Kelompok 6:
1. Rifqo Al Ubaidillah Aldian Meindra (190810301101)
2. Ananda Febrina Choirunnisak (190810301058)
3. Dewi Ainun Fauziah (190810301085)
4. Radhiatul Nurul (190810301012)
DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
1.1 Sistem Informasi ......................................................................................... 4
1.2 Organisasi.....................................................................................................4
1.3 Manajemen ..................................................................................................4
1.4 Teori Postindustral ...................................................................................... 5
1.5 Strategi Bisnis ............................................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud organisasi dan sistem informasi?
2. Bagaimana dampak sistem informasi bagi organisasi dan perusahaan
bisnis?
3. Bagaimana pengaruh sistem informasi bagi strategi bisnis?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Organisasi
Menurut Laudon (2017) dalam buku yang berjudul "Sistem Informasi
Manajemen Mengelola Perusahaan Digital" mengatakan bahwa organisasi
merupakan pemanfaatan sumberdaya yang di sediakan oleh lingkungan
(modal, tenaga kerja) untuk menciptakan hasil dengan membentuk sebuah
struktur sosial yang formal dan stabil.
1.3 Manajemen
Menurut James A.F. Stoner (2006) menyatakan bahwa Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber
daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Menurut T. Hani Handoko (2000:10) menyatakan
bahwa Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan, fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisassian, penyusunan,
personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.
4
1.4 Teori Postindustral
Teori Postindustral (pasca era industri) lebih berdasarkan sejarah
ketimbang ekonomi, juga mendukung gagasan bahwa teknologi informasi
seharusnya meratakan hierarki. Dalam masyarakat pasca era industri,
peningkatan wewenang bergantung pada pengetahuan dan kompetensi bukan
berdasarkan hanya posisi formal saja. Bentuk organisasi semakin merata
karena para pekerja profesional cenderung dapat mengelola dirinya sendiri dan
proses pengambilan keputusan menjadi lebih terdistribusi sebagai akibatan
pengetahuan dan informasi yang semakin menyebar luas di seluruh
perusahaan (Drucker, 1998).
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
tenaga kerja tradisional dapat digantikan dengan adanya sistem informasi. Saat
biaya teknologi informasi menurun maka sistem informasi akan menggantikan
tenaga kerja manusia yang semakin lama biayanya semakin meningkat seiring
waktu. Maka teknologi informasi akan menggantikan sumber daya tenaga kerja
manajer tingkat menengah dan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi.
Selain menggantikan tenaga kerja tradisional, biaya TI yang menurun juga dapat
menggantikan beberapa bentuk modal seperti gedung dan mesin yang biayanya
mahal. Oleh sebab itu, lebih baik para manajer meningkatkan investasinya dalam
bidang teknologi informasi yang biaya investasinya terus menurut dibandingkan
investasi modal lainnya.
Biaya dan kualitas informasi dapat dipengaruhi oleh teknologi informasi
dan dapat merubah nilai ekonomis suatu informasi. Teknologi informasi
membantu perusahaan membeli sesuatu di pasaran yang tidak dapat dihasilkannya
dengan nilai yang pantas karena teknologi informasi dapat menekan biaya
transaksi. Perusahaan biasanya telah berusaha mengurangi biaya transaksi seperti
General Motors dan Ford secara tradisional dengan memperbesar perusahaan,
menambah jumlah tenaga kerja, serta mengakuisisi pemasok dan distributornya.
Dengan teknologi informasi, terutama dalam penggunaan jaringan,
perusahaan dapat menekan biaya partisipasi pasar (biaya transaksi) karena dengan
adanya internet, perusahaan bisa melakukan kontrak dengan pemasok eksternal
yang lebih menguntungkan daripada sumber daya internal. Sehingga perampingan
jumlah karyawan dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing pangsa pasar
karena biaya alih daya tenaga kerja lebih murah dari pada merekrut karyawan
sendiri.
Teknologi informasi juga bisa mengurangi biaya internal manajemen.
Agen dipekerjakan oleh perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya, namun
agen tersebut juga perlu diawasi dan dikelola agar tidak mengejar kepentingan
sendiri daripada perintah dari perusahaannya. Semakin besar ruang lingkup
perusahaan, biaya agen dan koordinasi juga meningkat karena perusahaan harus
mengeluarkan lebih banyak dana dan upaya dalam mengawasi dan mengelola
karyawannya.
7
Teknologi informasi dapat mengurangi biaya perolehan dan analisis
informasi sehingga organisasi atau perusahaan dapat mengurangi biaya agen
karena manajer dapat dengan mudah mengawasi jumlah karyawan yang lebih
banyak. Teknologi informasi dengan mengurangi biaya manajemen dapat
meningkatkan pendapatan dan merampingkan jumlah manajer menengah serta
pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi.
Sedangkan dampak bagi struktur dan perilaku organisasi adalah sebuah
riset tentang perilaku menghasilkan teori bahwa pemarataan hierarki perusahaan
dapat dilakukan dengan teknologi informasi dengan cara memperluas distribusi
informasi pada karyawan di level bawah dan meningkatkan efisiensi menajamen.
Hak pengambilan keputusan didorong kepada karyawan level yang lebih oleh
teknologi informasi bawah karena karyawan level yang lebih bawah menerima
informasi yang mereka butuhkan tanpa adanya pengawasan. Cara semacam ini
dilakukan apabila tingkat pendidikan di kalangan karyawan cukup tinggi sehingga
mampu mengambil keputusan dengan cerdas. Dengan hal ini, makan manajer
lebih cepat dan akurat dalam menerima informasi sehingga dalam pengambilan
keputusan juga dilakukan dengan cepat, maka jumlah manajer yang dibutuhkan
juga semakin sedikit. Hal ini menyebabkan biaya menaker semakin menurun,
sementara presentase pendapatan dan struktur organisasi semakin efisien. Selain
itu juga menyebabkan kontrol yang dilakukan oleh manajer tingkat atas semakin
luas dengan lebih banyak karyawan.
Namun dibalik dampak positif tersebut, sistem informasi memerlukan
banyak perubahan personal sehingga dapat mengharuskan seseorang untuk
melakukan pelatihan ulang dan usaha tambahan yang belum tentu menghasilkan
imbalan. Sistem informasi umumnya melakukan perubahan pada struktur
organisasi, budaya, proses bisnis dan strategi sehingga banyak penolakan terhadap
teknologi saat diperkenalkan. Terdapat 4 faktor yang menunjukkan penolakan
terhadap inovasi, yaitu sifat dari inovasi teknologi tersebut, struktur organisasi,
budaya orang-orang dalam organisasi tersebut, dan pekerjaan yang terkena
dampak dari inovasi tersebut. Jadi kegagalan dalam suatu proyek besar
disebabkan bukan karena dari teknologinya, melainkan penolakan dari organisasi
dan politik terhadap perubahan yang akan dibawa oleh teknologi tersebut.
8
Teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini
yang kemudian diikuti dengan perubahan ekonomi berbasis industri menuju
ekonomi berbasis informasi yang mengakibtkan perubahan yang cukup signifikan
terhadap proses bisnis dalam sebuah organisasi. Sistem informasi menjadi sesuatu
yang sangat penting bagi pengambil keputusan dalam sebuah organisasi karena
adanya perkembangan teknologi informasi. Sistem informasi dapat membantu
sebuah organisasi/perusahaan untuk menemukan proses bisnis yang sesuai dengan
tujuan atau output yang diinginkan oleh organisasi tersebut.
Teknologi informasi yang semakin berkembang harus diimbangi dengan
strategi bisnis, strategi organisasi, dan strategi sitem informasi (segitiga strategi
sitem informasi) yang mumpuni sehingga organisasi dapat menjalankan roda
organisasinya dengan baik. Internet/teknologi selain meningkatkan aksebilitas,
distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi, juga dapat mengurangi
biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi.
Teori biaya transaksi (transaction cost theory), perusahaan maupun
individu mencari biaya transaksi yang paling murah, yang sebagain besar berupa
biaya produksi. Menggunakan pasar juga mahal karena biaya pemindahan dan
komunikasi dengan pemasok yang jaraknya jauh, mengawasi pemenuhan kontrak,
membeli asuransi, memperoleh informasi produk, dan hal lainnya (Coase, 1937;
Williamson, 1985). Menurut Williamson, biaya transaksi adalah ‘ongkos untuk
menjalankan sistem ekonomi’ (the costs of running the economic system) dan
‘biaya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan’ (costs to a
change in circumstances).
Teori keagenan (agency theory), organisasi lebih dipandang sebagai
"penghubung kontrak" diantara individu-individu yang memiliki kepentingan
ketimbang sebagai kesatuan lembaga yang bertujuan mengoptimalisasi
keuntungan (Jensen dan Meckling, 1976).
9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian agen adalah
seseorang atau perusahaan perantara yang mengusahakan penjualan bagi suatu
perusahaan lainnya atas nama pengusaha, sehingga akan sering juga disebut
sebagai perwakilan atau kaki tangan.
Impilkasi dari Perancangan dan Pemahaman Tentang Sistem Informasi
Faktor utama organisasi yang harus dipertimbangkan saat merencanakan
sistem baru adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan organisasi harus berfungsi.
2. Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis.
3. Budaya dan politik organisasi.
4. Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan
5. Kepentingan-kepentingan kelompok utama yang dipengaruhi oleh sistem serta
sikap dari karyawan yang akan menggunakan sistem tersebut.
6. Jenis pekerjaan, keputusan, dan proses bisnis yang akan didukung oleh system
informasi tersebut.
Dalam bisnis juga mengenal sebuah sistem informasi, bahkan tidak sedikit
perusahaan yang dalam operasionalnya mengandalkan sebuah sistem informasi
sebagai sebuah strategi bisnisnya. Sistem informasi dalam strategi bisnis adalah
sebuah sistem yang sengaja dibuat yang didasari dengan inisiatif bisnis yang
dinilai akan lebih dapat membantu sebuah bisnis dalam perkembangannya. Sistem
informasi ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap jalannya suatu
usaha, yang diantaranya adalah dapat memberikan produk atau layanan dengan
biaya yang lebih rendah. Sistem informasi ini dinilai juga dapat memberikan
keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi atau usaha.
Peran utama sistem informasi dalam dunia bisnis diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Mendukung operasi bisnis
Dalam kegiatan bisnis, hal yang berkaitan dengan akuntansi hingga
penelusuran barang beserta detailnya akan sangat membutuhkan sebuah sistem
informasi untuk menunjang alur kegiatannya sehingga lebih efisien.
10
2. Mendukung pengambilan keputusan bisnis
Sistem informasi dapaf menghasilkan sebuat data yang lebih akurat
terkait dengan operasional bisnis, sehingga manajemen akan lebih mudah
dalam memberikan sebuah putusan.
3. Mendukung keunggulan bisnis
Sistem informasi dirancang dengan salah satu tujuannya untuk
mencapai sasaran strategis perusahaan, sehingga sebuah perusahaan akan lebih
unggul dari dalam bersaing dipasaran. Suatu perusahaan akan lebih terlihat
berkelas dan menarik ketika dibarengi dengan sistem informasi didalamnya,
baik dari segi promosi, desain produk, hingga waktu pemasarannya.
Bagi perusahaan, persaingan tidaklah hal sulit jika dilakukan dengan
dengan menggunakan strategi-strategi yang efektif untuk dijalankan. Berikut
adalah strategi dalam menghadapi persaingan bisnis:
1. Menawarkan harga yang kompetitif. Dalam menawarkan produk atau jasa
yang dihasilkan, akan lebih baik jika harga yang digunakan tidak jauh dari
harga pesaing, hal ini akan lebih mempermudah suatu usaha dalam
berkembang. Namun ketika kita menawarkan produk atau jasa dengan harga
yang jauh dari harga pesaing, kita harus memiliki target pemasaran di
kalangan menengah ke atas, yang tentunya harus didukung fasilitas yang
mewah dan sebagainya.
2. Tidak menjatuhkan pesaing. Suatu usaha akan lebih baik jika dilakukan
dengan cara yang sehat, tidak memberikan statement buruk kepada pelanggan
terhadap usaha dari orang lain.
3. Memberikan pelayanan yang baik untuk menyenangkan pelanggan.
4. Perluasan target pasar. Hal ini biasa dilakukan dengan cara memperbanyak
jenis produk yang dihasilkan. Semisal target awal penjualan adalah kalangan
remaja, maka produk selanjutnya yang dihasilkan adalah produk dari kalangan
yang lain, misalnya orang tua dan anak-anak.
5. Melakukan promosi secara tepat dengan mengetahui dengan benar siapa saja
sasaran promosinya.
11
BAB IV
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3485474/ada-398-juta-perusaha
an-baru-di-ri-dalam-10-tahun-terakhir. [Diakses pada 30 September 2020].
https://lalalaila.com/strategi-bisnis-adalah/#:~:text=Pengertian%20strategi%20bis
nis%20menurut%20para%20ahli&text=Menurut%20Stephanie%20K.%20Marrus
%20strategi,agar%20dapat%20mencapai%20sebuah%20tujuan.
http://8thinktank.co.id/business/peran-sistem-informasi-bagi-sebuah-bisnis-di-era-
digital/
https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-keuntungan-maksim
al/#:~:text=Strategi%20bisnis%20adalah%20upaya%20perusahaan,memenuhi%2
0dan%20mencapai%20tujuan%20bisnis.
13