Anda di halaman 1dari 32

Nama : RAYNALDI SALMAN EKA PRANAYA

`
NIM : 180810301058

Mata Kuliah : KEWIRAUSAHAAN

Kelas :D

Tugas :

1) MEMBUAT MATRIKS MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN GAGASAN BISNIS


2) MENGANALISIS USAHA BARU
3) MEMBANGUN TIM WIRAUSAHA
4) MENDANAI USAHA DENGAN CARA NON-KONFENSIONAL (FINANCIAL ENGINEERING)

TOPIK 9
MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN GAGASAN BISNIS

Pengantar
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Khayalan merupakan anak dari imajinasi di mana
UNIVERSITAS para orang sukses telah menggunakannya
JEMBER
untuk menyelesaikan masalah mulai dari bisnis, profesi, dan lain-lain. Imajinasi adalah
OKTOBER 2019
BAB 9

MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN GAGASAN BISNIS

Pengantar

Mengelola khayalan dan menciptakan gagasan bisnis dibahas agar dapat memahami dan
mengimplementasikan khayalan sehingga tercipta sebuah gagasan bisnis yang kemudian
dikembangkan sehingga memperoleh laba (keuntungan) untuk diri sendiri dan dapat memberikan
manfaat bagi orang lain dengan menganut pada ajaran dari guru besar atau para tokoh.

Cara mengimplementasikannya yaitu dengan memulai menciptakan sesuatu yang baru


dan berbeda, melakukan bisnis saat ini juga, jangan menunda untuk melakukan suatu bisnis,
melakukan inovasi dan mencari tahu kebutuhan konsumen sehingga kita bisa memperkirakan
produk yang akan diminati oleh konsumen.

Mengelola khayalan dan menciptakan gagasan bisnis dikaji untuk menambah wawasan
kita sebagai calon wirausahawan mengenai bagaimana mengelola khayalan serta memahami
metode mengkhayal untuk menciptakan gagasan bisnis.

Yang menjadi dasar dalam mencapai target dari ketiga alinea di atas yaitu pendapat dari
para tokoh dunia sebagaimana yang telah dicantumkan di dalam matriks. Dari dasar tersebut
diharapkan dapat mengimplementasikannya dalam mengelola khayalan dan menciptakan
gagasan bisnis sehingga dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Pembahasan

2.1 Pengertian Mengelola Hayalan


Arti hayalan, menurut Webster's New World Dictionary (1986), sedikit banyak berkaitan
dengan serangkaian citra atau gambaran, seperti yang muncul dalam lamunan, yang biasanya
mengandung sejumlah hasrat yang tidak terpenuhi. Hal-hal yang muncul dalam fantasi tak ayal
yang serba indah, serba cakap, serba kuat (ideal). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, hayalan yaitu sebagai daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau
menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau
pengalaman seseorang.

2.2 Metode Mengelola Khayalan Baru


Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai berikut:
1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha ada salah
satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM yang merupakan
singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini berisi
perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat
karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau
kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu
sehingga terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai
berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu terlalu
memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan nantinya. Sebagai
seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah
bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis
serupa, atau lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu
tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader, tentunya tidak
membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap eksis dan tetap sebagai
pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu untuk menghadapinya
Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya
Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia
memilih berdamai dengan kompetitor. Bila banyak pengusaha justru bersikap berseberangan atau
bertarung dengan kompetitor, namun LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang dikembangkan
Herman Kosasih ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam bidang usaha
saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga menerapkan metode ATM ini.
Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya
sekarang, namun karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih
bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain. Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga
negara yang secara nyata berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada
salahnya untuk mencoba metode yang satu ini.

2. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam)
dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini
paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah
masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
A. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
B. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
C. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
D. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang
perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan
sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila
kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

1.3 Matriks Mengelola Hayalan


No Author Konsep/Pengertian/Definisi Dimensi Indikasi
(tahun) Konsep/bagian konsep Dimensi/Kata
Kerja terukur
1 Putri (2012)  gagasan dalam 1. Gagasan 1.1 membuat
menciptakan sesuatu yang 2. Menciptakan sesuatu ang
baru dan berbeda 3. Baru dan unik.
berbeda 1.2 Membuat tas
custom.
1.3 Membuat
vacum sepatu.
2.1 Membuat es
krim keju
2.2 Membuat tas
kain perca.
3.1 nasi goreng
green tea.
3.2 nasi goreng
buah
2 Zimmerer Berasal dari wirausaha 1. Menciptakan 1.1 Membuat
(1996) dapat menciptakan peluang peluang produk-
untuk memenuhi 2. Memenuhi produk yang
kebutuhan riil di pasar. kebutuhan riil unik
1.2 Membuat tas
kain perca
1.3 Membuat ice
krim keju
2.1 Kebutuhan
primer
konsumen :
makanan,
pakaian.
2.2 Kebutuhan
sekunder:
alat-alat
elektronik.
2.3 Kebutuhan
tersier:
kendaraan
mewah
3 Rockler Kesadaran seseorang untuk 1. Kesadaran 1.1 memikirkan
(2004) mendapatkan suatu seseorang ide-ide yang
perspektif baru dan sebagai 2. Mendapatkan unik
hasilnya perspektif baru 1.2 mencari ide
membawa sesuatu yang 3. Sesuatu yang produk yang
baru. baru unik
1.3 memproduksi
produk unik
2.1 melalui
pengalaman kerja
2.2 Melalui
keadaan pasar

3.1 memproduksi
sesuatu yang
unik berbeda
dari yang
lainnya
3.2 membuat
dompet
kosmetik
3.3 membuat
nasi goreng
rujak

4 Conny Kreativitas diartikan 1. Menciptakan 1.1 membuat tas


Semiawan sebagaI kemampuan untuk 2. Produk baru 1.2 memproduksi
(1984) menciptakan suatu produk sepatu
baru. 1.3 memproduksi
pakaian
2.1 produk unik
yang berbeda
dari yang
lainnya
2.2 membuat
dompet
kosmetik
2.3 membuat
nasi goreng
rujak
5 Dedi Karya nyata, yang relatif 1. Karya nyata 1.1 berbentuk
Supriadi, berbeda dengan apa yang 2. Berbeda barang
(1994) telah ada sebelumnya. 1.2 memproduksi
tas
1.3 memproduki
pakaian
1.4 memproduksi
mukena
2.1 produk unik
yang berbeda
dari yang
lainnya
2.2 membuat
dompet
kosmetik
2.3 membuat nasi
goreng rujak

TOPIK 10
MENGANALISIS USAHA BARU

Pengantar
Tidak dapat dipungkiri kalau sebuah gagasan baru berpotensi menciptakan produk baru pula.
Karena itu, banyak pengusaha yang terus menciptakan produk baru serta mencari pasar baru
untuk meningkatkan keuntungan perusahaan mereka. Kemudian, perusahaan menggunakan
rencana dan analisis untuk menilai kelangsungan hidup peluang bisnis baru.Tetapi ada catatan di
sini, tanpa analisa yang tepat, tak jarang produk baru yang mereka kembangkan tidak sesuai
keinginan pasar. Maka dari itu saya membahas topik menganalisis usaha baru agar kita bisa
mengerti bagaimana cara menganalisis usaha dan apa saja yang perlu diperhatikan.
Berikut kriteria untuk menilai sebuah peluang bisnis baru. Pertama melihat seberapa besar
peluang serta persaingan yang ada. Ya, untuk menilai kelangsungan sebuah peluang baru, Anda
perlu mengidentifikasi dan mendata semua produk competitor, baik produk maupun jasa.
Kemudian, bandingkan peluang bisnis baru Anda dengan beberapa kompetitor yang jualan
produknya hamper sama dengan yang Anda jual. Setelah itu, kenali karakteristik pasar, misalnya
bagaimana seorang pengusaha baru capat produknya diterima pasar. Kemudian, kumpulkan data
pasar dalam beberapa tahun belakangan demi melihat tren pergerakan pasar. Dari situ, Anda
harus dapat menentukan produk seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar dengan karakteristik A,
B maupun C. Siapkan salah seorang kepercayaan untuk mengimplementasikan ide baru yang
ada. Ini merupakan salah satu karakteristik yang berkaitan dengan keberhasilan usaha. Syaratnya,
orang tersebut harus memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan hingga akhirnya ide baru
tersebut mampu direalisasikanian untuk kemudian di lempar ke pasar. Langkah berikutnya ialah
memperkirakan kebutuhan modal untuk pelaksanaan ide tersebut. Jika ide dengan cara join atau
dengan cara lainnya. Satu hal yang pasti, ide yang diusulkan juga harus berkontribusi terhadap
perusahaan kesejahteraan finansial jika diterapkan. Evaluasi kompatibilitas juga penting
dilakukan, Jika Anda tidak dapat mengintegrasikan ide baru ke dalam proses produksi, Anda
harus memiliki biaya lebih banyak, seperti membeli peralatan baru guna menunjang produksi.
Terakhir adalah dengan mensinergikan ide yang ada di kepala Anda dan tim, dengan kemampuan
manajemen dan SDM yang ada. Setelah itu tentukan strategi pemasaran untuk produk atau jasa
yang akan dijual ke masyarakat.
Analisis peluang usaha sangat penting dilakukan untuk menunjang keberhasilan suatu bisnis.
Seringkali seorang entrepreneur mengalami dilemma saat mendefinisikan produk atau jasa yang
hendak ditawarkan. Bahkan merasa ragu apakah produk tersebut unik dam layak dijual atau
tidak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mencari tahu kekuatan, kelemahan, peluang
hingga ancaman yang mungkin saja terjadi.

Pembahasan

2.1 Pengertian Menganalisis Usaha Baru


Menurut Hanif Al Fatta, Arti analisis adalah tahap awal dalam pengembangan sistem yang
tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan.Dari
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis usaha baru adalah sebuah proses dan
tahap awal pengembangan ide usaha yang akan menentukan kualitas suatu bisnis yang akan
dikembangkan.

2.2 Metode Menganalisis Usaha Baru


Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam)
dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini
paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah
masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
A. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

B. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
C. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
D. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang
perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan
sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila
kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

2.3 Matriks Menganalisis Usaha Baru


No Author Konsep/Pengertian/Defin Dimensi Indikasi Dimensi/Kata
(tahun) isi Konsep/bagian Kerja terukur
konsep
1 Thomas Kreativitas dan inovasi 1. Kreativitas 1.1 Membuat tas dari
W. untuk memecahkan 2. Inovasi kain perca
Zimmerer masalah dan melihat 3. Memecahkan 1.2 Membuat make up
(1996) kesempatan yang masalah varians makanan
dihadapi setiap hari. 4. Melihat 1.3 Membuat es krim
kesempatan goreng
2.1 Membuat gaun
kebaya modern.
2.2 Membuat gaun
pernikahan batik
2.3 Membuat sepatu
klompen modern
3.1 Mendirikan usaha
katering untuk
efisiensi pengolahan
makanan dalam
suatu acara.
3.2 Membuat aplikasi
transportai untuk
memudahkan
mobilisasi
masyarakat.
3.3 Membuat aplikasi
belanja untuk
memudahkan
belanja masyarakat.
4.1Memanfaatkan
trend yang ada
4.2 Membidik
konsumen yang
sesuai.
4.3 Menggunakan
aplikasi seperti go
food dan shopee
untuk memudahkan
proses penjualan.
2 Robbin Sebuah proses yang 1. Sebuah 1.1 Mengumpulkan
and melibatkan invidu atau proses sumber daya
Coulterdi kelompok yang 2. Melibatkan produksi, yaitu
alih menggunakan usaha dan individu/kelo tenaga kerja, bahan
bahasakan sarana tertentu untuk mpok baku, modal, alat,
oleh menciptakan suatu nilai 3. Menggunakan tanah.
Wilson tumbuh guna memenuhi usaha dan 1.2 Membeli bahan
(2012) sebuah kebutuhan tanpa sarana baku untuk
memperhatkan sumber 4. Menciptakan membuat tas dari
daya yang digunakan. nilai kain perca. Yaitu
5. Memenuhi kein perca.
kebutuhan 1.3 Menjahit kain perca
6. Tanpa sesuai design tas
memperhatika yang diinginkan.
n sumber 1.4 Menjual tas yang
daya yang sudah jadi.
digunakan 2.1 Perusahaan
perseorangan
2.2 Perseroan terbatas
2.3 CV, Firma,
Koperasi.
3.1 Menggunakan
mesin jahit dalam
produksi tas dari kain
perca
3.2 Menggunakan
aplikasi belanja online
untuk memasarkan tas
kain perca.
3.3 Menggunakan jasa
ekspedisi untuk
mengantarkan pesanan
pelanggan.
4.1 Tas kain perca
dengan design yang
unik.
4.2 tas kain perca bisa
digunakan dalam
berbagai kegiatan.
4.3 tas kain perca bisa
digunakan sebagai
koleksi atau penghias
dekorasi ruangan.
5.1 Tas kain perca bisa
digunakan untuk
membawa berbagai
barang yang diperlukan
untuk berpergian.
5.2 tas kain perca bisa
digunakan sebagai
pelengkap fashion.

3 Allan Sekumpulan aktiftas yg 1. Sekumpulan 1.1 Membeli bahan


Affuah dilakukan untuk aktivitas baku untuk
(2004) menciptakan dengan cara 2. Menciptakan membuat roti
mengembangkan dan 3. Mengembang goreng es krim.
mentransformasi kan dan 1.2 Mengolah roti
berbagai sumber daya mentransform goreng es krim
menjadi barang/jasa yg asikan 1.3 Memasarkan roti
diinginkan konsumen. sumber daya goreng es krim.
4. Menjadi
barang/jasa 2.1 membuat roti
goreng es krim.
2.2 membuat lilin
aroma terapi.
2.3 membuat kerudung
custom.
3.1 mengolah rotidan es
krim.
3.2 mengolah bahan
dasar lilin dicampur
dengan berbagai aroma
bunga dan tumbuhan.
3.3 menggambar
kerudung dengan
manual sesuai pesanan.
4.1 menjadi roti goreng
es krim.
4.2 menjadi lilin aroma
terapi.
4.3 menjadi kerudung
custom.
4 Nana Aktivitas atau pun 1. Aktivitas / 1.1 Membuat es krim
Supriatna, kegiatan ekonomi yang kegiatan keju.
dkk dilaksanakan oleh ekonomi 1.2 Menciptakan
(2009) manusia dalam rangka 2. Mencapai aplikasi belanja
mencapai tujuan yang tujuan 1.3 Membuat tas
telah ditetapkan kosmetik.
sebelumnya. 2.1 memperoleh laba
2.2 mensejahterakan
masyarakat
5 Arif F. Sebuah resiko yang harus 1. Sebuah resiko 1.1 memperhitungkan
Hadiparan diambil dan dihadapi 2. Mengelola / kemungkinan
ata (2000) untuk mengelola dan mengatur kerugian.
mengatur segala urusan urusan 1.2 Memperhitungkan
yang ada hubungannya kemungkinan
dengan finansial. kekurangan modal
1.3 Memperhitungkan
kemungkinan
kekurangan bahan
baku
2.1 Mengolah bahan
baku menggunakan alat
atau mesin sehingga
menjadi bahan jadi
yang siap dijual.
2.2 Mengolah berbagai
ekstrak bunga dengan
mesin canggih hingga
menjadi lilin aroma
terapi ekstrak bunga
kemudian dijual di
pasar.

TOPIK 11
MEMBANGUN TIM WIRUSAHA

Pengantar
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan
wirausahawan. Hal ini dapat dikarenakan dari sisi institusipendiidkan dan masyarakat kurang
mendukung pertumbuhan wirausahawan. Disisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak
dapat mendorong semangat kerja masyarakat. Maka dari itu, saya membahas topik ini agar saya
bisa lebih memahami tentang pentingnya membangun tim wirausaha.
Sebagian besar pendorong perubahanndan kemajuan suatu negara adalah para
wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan
dengan resiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk memperoleh profit dan mengalami
pertumbuhan dengan mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang
dibutuhkan. Untuk mengimplementasikan pembangunan tim wirausaha yang baik, perlu adanya
kesempatan dan keinginan dari diri masing-masing wirausahawan untuk membangun usaha
bersama- sama dan membentuk suatu tim.
Selain itu, tujuan dari mengkaji topik membangun tim wirausaha yaitu untuk menumbuhkan
semangat pada calon wirausahawan untuk membentuk suatu tim dalam berwirusaha. Tidak
hanya itu, mahasiswa dan para sarjana diharapkan mempunyai kemampuan dan keberanian untuk
mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka
kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi juga seharusnya bertanggung
jawab dalam mendiidk dan memebrikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta
mengelola bisnis tersebut dengan memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian
menghadapi resiko bisnis. Membangun tim wirausaha ini sendiri untuk memudahkan kita dalam
berbisnis, yaitu dengan bekerjasama membangun bisnis baru dengan rekan yang satu visi.

Pembahasan

2.1 Pengertian membangun tim wirausaha


Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim
merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta
berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan
berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut
bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling
populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan
dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork.
Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar
pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan
dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi
yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu, penting untuk
menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Keakraban tim yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain, setia
kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling menyukai dan berusaha
keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan
interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya
keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan
dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan, selain itu ketrampilan dan
pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai
tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang
brilian sekalipun.
Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme
kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan
orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan
sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-
faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok. Beberapa isu di dalam tim :
1. Adanya tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team.
2. Proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau
aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam
team, dan lain-lain
Keuntungan pengambilan keputusan dalam tim :
1. Keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam
pelaksanaanya.
2. Keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya
mengandalkan keputusan dari satu orang saja

2.2 Metode membangun tim wirausaha


A. Model Efektifitas Team Work
Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan kepuasan pribadi.
Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan pribadi para
anggotanya dan kemudian mempertahankan keanggotaan serta komitmen mereka. Hasil
produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefinisikan oleh
tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks
organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim
yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi tim. Karakteristik – karakteristik tim ini
mempengaruhi proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para
pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat perkembangan, kekompakan, norma
– norma, dan konflik supaya dapat membangun tim yang efektif.

Berikut adalah ciri-ciri tim yang efektif :


1. Tujuan yang sama
Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal yang didayung akan
lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada anggota tim yang mendayung ke arah
yang berbeda, berlawanan, ataupun tidak mendayung sama sekali karena bingung ke arah mana
harus mendayung. Jadi, pastikan bahwa tim memiliki tujuan dan semua anggota tim Anda tahu
benar tujuan yang hendak dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah mana harus
mendayung.
2. Antusiasme yang tinggi
Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme yang tinggi.
Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga menyenangkan: anggota tim tidak
merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian
mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal.
3. Peran dan tanggung jawab yang jelas
Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung. Sebaliknya,
jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan karena tidak ada yang
memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah mendayung. Intinya, setiap anggota tim
harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar
mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan
bersama yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Komunikasi yang efektif
Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota tim.
Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota tim tahu apa yang
harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada
mereka dan berikan informasi yang mereka perlukan. Jika Anda tidak yakin bahwa tiap anggota
tim tahu bagaimana melakukan ataupun menyelesaikan suatu tugas, jangan berasumsi mereka
tahu, melainkan informasikan atau tujukanlah kepada mereka cara melakukannya. Komunikasi
juga perlu dilakukan secara periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah seberapa jauh
tugas diselesaikan) dan correcting (misalnya: apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki dalam
menyelesaikan tugas yang telah ditentukan).

5. Resolusi Konflik
Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi konflik ini
tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini yang dapat dikelola dengan
baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek yang berbeda
sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru, ataupun perubahan yang memang diperlukan
untuk melaju lebih cepat ke arah tujuan. Jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari.
Konflik yang tidak ditangani secara langsung akan menjadi seperti kanker yang menggerogoti
semangat tim. Jadi, konflik yang ada perlu segera dikendalikan.
6. Shared power
Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu dilakukan sendiri, atau
sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti ada ketidakberesan
dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu
diberikan kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang yang
menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut
bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.
7. Keahlian
Bayangkan sebuah paduan suara dengan anggota memiliki satu jenis suara saja: sopran saja,
tenor saja, alto saja, atau bas saja. Tentu suara yang dihasilkan akan monoton. Bandingkan
dengan paduan suara yang memiliki anggota dengan berbagai jenis suara yang berbeda (sopran,
alto, tenor dan bas). Paduan suara yang dihasilkan pasti akan lebih harmonis.
Demikian pula dengan tim kerja. Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai
keahlian yang saling menunjang akan lebih mudah bekerja sama mencapai tujuan. Berbagai
keahlian yang berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah
dan lebih cepat diselesaikan. Anggota tim dengan keahlian yang berbeda juga bisa saling
memperluas perspektif and memperkaya keahlian masing-masing Apresiasi. Tiap anggota yang
telah berhasil melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik, atau telah
memberikan kontribusi positif bagi keuntungan tim, pantas mendapat apresiasi. Tentu saja
apresiasi yang diberikan dengan tulus akan lebih terasa dampaknya. Apresiasi bisa menambah
semangat anggota tim yang bersangkutan untuk terus berprestasi. Apresiasi tidak harus diberikan
dalam bentuk uang. ”Saya sangat menghargai ketulusan Anda membantu pelanggan memilih
produk kita yang paling tepat untuknya,” merupakan satu bentuk apresiasi sederhana berupa
kata-kata tulus. Banyak bentuk apresiasi lain yang bisa diberikan, misalnya: promosi, bonus
dalam berbagai bentuk (wisata keluarga yang dengan menggunakan fasilitas transportasi dan vila
perusahaan, beasiswa bagi anak). Sikap dan pikiran positif. Dengan menggunakan kacamata
hitam, dunia yang Anda lihat akan lebih redup. Dengan menggunakan kacamata kehijauan, dunia
pun terlihat bernuansa hijau. Demikian pula dengan ”kacamata” sikap dan pikiran yang positif,
dunia di sekitar Anda akan terlihat positif. Kesulitan pun akan terlihat lebih mudah diatasi,
karena kesulitan bukanlah masalah yang harus dihindari, tetapi tantangan yang harus ditangani.
Sikap dan pikiran yang positif merupakan modal utama sebuah tim.
8. Evaluasi
Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan, jika mereka
tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi yang dilakukan secara
periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih
dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki. Evaluasi juga bisa dilakukan
tidak sekadar untuk koreksi, tetapi untuk mencari cara yang lebih baik. Evaluasi bisa dilakukan
dalam berbagai cara: observasi, riset pelanggan, riset karyawan, interview, evaluasi diri, evaluasi
keluhan pelanggan yang masuk, atau sekedar polling pendapat pada saat meeting.

2.3 Matriks membangun tim wirausaha


No Author (tahun) Konsep/Pengertian/Definis Dimensi Indikasi
i Konsep/bagian Dimensi/Kata
konsep Kerja terukur
1. Tracy (2006) Kegiatan yang dikelola dan 1. Kegiatan 1.1 memproduksi
dilakukan sekelompok orang 2. Dikelola dan tas
yang bergabung dalam satu dilakukan 1.2 memproduksi
organisasi. sekelompok pakaian
orang 1.3 membuat
3. Satu makanan
organisasi 2.1 icha, novila,
anita bekerjasama
dalam
memproduksi tas
3.1 PT, firma, CV
dan koperasi
2. Richard L. Darf Sebuah unit yang terdiri dari 1. Unit 1.1 anita dan vinka
(2003:171) dua orang atau lebih yang 2. Berinteraksi sepakat
berinteraksi dan 3. mendirikan firma
mengkoordinasi pekerjaan Mengkoordinasi “anka”
mereka untuk menyelesaikan 4. 2.1 anita dan vinka
sebuah tugas yang spesifik. Menyelesaikan bekerja sama
tugas spesifik untuk menyiapkan
semua keperluan
mendirikan firma
“anka”
3.1 anita dan vinka
merekrut beberapa
pegawai dan
membagikan tugas
masing-masing.
4.1 bagian
produksi bertugas
untuk
memproduksi
pakaian.
4.2 bagian
pemasaran
bertugas melihat
keadaan pasar atau
trend dalam
masyarakat.
3. Allen (2004:21) Kinerja yang dicapai oleh 1. Kinerja 1.1 anita
sebuah tim baik daripada 2. Tim memproduksi
kinerja perindividu di suatu 3. Individu kerudung custom
organisasi ataupun suatu organisasi atau 1.2 vinka
perusahaan perusahaan membuat nasi
goreng keju
1.3 novila
membuat
minuman aneka
rasa
2.1 anita, vinka
dan novila
bekerjasama
membuka butik
dan restoran dalam
satu tempat
3.1 anita, vinka
dan novila
membentuk CV
dengan nama tiga
cahaya dan
sumber rejeki.
4. Dewi (2007) Bentuk kerja dalam 1. Kerja 1.1 icha dan zilfa
kelompok yang harus kelompok bekerjasama
diorganisasi dan dikelola 2. Diorganisasi mendirikan CV
dengan baik. 3. Dikelola “Merdeka”
2.1 icha dan zilfa
mengurusi segala
hal untuk
mendirikan CV
3.1 icha dan zilfa
merekrut pegawai
dan membagi
tugas

2.4 Matriks manfaat dan fungsi tim kerja


No Author (tahun) Konsep/Pengertian/Definis Dimensi Indikasi
i Konsep/bagian Dimensi/Kata
konsep Kerja terukur
1. Richard Y. Manfaat tim bagi individu : Manfaat tim Manfaat tim bagi
Chang & Mark 1. Pekerjaan lebih bervariasi bagi individu : individu :
J. Cuntin (1998) 2. Lebih banyak kebebasan 1. Pekerjaan 1.1 anita sebagai
untuk membuat dan bervariasi bagian tim
menindak lanjuti keputusan 2. Kebebasan produksi di CV
yang benar keputusan miliknya, novila
3. Meningkatkan 3. Mempelajari dan zilfa
kesempatan untuk keahlian 1.2 novila sebagai
mempelajari keahlian baru kepala pemasaran
1.3 zilfa sebagai
kepala personalia
2.1 anita
memutuskan
produk apa yang
akan di produksi
sesuai dengan
trend pasar
2.2 novilla
memutuskan jenis
pemasaran baik
berupa iklan
banner atau yang
lainnya.
2.3 zilfa
memutuskan
karyawan yang
pantas untuk diajak
bekerja di CV
milik mereka.
3.1 anita, novilla,
dan zilfa bisa
menghandle
masing-masing
bagian mereka.
TOPIK 12
MENDANAI USAHA DENGAN CARA NON-KONFENSIONAL
(FINANCIAL ENGINEERING)

Pengantar

Financial engineering dibahas agar dapat memahami dan bisa menjadikan FE sebagai
acuan dalam mengurangi biaya produksi serta mendapatkan tingkat pengembalian yang sebesar-
besarnya.

Cara mengimplementasikannya yaitu dengan menekan biaya produksi dan mencari


alternative yang lebih murah. Salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan membuat usaha
masker wajah organik yang sesuai dengan semua jenis kulit dan dikemas dengan menarik agar
konsumen tertarik untuk membeli produk ini.

FE dikaji untuk menambah wawasan kita sebagai calon wirausahawan mengenai


penciptakan usaha baru dengan melakukan efisiensi biaya tetapi dengan tidak mengurangi
kualitas produk.

Yang menjadi dasar dalam mencapai target dari ketiga alinea di atas yaitu pendapat dari
para tokoh dunia sebagaimana yang telah dicantumkan di dalam matriks. Dari dasar tersebut
diharapkan dapat mengimplementasikan efisiensi biaya sehingga tercipta usaha baru yang
memiliki tingkat pengembalian tinggi.

Pembahasan

1. Pengertian financial engineering


Zvi Bodie mengatakan bahwa financial engineering adalah aplikasi model matematika
berbasis sains untuk melakukan keputusan tentang tabungan, investasi, pinjam-meminjam
uang, dan manajemen resiko. Finnerty (1988) mengatakan financial engineering
melibatkan desain, pengembangan dan implementasi instrumen dan proses keuangan
yang inovatif, dan perumusan solusi kreatif untuk masalah di bidang keuangan.
2. Tujuan financial engineering
Merton (1992) mengatakan tujuan dari FE adalah untuk mengurangi biaya transaksi dan
untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang setinggi-tingginya.

No Author Konsep/Pengertian/Definisi Dimensi Indikasi


(tahun) Konsep/bagian konsep Dimensi/Kata
Kerja terukur
1. Merton Tujuan dari FE adalah untuk 1. Mengurangi 1.1. Mene
(1992) mengurangi biaya transaksi dan biaya transaksi kan biaya
untuk mendapatkan tingkat produksi
2. Tingkat
pengembalian yang setinggi-
pengembalian 1.2. Menc
tingginya.
tinggi ari
alternative
yang lebih
murah

1.1. Mem
berikan
pelayanan
yang baik

1.2. Efisi
ensi biaya

1.3. Men
ggunakan
teknologi
canggih

2. Zvi Bodie Financial Engineering adalah 1. Aplikasi model 1.1. Memperhitu


aplikasi model matematika matematika ngkan resiko
berbasis sains untuk melakukan berbasis sains 1.2. Memudahka
keputusan tentang tabungan, n dalam
2. Keputusan
investasi, pinjam-meminjam uang, pengambilan
tabungan
dan manajemen resiko. keputusan
3. Investasi
2.1 Menabung untuk
4. Pinjam- berjaga-jaga adanya
meminjam kebutuhan
mendadak
5. Manajemen
3.1 Melakukan
resiko
investasi untuk
menambah nilai aset
4.1 melakukan
pinjaman untuk
mengembangkan
usaha
5.1
Mengidentifikasi
dan melakukan
pengawasan untuk
mengurangi
terjadinya risiko
3. Lawrence J. Modal adalah dana jangka panjang 1. Dana jangka 1.1. Melakukan
Gitman dari suatu perusahaan; semua item panjang investasi untuk
(1997 : 482 ) pada sisi kanan neraca perusahaan memperoleh
2. Neraca
tidak termasuk kewajiban lancar. dana jangka
perusahaan
panjang
3. Kewajiban
1.2. Melakukan
lancar
hutang hipotik

2.1 Mengumpulkan
dana dengan
penjualan produk
2.2 Membeli
peralatan untuk
meningkatkan
produksi
3.1. Pajak yang
belum dibayar
3.2 Gaji karyawan
yang belum dibayar

4. Ching F Lee dana internal melibatkan tingkat 1. Dana internal 1.1. Modal
dan Joseph E. arus kas dari penghasilan dan pemilik
2. Tingkat arus kas
Finnerty  penyusutan beban ditahan
1.2. Dana hasil
(1990: 395) dihasilkan oleh perusahaan 3. Penyusutan
penjualan
produk

2.1 pembayaran kas


pada karyawan
2.2 penerimaan kas
dari penjualan
produk
3.1 Menghitung
penyusutan dengan
salah satu metode
5. Finnerty Financial Engineering melibatkan 1. Desain 1.1. Membuat
(1988) desain, pengembangan dan desain produk
2. Pengembangan
implementasi instrumen dan yang unik dan
proses keuangan yang inovatif, 3. Proses keuangan menarik
dan perumusan solusi kreatif untuk yang inovatif
2.1 Melakukan
masalah di bidang keuangan
4. Perumusan Inovasi
solusi kreatif 2.2 Menciptakan
5. Masalah bidang produk yang
keuangan diminati
2.3 Bekerja sama
dengan pihak lain
3.1 Reksadana
online
3.2 Pinjaman online

Anda mungkin juga menyukai