, kelompokkan sesuai besar kecilnya.
c.  Berikan skor yang tepat untuk masing-masing kelompok.
d.  Selesaikan kelompok yang mempunyai skor yang paling tinggi.
Pareto Analysis tidak hanya menunjukkan masalah mana yang paling penting dan
harus diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini juga menunjukkan kepada kita mengenai
berat ringannya suatu masalah.
2.  Paired Comparison Analysis
Paired Comparison Analysis membantu kita memecahkan masalah yang relatif
lebih penting daripada yang lainnya. Teknik ini berguna, ketika kita tidak mempunyai
data-data yang objektif mengenai masalah yang sedang kita hadapi. Analisis ini
memudahkan kita untuk memilih masalah yang paling penting untuk diselesaikan atau
memilih solusi yang memberikan keuntungan paling besar.
Dalam menggunakan teknik ini, bandingkan tiap pilihan yang ada dengan
pilihan lain, satu per satu. Untuk setiap perbandingan tentukan dua pilihan yang
paling penting. Lalu berikan skor yang menunjukkan seberapa penting pilihan
tersebut. Setelah itu, kita bisa menggabungkan semua perbandingan diatas sehingga
tiap pilihan memiliki derajat kepentingan. Langkah-langkah dalam melakukan Paired
Comparison Analysis :
- Buatlah daftar mengenai hal apa yang akan dibandingkan. Berikan huruf untuk
tiap pilihan.
- Buat tabel dengan model baris dan kolom.
- Hitamkan bagian tabel dimana kita akan membandingkan dua hal yang sama.
Biasanya terdapat di diagonal dari tabel tersebut.
- Hitamkan juga bagian tabel dimana kita akan menemui perbandingan
mengenai hal yang sama pada bagian yang lain. Biasanya bagian ini berada di
bawah garis diagonal.
- Pada bagian yang tersisa, bandingkan pilihan yang ada pada baris dengan
pilihan yang ada pada kolom. Untuk tiap sel putuskan hal mana yang lebih
penting.
- Tandai dengan huruf untuk pilihan yang lebih penting dalam tiap sel-nya.
Serta berikan nilai pada perbedaan tingkatan kepentingannya yang berkisar
antara 0 (tidak ada perbedaan) sampai 3 (sangat berbeda).
- Terakhir, gabungkan hasilnya dengan menjumlahkan nilai total untuk setiap
pilihan. Kita dapat juga merubah nilai tersebut ke dalam bentuk persentase.
3. Decision Trees
Decision Trees merupakan salah satu teknik yang akan membantu kita untuk
memilih beberapa jalan untuk bertindak. Teknik ini memberi kita struktur yang
mempunyai tingkat efektifitas tinggi. Teknik ini memudahkan kita untuk menyusun
pilihan-pilihan yang ada dan sekaligus kita dapat melihat outcome yang mungkin
akan didapatkan apabila kita mengambil pilihan tersebut. Selain itu dengan teknik ini
kita dapat melihat apa yang nantinya akan menjadi keuntungan dan kerugian dari
apabila kita mengambil suatu pilihan tertentu. Langkah-langkah dalam menggambar
Decision Trees :
a. Mulai Decision Trees dengan membuat keputusan yang perlu
dibuat. Gambar persegi kecil untuk menunjukkan keputusan
tersebut. Gambarlah persegi tersebut di sebelah kiri dari satu
lembar kertas yang cukup lebar.
b. Dari kotak tersebut, gambarkan garis ke arah kanan. Sepanjang
garis ini dituliskan solusi yang kiranya mungkin untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Biarkan garis tersebut sepanjang
mungkin, sehingga kita bisa memperluas ide kita.
c. Ujung setiap garis tersebut dianggap sebagai hasilnya. Apabila
hasil dari pengambilan keputusan tersebut kurang meyakinkan,
maka gambarkan lingkaran kecil di ujungnya. Namun apabila
hasilnya merupakan keputusan lain yang perlu kita buat, maka
gambarkan persegi lagi. Persegi disini menggambarkan sebuah
keputusan, dan lingkaran menggambarkan hasil atau outcome yang
kurang meyakinkan. Tuliskan keputusan dan faktor-faktor tersebut
diatas persegi ataupun lingkaran tadi.
d. Awali dari persegi keputusan yang baru pada diagram, gambarkan
garis yang merepresentasikan pilihan yang akan diambil. Dari
lingkaran, gambarkan garis yang merepresentasikan hasil yang
memungkinkan. Tuliskan lagi keterangan pada garis tersebut
mengenai apa yang dimaksudkan. Lanjutkan mengerjakan hal
tersebut hingga akan ada banyak hasil dan keputusan yang mungkin
diambil.
4. PMI
PMI merupakan kepanjangan dari “Plus/Minus/Implications”. Teknik ini
adalah sebuah teknik pengambilan keputusan yang penting. Ketika kita telah memilih
sebuah tindakan, kita harus mengamati perkembangan situasi. Mungkin, ada kalanya,
tidak melakukan apa-apa merupakan keputusan terbaik yang ada. Langkah-langkah
dalam melakukan teknik PMI :
- Gambarkan tabel dengan bagian paling atas tabel bertuliskan “Plus”, “Minus”,
dan “Implications”. Pada kolom di bawah “Plus” tuliskan apa saja hal positif
yang akan didapatkan ketika mengambil keputusan tersebut. Pada kolom di
bawah “Minus” tuliskan apa saja hal negatif yang akan didapatkan ketika
mengambil keputusan tersebut. Sedangkan pada kolom “Implications” tuliskan
apa saja yang menjadi dampak dan hasil yang memungkinkan dari
pengambilan keputusan tersebut, baik positif maupun negatif.
- Apabila keputusan masih belum bisa diambil, maka kita bisa memberikan
penilaian untuk menunjukkan seberapa pentingnya item tersebut. Berikan skor
yang tepat untuk masing-masing pilihan. Penilaian yang diberikan merupakan
penilaian yang cukup subjektif.
- Bila telah selesai memberikan penilaian jumlahkan skor yang didapatkan pada
kolom “Plus”, “Minus” dan  “Implications”. Nilai positif yang tinggi
menunjukkan tindakan yang seharusnya diambil, namun apabila nilai negatif
yang tinggi menunjukkan bahwa tindakan tersebut sebaiknya dihindari.
5. Force Field Analysis
Analisa ini merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk melihat faktor-
faktor apa saja yang kiranya mendukung ataupun bertolak belakang dengan rencana
yang kita ambil. Apabila kita telah mengambil suatu keputusan, maka analisa ini bisa
kita gunakan untuk mengidentifikasi perubahan yang akan kita buat untuk
mendapatkan hasik yang lebih baik. Langkah-langkah dalam melakukan teknik Force
Field Analysis :
- Buatlah daftar mengenai hal-hal apa saja yang mendukung perubahan tersebut
dalam satu kolom, dan daftar mengenai apa saja yang melawan atau bertolak
belakang dengan perubahan tersebut di kolom yang lainnya.
- Berikan penilaian untuk masing-masing daftar tersebut, dari nilai 1 (lemah)
hingga 5 (kuat).
- Gambarkan diagram yang menunjukkan kekuatan untuk mendukung dan
melawan perubahan tersebut.
6. Six Thingking Hats
Analisis ini merupakan analisis yang baik untuk melihat efek dari keputusan
yang diambil dari berbagai sisi. Teknik yang dikemukakan oleh Edward de Bono ini
memaksa kita untuk keluar dari cara kita berpikir yang biasa dan membantu kita
untuk mendapatkan suatu situasi yang lebih pasti.
Dalam teknik ini kita diminta untuk melihat masalah dengan memakai enam
topi dengan warna yang berbeda. Pada tiap-tiap warna dari topi tersebut mempunyai
ketentuannya masing-masing. Enam warna topi tersebut antara lain :
a. White Hat
Pada topi warna putih ini kita diminta untuk fokus pada data-data yang telah
tersedia. Kita diminta untuk melihat informasi yang kita punyai dan bagaimana
kita mempelajarinya. Disini kita diminta untuk menganalisis tren-tren yang telah
lalu dan memperhitungkan bagaimana nantinya.
b. Red Hat
“Memakai” topi merah kita diminta untuk melihat masalah menggunakan
intuisi, emosi dan perasaan kita. Selain itu juga mencoba untuk berpikir
bagaimana apabila orang lain bereaksi secara emosional. Mencoba untuk mengerti
bagaimana respon yang individu lain yang tidak sepenuhnya mengerti mengenai
alasan kita.
c. Black Hat
Menggunakan topi hitam ini, kita diminta untuk melihat hal-hal buruk dari
suatu keputusan yang diambil. Hal ini ditujukan agar kita lebih berhati-hati dan
mampu mempertahankan diri.
d. Yellow Hat
Topi kuning membantu kita untuk berpikir secara positif. Dengan topi ini kita
diminta untuk melihat keuntungan yang akan didapatkan dari suatu keputusan.
Topi kuning ini membantu kita untuk terus berjalan walau keadaan sedang buruk
dan sulit.
e.  Green Hat
Green Hat mengajak kita untuk berpikir lebih kreatif. Dimana kita dapat
mengembangkan solusi-solusi yang kreatif untuk suatu masalah. Disini kita
diminta untuk mencari apakah ada cara alain yang lebih bagus.
f. Blue Hat
Blue Hat mengajarkan kita untuk melihat bagaimana proses yang sedang
berjalan. Pada bagian ini kita diajak untuk melihat apa yang akan kita lakukan
selanjutnya. Disini kita diminta untuk melakukan pengecekan semua proses dan
hasil yang di dapatkan.
7. Cost/Benefit Analysis
Analisis ini merupakan analisis yang cukup simpel. Seperti yang namanya,
dalam menggunakan analisis ini kita diminta untuk menjumlahkan semua nilai dari
keuntungan yang diperoleh kemudian menguranginya dengan biaya-biaya yang lain.
Untuk menggunakan analisis ini, pertama tentukan seberapa banyak biaya
yang akan dipakai untuk melakukan suatu perubahan. Kemudian hitung berapa
keuntungan yang akan didapatkan dari itu semua. Dimana biaya dan keuntungan akan
dibayarkan atau didapatkan sepanjang waktu. Rencanakan waktu dengan tepat
sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa tergantikan
dengan tepat sehingga semua biaya yang digunakan untuk melakukan perubahan bisa
tergantikan dengan keuntungan yang diperoleh.
2.3 Fungsi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah
mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara
individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara
organisasional
b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan hari depan/masa yang
akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama

2.4 Tujuan Pengambilan Keputusan

Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu :


a. Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal
terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya sekali
diputuskan dan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain
b. Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi
apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya
bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih
yang bersifat kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif

2.5 Pengambilan keputusan secara berkelompok

Suatu keputusan tidak dapat terlepas dalam kehidupan kita sehari – hari, karena kita
selalu dihadapkan pada hal tersebut. Keputusan itu bersifat dari yang sederhana sampai
pada keputusan yang amat rumit dan sulit. Seorang pemimpin organisasi harus mampu
mengambil keputusan, walaupun banyak factor lain yang sangat besar pengaruhnya
terhadap keputusanya, karena seseorang pada saat tertentu sudah mengambil keputusan,
tetapi hal ini bisa berbeda keputusan disaat yang lain. Karena sebagian fungsi terpenting
dari seorang pemimpin adalah sebagai pengambil keputusan, sehingga keputusan yang
diambil oleh seorang pemimpin sangat berkenan dan menentukan terhadap tindakan apa
yang perlu dilaksanakan, siapa yang melakukan serta kapan, dimana, dan terkadang
bagaimana tindakan itu dilaksanakan.
Proses pengambilan keputusan kelompok adalah salah satu corak proses pengambilan
keputusan dalam organisasi. Ciri dari prosesnya ditandai dengan keterlibatan dan
partisipasi orang banyak. Sering kali keputusan semacam ini dianggap ideal dan
dipergunakan secara luas dalam organisasi .
- Keunggulan pengambilan keputusan kelompok :
1. Informasi dan pengetahuan lebih lengkap. Dalam menghimpun sumber daya dari
sejumlah individu , berarti lebih banyak masukan yang dipakai dalam proses
pembuatan keputusan.
2. Keragaman pandangan lebih banyak. Selain masukan yang banyak, kelompok dapat
membawa serta heterogenitas mereka kedalam proses keputusan. Hal ini membuka
peluang bagi lebih banyak pendekatan dan alternatip yang akan menjadi
pertimbangan.
3. Penerimaan keputusan lebih besar. Banyak solusi yang ternyata gagal setelah
keputusan diambil, karena orang – orang tidak dapat menerima hasil keputusan
tersebut. Akan tetapi , bila orang yang akan dikenai oleh keputusan itu dan orang
tersebut dapat ambil bagian dalam proses pembuatanya, maka mereka lebih
cenderung untuk menerimanya, dan bahkan akan mendorong orang lain untuk
menerimanya.
4. Legitimasi keputusan lebih kuat. Masyarakat kita menghargai metode – metode yang
demokratis. Proses pengambilan keputusan kelompok yang konsisten dengan sikap
demokratis dipandang lebih memiliki keabsahan dari pada keputusan yang dibuat
oleh seorang individu.

- Kekurangan pengambilan keputusan kelompok


Disamping keunggulan – keunggulanya. Sudah barang tentu keputusan kelompok
juga mengandung kelemahan. Beberapa kekurangan pengambilan keputusan
kelompok antara lain : 
1. Memakan waktu.Untuk membentuk suatu kelompok sudah jelas membutuhkan
waktu tersendiri. Proses interaksi yang terjadi begitu kelompok terbentuk juga sering
sekali tidak efisien. Akhirnya kelompok membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mencapai kesepakatan terhadap sebuah solusi dari pada yang dapat dilakukan
seorang individu. Hal ini tentu saja membatasi kemampuan manajemen untuk
bertindak cepat pada saat diperlukan.
2. Tekanan untuk sependapat. Keinginan anggota kelompok untuk diterima dan
dipertimbangkan sebagai aset bagi kelompok akan mengakibatkan adanya
penekanan pada pihak yang berbeda pendapat, dan mendorong persesuaian diantara
sejumlah pandangan. Keadaan seperti ini juga mmendorong terjadinya pemikiran
kelompok ( groupthink ) akan dimana tekanan kelompok mengarah pada menurunya
efisiensi mental, minimnya uji realitas, dan kurangnya pertimbangan moral.
3. Dominasi oleh minoritas. Boleh jadi didominasi oleh satu atau beberapa anggota 
Jika koalisi dominasi ini juga terdiri anggota yang berkemampuan rendah dan
menengah, maka efektifitas kelompok secara keseluruhan akan mengalami
gangguan.
4. Tanggung jawab yang kabur. Anggota kelompok sama berbagi ( share ) tanggung
jawab, tetapi tak jelas siapa yang bertanggung jawab, sedangkan pada keputusan
kelompok tanggung jawab dari setiap anggota diabaikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, teknik pengambilan
keputusan sangat diperlukan karena untuk mengatur jalannya diskusi pada
kelompok dalam menerima opini maupun saran dari kelompok lain. Misalnya
teknik sumbang saran dalam hal kebebasan untuk menyampaikan ide karena tidak
ada kekhawatiran untuk dikritik atau dihentikan sebelum selesai berbicara didalam
diskusi kelompok. Sedangkan teknik kelompok nominal dipergunakan untuk
mengidentifikasi keberatan- keberatan bahwa anggota kelompok mempunyai
masalah yang mungkin dapat dibicarakan atau dengan kata lain teknik ini
dipergunakan untuk mengidentifikasi kriteria dan halangan- halangan dimana
anggota- anggota kelompok akan mempergunakan untuk mengevaluasi situasi itu.
Oleh karena itu, didalam diskusi kelompok sangat memerlukan teknik-tekhnik
tersebut agar mengetahui tingkat kreativitas baik dari kelompok itu sendiri
maupun kelompok lain yang memberikan opini. Selain itu, suatu permasalahan
tidak akan mendapatkan jalan keluar jika tidak ada pendapat atau opini untuk
memecahkannya. Dalam hal ini setiap orang dapat berkesempatan untuk
mengeluarkan kreativitasnya melalui informasi-informasi yang ditampung
khususnya dalam forum diskusi kelompok.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

___. 2020. Pengertian Pengambilan Keputusan Macam, Tujuan, Fungsi, Teknik, Tahap,
Unsur, Faktor, Metode Oleh Para Ahli. Diambil dari:
https://www.gurupendidikan.co.id/teknik-pengambil-keputusan/

___. 2020. Teknik Pengambilan Keputusan. Diambil dari:


https://www.dosenpendidikan.co.id/teknik-pengambilan-keputusan/

Luthans F, 2006 Perilaku Organisasi Edisi 10, Penerbit Andi, Yogyakarta


Setiadi N J, 2008 Business Economics and Managerial Decision Making, Kencana,
Jakarta

___. 2013. Teknik pengambilan keputusan dalam organisasi. Diambil dari :http://www.bppp-
tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=208:teknik-
pengambilan-keputusan-dalam-organisasi&catid=44:artikel&Itemid=85

Anda mungkin juga menyukai