Disusun Oleh :
KELOMPOK V
Lokal : 6 MPI A
NIM: 20191531136
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
ABSTRAK
1
Siagian, Sondang. 1990. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: Haji
Masagung.hal. 80
kelompok organisasi tidak lagi berlama-lama berfikir untuk menetapkan
keputusan tersebut. Seolah-olah setiap tindakan dilakukan begitu saja
secara alami tanpa pertimbangan. Padahal sesungguhnya tidaklah
sepenuhnya seperti ini.
Bukan perkara mudah untuk mengambil sebuah keputusan.
Terutama untuk seorang pemimpin. Keputusan yang diambil haruslah
mampu mencakup atau menjadi penghubung berbagai pendapat yang
ada di dalam organisasi atau lembaga yang dipimpinnya. Keputusan
yang dihasilkan tentu keputusan yang terbaik. Untuk itu diperlukan
pertimbangan yang sangat matang. 2
Dalam organisasi pastilah akan muncul berbagai argumen.
Disitulah letak kesulitan saat pengambilan keputusan. Keputusan yang
akan diambil tentunya merupakan keputusan terbaik dan juga sudah
dipertimbangkan secara matang.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis keputusan
2. Model pengambilan keputusan
3. Pengaruh perilaku dalam pengambilan keputusan
4. Pengambilan keputusan kelompok
2
Ayu Pertiwi dkk. Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Ketidak pastian Untuk
Menentukan Bidang Yang akan Dikembangkan Dengan Menggunakan Analisis
Bayes. Universitas Negeri Malang Imam Wahjono, Sentot. 2010. Perilaku Organisasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal. 67
PEMBAHASAN
A. Jenis keputusan
ada tiga jenis pengambilan keputusan, yaitu (1) keputusan
stategis, (2) keputusan taktis, dan (3) keputusan operasional.3
1. Keputusan Strategis
Keputusan strategis adalah keputusan untuk menjawab
tantangan dan perubahan lingkungan dan biasanya bersifat
jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh manajemen atas.
Keputusan Strategis mengandung karakteristik khusus yang
membedakan keputusan strategis dengan keputusan keputusan
yang lain. 4Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis
(strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif
sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai.
Berikut adalah karakteristik khusus yang terkandung dalam
Keputusan Strategis
2. Keputusan Administratif / Taktik
Keputusan Administratif / Taktik adalah keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik).
Keputusan ini diambil oleh manajemen menengah. Pengambilan
keputusan taktis (tactical decision making) terdiri dari pemilihan di
antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas
yang dapat dilihat. Menerima pesanan khusus dengan harga yang
lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas
menganggur dan meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu
contoh. Beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka
pendek seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang.
3
Didi Wahyu Sudirman. 2003. Pengambilan Keputusan sebagai Langkah Strategis Tugas
Manajer.hal. 93-101.
4
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salameba
Empat. Hal. 43
Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis
(strategic decision making) adalah untuk memilih strategi alternatif
sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai.
Pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan
keseluruhan ini, meskipun tujuan langsungnya berjangka pendek
(menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau
berskala kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen).
3. Keputusan Operasional
Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan
dengan kegiatan operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh
manajemen bawah. Keputusan operasional sangat menentukan
efektivitas keputusan strategis yang dimabil oleh para manajer
puncak (Drummond, 1995). Keputusan operasional ini dilakukan
untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan
dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut.
Keputusan ini biasanya diputuskan tanpa meminta pendapat dari
pimpinan terlebih dahulu, jadi langsung diputusankan saat itu juga.
Contoh: customer service yang harus melayani setiap keluhan
pelanggan dan memberikan solusi saat itu juga. Jenis-jenis
pengambilan keputusan dilihat dari personal yang melakukannya
dapat dibagi kepada dua, yaitu: keputusan individual dan
keputusan kelompok.5
Keputusan individual merupakan pengambilan keputusanyang
dilakukan oleh pemimpin atau manajer secara sendiri sedangkan
keputusan kelompok adalah keputusan yang dibuatoleh sekelompok
orang berdasarkan hasil musyawarah mufakat. Pengambilan
keputusan secara kelompok dapat pula dibedakan kepada beberapa
bentuk yaitu: (1) sekelompok pimpinan, (2) sekelompok orang-orang
bersama pimpinannya dan (3) sekelompok orang yang mempunyai
5
Dermawan, R. (2016). Pengambilan Keputusan Landasan Filosofis, Konsep, dan
Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Hal. 89
kedudukan samadan keputusan kelompok. Beberapa kebaikan dari
pengambilan keputusan secara kelompok adalah: (1) keputusan
dapat lebih cepat ditentukan atau diambil karena tidak perlu
menunggu persetujuan dari rekan lainnya, (2) memperkecil
kemungkinan terjadinya pertentangan pendapat dan (3) jika
pimpinan atau manajer yang mengambil keputusan itu memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpengalaman luas dalam bidang
yang akan diputuskan, maka keputusannya berkemungkinan besar
tepat.
Disamping beberapa kebaikan diatas terdapat pula beberapa
kelemahan pengambilan keputusan secara kelompok yaitu: (1)
bagaimanapun tingginya kepandaian dan kemampuan pimpinan atau
manajer tetap memiliki berbagai keterbatasan, (2) keputusan yang
terlalu cepat diambil dantidak memin pendapat orang lain
seringkali kurang tepat dan(3) jika terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan dapat menjadi beban yang berat bagi
pimpinan itu sendiri.6
Tampak jelas bahwa secara garis besar jenis-jenis
pengambilan keputusan itu ada dua, yaitu keputusan secara
individu dan keputusan secara kelompok. Kedua jenis pengambilan
keputusan tersebut tentu saja memiliki kebaikan dan kelemahan
masing-masing.Kendati demikian kelemahan- kelemahan tersebut
akan dapat diatasi jika pemimpin atau manajer dapat mengetahui
dan memahami dengan baik
B. Model pengambilan keputusan
Model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat
penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan
6
Muchlas, M. (2012). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hal. 80
itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan
penggunaan model secara cepat dan benar. 7
Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan, antara
lain sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari
unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan
dipecahkan diselesaikan itu.
b. Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan
diantara unsur-unsur itu
c. Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan
antar variabel. Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk
matematika.
d. Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.
7
Rivai, V & Mulyadi, E. (2013) Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: Jakarta: PT.
Grafindo Persada. Hal. 90
Kast, memberikan kerangka pengelolaan. Model merupakan alat
penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang
kompleks. Jadi dengan menggunakan model situasi yang kompleks
disederhanakan tanpa penghilangan hal-hal yang esensial dengan
tujuan untuk memudahkan pemahaman.
8
Sari, I. P., & Afriansyah, H. (2019). Pengertian, Jenis, Prinsip-prinsip Dalam
Pengambilan Keputusan.hal. 46
9
Wahjono, S. I. (2010). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.hal. 76
d) Disonasi kognif. Adanya rasa cemas pada pengambilalan keputusan
terhadap akibat dari keputusan yang diambilnya.
D. Pengambilan keputusan kelompok
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiaphari
manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Demikian pula
kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Pengambilan
keputusan secara berkelompok (group-aided decision making) pada
hakekatnya tidak jauh berbeda dengan pengambilan keputusan yang
dilakukan individu. Hal ini dikarenakan hakekat dari keputusan adalah
jelas, yaitu: penentuan satu langkah strategis guna menghadapi
ketidakpastian, untuk menyeselaikan masalah. 10 Perbedaan utama
antara keputusan individual dan kelompok dalam konteks organisasi
terletak pada proses pengambilan keputusan dan penentuan keputusan
akhir. Beberapa pendangan mengatakan bahwa pengambilan
keputusan secara berkelompok dianggap lebih baik dibandingkan
pengambilan keputusan secara individual. Beberapa kelebihan dari
pengambillan keputusan secara berkelompok diantaranya: 11
a. Pengambilan keputusan secara kelompok mempermudah proses
pengelolaan informasi dan dapat setiap pengambilan keputusan
dapat salig mengoreksi kelakuan anggota lainnya.
b. Karena proses pengambilan keputusan dilakukan secara
berkelompok, maka keputusan final dan implementasi atas
keputusan akan lebih mudah didukung.
c. Keputusan yang telah dibuat secara kolektif memiiliki peluang lebih
besar untuk disetujui untuk dilaksanakan, dan setiap orang akan
berusaha untuk mewujudkan keputusan tersebut. Dengan kata lain,
pengambilan keputusan secara berkelompok cenderung lebih
meningkatkanpeluang keberhasilan penerapan solusi terpilih.
10
Syiah Kuala. 2015. Pengambilan Keputusan Sekolah Melalui Manajemen Strategik
Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bandar Baru.hal.58-67
11
Terhadap Efektivitas Organisasi Melalui Pengambilan Keputusan.hal. 39-42
Artinya, keputusan yang diambil secara bersama telah menyiratkan
adanya kesepakatan untuk saling bekerja sama melaksanakan dan
mewujudkan keputusan.
A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang sangat
menentukan dalam suatu organisasi. Pengambilan keputusan
merupakan esensi/inti dari kepemimpinan. Seorang pemimpin disebut
pemimpin apabila dapat dan mampu mengambil keputusan.
Keputusan merupakan hasil akhir yang dihasilkan dari proses
diskusi secara matang oleh pemimpin dengan bawahannya ataupun
koleganya. Setiap keputusan yang baik maka akan memberi dampak
yang baik pula ke depannya. Proses pengambilan harus dilakukan
secara rinci dan bertahap agar mendapatkan opsi yang tepat. Diawali
dengan identifikasi masalah, dilanjutkan dengan perumusan masalah.
Setiap masalah dikumpulkan untuk dicari beberapa alternatif kemudian
dipilih alternatif terbaik dan kemudian dihasilkan keputusan yang baik.
Sebagaimana sudah dijelaskan diatas bahwa pengambilan
keputusan yang benar haruslah melalui beberapa tahap. Saat tahap-
tahap itu dilalui dengan sebaik-baiknya maka keputusan terbaikpun
akan dihasilkan. Keputusan yang baik akan akan membawa dampak
yang baik pula kedepannya.
B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah kami yang berjudul
pengambila keputusan dalam kelompok. Harapannya mahasiswa-
mahasiswi Admnistrasi Pendidikan dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan dan menerapkan metode dan teknik pengambilan
keputusan dalam kelompok. Mahasiswa-mahasiswi supaya bisa
bekerja sama dengan kelompok untuk menghasilkan keputusan yang
mufakat.
DAFTAR PUSTAKA