Anda di halaman 1dari 18

PENGGANTI UAS

MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI


Dosen Pengampu: Dr. Purnamie Titisari, S.E., M.Si

ULAS JURNAL
INTERNASIONAL

oleh:
Rifqo Al Ubaidillah Aldian Meindra
NIM 190810301101

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2020
GARIS BESAR ISI
Ulasan ini diambil dari Jurnal Asing (Jurnal Internasional) yang kemudian
dikaitkan dengan salah satu materi yang telah dipelajari dari Mata Kuliah Perilaku
Organisasi, yakni BAB Dasar Perilaku Kelompok dalam Organisasi.
Penulis tidak akan mengaitkan pada salah satu subbab saja, namun penulis
akan lebih fokus pada subbab Pengambilan Keputusan dalam Kelompok, yang
mana subbab ini paling sesuai dengan jurnal yang telah didapatkan oleh penulis
sebagai bahan materi.
Sistematika penulisan akan dibagi dalam beberapa bagian dengan harapan
akan lebih mudah bagi pembaca dalam mencermati atau memahami maksud yang
disampaikan oleh penulis. Adapun urutannya adalah sebagai berikut.
1. Ulasan (Review) Jurnal
2. Pembahasan disertai Tanggapan dan Saran
3. Penutup
4. Daftar Pustaka
5. Lampiran Jurnal yang diulas
Penulis berharap supaya materi ataupun ulasan yang ada dalam tugas ini
sesuai dengan ekspektasi para pembaca sehingga para pembaca juga dapat
memberi tanggapan serta saran kepada penulis untuk mengembangkan tulisannya.
Dan penulis juga berharap agar ulasan ini juga berguna bagi para pembaca.
ULASAN JURNAL
Pada bagian pertama ini memuat ulasan atau review singkat terkait isi
artikel yang telah dipilih sebagai pedoman penulisan. Adapun ulasan atau review
singkat tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Tema:
Dasar Perilaku Kelompok dalam Organisasi
Judul Artikel:
Decision Making in Organizations
(Pengambilan Keputusan dalam Organisasi)
Jurnal:
International Journal of Manajemen, Bussiness, and Administration
(Jurnal Internasional Manajemen, Bisnis, dan Administrasi)
Penulis Artikel:
Fred C. Lunenburg
Volume:
Vol. 15 No. 1
Tahun:
2011
Reviewer (Pengulas):
Rifqo Al Ubaidillah A M (190810301101)
Tanggal:
20 Desember 2020
Tujuan Penelitian:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara bagi seorang
individu di dalam kelompok atau organisasi dalam mengambil sebuah keputusan
yang berdampak pada jalannya organisasi yang dijalankannya. Selain itu,
penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui membandingkan kelebihan dan
kekurangan dalam mengambil keputusan secara individu ataupun kelompok serta
mengetahui dampak dari cara atau teknik dari pengambilan keputusannya.

Poin-poin Pembahasan Artikel - Pendapat Author (Teori).


 Pengambilan keputusan dalam kelompok adalah suatu hak yang sangat sulit
karena dapat berdampak pada banyak orang (Greenberg, 2011). Pengambilan
keputusan didefinisikan sebagai proses dalam pembuatan sebuah pilihan dari
berbagai macam alternatif (March, 2010).
 Perdebatan yang cukup besar telah terjadi mengenai efektivitas relatif
pengambilan keputusan indiviu vs kelompok. Manfaat pengambilan keputusan
kelompok meliputi (1) lebih banyak pengetahuan dan keahlian tersedia untuk
memecahkan masalah; (2) lebih banyak alternatif diperiksa; (3) keputusan
akhir lebih dipahami dan diterima oleh semua anggota kelompok; dan (4) ada
lebih banyak komitmen di antara semua anggota kelompok untuk membuat
keputusan akhir berhasil (Schermerhorn, Hunt, & Osborn, 2011).
 Brainstorming, dikembangkan oleh Alex Osborn (1957) lebih dari lima puluh
tahun yang lalu, adalah teknik untuk secara kreatif menghasilkan solusi
alternatif untuk suatu masalah. Fitur unik dari curah pendapat adalah
pemisahan ide dari evaluasi.
 Teknik lain yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan kelompok,
yang menggabungkan beberapa fitur curah pendapat, adalah teknik kelompok
nominal (Delbecq, Van de Ven, & Gustafsen, 1986).
 Penelitian tentang keefektifan teknik kelompok nominal sangat
menggembirakan. Dalam hal jumlah dan kualitas ide yang dihasilkan,
penelitian menunjukkan bahwa teknik kelompok nominal lebih unggul dari
pengambilan keputusan kelompok biasa dan curah pendapat (Corey, 2011).
PEMBAHASAN DISERTAI TANGGAPAN DAN SARAN
Pada dasarnya, pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi atau
kelompok akan lebih menghasilkan keputusan yang lebih unggul dan berkualitas
dari pada pengambilan keputusan yang dilakukan secara individual. Mengapa
demikian?, Karena dalam sebuah kelompok terdapat banyak individu yang
tentunya memiliki pengetahuan yang berbeda-beda serta cara pandang terhadap
penyelesaian masalah yang berbeda-beda pula. Sehingga hal ini dinilai akan
memunculkan lebih banyak opsi jawaban dalam mencari jalan keluar dari setiap
masalah yang dihadapi. Selain itu, dengan memutuskan masalah secara
berkelompok akan mempermudah bagi anggota kelompok itu sendiri dalam
memahami tujuan bersama, karena semua rencana disusun dengan pemikiran
bersama.
Setiap individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada dua
atau lebih pilihan alternatif. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individu
merupakan bagian penting dari perilaku organisasi. Akan tetapi cara individu
dalam mengambil keputusan dan kualitas pilihannya sangat dipengaruhi oleh
persepsi mereka.
Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas suatu masalah yang
sedang dihadapi. Yaitu perbedaan antara situasi sekarang dengan situasi yang
diinginkan, yang mengharuskan kita untuk mempertimbangkan alternatif tindakan
yang harus dilakukan untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut.
Terkadang masalah yang kita alami dapat menjadi suatu keuntungan bagi orang
lain. Jadi kesadaran bahwa ada masalah dan bahwa keputusan mungkin atau
mungkin tidak diperlukan adalah masalah perseptual.
Pengambilan keputusan secara individu memiliki kelebiahn dan
kelemahan, yang diantaranya:
 Kelebihan: Keputusannya cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah
menunggu persetujuan dari rekan lainnya. Tidak akan terjadi pertentangan
pendapat. Kalau pimpinan yang mengambil keputusan itu mempunyai
kemampuan yang tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang
akan diputuskan, keputusannya besar kemungkinan tepat.
 Kekurangan: Bagaimana kepandaian dan kemampuan pimpinan tetapi pasti
memiliki keterbatasan; Keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak
meminta pendapat orang lain seringkali kurang tepat. Jika terjadi kesalahan
pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi pimpinan seorang diri.
Pengambilan keputusan dalam sebuah kelompok jika diterapkan dalam
dunia usaha atau bisnis juga akan berdampak signifikan pada kinerja karyawan,
apalagi jika dalam perusahaan berskala besar. Ketika semua karyawan
menyuarakan aspirasinya demi kemajuan perusahaan maka pihak atasan tinggal
memilih dan memilah aspirasi yang ada dan mendiskusikannya dengan seluruh
elemen yang ada, dengan catatan seluruh karyawan atau elemen perusahaan
mengetahui apa yang sedang didiskusikan dan apa keputusan yang diambil.
Dengan demikian pihak atasan tidak perlu bekerja dua kali dalam memberikan
informasi terkait tujuan yang akan dicapai, karena sejatinya tujuan yang akan
dicapai adalah hasil pemikiran dari semua elemen yang ada. Perusahaan akan
mendapatkan hasil berupa produktivitas dari para pekerjanya yang semakin
meningkat, sehingga kesejahteraan juga semakin meningkat.
Terkait teknik lain dalam pengambilan keputusan kelompok salah satu
teknik yang disebutkan dalam artikel adalah teknik kelompok nominal. teknik
pengelompokan nominal berkaitan dengan pembuatan ide dan evaluasi ide-ide ini.
Proses pengambilan keputusan dalam kelompok nominal memiliki beberapa
tahapan, yakni: Silent generation of ideas, Round-robin recording of ideas,
Discussion of ideas, Preliminary vote on item importance, Additional discussion,
Final vote. Keenam metode diatas sebenarnya dapat dilakukan atau diterapkan
semuanya dalam sebuah organisasi karena pada dasarnya metode-metode tersebut
adalah sebuah kesatuan atau bisa dibilang sebuah tahapan. Jadi ketika telah
melewati metode pertama selanjutnya bisa melanjutkan untuk menerapkan metode
kedua atau ketiga.
Dalam mengambil sebuah keputusan kelompok tentunya ada banyak
alternatif pilihan. Namun menurut saya teknik atau metode yang tertera dalam
artikel sudah sangat bervariasi dan lengkap, sehingga pembaca lebih memiliki
alternatif pemikiran jika metode-metode umum telah mengalami jalan buntu.
Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
1. Identifikasi dan diagnosa masalah.
2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan.
3. Pengembangan dan evaluasi alternative alternatif.
4. Pemilihan alternatif terbaik.
5. Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil.
Kesimpulannya adalah bahwa pengambilan keputusan kelompok meliputi
memiliki banyak manfaat yang diantaranya adalah lebih banyak pengetahuan dan
keahlian tersedia untuk memecahkan masalah; lebih banyak alternatif diperiksa;
keputusan akhir lebih dipahami dan diterima oleh semua anggota kelompok; dan
ada lebih banyak komitmen di antara semua anggota kelompok untuk membuat
keputusan akhir berhasil. Ada beberapa disfungsi umum dalam pengambilan
keputusan kelompok yang efektif. Ada beberapa cara di mana organisasi dapat
mengatasi disfungsi ini dan meningkatkan pengambilan keputusan kelompok.
Mereka termasuk Brainstorming, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi,
Devil’s Advocacy, dan Penyelidikan Dialektis.
Menurut saya pribadi, materi yang terdapat dalam artikel yang tengah di
review cukup sesuai dengan materi yang dipelajari, hanya saja kelebihan dan
kekurangan tetap saja ada. Hal tersebut mungkin faktor sumber acuan yang
berbeda atau juga mungkin penulis artikel menggunakan berbagai macam sumber,
dengan harapan agar artikel yang ditulis memiliki jangkauan yang lebih luas dan
kaya ilmu.
PENUTUP
Pada dasarnya pengambilan keputusan memiliki banyak cara, namun ketika
kita kerucutkan pada 2 bentuk, yakni pengambilan keputusan secara individu dan
kelompok maka sudah jelas bahwa pengambilan keputusan secara kelompok akan
memberikan dampak yang lebih baik, namun jika dalam situasi darurat yang
mengharuskan manajer atau atasan membuat keputusan, maka diskusi dengan
banyak orang hanya akan membuang banyak waktu. Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa pengambilan keputusan secara individu maupun kelompok
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan harus diterapkan
sesuai dengan porsinya masing-masing juga.
Semoga sedikit ulasan diatas dapat memberikan gambaran tentang baik
buruknya pengambilan keputusan secara individu ataupun kelompok. Untuk
kekurangannya mohon untuk dimaafkan. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh.
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Fulop, L., Linstead, S., & Clarke, R. J. (1999). Decision Making in Organizations.
In Management (pp. 295-334). Palgrave, London.

Johnson, Johnson. 2012. Dinamika Kelompok. Jakarta : Index,

Salusu, J. 2004. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan


Organisasi Nonprofit. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
(Grasindo).

Stratus, G dan Sayles, L. R. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta: Grafica.

Gordon. T. 1990. Kepemimpinan yang Efektif. 1990. Jakarta: CV Rajawali Pers.

Thoha. M. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Richard I. Levin dkk. 1995. Pengambilan Keputusan secara Kuantitatif. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada.

Sondang P. Siagian. 1990. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan.


Jakarta: CV Haji Masagung.

Indriani, R. 2012. Teknik Pengambilan Keputusan Individual Model Optimasi.


https://www.google.com/amp/s/indrycanthiq84.wordpress.com/2013/04/16
/teknik-pengambilan-keputusan-individual-model-optimasi/amp/. [Diakses
pada 20 Desember 2020].

Elbing dalam Guru Pendidikan. 2020. Proses Pengambilan Keputusan.


https://www.dosenpendidikan.co.id/pengambilan-keputusan/, [Diakses
pada 20 Desember 2020].

Anda mungkin juga menyukai