Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


EFEKTIF + STUDY KASUS
Dosen Pengampu :Khusnul Fikri, SE., M.M

Disusun oleh :
Kelompok 5

Jasika Dea Damanik (190304202)


Latifah Anum (190304209)
Dian lestari (190304215)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN EFEKTIF + STUDY
KASUS” tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Decision Making & Problem Solving. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan
B. Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan
C. Teknik Pengambilan Keeputusan Efektif
D. Study Kasus

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTARPUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah
pilihan dari berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang
dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan
(keputusan) dari berbagai alternatif yang ada. Proses ini terkadang amatlah
rumit karena berdampak pada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Seorang
pimpinan produksi memutuskan untuk mengurangi produksi di saat kondisi
perekonomian sedang buruk, seorang jenderal memutuskan untuk
melakukan serangan endadak karena tahu bahwa musuh sedang tidap siap
dan siaga. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang terkait dengan
pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu
memecahkan permasalahan atau persoalan (problem solving) dan setiap
keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Hampir setiap
hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah
tangga, di kantor atau di dalam organisasi (departemen, dan industri
pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau di masyrakat. Keputusan
dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi, kelompok individu, negara
dengan satu tujuan atau lebih yang hendak dicapai. Dalam dunia yang
modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat
baik yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit.
kali ini kita akan membahas mengenai apa saja teknik-teknik dari
pengambilan keputusan (decision making)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tekhnik-tekhnik pengambilan keputusan?
2. Bagaimana Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan yang efektif
C. Study Kasus
.
BAB II
ISI
A.Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah
melakukan penilaian dan menjatuhkan sebuah pilihan. Keputusan ini diambil
setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan dari
beberapa alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan atau pilihan diputuskan, ada
beberapa tahap yang mungkinakan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
beberapa ahli, diantaranya adalah:
 G.R Terry : Mengemukakan bahwa pengambilankeputusan sebagai
pemilihan yang didasarkan padakriteria tertentu atas lebih alternatif
yang mungkin.
 Claude. S. George, Jr : mengatakan proses pengambilankeputusan
dikerjakan oleh kebanyakan manajerberupa suatu kegiatan pemikiran
yang termasukpertimbangan, pemilihan diantara sejumlah alternatif.
 Horold dan Cyril Odonnell : mengatakan bahwapengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatifmengenai suatu cara bertindak.
 P. Siagian : Pengambilan Keputusan adalah suatupendekatan
sistematis terhadap suatu masalah,pengumpulan fakta, dan data
penelitian yang matangatas alternatif dan tindakan

B. Teknik-teknik Pengambilan Keputusan


Teknik-teknik Pengambilan Keputusan. (Siagian, S.P. (25-26;1993).
1. Brainstorming
Jika sekelompok orang mengadakan diskusi dimana setiap orang yang
terlibat diharapkan turut serta memberikan pandangannya. Pada akhir diskusi
berbagai pandangan yang dikemukakan dirangkum, sehingga kelompok
mencapai suatu kesepakatan tentang cara-cara yang hendak ditempuh
dalam mengatasi situasi problematic yang dihadapi. Yang harus diperhatikan
adalah :
Ø Gagasan yang aneh dan tidak masuk akal sekalipun dicatat secara teliti.
Ø Mengemukakan sebanyak mungkin pendapat dan gagasan
Ø Tidak melakukan penilaian atas sesuatu pendapat atau gagasan yang
dilontarkan
Ø Para peserta diharapkan dapat memberikan sanggahan pendapat atau
gagasan yang telah dikemukakan oleh orang lain.
Ø Semua pendapat atau gagasan yang dikemukakan kemudian dibahas
hingga kelompok tiba pada suatu sintesis pendapat yang kemudian
dituangkan dalam bentuk keputusan.

2. Synetics
Seorang diantara anggota kelompok peserta bertindak selaku
pimpinan diskusi. iantara para peserta ada seorang ahli dalam teori ilmiah
pengambilan putusan.semua masalah dilontarkan dan didiskusikan
Selanjutnya pimpinan diskusi memilih hasil-hasil pemikiran tertentu yang
dipandang bermanfaat dalam pemecahan masalah. Dan tenaga ahli menilai
apakah rangkuman keputusan itu layak atau tidak menurut teori
3. Consensus thinking
Orang-orang yang terlibat dalam pemecahan masalah harus setuju
dengan hakikat, batasan dan dampak suatu situasi problematik yang
dihadapi, sepakat pula tentang teknik dan model yang hendak digunakan
untuk mengatasinya. Teknik ini efektif bila beberapa orang memiliki
pengetahuan yang sejenis tentang permasalahan yang dihadapi dan tentang
teknik pemecahan yang seyogyanya digunakan. Orang-orang diharapkan
mengikuti suatu prosedur yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Delphi
Umumnya digunakan untuk mengambil keputusan meramal masa
depan yang diperhitungkan akan dihadapi organisasi, apakah suatu peristiwa
dapat atau mungkin terjadi atau tidak.. Teknik ini sangat sesuai untuk
kelompok pengambil keputusan yang tidak berada di satu tempat.
5. Fish bowling
Sekelompok pengambil keputusan duduk pada suatu lingkaran, dan di
tengah lingkaran ditaruh sebuah kursi. Seseorang duduk di kursi tersebut
hanya dialah yang boleh bicara untuk mengemukakan pendapat ide dan
gagasan tentang suatu permasalahan. Para anggota lain mengajukan
pertanyaan, pandangan dan pendapat.
6. Didactic interaction
Digunakan untuk suatu situasi yang memerlukan jawaban “ya” atau
“tidak”. Dibentuk dua kelompok, dengan satu kelompok mengemukakan
pendapat yang bermuara pada jawaban “ya” dan kelompok lainnya pada
jawaban “tidak”. Semua ide yang dikemukakan baik pro maupun kontra
dicatat dengan teliti.
7. Collective bargaining
Dua pihak yang mempunyai pandangan berbeda bahkan bertolak
belakang atas suatu masalah duduk di satu meja dengan saling menghadap.
Model Proses Pengambilan Keputusan dengan Contoh Kasus Pengambilan
keputusan (decision making) merupakan salah satu proses manajemen yang
penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar belakangi oleh
adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara
hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan
pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan– kepentingan
tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling
menguntungkan. Mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi
tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan
mengambil keputusan yang dianggap paling baik.

C. Teknik Pengambilan Keputusan Efektif


Untuk membuat keputusan efektif harus memperlajari dari
mengembangkan berbagai gagasan dan teknik baru,hal yan harus di pahami
bersama oleh para anggota tim adalah “Konsensus” Tim bisa menerima
pendapat yang lain sebagai solusi suatu permasalahan dan semua anggota
sejutu untuk melakukan apa saja sesuai yang di syaratkan

Untuk mendapatkan consensus dalam Tim,Usahakan:


- Sepakati masalah yang ditangani dan tujuan yang hendak dicapai,hal
ini sudah harus ditetapkan sejak awal
- Pastikan semua anggota Tim mendapatkan informasi yang
sama,suatu hal yang menyedihkan bila ada anggota yang
mendapatkan informasi berbeda dari anggota lainnya dalam tim
- Jujur dan terus terang ketika mengungkapkan gagasan, jangan
terjebak dengan arus gagasan yang terbentuk dalam diskusi
- Hindari menghakimi gagasan terlalu dini,biarkan aggota tim
menyatakan permasalahan dan mengajukan pertanyaan, jika anda
menghukum orang karena konsep yang diajukannya tidak lumrah atau
belum teruji,berarti anda menutupi peluang orang tersebut
berpartisipasi
- Uji keputusan dan maslaah secara sistemestis, pastikan semua
anggota tim memahami proses yang digunakan
- Bersedia untuk kompromi dan fleksibel,hindari konflik, permasalahan
kekuasaan dan poitik pura-pura perilaku demikian hanya akan
merusak kepercayaan.
- Beri waktu secukupnya untuk mencapai consensus, tapi jangan terlalu
lama,orang akan kelelahan dan kehilangan minat terhadap masalah
yang dibahas dan hasil yang diharapkan jika terlalu lama.

Jika Proses pembuatan dalam tim efektik, proses ini akan mendorong
bersama keterampilan pengetahuan,pengalaman dan kelompok serta
menghasilkan solusi yang lebbih besar, keputusan yang baik memiliki 2
koponen dasar yaitu kualitas dan komitmen.
Keputusan yang berkualitas mempertimbangkan semua fakta dan
memanfaatkan dengan baik informasi yang ada sedangkan berkomitmen
artinya smua anggota Tim memiliki komitmen untuk melaksanakan keputusan
tersebut.

D. Study Kasus
Masalah Grosir
Salah satu permaslahan yang sering dihadapi grosir adalah bagaiana
menetukan tingkat persediaan (stock) barang agar permintaan konsumen
terpenuhi dan biaya gudang (tempat pemyimpanan barang) tersebut tidak
terlalu mahal, hal ini selalu enjadi tujuan karena ketidakmampuan
memberikan solusi yang optimal akan menghasilkan dua jenis kerugian
dalam usaha grosir, sebagai contoh khusus, diambil masalah grosir buah
yang menjual buah stawbarry, buah ini mempunyai masa (waktu) jual yang
terbatas, dalam arti jika tidak terjual pada hari pengiriman,maka tidak akan
terjual pada hari berikutnya, jika diandaikan harga pengambilan satu
keranjang stawberry adalah $20, dan grosir akan menjualnya dengan harga
$50 satu keranjang, Berapa keranjangkah persediaan yang perlu diambil
setiap hari oleh rosir agar endapat resiko kerugian minimum, atau agar
mendapatkan keuntungan maximum? Hal ini dapat diselesaikan dengan
konsep peluang jika informasi tentang jumlah data penjualan beberapa hari
yang lalu ada dicatat. Untuk membahas kasus ini selanjutnya diandaikan data
penjualan selama 100 hari yang lalu tercatat sebagai berikut:
Tabel 1. Data Penjualan
Jumlah Strawbary terjual Jumlah Hari (Dalam Satuan Keranjang) Penjualan
10 15
11 20
12 40
13 25
Jumlah 100
ANALISIS KEPUTUSAN
Analisis keputusan yang dimaksud disini adalah suatu rangkaian
proses dalam membahas permasalahan yang dikemukakan di atas. Hal ini
dapat dilakukan dengan memperkenalkan konsep jenis kerugian yang
ditimbulkan, pemakaian konsep peluang, dan perhitungan ekspektasi
kerugian.
 Pendefinisian Jenis Kerugian
Bila dalam membahas permasalahan di atas kita fokuskan terhadap
minimisasi kerugian maka perlu didefinisikan dua jenis kerugian yang akan
ditimbulkan dalam kasus tersebut. Jenis kerugian yang pertama dikenal
dengan obsolescence looses. Jenis kerugian ini disebabkan oleh persediaan
yang terlalu banyak sehingga harus dibuang pada hari berikutnya, (jenis ini
hampir sama dengan biaya gudang akibat terlalu lama penyimpanan).
Misalnya dari kasus tersebut di atas, jika jumlah strawberry yang disediakan
oleh grosir adalah 12 keranjang namun permintaan pada hari itu hanya 10
keranjang, maka grosir akan mengalami kerugian sebesar $40 (yaitu dari
harga pembelian 2 keranjang strawberry yang tidak terjual). Jenis kerugian
yang kedua adalah opportunity looses. Jenis kerugian ini disebabkan oleh
kurangnya persediaan sehingga ada pembeli yang tidak terlayani.
Dengan kata lain, kerugian ini timbul akibat keuntungan yang
seharusnya diperoleh tetapi tidak jadi diperoleh karena kekurangan stock.
Misalnya dari kasus di atas, jika jumlah strawberry yang disediakan oleh
grosir adalah 10 keranjang sedangkan permintaan pada hari itu mencapai 12
keranjang, maka grosir akan mengalami kerugian sebesar $60 (yaitu
keuntungan yang tidak diterima dari hasil penjualan 2 keranjang strawberry
bila stock ada).
Tabel.2 Tabel Kerugian Bersyarat
Kemungkinan Jumlah Yang diminta (X) : 10 11 12 13
Kemungkinan Persediaan yang Dilakukan(X) : 10 $0 $20 $40 $60 11 30 0 20
40 12 60 30 0 20 13 90 60 30 0
Adopsi Konsep Peluang Konsep peluang yang sudah didefinisikan
sebelumnya dapat diadopsi untuk data persoalan tersebut di atas. Jika tujuan
grosir adalah untuk menentukan persediaan jumlah strawberry dalam satuan
keranjang pada hari tersebut, dimisalkan dengan X, maka berdasarkan data
di atas X adalah peubah acak diskrit yang dapat mengambil nilai 1O, 11, 12,
dan 13. Dan distribusi Peluang X (jumlah keranjang strawberry) dapat
dinyatakan sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Peluang X
Perhitungan Ekspektasi Kerugian Mengingat tujuan utama dari analisis
ini adalah untuk menentukan jumlah stock strawberry agar resiko (kerugian)
minimum, maka analisis dilakukan dengan memperhitungkan ekspektasi
kerugian. Analisis perhitungan ekspektasi ini akan disajikan dalam tabel,
dengan memperhitungkan semua kemungkinan yang dapat terjadi, dimulai
dari tabel ekspektasi kerugian bila persediaan 10 keranjang sampai dengan
tabel ekspaktasi kerugian bila persediaan 13 keranjang.

Kolom kerugian bersyarat pada Tabel 4 di alas diambil, dari tabel 2


untuk kasus persediaan 10 keranjang. Kolom ke empat dari Tabel 4
menyatakan bahwa jika 10 keranjang disediakan setiap hari selama masa
yang panjang (long period), maka kerugian secara rata-rata (ekspektasi
kerugian) adalah $52.50. Tentu tidak ada jaminan bahwa jika besok diambil
persediaan 10 keranjang maka sudah pasti akan rugi %52.50. Dengan cara
yang sama tabel 5, 6, dan 7 dapat dibentuk dan diinterpretasikan.
Hasil analisis ekspektasi kerugian yang disajikan dalam tabel 4 sampai
dengan 7 dapat digunakan untuk mengambit keputusan. Dapat dilihat bahwa
minimum kerugian yang terjadi adalah $17.50. Hal ini terjadi pada tingkat
persediaan 12 keranjang Strawberry. Ini berarti grosir lebih baik menyediakan
12 keranjang setiap harinya, untuk kasus tersebut di atas. Seandainya untuk
membahas permasalahan di atas dilakukan anatisis dengan
mempertimbangkan keuntungan yang maksimum, maka hasilnya tidak akan
berbeda yaitu dengan jumlah persediaan 12 keranjang perharinya.
Kesimpulan dari kasus di atas:
Pemakaian Teori peluang untuk membahas persoalan ketidakpastian
dapat dilakukan bilamana dimiliki suatu informasi yang dapat dimodifikasi
menjadi frekwensi relatif, Contoh kasus masalah grosir buah tetah
menunjukkan bagaimana penggunaan konsep teori peluang dan ekspektasi
digunakan untuk mengambil keputusan, dan perhitungan dapat diperoleh
bahwa nilai minimum kerugian adalah $17.50, dengan jumlah persediaan
perharinya 12 keranjang.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, teknik pengambilan
keputusan sangat diperlukan karena untuk mengatur jalannya diskusi pada
kelompok dalam menerima opini maupun saran dari kelompok lain. Misalnya
teknik sumbang saran dalam hal kebebasan untuk menyampaikan ide karena
tidak ada kekhawatiran untuk dikritik atau dihentikan sebelum selesai
berbicara didalam diskusi kelompok. Sedangkan teknik kelompok nominal
dipergunakan untuk mengidentifikasi keberatan- keberatan bahwa anggota
kelompok mempunyai masalah yang mungkin dapat dibicarakan atau dengan
kata lain teknik ini dipergunakan untuk mengidentifikasi kriteria dan halangan-
halangan dimana anggota- anggota kelompok akan mempergunakan untuk
mengevaluasi situasi itu.
Oleh karena itu, didalam diskusi kelompok sangat memerlukan teknik-
tekhnik tersebut agar mengetahui tingkat kreativitas baik dari kelompok itu
sendiri maupun kelompok lain yang memberikan opini. Selain itu, suatu
permasalahan tidak akan mendapatkan jalan keluar jika tidak ada pendapat
atau opini untuk memecahkannya. Dalam hal ini setiap orang dapat
berkesempatan untuk mengeluarkan kreativitasnya melalui informasi-
informasi yang ditampung khususnya dalam forum diskusi kelompok.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa
dapat mengerti dan memahami tentang teknik-teknik pengambilan
keputusan.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi
pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada
tulisan kami atau bahasa kami kurang berkenan, dengan demikian kami
mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan
memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Teknik Pengambilan Keputusan _ Still Learning.htm
https://www.google.com/search?q=Pengambilan+Kepts+Stratejik+J.+Salusu&
stick=H4sIAAAAAAAAAOOQUeLVT9c3NExPS08qSTdPN5JKKs0uVShIzUtP
zE3KzEnMU8hOLSgtKS1OzItyzk3MTsxJzFAoSc0rScxLB9LZeZnZMAqrJoW
U1OTM4sz8PAWg5sy89FOMEAsLMkyN03IrLWB8mANg_DTzouLcrLIcGL-
wIC89I8WiDMZPqixOSSs2MjzFyAPiZ6XnFJZbxOcgpHMyqgyqzH8xSjmBPB
Tg6ufu6Ovk6ePop-
DtGhAaEhrs6NfAwriIVTUAydneqQUlxQrBJUWJJalZQC956SkEJ-
aUFpfeYpNkuCA063yDWEtzPa90Q9X-
hXtyQvknKN47pwsAuaWJn0UBAAA&sa=X&ved=2ahUKEwj_2Yryjob3AhXiR
2wGHUTPBZcQs9oBKAF6BAgyEAM

Anda mungkin juga menyukai