Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Etika dalam Perusahaan Digital

Sistem Informasi Menajemen dan Teknologi


Kelompok 6:
1. Rifqo Al Ubaidillah Aldian Meindra (190810301101)
2. Ananda Febrina Choirunnisak (190810301058)
3. Dewi Ainun Fauziah (190810301085)
4. Radhiatul Nurul Jannah (190810301012)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah ......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3
1.1 Isu ............................................................................................................................. 3
1.2 Sosial ........................................................................................................................ 3
1.3 Etika .......................................................................................................................... 3
1.4 Sistem ....................................................................................................................... 3
1.5 Privasi ....................................................................................................................... 3
1.6 Intelektual ................................................................................................................. 4
1.7 Hak Cipta ................................................................................................................. 4
1.8 Paten ......................................................................................................................... 4
1.9 Akuntabilitas ............................................................................................................ 4
1.10 Liabilitas ................................................................................................................ 4
1.11 Akses ...................................................................................................................... 4
1.12 Informasi ................................................................................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang telah kita ketahui bahwa di era yang semakin berkembang ini, sistem
informasi bukanlah hal yang sulit untuk ditemui penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan semakin mengandalkan sistem informasi,
baik dalam individu, masyarakat, organisasi dan bahkan hingga dalam bisnis. Sistem
informasi juga dinilai memberikan dampak yang signifikan bagi setiap aspek tadi. Karena
semakin kita bergantung pada sistem informasi, maka setiap langkah yang diambil pasti
menimbulkan pengaruh bagi sebagian bahkan seluruh proses yang dilakukan.
Sistem informasi akan memberikan dampak baik atau buruk tergantung pada siapa
yang menggunakan dan untuk apa sistem itu dijalankan. Hal ini perlu sangat diperhatikan
karena dampak dari penggunaan sistem informasi ini dapat mempengaruhi banyak aspek,
dan akan sangat fatal jika yang terpengaruh adalah masyarakat luas dan juga perusahaan.
Sehingga diperlukannya kecerdasan dan juga etika yang baik dalam mengendalikan
sebuah sistem informasi untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengambilan
keputusan yang nantinya dapat merugikan banyak pihak.
Untuk mengefisiensikan pokok bahasan, maka dalam makalah ini kita akan fokus
membahas isu-isu etika dalam perusahaan digital, beserta tantangan-tantangan dalam
penganganan isu-isu tersebut, hingga cara mangatasinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem?
2. Bagaimana keterkaitan etika dalam masyarakat informasi?
3. Bagaimanakah dimensi moral dalam sistem informasi?
4. Bagaimana tantangan internet yang berkaitan dengan privasi?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana isu sosial dan etika yang berkaitan dengan sistem.
2. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan etika dalam masyarakat informasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana dimensi moral dalam sistem informasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana tantangan internet yang berkaitan dengan privasi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Isu
Menurut KBBI, isu merupakan masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan
sebagainya), sedangkan Menurut Barry Jones & Chase isu ialah proses atau tindakan
dalam pengambilan keputusan terhadap sebuah masalah yang perlu dipecahkan. Jadi
kesimpulannya isu adalah masalah yang dikedepankan dan harus dipecahkan melalui
sebuah pengambilan keputusan.

1.2 Sosial
Menurut Enda M. C sosial ialah cara bagaimana seseorang individu berhubungan
dengan individu lainnya, sedangkan dalam KBBI V pengertian sosial adalah sesuatu yang
berkaitan dengan masyarakat, sehingga kesimpulannya sosial dapat diartikan sebagai
sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana cara individu berinteraksi dengan individu
lainnya dalam suatu masyarakat.

1.3 Etika
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Etika diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang apa yang baik dan yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak), sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2000), etika merupakan prinsip
tentang benar dan salah yang digunakan individu dalam bertindak dan berperilaku dalam
pengambilan sebuah keputusan, jadi kesimpulannya etika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang baik/buruk, benar/salah yang digunakan setiap individu untuk
bertindak dan berperilaku.

1.4 Sistem
Menurut Baridwan (2010), sistem adalah suatu pencapaian tujuan-tujuan tertentu
melalui suatu kesatuan yang utuh yang biasanya terdiri atas bagian-bagian atau sub sistem.

1.5 Privasi
Menurut Dibyo Hartono (1986), privasi adalah suatu tingkatan interaksi atau
keterbukaan terhadap orang lain yang dikehendaki oleh seseorang pada situasi atau
kondisi tertentu. Menurut Amos Rapoport (1988), arti privasi adalah suatu kemampuan
untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan dan
kemampuan untuk mencapai interaksi yang diinginkan.

3
1.6 Intelektual
Menurut Cattel (dalam Clark, 1983), intelektual adalah kombinasi sifat-sifat
manusia yang terlihat dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks,
semua proses berpikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan
kemampuan memperoleh kemampuan baru.

1.7 Hak Cipta


Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Berdasarkan rumusan pasal 1 UHC Indonesia).

1.8 Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. (UU RI no. 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1).

1.9 Akuntabilitas
Menurut LAN, akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki
hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

1.10 Liabilitas
Menurut Munawir (2004), Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan
kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana utang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah (2004),
Hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan
datang karena tindak atau transaksi sebelumnya.

1.11 Akses
Menurut Ribot dan Peluso (2003), akses adalah kemampuan untuk mendapatkan
manfaat dari sesuatu atau hak untuk memperoleh sesuatu kekuasaan.

4
1.12 Informasi
Istilah “informasi” berasal dari bahasa Perancis kuno, “informacion,” yang
mengambil dari bahasa Latin, informare yang artinya “aktivitas dalam pengetahuan yang
dikomunikasikan”.
Data yang diolah menjadi bentuk baru dan memiliki makna bagi penerimanya
yang bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan saat ini atau di masa depan. (Raymond
McLeod )
Data yang sudah diolah yang kemudian diimplementasikan untuk pengambilan
keputusan. (Tata Sutabri).

5
BAB III
PEMBAHASAN

Perkembangan akan teknologi saat ini merupakan hal yang tidak bisa di hindari lagi
oleh setiap manusia, makin bertambahnya hari membuat perkembangan zaman semakin maju
serta membuat teknologi semakin canggih, masyarakat menjadikan teknologi sebagai sesuatu
hal yang sangat penting terkait keberadaannya yang mampu menghasilkan informasi, yang
mana masyarakat memerlukan informasi untuk menambah wawasan maupun ilmu
pengetahuannya. Banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh adanya teknologi
informasi terutama dimasa pandemi seperti saat ini, dimana semua orang tidak diperbolehkan
untuk beraktivitas diluar rumah, hal ini sangat mengubah pola perilaku kehidupan dalam
masyarakat, dan dengan adanya teknologi dapat membantu keadaan yang demikian, seperti
dalam hal pekerjaan atau profesi seseorang, dengan adanya kuliah online membuat para dosen
tetap dapat bekerja dan mengajar dari rumah atau jarak jauh.
Dengan demikian mau tidak mau manusia akan semakin dekat dengan yang namanya
teknologi, semua pekerjaan akan semakin mudah dengan adanya teknologi karena teknologi
tidak melihat dan mengenal tempat maupun waktu, dimanapun dan kapan pun manusia dapat
merasakan manfaat dari adanya teknologi ini sehingga kemajuan sosial pun akan dicapai
dengan mudah, namun dari sekian banyak kemudahan atau dampak positif yang diberikan
tetap saja tidak akan terlepas dari dampak negatif yang akan diberikan atau ditimbulkan
semakin tinggi keterampilan seseorang dalam menggunakan teknologi maka akan semakin
tinggi juga kemungkinan-kemungkinan dalam penyalahgunaan teknologi tersebut begitu pula
dengan etika seseorang yang sekarang ini menjadi isu penting dengan adanya kemajuan
teknologi informasi.
Etika dari sistem komputer interaktif memfokuskan bagaimana system dapat
digunakan. Johnson, 2001, Bynum dan Rogerson, 2003, Erman dan Shauf, 2002, Edgar, 1997
menyebutkan beberapa aspek pekerjaan yang dipusatkan sebagai berikut :
 Kebijakan-kebijakan (policies)
 Isu moral dan sah (legal)
 Bertanggung jawab dan etika profesional
 Etika hacker dan hacker
 Netiquette
 Privacy

6
 Hak milik
 Isu sosial dan demokratis
 Ungkapan bebas
 Tanggungjawab dan kewajiban

Isu-isu diatas menentukan bagaimana manusia memperlakukan system informasi yang


ada dengan benar atau justru menyalahgunakannya.
Seorang profesor di Darmouth, James H. Moor mendefinisikan secara spesifik etika
komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta
formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis
(Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
Etika sendiri digunakan untuk menganalisis sifat dan dampak social yang timbul,
usaha-usaha untuk menerima dan menghargai semua kegiatan yang mengarah pada
pengoperasian dan peningkatan layanan teknologi informasi, serta usaha untuk menjauhkan
dari ancaman, kerusakan, dan mematikan kegiatan teknologi informasi secara langsung
maupun tidak langsung.
Empat macam nilai kemanusiaan universal yang dituangkan dalam hukum TI
meliputi: hak solitude (hak untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal),
intimity (hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan informasi
individu sehingga terjaga kerahasiaannya). (Hary Gunarto, Ph.D. 1998)
Menurut Onno W. Purbo, kerangka etika dan hukum mulai digagas oleh para pakar
hukum termasuk para pakar hukum Indonesia. Beberapa mailing list yang membahas masalah
ini antara lain: telematika@egroups.com , mastel-e-commerce@egroups.com ,
doit@tropika.com , dan warta-e-commerce@egroups.com.
Para aktivis dunia cyber diharapkan untuk ikut serta berperan membuat cyberlaw
yang berguna agar tidak dikuasiai oleh pihak-pihak yang tidak semestinya. Munculnya
Teknologi Informasi baru menyebabkan munculnya isu etika, sosial, dan politis baru yang
mencangkup lima dimensi moral, yaitu:
1. Hak Informasi: Privasi dan Kebebasan di Era Internet.
Hal ini berkaitan dengan privasi seseorang untuk dilindungi dengan tidak ikut
campur terhadap masalah seseorang tersebut dan tidak memberikan batasan kebebasan
kepada seseorang tersebut baik oleh orang lain, perusahaan, bahkan negara dengan
mencari data-data atau informasi yang berkaitan dengan seseorang tersebut melalui
internet tanpa sepengetahuan seseorang tersebut.

7
Di Amerika dan Eropa terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang
hak-hak privasi berdasarkan aturan hidup yang disebut Praktik Informasi yang Adil,
FIP (Fair Information Practice), yang dicetuskan pertama kali pada 1973 oleh komite
penasihat pemerintah federal yang diperbarui pada tahun 2010 dengan menambahkan
tentang teknologi yang menyerang privasi (FTC, 2010; Departemen Kesehatan,
Pendidikan, dan Kesejahteraan Amerika Serikat pada 1973). FIP adalah prinsip untuk
mengatur dalam mengumpulkan dan penggunaan informasi tentang seseorang.
FIP memiliki isi konten yang terdiri dari, (1) Informasi bukan dari catatan
personal yang sifatnya rahasia, (2) Hak atas akses, pengawasan, peninjauan, dan
merubah pada sistem yang memuat informasi tentang dirinya diberikan kepada
seseorang tersebut, (3) Penggunaan informasi personal untuk tujuan tertentu tidak
diperbolehkan kecuali mendapatkan izin dari pemiliknya, (4) Kerusakan yang terjadi
karena sistem yang bertanggung jawab adalah manajer sistem untuk reliabilitas dan
keamanan, (5) Pemerintah behak ikut campur tangan dalam hubungan informasi antar
pihak swasta.

2. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual


Kepemilikan intelektual adalah kekayaan yang tidak memiliki wujud dan
diciptakan oleh seseorang atau organisasi. Dengan adanya perkembangan teknologi
informasi ini membuat kekayaan intelektual sangat dulit untuk dilindungi karena
informasi yang terdapat di dalamnya dapat dengan mudah digandakan atau
disebarluaskan melalui jaringan sehingga memiliki jangkauan yang luas. Kekayaan
intekluat yang dilindungi berupa, rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten.
Etika dan moral merupakan aturan atau kebiasaan yang dipercayai masyarakat
untuk berperilaku atau melakukan tindakan yang benar dalam hubungannya dengan
orang/ manusia lain. Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk membantu
dalam menegakkan etika dan moral terkait sesuatu yang bolehatau tidak boleh
dilakukan.

3. Akuntabilitas, Liabilitas, dan Pengendalian


Berhubungan dengan Undang-Undang yang berkaitan dengan kekayaan dan
privasi, teknologi informasi membawa tantangan bagi iabilitas hukum dan praktik
sosial untuk meminta pertanggung jawaban kepada perorangan, perusahaan, atau
organisasi yang berhubungan dengan bahayayang terjadi dari informasi seseorang dan
hak-hak pribadi.

8
4. Kualitas Sistem: Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Agar terhindar dari kesalahan akibat sistem yang diterapkan, maka sistem
tersebut harus memiliki standar kualitas sistem data untuk melindungi data yang ada
di dalam perusahaan sehingga dapat terhindar dari kekacauan dan kerugian di dalam
berbisnis.

5. Kualitas Hidup: Keadilan, Akses, dan Batasan


Terdapat beban sosial negatif saat kita memperkenalkan teknologi dan sistem
informasi yang terus meningkat seiring pertumbuhan teknologi. Kebudayaan yang ada
di masyarakat mungkin dapat dirusak oleh komputer dan teknologi informasi,
meskipun di sisi lain dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dari sudut pandang positif,
internet dapat membantu banyak hal bagi semua orang, seperti membantu pekerjaan
agar cepat selesai, membantu anak-anak untuk menyelesaikan tugasnya, dan bahkan
dapat digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh. Oleh sebab itu dibutuhkan filter
pada diri seseorang agar dengan berkembangnya sistem dan teknologi informasi tidak
memberikan dampak buruk bagi diri seseorang.

Ketika kita mencermati isu-isu diatas, kita dapat melihat bahwa terdapat beberapa isu
yang timbul terkait dengan privasi. Dalam dunia internet, semua hal terkait dengan privasi
dapat dengan mudah diakses oleh orang banyak ketika kita tidak cermat dalam menjaga
privasi kita. Selain itu, faktor kesalahan dan keamanan dari sebuah komponen internet
ataupun hal-hal lain juga perlu diperhatikan.
Tony Seno Hartono (praktisi teknologi informasi dan komunikasi), menilai bahwa
tantangan dalam menyiapkan perlindungan privasi data terletak pada pemahaman seorang
individu mengenai privasi data itu sendiri. Dari pendapat tersebut, dapat kita lihat bahwa
pemahaman terhadap suatu hal itu sangat penting, yang dalam hal ini adalah terkait dengan
privasi. Privasi adalah hal yang sangat penting bagi pihak yang bersangkutan. Apalagi jika
privasi tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan, pasti akan sangat merugikan bagi
perusahaan dan anggotanya jika terdapat kebocoran privasi kepada pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab.
Disisi lain, terdapat juga sebuah tantangan yang dapat mengancam keamanan sebuah
privasi. Ancaman-ancaman yang sering terjadi diantaranya:
1. Ancaman terhadap konten dalam multimedia, salah satunya adalah manipulasi konten
yang kemudian berdampak pada penyebaran informasi yang tidak benar (hoax),
kemudian terjadi sebuah pencemaran nama baik seseorang akibat privasi seseorang

9
diumbar pada khalayak umum.
2. Ancaman sosial, misalnya cyber bullying yang berdampak pada kerusakan mental
seseorang akibat dipermalukan banyak orang, selain itu ada juga berdampak pada teror
dan ancaman-ancaman sosial oleh pihak yang tidak bertanggungjawab yang telah
mengetahui tentang data privasi korbannya.
3. Ancaman Phishing, malware, hacking.. Modusnya adalah korban akan diarahkan pada
sebuah alamat URL palsu dan akhirnya bisa tertipu dengan akun yang digunakan.
Modus yang hampir sama adalah korban diarahkan untuk mengklik sebuah situs yang
didalamnya ternyata adalah situs yang dapat menyerap informasi pribadi korban.

Ketiga ancaman diatas paling sering muncul dalam kehidupan masyarakat, apalagi
pada masyarakat yang kurang paham terkait pentingnya menjaga privasi. Dan seorang pelaku
akan merasa diuntungkan dengan adanya situasi tersebut dengan memanfaatkan data-data
yang diperoleh dari korbannya untuk keuntungan pribadi dengan tidak bertanggungjawab. Hal
tersebut akan sangat merugikan bagi korbannya apabila korban tidak mengetahui motif dan
tujuan dari pelaku.

10
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah diatas diantaranya adalah diperlukan
kecermatan, kecerdasan dan juga etika yang baik dalam menjalankan atau memanfaatkan
sistem informasi, karena baik buruk atau salah benar dari satu keputusan saja bisa justru akan
berdampak pada semua aspek yang terpengaruh. Selain itu, ketika kita berbicara terkait
"sistem" kita mengerti bahwa sistem itu sendiri terdiri dari benyak komponen didalamnya.
Sehingga ketika salah dalam mengambil langkah, bisa saja merugikan banyak pihak.
Setelah mengetahui sedikit ancaman-ancaman tadi, baiknya jika memiliki keahlian
dalam mengoperasikan sistem informasi sebaiknya digunakan dengan etis. Karena dengan
hal-hal yang kurang tepat tersebut dapat merugikan banyak orang yang tidak bersalah. Selain
itu diperlukannya kecerdasan bagi para pengguna internet dalam menjaga privasi yang
dimilikinya dengan tidak sembarangan memasukkan data pribadi pada situs ataupun pihak
manapun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, K. C. dan Laudon, J. P. 2017. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan


Digital. Jakarta: Salemba Empat.
Safitri, A. 2017. Sistem Informasi Manajemen - Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi,
diakses dari
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan-etika-
dalam-sistem-informasi/.[Diakses pada 14 Oktober 2020].
Ibeng, P. 2020. Pengertian sosial dan unsur menurut para ahli, diakses dari
https://pendidikan.co.id/10-pengertian-sosial-dan-unsur-menurut-para-ahli/. [Diakses pada 15
Oktober 2020].
Dwi, S. 2016. Perkembangan Sistem Informasi di Jaman Sekarang, diakses dari
https://wwwkompasianacom.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/suryadwipan
ji/perkembangansisteminformasidijamansekarang_5716e38d0bb0bd2a057d4f8c?usqp=mq331
AQHKAFQArABIA%3D%3D&amp_js_v=0.1#aoh=16027584699345&referrer=https%3A%
2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.
kompasiana.com%2Fsuryadwipanji%2Fperkembangansisteminformasidijamansekarang_5716
e38d0bb0bd2a057d4f8c. [Diakses pada 15 Oktober 2020].
Salamadian, PENGERTIAN INFORMASI: Fungsi, Konsep Dasar & Jenis Jenis Informasi
dikses dari https://salamadian.com/pengertian-informasi/ [ pada 16 Oktober 2020 ]

12

Anda mungkin juga menyukai