Anda di halaman 1dari 10

Aspek Keuangan

Alifa Hisana Moilo (931421157)


Sitti Zulaeha Biahimo (931421156)
Sri Safrilla H.Z. Rivai (931421201)
Aspek Keuangan dalam Analisis Kelayakan Bisnis
Aspek keuangan pada studi kelayakan bisnis digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan yang meliputi, perolehan sumber dana, estimasi pendapatan dan jenis investasi beserta
biaya yang dikeluarkan selama investasi serta proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari laporan
laba rugi, neraca dan arus kas. Dari aspek keuangan tersebut dapat diberikan penilaian apakah
sebuah usaha dapat dinyatakan layak atau tidak untuk dijalankan dengan beberapa alat analisis.
Jadi berdasarkan Suliyanto (2010:184) disebutkan jika aspek kelayakan di dalam
keuangan yakni menghitung:
1. Net present value
2. Payback period
3. Profitability Index
4. Internal Rate of Return
5. Average Rate of Return
Apabila sebuah usulan rencana bisnis tak ada perhitungan aspek keuangan, akan sulit
melakukan pengukuran pada keberhasilan usaha. Di mana perlu diperhitungkan manfaat dan biaya
yang dikeluarkan dan dibandingkan dengan pendapatan, pengeluaran, biaya modal, ketersediaan
dana, kemampuan proyek membayar kembali dana itu dengan rentang waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya. Serta untuk menilai apakah ke depannya proyek akan terus berkembang atau justru
berhenti karena merugi.
Investasi
Penanaman modal atau yang sering disebut investasi didefenisikan sebagai
pemilikan sumber-sumber jangka panjang yang akan bermanfaat pada
beberapa periode akuntansi yang akan datang (Supriyono, 1987).

Menurut (Mulyadi, 2001) mendefinisikan investasi sebagai pengkaitan


sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang
akan datang. Investasi ini dibagi menjadi empat golongan, yaitu:

a. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)


b. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit
investment)
c. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment)
d. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Metode Penilaian Investasi
Model Non Diskonto Model Diskonto

a. Periode pengembalian a. Nilai sekarang bersih (Net Present


Value) Net Present Value adalah
(Payback Period) Payback merupakan selisih antara nilai
Period digunakan untuk sekarang dari arus kas masuk dan
jangka waktu kembalinya kas keluar yang berhubungan
dengan suatu proyek.
investasi.
b. Tingkat pengembalian internal
b. Tingkat pengembalian (Internal Rate Of Return) Internal
akuntansi (Accounting Rate Rate Of Return adalah suku bunga
Of Return) Accounting Rate yang mengatur nilai sekarang dari
arus kas masuk proyek sama
Of Return digunakan untuk dengan nilai sekarang dari biaya
mengatur pengembalian proyek tersebut. Dapat diartikan
atas suatu proyek dari IRR adalah tingkat diskonto pada
labanya bukan dari arus saat NPV proyek sama dengan
nol.
kas proyek.
Pendapatan

3. Penggunaan entitas
1. Penjualan barang 2. Penjualan jasa
meliputi barang yang biasanya terkait dengan Penggunaan entitatsoleh
diproduksi oleh entitas kinerja entitas atas tugas pihak lain menimbulkan
untuk dijual dan baranga yang telah disepakati pendapatan dalam bentuk
yang dibeli untuk dijual secara kontraktual untuk :
kembali, seperti barang dilaksanakan selama satu (a) bunga
dagang yang dibeli periode waktu. Jasa (b) royalti
pengecer atau tanah dan tersebut dapat diserahkan (c) dividen
properti lain yang dimiliki dalam satu periode atau
untuk dijual kembali. lebih dari satu periode.
Yang termasuk dalam perkiraan biaya kegiatan usaha
dibagi dalam:
•Dasar perkiraan biaya: Apakah harga berlaku / harga di
dalam jangka waktu tertentu, patokan harga yang
dipakai di studi kelayakan, mata uang, biaya investasi
Analisa Keuangan dan modal kerja.
•Perincian investasi: Biaya aktiva tetap, biaya pra
investasi, dan biaya operasi
Yang termasuk dalam rencana pembiayaan:
•Wajib menyebutkan dengan detail mengenai sumber
pembiayaan bagi sebuah kegiatan usaha
Sumber penerimaan terbagi menjadi
penerimaan operasional dan non-operasional:
1. Penerimaan operasional adalah
penerimaan yang didapatkan melalui
penjualan barang final yang sudah diproses
sebelumnya. Penjualan memperoleh nilai
Penerimaan tambah dibandingkan pembelian pertama.
2. Penerimaan non-operasional adalah
penerimaan atau pendapatan yang diperoleh
dari sampingan usaha tersebut. Contohnya
aja penerimaan sewa kendaraan, penerimaan
bunga bank, penerimaan bonus ketika kamu
belanja barang.
Berikut adalah klasifikasi aktivitas yang
mempengaruhi keluaran :
1. Biaya tetap
Biaya tetap didefenisikan sebagai
biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika
tingkat keluaran aktivitas berubah.
2. Biaya variabel
Pengeluaran Biaya variabel didefenisikan sebagai
biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi
secara proporsional terhadap perubahan
keluaran.
3. Biaya campuran
Biaya campuran atau biaya
semivariabel didefenisikan sebagai biaya yang
memiliki komponen biaya tetap dan variabel.
Aliran Kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama periode
tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber kas dan pengunaannya. Penerimaan dan
pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan juga ada pula yang bersifat
insidental.
Aliran kas dikelompoknya menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Aliran kas permulaan (initial cash flow)
Aliran kas permulaan yang berhubungan dengan pengeluaran untuk
investasi.
2. Aliran kas operasional (operational cash flow)
Aliran kas yang biasanya mempunyai selisih neto yang positif yang
dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya.
3. Aliran kas terminal (terminal cash flow)
Aliran kas dari nilai aktiva tetap yang dianggap sudah tidak
mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal kerja awal.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai