Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun oleh:

Nila Nurul Fitriah ( 223.30.2.00.436 )

Kartika ( 223.30.2.00.435 )

Dosen Pengampu:

Ahmad Fauzan, M.M

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL KAMALSARANG
2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A.Definisi Pengambilan Keputusan.......................................................................................5
B. Gaya Pengambilan Keputusan...........................................................................................5
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan..............................................................................6
D. Proses Pengambilan Keputusan.........................................................................................7
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.......................................................7
F. Perubahan dalam Keputusan.............................................................................................8
G. Kualitas Keputusan............................................................................................................8
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi............................................................9
I. Risiko Keputusan................................................................................................................9
J.Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan...........................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A.KESIMPULAN.................................................................................................................11
B.SARAN.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW, Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah Pengantar Ilmu manajemen tentang “Konsep Pengambilan Keputusan”.Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ahmad Fauzan, M.M selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengantar Ilmu manajemen, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
penulis dapat teratasi.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Penulis, April 2024

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering kali
masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga dalam melaksanakan
proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus bisa menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan melalui komunikasi dan kerjasama
yang baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak
hanya dari internal tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga
bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen. Pengambilan keputusan juga
termasuk ke dalam cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau
organisasi. Di sini seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah.
Karena dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan individu yang berpikir kritis untuk
dapat menganalisis masalah tersebut.1 pengambilan keputusan juga tidak hanya dipikirkan
oleh satu individu saja tetapi juga bisa dalam berkelompok dengan membangun komunikasi
yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan
ini diharapkan dapat mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.

B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan?

2.Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan?

3.Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan
1.Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan Keputusan.

2.Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat.

3.Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan Keputusan

1
Irham F. 2016. Pengantar Manajement Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Mitra Wacana
Media

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan keputusan. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan – keputusan manajer akan
menentukan efektifitas rencana yang disusun. Secara umum, pengertian pengambilan
keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

1.Menurut George R. TerryPengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif


perilaku (kelakuan)tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

2.Menurut S.P. SiagianPengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang


sistematis terhadaphakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

3.Menurut James A.F. Stoner Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalahsuatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak2.

B. Gaya Pengambilan Keputusan


Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh
seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:

1.Gaya Direktif

 Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan


masalah
 Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat\
 Cenderung berfokus jangka pendek
 Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, menggambarkan kekeuasaan
yang otokratik

2.Gaya Analitik

2
Irham F. 2016. Pengantar Manajement Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Mitra Wacana
Media

5
 Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
 Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan
gaya direktif
 Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
 Menggambarkan pemimpin yang otokratik

3.Gaya Konseptual

 Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas


 Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
 Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak
menggunakan intuisi dalam peng Keputusan
 Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
 Ketidak pastian dalam pengambilan Keputusan

4.Gaya Perilaku

 Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
 Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
 Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada
kebahagiaan org lain
 Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika Keputusan
tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain3

C.Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan


Tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu:

a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk
dimengerti.
b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara
prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan
terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih
memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.

3
Usman H.M. Teknik Pengambilan Keputusan. Grasindo

6
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing
yangkemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji
yang akan dipakai.
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan
prinsip- prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya. Simon (1960)
mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap yaitu
intelligence, design, choice, dan implementation.

D. Proses Pengambilan Keputusan


Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan Keputusan
merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang meliputi
mengidentifikasimasalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria,
mengembangkan alternatif-alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu alternatif,
melaksanakan alternatif tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan.

E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


1.Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi,dan
sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya
suatu keputusan dalam organisasi.

2.Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor ini
berasal dari luar yang terkait dalam organisasi.

3.Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang adaatau


seberapa lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan yang tepat.

4.Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan


kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat merugikan.

5.PengalamanPengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting,


karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan
keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau
anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat dijadikan suatu
pelajaran dalam mengambil Keputusan yang tepat bagi organisasi.

F. Perubahan dalam Keputusan


Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua kelompok perubahan yaitu:

7
a. Incremental changeIncremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang
dapat diperkirakan berapa presentase perubahan yang akan terjadi kedepannya berdasarkan
data-data yangterjadi di masa lalu (historis).

b. Turbulence changeTurbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi


perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi
politik, dan sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum
tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Contohnya seperti jatuh dan
bergantinya presiden di Irak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam
Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari presiden Irak secara paksa oleh
tentaraAmerika dan sekutunya. Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan
sebagai data prediksi kedepan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan
prediksi juga menjadi bagian yang dilakukan hasilnya.4

G. Kualitas Keputusan
Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan proses
yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasilkeputusan
yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai
secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu ekonomi,
teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas dan aturan-aturan
pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut
berpatokan dan tetap berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan
maksud guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi
keputusan itu nantinya. Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut
tidak bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai
dengan garisnya. Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung
secara profesionalisme.

H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi


Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai
kondisi,seperti kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. dalam kondisi pasti
proses pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak
alternatif,keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa

4
Febrina S. 2018. Metode Dalam Pengambilan Keputusan. Deepublish.

8
dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan analisis
jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project evaluation and
reviewtechnique/PERT).Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau
lebih komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau
hasil yangmungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan
risetter lebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan
beberapametode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah
yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan keputusan dengan asumsi
bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya), metode
maximax(proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yang paling
optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses
pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling besar),metode
regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yangmaksimal
berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metoderealisme (proses
pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).Pada
kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan dampak
yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk menyelesaikan masalah biasanya
dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk
tawar-menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.

I. Risiko Keputusan
Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan yang
mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan
yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula beberapa
peluang yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam suatuorganisasi baik yang
bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan menerapkan manajemen resiko. Dalam
manajemen risiko ini dibahas Bagaimana mengelola resiko agar bisa memberikan keuntungan
bukan sebaliknya, bahwa jika resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan
memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya.

J.Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan


Dalam pengambilan keputusan ada faktor yang turut mempengaruhi yaitu karakteristik
sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga
yaitu:

9
a. Takut pada Risiko Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat
hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi
melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan timbul Jika
keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang berkarakter seperti ini
cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player. Maka
mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak
menjadi follower bukan seorang innovator. Namun yang harus kita pahami bahwa
hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko,dalam artian mereka tidak
ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian yang akan timbul
di kemudian hari.
b. Hati-Hati pada Risiko Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker
sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika
keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut karakteristik
seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya
setelah keputusan tersebut diambil iatidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi
kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem
sebagai tipe peragu.
c. Suka pada Risiko Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko.
Karena bagi diasemakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan
yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan
mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa dengan
spekulasi dan itu pula yang membuat mereka karakteristik ini selalu saja ingin
menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker
atau juga risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya
dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan
akan memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.Dari ketiga
karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu mendominasi5

5
Hermawan W. 2011. Teori Pengambilan Keputusan. Repository.

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis dandapat
bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan Keputusan merupakan
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapatmenganalisis setiap
permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada sebelum mengambil keputusan.
Dalam setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil
keputusan.Pengambilan keputusan juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu proses
dalamsetiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan keputusan dalam
berbagai kondisi, risiko keputusan, karakteristik pengambil keputusan dan pengaruhnya bagi
perusahaan, perubahan dalam keputusan.

B.SARAN
Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui maksud dariruang kelas, serta
diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan ilmu yang telah
diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan belajar mengajar
untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Irham F. 2016. Pengantar Manajement Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja.
Mitra Wacana Media.
Usman H.M. Teknik Pengambilan Keputusan. Grasindo
Febrina S. 2018. Metode Dalam Pengambilan Keputusan. Deepublish.
Hermawan W. 2011. Teori Pengambilan Keputusan. Repository.
http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gayapengambilan-Keputusan.html
https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pengambilan-keputusan/.
https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html.

12

Anda mungkin juga menyukai